6 tahun kemudian.....
Di rumah sederhana keluarga kecil Arman Rahendra.
Siang ini matahari nya terik sekali dan sekarang adalah waktunya si mungil ziyan pulang sekolah. Raina pun pergi menjemput putranya kesekolah, memang sudah tugasnya menjemput ziyan karena Arman sibuk berkebun. Dan sampai di sekolah semua anak telah di jemput oleh orang tuanya.
Dan tak lama kemudian terlihat seorang anak kecil imut berkulit putih berpipi gembul datang menghampiri Raina yang tak lain adalah Ziyan si bayi yang kini tumbuh besar berusia 6 tahun. Nama lengkap nya Kim Ziyan, nama kim di ambil dari marga ayah kandung nya sendiri Kim Samuel. Karena Ziyan adalah keturunan Korea juga dari ayahnya.
Si imut itu datang menghampiri Raina sambil mengusap ngusap air matanya, menyadari hal itu Raina langsung cemas dan bertanya pada putra nya itu.
" Hei ada apa sayang, kau kenapa, ada apa dengan pangeran ibu kenapa kau menangis sayang. "tanya Raina sambil mensejajarkan tingginya dengan Ziyan.
" Hiks.... Hiks.... I.. Ibu.... " Ucap Ziyan dengan tersentak sentak karena menangis.
" Iya nak ada apa hmmm.... Ada apa katakan pada ibu kenapa kau menangis sayang, apa ada yang menyakitimu. " Tanya Raina lembut.
" Hiks.... Hiks.... Me... Mereka mengejek ku bu..... Mereka bilang aku anak miskin.... Aku tidak pantas berteman dengan mereka..... Me.. Mereka juga bilang... Tas ku jelek.... Tak sebagus punya mereka.... Dan.. Dan.. Sepatuku juga jelek.... Katanya...... Hiks.... Hiks... " Adu Ziyan pada ibunya sambil mengusap ngusap air mata nya.
Saat mendengar itu Raina turut menjatuhkan air mata nya, ia sangat sedih mendengar pernyataan Putranya itu. Memang benar mereka adalah keluarga yang tak semampu orang kaya. Raina sangat sedih pada putra angkatnya itu, ia juga tidak terima kalau anaknya menerima penghinaan ini. Tapi apa boleh buat ia juga harus bersabar agar masalah tak bertambah rumit kalau ia ikut campur.
" Sayang jangan pikir kan perkataan mereka yaa nak... ANGGAP saja itu angin lalu, ingat nak tak perlu kaya untuk menjadi sukses, jika kita punya tekad belajar kuat dan terus berdoa insya Allah hidup kita akan bahagia tanpa menjadi orang kaya. Gaya itu tak ada apa apa nya dibandingkan karya. Jadi.... Berkaryalah tanpa bergaya, penampilan ikut ter ubah jika kita punya ilmu yang tinggi. Jangan jadikan hinaan mereka sebagai kelemahan mu tapi jadikan lah hinaan mereka itu sebagai penyemangat mu, buktikan pada orang orang itu kalau kamu bisa, tutup mulut mereka dengan kesuksesan mu kelak. Jadi jangan malu kalau kamu di katakan miskin, lebih baik miskin tapi berkarya daripada kaya tapi hanya untuk bergaya, ya sayang. "nasihat Raina pada putra nya seakan membuat jiwa Ziyan kembali bangkit, sekarang ia tak sedih lagi dan ceria di wajahnya mulai terukir.
" Baik ibu, sekarang aku tidak sedih lagi, aku akan terus semangat belajar agar aku bisa membahagiakan ayah dan ibu kelak, dan.... Mencari orang tua kandung ku dan adik kembar ku. " ucap Ziyan penuh semangat.
Raina yang melihat itu kembali tersenyum, akhirnya ia bisa mengembalikan wajah ceria si imut itu.
" Yaaappp... Pinter anak ibu, ya sudah ayo sekarang kita pulang. " ucap Raina sambil berdiri tegak.
" Tunggu dulu ibu, aku ingin beli es krim bu... Boleh ya, cuma satu aja, kita kan gak boleh boros karena itu gak baik, kasihan ayah yang lelah bekerja tiap hari. " tutur bocah menggemaskan itu yang membuat Raina ingin menelannya hidup hidup saking gemesnya.
" Siap bos ku, apapun itu untuk pangeran kecilku. " ucap Raina yang meraih tangan Ziyan membawanya pergi bersama.
**********
Beralih di kediaman Pak Kim Jongsuk.
Sekarang waktunya juga bagi Zafran pulang sekolah, dan hari ini tuan Kim sendiri yang menjemput nya.
Zafran mungil itu bersekolah di tempat yang paling terkenal di Korea, karena kakeknya adalah orang terhebat juga disana, pasti kita mengira kehidupan Zafran ternyata lebih indah dari kakak nya TAPI TENTU TIDAK KARENA....
Terlihat Tuan Kim turun dari mobil mewah nya dan menunggu si menggemaskan menghampiri nya.
Tak lama kemudian terlihat sosok yang begitu mirip dengan orang di seberang sana, tubuh nya mungil kulit putih, pipi gembul bahkan lebih gembul dari milik kembaran nya. Nama lengkap nya Kim Zafran, marga kim tentu adalah milik ayah nya sekaligus kakeknya, sedangkan Zafran adalah nama usul dari sheliya sendiri.
Langkah kecil imut nya dengan penampilan cukup keren itu menghampiri kakeknya yang berada di luar mobil menunggu nya.
" KENAPA LAMA SEKALI, KAU INGIN MEMBUAT KU KERING MENUNGGU MU DISINI. " gertak Tuan Kim pada anak imut itu.
Zafran menunduk takut mendengar gertakan kakeknya itu, sebenarnya bukan satu atau dua kali ia mendengarnya, sudah sering kali ia mendengar suara lantang itu dari kakeknya dan dia hanya diam menunduk takut kalau sudah begini.
" KENAPA KAU DIAM. " gertaknya sekali lagi yang langsung membuat Zafran menangis.
" Hah kenapa kau ini cengeng sekali, jangan lemah seperti ibumu aku tidak suka, hapus air mata lemah itu, jangan menangis di depan kuu... " sambung nya lagi.
Dengan tangan mungilnya ia mulai menghapus air mata nya itu sambil menunduk tak kuasa ia melihat wajah mengerikan itu. Tuan Kim memang sudah berumur tapi suara lantang nya itu membuat siapapun takut apalagi anak sekecil ini yang sekarang berhadapan dengan nya.
" Ayo pulang. " Ajak tuan Kim Jongsuk dengan nada tak iklas.
"Tunggu. " suara kecil itu menghentikan pak Jongsuk yang hendak membuka pintu mobil.
" Ada apa lagi hah, aku sudah cukup kering menunggumu disini, jangan buat aku tambah gosong jika kau menyuruh ku untuk menunggu lagi. " ucap Tuan Kim dengan wajah malasnya.
" A.. Aku ingin es krim. " ucap anak gemes itu dengan nada suara kecil sambil menunduk.
" Arrrg.. Kau membuat ku tambah tua, apa aku harus menunggu mu lagi hah.. Lagi pula untuk apa kau makan es krim, es krim itu untuk anak yang manja yang bisanya cuma mengadu, dan kau tau aku benci anak manja dan aku tidak suka kau memakan es krim karena nanti bisa bisa kau tambah manja dan terus terusan minta makanan lemah itu. " Ucap pak Kim Jongsuk yang membuat Zafran terdiam tak berani mengangkat wajahnya.
Tiba tiba ponsel nya berbunyi dan Pak Kim mengangkat telpon nya dulu, beberapa detik setelah berbicara ia mematikan telpon nya, ternyata ia dapat kabar ada urusan mendadak di kantor nya dan membuatnya harus segera kembali ke pekerjaan nya.
" Oh ya seperti nya hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang karena aku harus segera kembali ke kantor, kau bisa pulang sendirikan, lagi pula banyak taksi lewat disiniii... " ucap Pak Kim yang dapat respon anggukan lemah dari anak itu yang belum mengangkat wajahnya.
" Dan satu lagi, jangan pernah makan es krim, dan untuk uang taksi gunakan uang jajan lebih mu, kurasa itu cukup, hanya saja tidak cukup untuk membeli es krim kan, " ucap Pak Kim sinis dan masuk ke mobil nya lalu pergi meninggalkan bocah itu.
Setelah si monster itu pergi, Zafran menangis dan menahan keinginan nya untuk makan es krim, sesekali ia melirik tempat penjualan es krim itu dan memasukkan ibu jarinya untuk di hisab.
Daaann tiba tiba dua buah es krim berada tepat di depan matanya, tangan seseorang yang memberikan es krim secara gratis pada Zafran. Melihat itu Zafran langsung mendongakkan wajah nya melihat siapa sang malaikat tersebut, dan ternyata dia adalah Sheliya yang sejak awal sudah menyaksikan semuanya tadi. Hatinya sangat sakit ketika melihat anaknya di bentak oleh kakeknya sendiri. Dan dengan tega si tua itu melarang anak sekecil ini memakan es krim lalu meninggalkan ia sendiri disini dan lebih mementingkan pekerjaan nya, sungguh sangat kejam.
" Ada yang mau es krim. " tawar Sheliya pada anak kandung nya itu walau si anak belum tau siapa dirinya, selama ini Zafran selalu mengira kalau Sheliya adalah pengasuh nya tempat ia bermanja.
" Tapi aku di larang makan es krim. "
Ucap anak itu dengan wajah lugu nya.
" Hmmm... Tapikan si pelarang itu tidak tau, ilmu kejamnya tidak akan tau apa yang kita lakukan sekarang, iya kan. " Ucap Sheliya meyakinkan.
Sejenak Zafran berpikir dan memang ingin sekali ia mencomoti es krim itu .
" Apa kau tega membuat si es krim ini sedih, padahal ia ingin tinggal di perut mu. " ucap Sheliya sambil menunjuk perut si mungil itu.
" Nanti setelah makan es krim kita pergi ke taman lho, biar bibi yang temenin Tuan muda main. " sambung Sheliya lagi.
" BENARKAH. "ucap Zafran Dengan mata berbinar.
" Hmm... Iya sayang eh maksudnya Tuan muda. " balas Sheliya.
Langsung saja ia mengambil kedua es krim itu tapi satunya lagi ia berikan pada orang yang sangat ia sayangi saat ini.
" Ini untuk mu, ambillah, kau adalah penyelamat ku, terimakasih. " ucap Zafran dengan tersenyum memperlihatkan gigi kelinci nya.
Sheliya mengambil nya dengan rasa terharu, ingin sekali ia memeluk anak nya tapi tentu itu hal yang mustahil saat ini.
Langsung saja Zafran memakan es krim itu dengan lahapnya, sampai pipi gembul nya rata terkena bekas es krim. Melihat itu Sheliya sangat gemes dan membersihkan pipi Zafran dengan tangan nya sendiri, senang sekali rasanya menghabiskan waktu bersama putra nya saat ini. Setelah makan es krim Sheliya menepati janjinya untuk membawa Zafran ke taman.
*******
Sesampainya di taman, Zafran merasa sangat senang melihat bunga bunga cantik itu dan banyak kupu kupu yang hinggap di sana, Sheliya duduk di kursi taman tersebut sambil mengawasi tingkah gemes anaknya.
Dan pada akhirnya Zafran mendekati Sheliya memberikan se tangkai bunga ungu padanya.
" Bibi cantik ini bunga cantik untuk mu, terimakasih telah merawat ku dengan kasih sayang mu, bahkan kau adalah pengganti ibuku yang meninggalkan ku. Andai saja aku punya ibu seperti mu pasti aku akan menjadi orang paling bahagia di dunia ini. " tutur bocah menggemaskan itu yang membuat Sheliya terjun air mata dan seketika reflek ia memeluk anak nya karena sudah tak tahan lagi. Zafran pun merasa nyaman di peluk oleh seorang wanita saat ini.
" Kau anakku, aku memang ibumu sayang, maafkan ibu sayang ibu tidak bisa memberi tahu mu sekarang karena nyawa semua keluarga mu taruhannya. " Batin Sheliya.
Mereka pun melepas pelukkan nya, dan Sheliya menerima pemberian Zafran, kini Zafran duduk di samping Sheliya, dengan posisi Sheliya merangkulnya dari samping .
" Bibi apa kau tau bagaimana ciri ciri ibu ku. " tanya Zafran polos.
" Aku tidak terlalu tau tentang itu yang jelas ibumu itu seperti dirimu, dia cantik berkulit putih dan punya pipi gembul seperti mu. " jawab Sheliya sambil membayangkan dirinya sendiri.
" Apa pipi ibuku sama dengan mu, bibi kan juga punya pipi gembul. " tanya Zafran.
" Eeumm........ Bukan seperti ku tapi lebih cantik. " jawab Sheliya lagi.
" Kalau ayahku bagaimana, apakah dia pria yang tampan dan keren. " tanya Zafran lagi.
" Iya dia sangat tampan dan keren, kulit putih, rambut hitam bermata coklat. Tubuh sangat ramping, jika dia tersenyum gigi gigi manisnya semua terlihat. " Jawab Sheliya sambil membayangkan suaminya itu. Ia tersenyum senyum sendiri ketika mengingat betapa lucu suaminya ketika menggoda nya. Dan tak terasa setetes airmatanya jatuh.
Zafran yang sedari tadi melihat Sheliya merasa aneh karena sikap nya.
" Lalu kenapa bibi senyum senyum sendiri dan air mata bibi juga ikut jatuh. "
" Ah tidak apa apa Tuan muda, yasudah ayo kita pulang hari sudah agak sore , nanti Tuan besar bisa marah lagi. " ucap Sheliya mengalihkan pembicaraan Zafran.
Zafran pun bangun dari duduknya dan
Cuppp....
Sebuah ciuman mendarat di pipi Sheliya, ya siapa lagi kalau bukan ulah si imut ini.
" Terima kasih, kau sudah menjadi ibuku, tolong jangan pernah tinggalkan aku sendiri. " tutur Zafran dengan mulut kecil imutnya
Sheliya hanya berdiri mematung, tak tau harus berbuat apa, sebuah ciuman dari putra kandung nya sendiri kini mendarat di pipi nya tanpa di minta.
Seakan ia ingin berteriak keriangan tapi ah sudah lah lagi lagi ia harus memendam nya ini bukan waktu yang tepat untuk berteriak.
" Hei bibi ayolah kau sendiri yang mengajakku pulang tadi. " ucap Zafran yang menggagalkan lamunan sheliya selanjutnya.
" Ah iya ayo Tuan muda. " Ajaknya sambil menggandeng tangan Zafran membawa pergi bersama nya. Dan menuju pulang kerumah mewah milik Tuan Kim Jongsuk.
Udah 6 tahun aja😌..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments