bab 3 dekat namun tak bisa digapai

6 tahun kemudian.....

Di rumah sederhana keluarga kecil Arman Rahendra.

Siang ini matahari nya terik sekali dan sekarang adalah waktunya si mungil ziyan pulang sekolah. Raina pun pergi menjemput putranya kesekolah, memang sudah tugasnya menjemput ziyan karena Arman sibuk berkebun. Dan sampai di sekolah semua anak telah di jemput oleh orang tuanya.

Dan tak lama kemudian terlihat seorang anak kecil imut berkulit putih berpipi gembul datang menghampiri Raina yang tak lain adalah Ziyan si bayi yang kini tumbuh besar berusia 6 tahun. Nama lengkap nya Kim Ziyan, nama kim di ambil dari marga ayah  kandung nya sendiri Kim Samuel. Karena Ziyan adalah keturunan Korea juga dari ayahnya.

Si imut itu datang menghampiri Raina sambil mengusap ngusap air matanya, menyadari hal itu Raina langsung cemas dan bertanya pada putra nya itu.

" Hei ada apa sayang, kau kenapa, ada apa dengan pangeran ibu kenapa kau menangis sayang. "tanya Raina sambil mensejajarkan tingginya dengan Ziyan.

" Hiks.... Hiks.... I.. Ibu.... " Ucap Ziyan dengan tersentak sentak karena menangis.

" Iya nak ada apa hmmm.... Ada apa katakan pada ibu kenapa kau menangis sayang, apa ada yang menyakitimu. " Tanya Raina lembut.

" Hiks.... Hiks.... Me... Mereka mengejek ku bu..... Mereka bilang aku anak miskin.... Aku tidak pantas berteman dengan mereka..... Me.. Mereka juga bilang... Tas ku jelek.... Tak sebagus punya mereka.... Dan.. Dan.. Sepatuku juga jelek.... Katanya...... Hiks.... Hiks... " Adu Ziyan pada ibunya sambil mengusap ngusap air mata nya.

Saat mendengar itu Raina turut menjatuhkan air mata nya, ia sangat sedih mendengar pernyataan Putranya itu. Memang benar mereka adalah keluarga yang tak semampu orang kaya. Raina sangat sedih pada putra angkatnya itu, ia juga tidak terima kalau anaknya menerima penghinaan ini. Tapi apa boleh buat ia juga harus bersabar agar masalah tak bertambah rumit kalau ia ikut campur.

" Sayang jangan pikir kan perkataan mereka yaa nak... ANGGAP saja itu angin lalu, ingat nak tak perlu kaya untuk menjadi sukses, jika kita punya tekad belajar kuat dan terus berdoa insya Allah hidup kita akan bahagia tanpa menjadi orang kaya. Gaya itu tak ada apa apa nya dibandingkan karya. Jadi.... Berkaryalah tanpa bergaya, penampilan ikut ter ubah jika kita punya ilmu yang tinggi. Jangan jadikan hinaan mereka sebagai kelemahan mu tapi jadikan lah hinaan mereka itu sebagai penyemangat mu, buktikan pada orang orang itu kalau kamu bisa, tutup mulut mereka dengan kesuksesan mu kelak. Jadi jangan malu kalau kamu di katakan miskin, lebih baik miskin tapi berkarya daripada kaya tapi hanya untuk bergaya, ya sayang. "nasihat Raina pada putra nya seakan membuat jiwa Ziyan kembali bangkit, sekarang ia tak sedih lagi dan ceria di wajahnya mulai terukir.

" Baik ibu, sekarang aku tidak sedih lagi, aku akan terus semangat belajar agar aku bisa membahagiakan ayah dan ibu kelak, dan.... Mencari orang tua kandung ku dan adik kembar ku. " ucap Ziyan penuh semangat.

Raina yang melihat itu kembali tersenyum, akhirnya ia bisa mengembalikan wajah ceria si imut itu.

" Yaaappp... Pinter anak ibu, ya sudah ayo sekarang kita pulang. " ucap Raina sambil berdiri tegak.

" Tunggu dulu ibu, aku ingin beli es krim bu... Boleh ya, cuma satu aja, kita kan gak boleh boros karena itu gak baik, kasihan ayah yang lelah bekerja tiap hari. " tutur bocah menggemaskan itu yang membuat Raina ingin menelannya hidup hidup saking gemesnya.

" Siap bos ku, apapun itu untuk pangeran kecilku. " ucap Raina yang meraih tangan Ziyan membawanya pergi bersama.

**********

Beralih di kediaman Pak Kim Jongsuk.

Sekarang waktunya juga bagi Zafran pulang sekolah, dan hari ini tuan Kim sendiri yang menjemput nya.

Zafran mungil itu bersekolah di tempat yang paling terkenal di Korea, karena kakeknya adalah orang terhebat juga disana, pasti kita mengira kehidupan Zafran ternyata lebih indah dari kakak nya TAPI TENTU TIDAK KARENA....

Terlihat Tuan Kim turun dari mobil mewah nya dan menunggu si menggemaskan menghampiri nya.

Tak lama kemudian terlihat sosok yang begitu mirip dengan orang di seberang sana, tubuh nya mungil kulit putih, pipi gembul bahkan lebih gembul dari milik kembaran nya. Nama lengkap nya Kim Zafran, marga kim tentu adalah milik ayah nya sekaligus kakeknya, sedangkan Zafran adalah nama usul dari sheliya sendiri.

Langkah kecil imut nya dengan penampilan cukup keren itu menghampiri kakeknya yang berada di luar mobil menunggu nya.

" KENAPA LAMA SEKALI, KAU INGIN MEMBUAT KU KERING MENUNGGU MU DISINI. " gertak Tuan Kim pada anak imut itu.

Zafran menunduk takut mendengar gertakan kakeknya itu, sebenarnya bukan satu atau dua kali ia mendengarnya, sudah sering kali ia mendengar suara lantang itu dari kakeknya dan dia hanya diam menunduk takut kalau sudah begini.

" KENAPA KAU DIAM. " gertaknya sekali lagi yang langsung membuat Zafran menangis.

" Hah kenapa kau ini cengeng sekali, jangan lemah seperti ibumu aku tidak suka, hapus air mata lemah itu, jangan menangis di depan kuu... " sambung nya lagi.

Dengan tangan mungilnya ia mulai menghapus air mata nya itu sambil menunduk tak kuasa ia melihat wajah mengerikan itu. Tuan Kim memang sudah berumur tapi suara lantang nya itu membuat siapapun takut apalagi anak sekecil ini yang sekarang berhadapan dengan nya.

" Ayo pulang. " Ajak tuan Kim Jongsuk dengan nada tak iklas.

"Tunggu. " suara kecil itu menghentikan pak Jongsuk yang hendak membuka pintu mobil.

" Ada apa lagi hah, aku sudah cukup kering menunggumu disini, jangan buat aku tambah gosong jika kau menyuruh ku untuk menunggu lagi. " ucap Tuan Kim dengan wajah malasnya.

" A.. Aku ingin es krim. " ucap anak gemes itu dengan nada suara kecil sambil menunduk.

" Arrrg.. Kau membuat ku tambah tua, apa aku harus menunggu mu lagi hah.. Lagi pula untuk apa kau makan es krim, es krim itu untuk anak yang manja yang bisanya cuma mengadu, dan kau tau aku benci anak manja dan aku tidak suka kau memakan es krim karena nanti bisa bisa kau tambah manja dan terus terusan minta makanan lemah itu. " Ucap pak Kim Jongsuk yang membuat Zafran terdiam tak berani mengangkat wajahnya.

Tiba tiba ponsel nya berbunyi dan Pak Kim mengangkat telpon nya dulu, beberapa detik setelah berbicara ia mematikan telpon nya, ternyata ia dapat kabar ada urusan mendadak di kantor nya dan membuatnya harus segera kembali ke pekerjaan nya.

" Oh ya seperti nya hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang karena aku harus segera kembali ke kantor, kau bisa pulang sendirikan, lagi pula banyak taksi lewat disiniii... " ucap Pak Kim yang dapat respon anggukan lemah dari anak itu yang belum mengangkat wajahnya.

" Dan satu lagi, jangan pernah makan es krim, dan untuk uang taksi gunakan uang jajan lebih mu, kurasa itu cukup, hanya saja tidak cukup untuk membeli es krim kan, " ucap Pak Kim sinis dan masuk ke mobil nya lalu pergi meninggalkan bocah itu.

Setelah si monster itu pergi, Zafran menangis dan menahan keinginan nya untuk makan es krim, sesekali ia melirik tempat penjualan es krim itu dan memasukkan ibu jarinya untuk di hisab.

Daaann tiba tiba dua buah es krim berada tepat di depan matanya, tangan seseorang yang memberikan es krim secara gratis pada Zafran. Melihat itu Zafran langsung mendongakkan wajah nya melihat siapa sang malaikat tersebut, dan ternyata dia adalah Sheliya yang sejak awal sudah menyaksikan semuanya tadi. Hatinya sangat sakit ketika melihat anaknya di bentak oleh kakeknya sendiri. Dan dengan tega si tua itu melarang anak sekecil ini memakan es krim lalu meninggalkan ia sendiri disini dan lebih mementingkan pekerjaan nya, sungguh sangat kejam.

" Ada yang mau es krim. " tawar Sheliya pada anak kandung nya itu walau si anak belum tau siapa dirinya, selama  ini Zafran selalu mengira kalau Sheliya adalah pengasuh nya tempat ia bermanja.

" Tapi aku di larang makan es krim. "

Ucap anak itu dengan wajah lugu nya.

" Hmmm... Tapikan si pelarang itu tidak tau, ilmu kejamnya tidak akan tau apa yang kita lakukan sekarang, iya kan. " Ucap Sheliya meyakinkan.

Sejenak Zafran berpikir dan memang ingin sekali ia mencomoti es krim itu .

" Apa kau tega membuat si es krim ini sedih, padahal ia ingin tinggal di perut mu. " ucap Sheliya sambil menunjuk perut si mungil itu.

" Nanti setelah makan es krim kita pergi ke taman lho, biar bibi yang temenin Tuan muda main. " sambung Sheliya lagi.

" BENARKAH. "ucap Zafran Dengan mata berbinar.

" Hmm... Iya sayang eh maksudnya Tuan muda. " balas Sheliya.

Langsung saja ia mengambil kedua es krim itu tapi satunya lagi ia berikan pada orang yang sangat ia sayangi saat ini.

" Ini untuk mu, ambillah, kau adalah penyelamat ku, terimakasih. " ucap Zafran dengan tersenyum memperlihatkan gigi kelinci nya.

Sheliya mengambil nya dengan rasa terharu, ingin sekali ia memeluk anak nya tapi tentu itu hal yang mustahil saat ini.

Langsung saja Zafran memakan es krim itu dengan lahapnya, sampai pipi gembul nya rata terkena bekas es krim. Melihat itu Sheliya sangat gemes dan membersihkan pipi Zafran dengan tangan nya sendiri, senang sekali rasanya menghabiskan waktu bersama putra nya saat ini. Setelah makan es krim Sheliya menepati janjinya untuk membawa Zafran ke taman.

*******

Sesampainya di taman, Zafran merasa sangat senang melihat bunga bunga cantik itu dan banyak kupu kupu yang hinggap di sana, Sheliya duduk di kursi taman tersebut sambil mengawasi tingkah gemes anaknya.

Dan pada akhirnya Zafran mendekati Sheliya memberikan se tangkai bunga ungu padanya.

" Bibi cantik ini bunga cantik untuk mu, terimakasih telah merawat ku dengan kasih sayang mu, bahkan kau adalah pengganti ibuku yang meninggalkan ku. Andai saja aku punya ibu seperti mu pasti aku akan menjadi orang paling bahagia di dunia ini. " tutur bocah menggemaskan itu yang membuat Sheliya terjun air mata dan seketika reflek ia memeluk anak nya karena sudah tak tahan lagi. Zafran pun merasa nyaman di peluk oleh seorang wanita saat ini.

" Kau anakku, aku memang ibumu sayang, maafkan ibu sayang ibu tidak bisa memberi tahu mu sekarang karena  nyawa semua keluarga mu taruhannya. " Batin Sheliya.

Mereka pun melepas pelukkan nya, dan Sheliya menerima pemberian Zafran, kini Zafran duduk di samping Sheliya, dengan posisi Sheliya merangkulnya dari samping .

" Bibi apa kau tau bagaimana ciri ciri ibu ku. " tanya Zafran polos.

" Aku tidak terlalu tau tentang itu yang jelas ibumu itu seperti dirimu, dia cantik berkulit putih dan punya pipi gembul seperti mu. " jawab Sheliya sambil membayangkan dirinya sendiri.

" Apa pipi ibuku sama dengan mu, bibi kan juga punya pipi gembul. " tanya Zafran.

" Eeumm........ Bukan seperti ku tapi lebih cantik. " jawab Sheliya lagi.

" Kalau ayahku bagaimana, apakah dia pria yang tampan dan keren. " tanya Zafran lagi.

" Iya dia sangat tampan dan keren, kulit putih, rambut hitam bermata coklat. Tubuh sangat ramping, jika dia tersenyum gigi gigi manisnya semua terlihat. " Jawab Sheliya sambil membayangkan suaminya itu. Ia tersenyum senyum sendiri ketika mengingat betapa lucu suaminya ketika menggoda nya. Dan tak terasa setetes airmatanya jatuh.

Zafran yang sedari tadi melihat Sheliya merasa aneh karena sikap nya.

" Lalu kenapa bibi senyum senyum sendiri dan air mata bibi juga ikut jatuh. "

" Ah tidak apa apa Tuan muda, yasudah ayo kita pulang hari sudah agak sore , nanti Tuan besar bisa marah lagi. " ucap Sheliya mengalihkan pembicaraan Zafran.

Zafran pun bangun dari duduknya dan

Cuppp....

Sebuah ciuman mendarat di pipi Sheliya, ya siapa lagi kalau bukan ulah si imut ini.

" Terima kasih, kau sudah menjadi ibuku, tolong jangan pernah tinggalkan aku sendiri. " tutur Zafran dengan mulut kecil imutnya

Sheliya hanya berdiri mematung, tak tau harus berbuat apa, sebuah ciuman dari putra kandung nya sendiri kini mendarat di pipi nya tanpa di minta.

Seakan ia ingin berteriak keriangan tapi ah sudah lah lagi lagi ia harus memendam nya ini bukan waktu yang tepat untuk berteriak.

" Hei bibi ayolah kau sendiri yang mengajakku pulang tadi. " ucap Zafran  yang menggagalkan lamunan sheliya selanjutnya.

" Ah iya ayo Tuan muda. " Ajaknya sambil menggandeng tangan Zafran membawa pergi bersama nya. Dan menuju pulang kerumah mewah milik Tuan Kim Jongsuk.

Udah 6 tahun aja😌..!!

Episodes
1 bab 1 Bayi mungil
2 bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3 bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4 bab 4 penyakit itu datang
5 bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6 bab 6 Tumbang
7 bab 7 Rinduu
8 Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9 bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10 bab 10 Teman baru Ziyan
11 bab 11 Diracuni
12 bab 12 Adu domba
13 bab 13 selamat jalan Rian
14 bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15 bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16 bab 16 membuat pak Kim naik darah
17 bab 17 Tidak becus
18 bab 18 Sakit bersamaan
19 bab 19 pertanda sebuah mimpi
20 bab 20 lari estafet
21 bab 21 siapakah yang akan menang??
22 bab 22 menagih janji
23 bab 23 Dinner
24 bab 24 siapa itu Sheliya
25 bab 25 Sosok ituuu...
26 bab 26 Makan malam bersama
27 bab 27 Pembalasan dari Namgil
28 bab 28 Fitnah dari Namgil
29 bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30 bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31 bab 31 Korea Selatan aku datang
32 bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33 bab 33 masuk ruang BK karena bola
34 bab 34 Rencana A berhasil
35 bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36 bab 36 Sumpah seorang ibu
37 bab 37 membuka hati
38 bab 38 pindah ke Indonesia???
39 bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40 bab 40 Kecelakaan Ziyan
41 bab 41 pembalasan dari Zafran
42 bab 42 belajar sepeda
43 bab 43 Diajari kakek sepeda
44 bab 44 Kembali ke Korea..??
45 bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46 bab 46 Malam yang indah
47 bab 47 perang dingin
48 bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49 bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50 bab 50 Merenggang Nyawa.
51 bab 51 Mengikhlaskan...!!
Episodes

Updated 51 Episodes

1
bab 1 Bayi mungil
2
bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3
bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4
bab 4 penyakit itu datang
5
bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6
bab 6 Tumbang
7
bab 7 Rinduu
8
Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9
bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10
bab 10 Teman baru Ziyan
11
bab 11 Diracuni
12
bab 12 Adu domba
13
bab 13 selamat jalan Rian
14
bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15
bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16
bab 16 membuat pak Kim naik darah
17
bab 17 Tidak becus
18
bab 18 Sakit bersamaan
19
bab 19 pertanda sebuah mimpi
20
bab 20 lari estafet
21
bab 21 siapakah yang akan menang??
22
bab 22 menagih janji
23
bab 23 Dinner
24
bab 24 siapa itu Sheliya
25
bab 25 Sosok ituuu...
26
bab 26 Makan malam bersama
27
bab 27 Pembalasan dari Namgil
28
bab 28 Fitnah dari Namgil
29
bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30
bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31
bab 31 Korea Selatan aku datang
32
bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33
bab 33 masuk ruang BK karena bola
34
bab 34 Rencana A berhasil
35
bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36
bab 36 Sumpah seorang ibu
37
bab 37 membuka hati
38
bab 38 pindah ke Indonesia???
39
bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40
bab 40 Kecelakaan Ziyan
41
bab 41 pembalasan dari Zafran
42
bab 42 belajar sepeda
43
bab 43 Diajari kakek sepeda
44
bab 44 Kembali ke Korea..??
45
bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46
bab 46 Malam yang indah
47
bab 47 perang dingin
48
bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49
bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50
bab 50 Merenggang Nyawa.
51
bab 51 Mengikhlaskan...!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!