bab 7 Rinduu

Di tempat nya Ziyan ia telah sampai di rumah kakek dan neneknya. Jujur saja saat ini badannya sangat sakit akibat di keroyok tadi tapi ia harus menahannya agar kakek dan neneknya tidak khawatir.

" Huhhh.. Aku harus tahan.... Aku harus kuat di depan mereka." Ucap Ziyan sambil menghela nafas nya.

Baru saja Ziyan ingin masuk tiba tiba neneknya telah berdiri di pintu karena tau kedatangannya. Neneknya sangat senang melihat cucunya datang.

" Cucuku akhirnya kau datang juga, kenapa lama sekali nenek sangat rindu padamu ayo masuk. " Ucap neneknya yang bernama lengkap Yana Ariana itu sambil memeluk cucunya dan mengajaknya masuk.

" Kakek dimana apa dia tidak ada dirumah." Tanya Ziyan pada neneknya di sela sela duduk nya.

" Kakek mu tadi keluar sebentar mungkin sebentar lagi akan pulang kau istirahat dulu nenek siapkan minuman dulu." ucap neneknya sambil menuju dapur.

" Tidak usah repot repot nenek ku yang cantikkk. " Ucap Ziyan dengan nada menggoda neneknya itu.

" Tidak usah memuji ku kim. " Ucap Yana si neneknya yang didapur dengan embel embel marah tapi ternyata senang.

Dan sekarang karena tak ada orang lagi Ziyan pun meremas perutnya dengan kuat karena sudah dari tadi dia tahan. Pukulan bertubi tubi tadi di perutnya membuat dia kesakitan dan entah kenapa dadanya seperti sesak tapi tidak sakit tapi seperti sakit ah mungkin itulah ikatan si kembar.

" Coba lah berhenti sakit sebentar aku tidak ingin membuat nenekku khawatir nanti... Arrrggghhh.. Huufff.. " Rintih Ziyan pelan agar tak di dengar oleh neneknya.

Oh ya soal lembam di wajahnya, Ziyan menutupi dengan rambutnya dan memang si nenek tidak bisa melihat jelas lembam di wajah ziyan karena ia rabun.

Di sela sela menahan sakitnya ia sempat melihat foto wanita imut menggemaskan di samping TV, tangan nya pun tergiur untuk mengambil foto itu dan setelah diambil ia kembali duduk dan memeluk foto itu.

" Ibu.... Aku. Merindukan mu.... Engkau dimana... Aku.. Membutuhkan mu... Aku... Ingin kau kembali ibu... Hiks.... Hiks...... Apakah kau sudah melupakan ku ibu... Hiks..... Kenapa kau pergi meninggalkan ku... Walaupun pun aku disini punya orang tua angkat yang sangat baik tapi aku tetap merindukan mu.... Ibu.... Hiks..... Kenapa kau pergi sendiri ibu.... Kenapa kau tak membawaku bersamamu.... Hiks.... " Lirih Ziyan dengan tangis pecah tak bersuara ia menangis dalam diam.

" Kapankah ini akan berakhir.... Aku... Ingin mengakhiri.. Semua ini.. Hiks..... Aku... Ingin.. Berkumpul dengan ibu dan ayah ku..... Dan juga adik kembarku.... Hiks.... " Sambung Ziyan lagi.

Sekarang ia bangun berdiri dan berjalan ke arah foto berukuran besar yang terpajang di dinding masih di samping TV ruang tamu itu.

" Ibu ku sangat cantik ayah ku sangat lah tampan. " Ucap Ziyan menimbulkan senyumnya sambil menghapus air mata nya.

" Aku berjanji suatu saat nanti aku akan mencari kalian dan mengumpulkan keluarga kita, akan ku akhiri semua ini. " Sambung Ziyan dengan semangat nya.

Di balik pintu dapur neneknya berusaha tegar airmata nya sudah membasahi pipinya, dia mendengar semuanya ia mendengar curhatan cucunya. Jujur ia pun sangat merindukan putrinya dan adik kembar Ziyan tapi ia berusaha tetap tegar apalagi di hadapan cucunya.

Skip di potong dulu ya bagian disini kita lanjut aja ke kim Zafran, gimana ya keadaan nya sekarang.

               *******************

Di tempat nya Zafran.

Seorang namja( pemuda) imut sedang menutup matanya di atas sofa, tapi wajah imutnya menambahkan memar memar kebiruan dengan wajah pucat dan berkeringat. Di sekelilingnya juga berdiri enam namja yang lebih tua darinya dengan raut wajah khawatir dan takut.

Mereka adalah orang yang menghajar Zafran tadi, karena melihat Zafran yang terlalu lemah jadi mereka tidak tega untuk meninggalkan nya dalam keadaan pingsan.

Ya walaupun mereka kejam tapi mereka masih punya sisi baiknya.

Mereka membawa Zafran ke tempat nongkrong mereka alias bescamp nya.

Mereka tak membawa Zafran langsung ke rumah sakit karena perasaan takutnya.

" Aku heran denganmu Sihyung, kenapa kau menyuruh kami untuk menolong nya dan membawanya kesini, ke tempat nongkrong kita lagi.." Ucap Jaemin pada pemuda yang sedang dengan pikiran nya yg tidak tenang.

" Entah lah Jae aku pun merasa khawatir padanya, padahal tadi aku ingin menghabisi nya tapi melihat kondisinya aku jadi tidak tega." ucap Sihyung yang terus memandangi wajah damai Zafran yang sedang menutup mata.

" Tadi sebelum kita menghajarnya dia juga sempat menahan sakitnya. " Ujar Tao mengingat kondisi Zafran sebelum di hajar tadi.

" Aku ingin sekali menghabisi nya mengingat sikapnya tadi pagi tapi sekarang aku jadi tidak tega, aku juga heran pada diriku sendiri kenapa aku jadi kasihan padanya padahal aku sangat membenci nya. " Ujar Sihyung tak sedikit pun mengalihkan pandangan nya dari menatap Zafran.

" Jika dipikir pikir perbuatan kita tadi memang sangat menyakitkan. " Tambah Junjey yang juga tengah memandangi Zafran.

" Hei bahkan ini hampir sore kenapa ia belum bangun bangun juga apakah dia baik baik saja. " Ujar Jeno yg mulai khawatir.

" Aku akan periksa lukanya. " Ujar Sihyung yang mendekati Zafran mensejajarkan tubuhnya dengan sofa itu.

Setelah menyibak baju sekolah yang dikenakan Zafran, mereka semua terkejut melihat kondisi perut Zafran yang seperti lembam sudah kebiruan.

Bahkan lembam yang ditimbulkan sangat banyak di perut nya.

" Lukanya itu ternyata sangat mengerikan. " Ujar Lee chan yang tengah memperhatikan perut penuh lembam itu.

" Bagaimna tidak kita sudah memberikan pukulan terhebat di perutnya ditambah lagi tendangan Sihyung. " Tambah Jaemin.

Melihat itu sihyung sedikit merasa bersalah karena telah mengeroyok orang yang lebih kecil darinya, tapi sikap Zafran tadi pagi membuat nya sangat marah.

" Ambilkan aku air dan kompresan. " Titah Sihyung pada Jeno yang berada di sampingnya.

" Untuk apa, apa kau....................... " Ucapan Jeno terpotong karena sihyung membantahnya dan menyuruhnya sekali lagi.

Setelah air dan kompresan di ambil, Sihyung pun mulai mendekati kain basah itu ke lembam perut Zafran. Dan itu menimbulkan ringisan kecil yang keluar dari mulut Zafran. Ya dia sadar sekarang.

" Euuhh..... Ahhh... S-sakit..... " Ucap Zafran menahan sakit setelah membuka matanya.

Dan membuat mereka semua sedikit lega karena Zafran telah membuka matanya.

Setelah sadar Zafran tak merasa sakit lagi di dadanya tapi sekarang perutnya lah yang jadi masalah.

" Kau sudah bangun bocah tengil, ck.. MENYUSAHKAN saja. " Ucap Jaemin dengan nada ketusnya.

" Tahan Jae jangan seperti itu " Ujar Tao menenangkan Jaemin yang terlihat kesal pada Zafran.

Sedangkan Sihyung ia menghentikan aksinya mengobati Zafran karena ia tidak mau kalau Zafran berfikir jika dirinya mengasihani bocah itu.

" Arrghh.... Uhuk... Uhuk.... " Rintihan Zafran sambil meremas perutnya.

" Kau kesakitan. " Ucap Junjey tapi dengan nada khawatir nya.

" A-aku... D-dimna... Arrgg.... " Ujar Zafran terbata bata.

" Kau di tempat nongkrong kami, beruntung kami membawa mu tadi kesini kalau tidak, mungkin kau akan mati disana dan aku tidak mau masuk penjara dan jangan pernah berpikir jika kami telah menolong mu dan berbaikan dengan mu. " Ucap Sihyung dengan nada sinis nya.

" Hah... Aku... Pun t-tidak... Mau.. " Balas Zafran dengan nada sombongnya padahal ia sedang menahan sakit.

" Kau ini dasar tidak tau diri, dasar bocah keras kepala kalau tau begini kuhabisi saja kau tadi. " Ujar Jaemin yang geram melihat tingkah Zafran walaupun tengah sekarat begitu. Memang anak paling keras kepala dia.

" Sabar Jae, anak dakjal seperti dia memang keras kepala. " Jeno berusaha menenangkan Jaemin yang sangat kesal pada bocah itu.

" Iya ...a-aku tau aku anak dakjal.. d-dan.. Kalian... Kakeknya nya. " ucap Zafran enteng walaupun sedang menahan sakitnya.

" Aisss.... bocah ini benar-benar ingin ku bunuh. " Ujar Jaemin yang sudah tak tahan lagi tapi langsung di tenangkan oleh Junjey.

Sihyung daritadi hanya diam mendengar ocehan mereka. Sebenarnya ia juga gemes melihat kenakalan bocah itu tapi ia juga benci padanya karena Zafran telah berani melawan nya.

" Ups... Is.. O-oke, aku ingin pulang... Terima kasih tumpangannya dan besok... Kita akan bermusuhan lagi... Tapi tunggu sampai perutku kembali pulih. " Ujar Zafran sambil berdiri dan berjalan kearah pintu dengan tertatih tatih sambil memegang perutnya menahan sakit. Sampai ia benar benar hilang dari hadapan mereka.

" Kau salah besar Sihyung karena sudah menolong anak tak tau diri sepertinya. " Ujar Jaemin frustasi melihat kelakuan si bangsat itu tadi.

" Sabar Jae dia itu junior kita, umurnya masih di bawah kita, jangan mudah terpengaruh dengan omongannya. " Ucap Junjey sambil merangkul Jaemin yang masih dengan muka malasnya.

" Baiklah untuk mengembalikan mood kita ayo kita makan. " Ajak Sihyung berusaha mengembalikan suasana yang baru.

" Yap setuju, ayooooooo. " Ucap Tao semangat.

" Hah kau ini giliran makanan paling semangat. " Ejek Jeno pada teman yang hobinya makan itu.

Mereka semua pun keluar menuju restoran karena sekalian pingin jalan jalan buat ngembaliin moodnya Jaemin yang hilang gara-gara bocah itu.

                ****************

Di mension mewah Pak Kim Jongsuk, beliau sedang mengumpat pada Zafran karena ia belum kembali. Sebenarnya Pak Kim itu tak peduli pada Zafran tapi jika Zafran tidak pulang atau terlambat maka ia akan sangat marah.

" Dasar bocah nakal, kau sama saja seperti ibumu yang tak tau diri itu. Kau selalu berani menentang ku. kemana saja dia, awas saja kalau dia pulang nanti akan ku hukum anak sialan itu, aku memang salah besar mengambil nya, sudah ku takuti dia dengan sikap kejamku tapi tetap saja dia terus berani melawan ku, belum lagi dengan penyakitnya yang lemah itu, arrrrghhh.... Awas kau Kim Zafran. " Kesal Pak Kim pada Zafran cucunya yang selalu membangkang itu.

Memang Kim Zafran adalah orang yang lemah fisiknya tapi wataknya itu sangat keras bahkan tak takut pada siapapun. Itulah yang membuat teman-teman nya takut padanya dan tentang penyakitnya belum ada yang tau kecuali kakeknya dan si pengasuh nya itu.

Berbeda dengan Kim Ziyan, dia memang memiliki fisik yang kuat dan tak punya penyakit tapi wataknya itu sangat lembut dan penurut, ia bahkan tak berani memukul orang walaupun orang itu jahat padanya. Tapi karena wataknya nya itu ia jadi salah satu korban bulli di sekolah nya sedangkan adiknya menjadi tukang bulli. Di sekolah yang berbeda tentunya.

             ******************

Kembali ke Kim Ziyan.

Kini telah memasuki waktu malam dan

Ziyan sudah berada di kamarnya, Dia masih berada di rumah kakek nya karena ia menginap di sini dan ia pun sudah mengabari pada orang tuanya kalau ia akan menginap.

Sekarang di kamar nya, dirinya sedang merenung kan pikiran nya kembali atas apa yang di sampaikan kakek Bahar padanya tadi, saat mereka berdua mengobrol di halaman belakang rumah.

   

  ****** FLASHBACK ON ******

" Sekarang katakan padaku kenapa wajahmu sampai bisa lembam begini apa yang kau lakukan di sekolah, cucuku. " Tanya pak Bahar lembut bernuansakan tegas.

" Tapi sebelumnya berjanji lah padaku kakek kalau kakek tidak akan marah padaku hmmm... " Mohon Ziyan dengan wajah imutnya yang memang terlihat imut.

" Baiklah kakek tidak akan marah tapi jujurlah Kim Ziyan. " Tutur pak Bahar sambil mengelus pundak cucunya itu.

" Huff... Ahhh... " Ringis Ziyan pelan tapi masih terdengar oleh kakek nya di samping karena rasa perih di perutnya belum sepenuhnya hilang setelah di obati tadi.

" Kau tidak apa apa nak. " Tanya pak Bahar khawatir melihat cucunya seperti menahan sakit.

" Aku sudah tidak apa apa kakek tenang saja lagi pula aku sudah di obati tadi. " Ujar Ziyan meyakinkan kakek nya.

" Baiklah tapi kau masih berhutang penjelasan pada kakekmu ini, ayo ceritakan pada kakek di sini karena mungkin kalau di dalam sana kau tidak mau membuat nenek mu khawatir. " Ucap Pak Bahar pada Ziyan.

" Hufffff...... Sebenarnya tadi..... S-saat.. Pulang sekolah... aku di.... di keroyok oleh teman sekelas ku..... Kakek. " Ucap nya pelan dan gugup karena takut kalau kakeknya akan marah besar pada orang yang telah mencelakai nya.

Mendengar itu hati pak Bahar sangat panas dan marah tetapi beliau tetap bersikap hangat di hadapan cucunya karena tidak mau cucunya itu merasa takut. Beliau hanya menghela nafas lembut dan berhenti sejenak sebelum mengeluarkan suaranya.

" Kau.... Di pukuli oleh mereka, teman teman mu di sekolah. " tanya Pak Bahar berusaha tenang.

" I-iya kakek tapi tolong jangan marah pada mereka... Jangan membalas mereka kakek, kata ayah dan ibu jika ada orang yang jahat pada kita kita tidak boleh membalasnya karena itu tidak baik " Ujar Ziyan lancar entah kenapa bisa selancar itu padahal ia sedang gugup.

Seakan kedua sudut bibir Pak Bahar yang berlawanan melengkung keatas membentuk senyuman hangat dan nyaman yang seketika membuat Ziyan merasa tenang setelah melihat senyuman manis kakeknya itu walaupun sudah tua.

" Apa kau tidak marah pada mereka setelah apa yang di lakukan padamu. " Tanya Pak Bahar dengan tujuan memancing reaksi Ziyan nantinya.

" Untuk apa aku harus marah kek, toh mereka juga telah memberikan pahalanya padaku. " Ucap Ziyan dengan polosnya sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelinci nya.

Mendengar itu Pak Bahar sudah tak tahan untuk tertawa, beliau tertawa sampai seluruh gigi utuhnya nya itu terlihat menawan karena mendengar jawaban polos dari cucunya itu.

" Kakek kenapa kau tertawa, apakah aku membuat lelucon, kakek. " Tanya Ziyan masih dengan wajah polosnya itu.

Ziyan bisa di bilang punya dua kepribadian yaitu yang pertama dia bisa bersikap dewasa dalam permasalahan hidupnya dan yang kedua ia juga akan polos jika di tanya tentang hal yang tidak di mengerti.

Sedang kan Zafran ia selalu bersikap keras kepala dan egois karena itu merupakan didikan kakek Kim Jongsuk yang keras juga.

" Kau sangat baik cucuku, hatimu itu sangat mulia berterima kasih lah pada orang tua mu itu karena mereka telah menanamkan benih kebaikan di hatimu. " Ujar Pak Bahar tidak luput dari senyumnya itu.

" Ya kakek mereka sangat lah baik, mereka merawat ku dengan penuh kasih sayang seperti pada anak kandung nya sendiri, aku sangat bersyukur karena di asuh oleh orang tua angkat baik itu kek. " Ucap Ziyan dengan senyum imutnya.

" Ayah angkat mu adalah mantan guru ibumu, selain berjasa pada putriku ia juga telah berjasa pada cucuku, dia adalah orang terbaik yang kakek kenal. " Tutur Pak Bahar dengan rasa haru pada seseorang yang sangat berjasa itu.

" Benarkah waaaahhhh hebat sekali, ohya ceritakan dong kehidupan ibu kandung ku, aku ingin sekali mengetahui nya kek. " Pinta Ziyan pada kakeknya dengan semangat.

" Hmmmm.... Kau tau..... Ibumu adalah orang yang sangat nakal pada saat itu, sampai kakek dan nenek kewalahan menghadapi sifat keras kepala nya itu, dia juga sering bikin ulah dengan Arman ayah angkat mu sampai kakek selalu di panggil ke sekolah karena kenakalan ibumu. Tapi di sisi lain ibumu juga orang baik dia suka menolong dan sangat ceria, dia sangat menggemaskan, pipinya sangat mirip dengan mu. " Tak terasa liquid bening berjatuhan setelah Pak Bahar memberhentikan cerita nya.

Ziyan juga tak dapat membendung airmatanya yang sangat merindukan sosok ibunda nya.

" Dia adalah sosok yang sangat berharga di kehidupan kami " Ucap Pak Bahar di sela sela tangis nya.

" Lalu bagaimana cerita nya ibu bisa bertemu dengan ayah " Tanya Ziyan pada kakeknya sambil menghapus air matanya itu.

" Entahlah yang kakek tau.... Ibumu bilang jika ayah mu adalah orang yang telah berhasil mengobati luka lukanya, ayahmu adalah cahaya di kehidupan ibumu... Begitu katanya dan mereka pun sepakat untuk membangun keluarga dan menyatukan nya. " Tutur Pak Bahar pada cucunya.

" Lalu dimanakah awal permasalahannya kek, apakah kelahiran ku dan adik kembar ku adalah puncak masalah nya. " Tanya Ziyan pada Pak Bahar yang langsung membuat pak Bahar ternganga seketika, beliau belum siap memberi tau masalah ini karena belum saatnya cucunya itu memikirkan masalah tersebut.

" Eee........ I-itu.......

" Hey kalian berdua ayo masuk makanan nya sudah siap ayo makan dulu. " Ucap seseorang yang ada didalam dengan setengah berteriak.

Ya itu adalah neneknya, beruntung karena Pak Bahar bisa mengelak dari pertanyaan Ziyan.

Langsung saja mereka berdua masuk kedalam tetapi dalam hati ziyan ia masih penasaran dengan jawaban dari kakek nya tentang pertanyaan nya itu.

Tapi ah sudah lah seperti nya is harus makan dulu.

Tetapi setelah makan kakeknya langsung istirahat, ingin sekali ia melanjutkan pertanyaan nya tadi tapi melihat kakek yang lelah ia jadi kasihan dan Ziyan pun mengurungkan niatnya itu tanpa sadar siang telah terganti oleh malam.

    ******* FLASHBACK OFF *******

" huhh.... Aku merindukan mu ibu, ayah, adikku, ...... Aku merindukan kalian.. Semoga dimanapun kalian berada tetap lah sehat dan kuat, doaku selalu menyertai kalian dan semoga kita bisa bersatu kembali.... Hiks.... Hiks ..... Aku menyayangi kalian semua...... " Ucap Ziyan lirih dan sangat sangat sedih, ia sangat mengharapkan agar semua keluarga nya utuh dan juga berharap kapan kah ini akan berakhir.

Episodes
1 bab 1 Bayi mungil
2 bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3 bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4 bab 4 penyakit itu datang
5 bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6 bab 6 Tumbang
7 bab 7 Rinduu
8 Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9 bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10 bab 10 Teman baru Ziyan
11 bab 11 Diracuni
12 bab 12 Adu domba
13 bab 13 selamat jalan Rian
14 bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15 bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16 bab 16 membuat pak Kim naik darah
17 bab 17 Tidak becus
18 bab 18 Sakit bersamaan
19 bab 19 pertanda sebuah mimpi
20 bab 20 lari estafet
21 bab 21 siapakah yang akan menang??
22 bab 22 menagih janji
23 bab 23 Dinner
24 bab 24 siapa itu Sheliya
25 bab 25 Sosok ituuu...
26 bab 26 Makan malam bersama
27 bab 27 Pembalasan dari Namgil
28 bab 28 Fitnah dari Namgil
29 bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30 bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31 bab 31 Korea Selatan aku datang
32 bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33 bab 33 masuk ruang BK karena bola
34 bab 34 Rencana A berhasil
35 bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36 bab 36 Sumpah seorang ibu
37 bab 37 membuka hati
38 bab 38 pindah ke Indonesia???
39 bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40 bab 40 Kecelakaan Ziyan
41 bab 41 pembalasan dari Zafran
42 bab 42 belajar sepeda
43 bab 43 Diajari kakek sepeda
44 bab 44 Kembali ke Korea..??
45 bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46 bab 46 Malam yang indah
47 bab 47 perang dingin
48 bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49 bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50 bab 50 Merenggang Nyawa.
51 bab 51 Mengikhlaskan...!!
Episodes

Updated 51 Episodes

1
bab 1 Bayi mungil
2
bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3
bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4
bab 4 penyakit itu datang
5
bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6
bab 6 Tumbang
7
bab 7 Rinduu
8
Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9
bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10
bab 10 Teman baru Ziyan
11
bab 11 Diracuni
12
bab 12 Adu domba
13
bab 13 selamat jalan Rian
14
bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15
bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16
bab 16 membuat pak Kim naik darah
17
bab 17 Tidak becus
18
bab 18 Sakit bersamaan
19
bab 19 pertanda sebuah mimpi
20
bab 20 lari estafet
21
bab 21 siapakah yang akan menang??
22
bab 22 menagih janji
23
bab 23 Dinner
24
bab 24 siapa itu Sheliya
25
bab 25 Sosok ituuu...
26
bab 26 Makan malam bersama
27
bab 27 Pembalasan dari Namgil
28
bab 28 Fitnah dari Namgil
29
bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30
bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31
bab 31 Korea Selatan aku datang
32
bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33
bab 33 masuk ruang BK karena bola
34
bab 34 Rencana A berhasil
35
bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36
bab 36 Sumpah seorang ibu
37
bab 37 membuka hati
38
bab 38 pindah ke Indonesia???
39
bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40
bab 40 Kecelakaan Ziyan
41
bab 41 pembalasan dari Zafran
42
bab 42 belajar sepeda
43
bab 43 Diajari kakek sepeda
44
bab 44 Kembali ke Korea..??
45
bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46
bab 46 Malam yang indah
47
bab 47 perang dingin
48
bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49
bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50
bab 50 Merenggang Nyawa.
51
bab 51 Mengikhlaskan...!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!