bab 12 Adu domba

MASIH DI SEKOLAH NYA KIM ZAFRAN.

Ia sudah berada di depan kelasnya dan memang sudah ada guru yang telah masuk ke kelasnya. Dengan memberanikan diri Zafran pun menyapa untuk bisa masuk.

" Permisi bu. " Sapa Zafran di depan pintu dan membuat semua pandangan menoleh padanya terlebih lagi penampilan nya yang berantakan membuat mereka semua heran.

Guru wanita yang sedang mengajar pun menoleh ke arahnya.

" Kamu, darimana saja kamu apa kamu tidak dengar bel masuk dan kenapa penampilan mu seperti itu habis melakukan apa kamu. " Tanya Bu Hyooji heran melihat baju Zafran yang kusut dan rambutnya sedikit berantakan.

" Eee tidak bu saya hanya tertidur di kantin tadi. " Ucap nya bohong.

" Ada ada saja kamu yasudah sana masuk. " Titah bu Hyooji.

Setelah mendapat izin, Zafran pun masuk dan menuju tempat duduknya yang berada di barisan paling belakang, ia duduk bersama Jaywoo dan di depan mereka ada Eunseo dan Kay.

" Hei darimana saja kau. " Tanya Jaywoo berbisik pada Zafran.

" Seperti yang kukatakan tadi. " Bohong nya karena tidak mau membuat mereka khawatir kalau mereka tau kebenarannya apa lagi perut nya masih tidak enak sekarang. Gerak gerik nya tak nyaman tapi ia menyembunyikannya.

" Oooo yasudah buka bukumu daritadi guru sudah menerangkan pelajaran. " Ucap Jaywoo memberi tau Zafran.

Tapi Zafran terlihat sedang menyembunyikan wajah kesakitan nya dengan tidur menelengkupkan wajahnya di atas meja, tangan nya tak berhenti meremas perutnya yang terasa tidak enak.

Melihat itu Jaywoo heran dan bertanya pada Zafran. " hei apa tidur mu di kantin tadi tidak cukup. "

"Jay tolong aku ingin istirahat sejenak ya nanti kalau istirahat bangunkan aku." Ucapnya lirih masih dengan posisi yang sama.

" Baiklah." Balas Jaywoo.

Dan tak lama kemudian bel istirahat berbunyi dan guru pun meninggalkan kelas lalu tak perlu waktu lama juga untuk murid menuju kantin.

Dan sekarang tinggal lah mereka berempat. Terlihat tiga temannya sedang membangunkan Zafran yang tertidur.

" Hei bangun ini sudah istirahat. " Ucap Eunseo sambil menggoyangkan tubuh Zafran.

Dan tak butuh waktu lama untuk Zafran terbangun dari tidurnya.

" Huaamm hemm ada apa. " Lirihnya dengan suara parau khas orang baru bangun tidur.

" Ayo kita ke kantin. " Ajak Kay.

" Kalian pergi saja aku ingin melanjutkan tidurku. " Suruhnya pada ketiga temannya.

" Kau yakin. " Tanya Jaywoo meyakinkan pilihan Zafran.

" Hmmm." Balas Zafran singkat.

" Yasudah kalau begitu kami duluan ya okeeyy..." Ucap Kay sambil keluar diikuti oleh Eunseo dan Jaywoo. Lalu tinggal lah Zafran sendirian.

Sebenarnya daritadi ia tidak tidur ia hanya menetralkan rasa sakitnya yang belum juga mereda, sepertinya sakitnya ini tidak bisa pulih dengan gampang sebelum mendapat penanganan dokter tapi yang namanya rumah sakit Zafran malas sekali walaupun itu adalah rumah keduanya setelah rumah sendiri.

" Kurang ajar sekali kau Jaemin, kau berpura-pura padaku yang ternyata kaulah yang meracuni ku. " Ucapnya kesal pada orang yang telah meracuni nya.

" Gara-gara dirimu perut ku sakit, dikelas saja aku tidak bisa apa apa. " Sambungnya lagi kesal.

Ternyata di ambang pintu telah berdiri dua orang lelaki yang sekelas dengan nya. Tujuan mereka memang untuk masuk tapi mendengar ocehan Zafran mereka mengurungkan niatnya dan entah kenapa mereka merasa senang mendengar Zafran sakit. Tentu karena mereka adalah korban bulli Zafran yang tentu saja mereka punya dendam pada orang yang telah membuliinya.

Banyak sekali orang yang sudah Zafran bulli dan tentu sangat mungkin jika dia punya musuh yang tidak diketahui akibat ulahnya sendiri. Apa lagi saat melihat Zafran lengah ini adalah hal yang beruntung bagi mereka apa lagi saat dia sendiri.

Dua orang itupun jadi menemukan ide untuk membalas perbuatan Zafran dengan melibatkan musuh Zafran sendiri dengan cara mengadu domba.

" Hei Bonju kau taukan siapa Jaemin yang dimaksud si bangsat itu tadi. " Tanya Namgil pada teman di sebelahnya.

" Iya aku tau Jaemin beserta gengnya adalah kakak kelas musuhnya Zafran aku pernah melihat mereka hendak bertengkar saat aku di bulli olehnya. " Terang Bonju yakin.

" Apakau ingin membalas perbuatan nya yang semena mena pada kita. " Tanya Namgil memancing.

" Tentu aku mau ingin sekali membalasnya tapi aku tidak berani padanya karena dia itu kuat apalagi ia punya teman. " Ucap Bonju.

" Kalau kita tidak bisa membalasnya secara keras maka kita akan membalasnya secara licik, lagipula jumlah mereka hanya empat orang dan jumlah kita yang di bulli mereka lebih banyak, dan lihat sepertinya dia sedang kesakitan, hmmm aku punya cara untuk membalasnya dengan melibatkan musuhnya itu. " Tutur Namgil yakin.

" Apa itu. " Tanya Bonju penasaran.

" Ikut aku. " Ucap Namgil sambil menarik lengan bonju pergi mengikutinya.

Singkatnya, waktu jam pulang pun tiba, murid murid semua pun bergegas kembali kerumah masing masing begitupun dengan Zafran dan teman-temannya. Tapi iya menyuruh temannya pulang duluan karena ia ingin istirahat disini sebentar menetralkan sakitnya.

Saat merasa sepi ia pun duduk disamping pohon tak jauh dari parkiran motornya, sakit nya memang berkurang tapi masih saja terasa kram di perutnya.

Dan di tempat parkiran kelas tiga terlihat enam remaja sedang kesal karena salah satu motor temannya dirusak dan dicoret coret, ban motor itu di kempeskan kaca spion nya dipatahkan, dan badan motor itu dicoret coret dengan cat semprot dengan bertuliskan :

*dasar bangsat pengecut beraninya main keroyokan*

Motor itu adalah milik Jaemin dan memang menurut firasatnya ada satu orang yang pantas dicurigai dan dendam padanya di tambah lagi dengan pengakuan adik kelas yang sekelas dengan Zafran yang bahwa mereka bilang kalau memang Zafran yang melakukan ini. Jika dipikirkan Memang masuk akal kalau Zafran yang melakukan ini karena ia pasti ingin balas dendam karena perbuatan Jaemin tadi.

Lalu mereka berenam pun menghampiri Zafran yang sedang beristirahat di bawah pohon dekat parkiran meninggalkan dua orang yang telah tersenyum puas.

Setelah sampai, mereka langsung menghampiri Zafran yang sedang menutup mata menahan sakitnya.

Mereka tau kalau anak ini memang sedang kesakitan tapi mereka juga marah dengan perlakuan Zafran yang kurang ajar membalas dengan cara merusak barang orang apa lagi itu motor kesayangan Jaemin.

Tanpa aba aba langsung saja jaemin menarik kerah baju Zafran yang membuat Zafran terkejut bukan main.

" Kurang ajar kau sialan." Geram Jaemin menahan emosi nya, ingin sekali ia menghajar tapi mengingat kondisi Zafran yang lemah tidak jadi karena perbuatan nya tadi juga.

" Lepaskan aku ada apa ini. " Balas Zafran tak terima.

" Kau ini keterlaluan iya kami tau Jaemin salah, tapi kenapa kau melampiaskan pada motor kesayangan Jaemin karena itu pemberian dari ayahnya, dan pasti ia akan dimarahi karena tidak bisa menjaganya. " Tutur Sihyung yang tau kehidupan Jaemin.

" Apa yang kalian katakan aku tidak melakukan apa apa. " Bela dirinya sendiri karena memang ia tak bersalah.

" Mana ada pencuri yang mau ngaku. " Balas Lee chan geram.

" Bawa dia agar dia melihat sendiri. " Titah Sihyung.

Mereka pun membawa Zafran ke tempat parkiran memperlihatkan apa yang mereka maksud, setelah melihat hal itu, Zafran semakin yakin kalau ini bukan ulahnya.

" Tidak ini bukan ulah ku. " Jujur Zafran tapi malah tak dipedulikan oleh mereka.

" Aku mengakui aku juga salah telah meracunimu tapi kalau kau ingin membalas balas saja dengan cara yang sama jangan merusak barang pemberian ayahku. " Ucap Jaemin marah.

" Kau memang anak yang sangat nakal. " Tambah Tao yang juga geram.

" Kalau saja kau tidak melakukan ini kami akan memilih berdamai dengan mu tapi setelah kejadian ini kau malah mengajak kami untuk semakin bermusuhan dengan mu. " Ujar Sihyung kecewa.

" Setelah ini jangan harap hidupmu tenang di sekolah ini. " Tambah Jeno kesal.

" Saat kau membulli orang lain kami juga akan membulli mu. " Ucap Junjey.

" Kalau perlu libatkan saja teman temanmu kalau kau ingin mereka juga sekarat. " Sambung Lee chan.

" Hari ini aku tidak menghajar mu karena kondisimu tapi lain hari lihat saja apa yang akan aku lakukan. " Amarah Jaemin.

Sedang kan Zafran hanya dapat diam percuma bicara sejujurnya toh mereka juga takkan ada yang percaya dan ia yakin kalau ada orang yang ingin mengadu domba mereka.

" Ayo semuanya pulang, Jaemin ayo bareng dengan ku tenang saja aku akan membantumu menjelaskan pada ayahmu. " Ucap Sihyung menenangkan Jaemin yang gelisah.

Mereka semua pun pergi meninggalkan Zafran yang sendirian. Zafran bukan orang yang mudah sedih jika dipojokkan seperti ini toh ini juga makanan nya sehari hari yang suka dimarahi.

Dia pun pulang tak ambil pusing, kalau mereka ngajak perang its okey kalah dan menang itu belakang yang penting nyalinya.

                  *****************

DI TEMPAT NYA KIM ZIYAN.

Bel jam pulang sudah berlalu dan sekolah pun sudah terlihat kosong, pasti semua murid sudah sampai dirumahnya masing masing.

Lain dengan Ziyan ia tidak langsung pulang kerumah tapi ia mampir dulu ke tempatnya kemaren guna bertemu dengan sahabat nya karena mereka sudah berjanji untuk bertemu disana setiap Ziyan pulang sekolah.

Dan benar saja kedatangannya sudah ditunggu oleh sahabatnya masih sama dengan penampilan seperti kemarin.

Pelan pelan Ziyan mendekat dan memeluk Rian dari belakang, entah kenapa Ziyan sangat lah senang saat bertemu dengan sahabat barunya ini. Walaupun baru kenal kemarin serasa sangat dekat begitupun dengan Rian ia tidak merasa kesepian lagi.

" Hei kau jangan melamun terus. " Ucap Ziyan sambil melepas pelukannya lalu ia berjongkok dihadapan Rian yang berada di kursi roda.

" Baru pulang sekolah kau. " Tanya Rian.

" Hmm iya, haaaahhh bosan sekali di sekolahhh... " Ngeluhnya.

" Kau pasti lelah lihat kemana saja kau sampai sepatumu kotor begitu bau lagi hmmmm... " Canda Rian yang memang benar sepatunya Ziyan sangat kotor.

Seketika raut wajah Ziyan berubah sedih karena ia mengingat nasibnya tadi di sekolah yang dikerjai oleh para pembulli dirinya.

Menyadari perubahan sahabat nya Rian pun minta maaf karena merasa telah menyinggung nya.

" Maaf maafkan aku aku tidak bermaksud............. " Ucapannya terpotong oleh Ziyan.

" Ssstttt tidak usah minta maaf memang benar kok sepatu ku kotor begini Karena tadi di sekolah.... Haaaahhh teman-teman ku membuang sepatuku ke dalam got. " Lirih Ziyan sedih dan kesal mengingat perlakuan para pembulli itu.

Rian juga ikut sedih karena ia juga pernah merasakan yang namanya dibulli pasti itu menyakitkan.

"Jangan sedih suatu saat nanti pasti ada yang namanya perubahan tinggal tunggu waktu saja dengan sabar. " Nasehat Rian pada Ziyan agar ia tidak merasa sedih.

Ziyan tersenyum hangat karena saat ini ia bisa berbagi cerita dengan orang lain setidaknya mengurangi beban yang dibawanya.

Ia harap dirinya akan selalu bersama temannya ini karena dialah orang yang tepat dikala membagi cerita. Lain dengan orang tua angkatnya tidak mungkinkan dia harus mengadu pada mereka sedang kan mereka selama ini sudah sangat sibuk mengurus hidup nya dan tidak mungkin kalau Ziyan menambah nya lagi dengan masalah nya.

" Terima kasih kawan. " Senyum Ziyan pada sahabat nya.

" Sama sama kita ini senasib cuma beda cerita saja. " Balasnya juga dengan senyuman.

Mereka pun saling tersenyum sama lain.

" Apa kau punya cita cita. " Tanya Rian sambil memandang sungai yang ada didepan nya.

"nBanyak tapi aku hanya berharap satu saja yang terwujud. " Jawab Ziyan.

" Apa itu. " Tanya Rian penasaran.

" Menemukan kebahagiaan bersama ibu dan ayah kandung ku juga adik kembar ku. " Jawab Ziyan penuh harapan.

" Kau punya kembaran. " Tanya Rian lagi karena ia belum tau kalau Ziyan punya kembaran ia hanya tau kalau ziyan sedang tidak bersama dengan orang tua kandung nya.

" Iya, kami tinggal terpisah, kata orang tua angkat ku saat masih bayi kakek sebelah Ayah ku mengambil adikku dan membawanya pergi jauh. " Ucap Ziyan yang memang tau mengenai mereka terpisah. Dia hanya tau itu sedang kan tentang ayah dan ibunya ia tidak tau begitu pun dengan semua orang disini.

" Kemana kakek mu membawanya pergi. " Tanya Rian penasaran.

" Entahlah mungkin ditempat tinggal kakekku di Korea. " Tutur Ziyan.

" HUUAAAAA yang benar saja apa katamu k-korea. " Ucap Rian antusias.

" Aisss kau mengagetkan ku, iya karena ayah kandung ku keturunan Korea. " Jawabnya jujur.

"Jadi kau ini keturunan Korea. " Tanya Rian antusias.

" Iya." Jawab Ziyan santai.

" Waaaawww keren pantas saja wajahmu ada corak koreanya." Ucap Rian yang memang itu benar.

" Heeummm." Senyum Ziyan bangga.

" Adikmu pasti bahagia tinggal disana. "  Yakin Rian.

" Entah lah semoga saja iya bahagia disana tidak menderita seperti ku yang menjadi korban bulli. " Ucapnya penuh harap.

" Amiiinn." Jawab Rian.

" Oh ya maukah kau ikut aku. " Tanya Ziyan pada sahabat nya.

" Kemana." Ucapnya rian.

" Ikut saja nanti kau tau sendiri. " Balasnya sambil mendorong kursi roda yang diduduki Rian membawanya pergi ikut dengan nya.

Rian pun pasrah ikut saja toh iya juga percaya kalau Ziyan memang orang yang baik.

                      *****************

DITEMPATNYA ZAFRAN.

Sekarang ia sudah sampai dirumahnya, langsung saja ia rebahkan dirinya di sofa ruang tamu karena lelah terus merasakan badan nya tidak enak terutama perut nya. Tidak akan semudah itu racunnya hilang. Hingga ia juga demam dan tubuhnya sangat lemah bahkan untuk naik ke kamar nya saja ia tidak sanggup lagi.

Sheliya yang tau Zafran pulang ia hanya mengamatinya dari balik dinding yang membatasi ruang tamu, biasanya ia akan menyapanya dan menyiapkan makanan untuk nya tapi sekarang ia terhalang bahkan untuk sekedar dekat saja.

Ia juga cemas melihat Zafran hari ini yang tampak lemah tidak seperti hari biasanya yang kuat. Meskipun hatinya rapuh jika sudah berada di rumah karena kakeknya.

Di kursi ruang tamu Zafran tidak bisa tidur karena sakitnya terus mengganggu ia tidak nyaman namun badan nya serasa berat untuk bangun.

Tangan nya selalu ia gunakan untuk memeluk perutnya yang terasa tidak nyaman.

Melihat itu Sheliya semakin cemas apalagi saat Zafran menangis memanggil namanya dan mengadu sakit.

" Hiks...... Hiks..... Bibi tolong aku... Perutku sakiiiittt.... Hikss..... Bibi..... Aku... Sakiiiittt..... Arrgghh..... " Lirihnya di sela sela tangis.

Sungguh Sheliya tidak tega tapi dia tidak tau harus berbuat apa. Dirinya juga sakit melihat anaknya kesakitan.

Tapi kali ini ia benar benar tidak tega hingga ia mendekati Zafran yang berada di ruang tamu, ia memberanikan diri nya kali ini apa lagi Pak Kim belum pulang jadi pasti aman.

" Kau kenapa. " Tanya Sheliya sambil berjongkok dihadapan Zafran yang tidur di sofa.

Melihat kedatangan orang yang diharapkan Zafran sangat senang.

" Bibi perut Zafran sakiiiittt... Hikss.... Tadi.... Di sekolah Zafran keracunan makanan... Hiks... Sakiiiittt... " Adu Zafran pada Sheliya yang memang sedang mengharapkan perhatian Sheliya yang berubah sejak kemarin.

" Kenapa bisa haa." tanya Sheliya khawatir.

" Ada orang yang tidak.... Hiks... Senang.. Dengan ku bibi... Hiks... " Ucapnya sambil menekan perut nya.

" Makanya nak hati hati..... " Lembut Sheliya sambil mengelus perut Zafran.

Dan Zafran berhasil mendapatkan kasih sayang bibinya lagi ia sangat senang bahkan mengesampingkan rasa sakitnya dulu.

Tapi rasa senang nya tak berlangsung lama karena kakeknya kembali dan sikap Sheliya pun kembali seperti semula, ia juga sangat takut karena ketahuan mendekati Zafran, sekarang ia tau kan apa akibatnya jika melanggar janji.

Sheliya menunduk takut dan benci tapi ia juga lebih khawatir akan kondisi Zafran setelah ini karena anaknya pasti dapat hukuman karena ulahnya sendiri.

" Kau kembali ke tempat kerjamu. " Perintah Pak Kim tegas dan menakutkan.

" Baik." Patuh Sheliya lalu meninggalkan mereka berdua sekarang ia hanya bisa berdoa untuk nasib anaknya.

Zafran tidak memperdulikan kedatangan kakeknya ia masih tidur meringkuk manahan sakitnya.

Hingga Pak Kim sendiri yang berjongkok dihadapan wajah Zafran yang menahan sakit.

" Kenapa lagi kau lemah. " Tanya Pak Kim lembut namun terkesan menakutkan.

Zafran tak peduli ia terus meremas perutnya hingga Pak Kim tau sendiri lewat gerak geriknya yang sedang sakit perut.

" Kenapa dengan perut mu." Tanyanya dengan nada menyeramkan.

Zafran masih tetap diam tak memperdulikan kakeknya.

"JAWAB AKU." Bentak Pak Kim yang merasa di abaikan.

" Akhh... A-aku keracunan.. Makanan... Arrggh... " Ucap Zafran terbata bata.

" Dasar bodoh kenapa kau sampai bisa keracunan hmmm. " Tanya lagi.

"J-jangan mengajakku bicara aku tidak sanggup... Ahh.. " Ucap Zafran yang memang sedang tidak sanggup bicara.

" Ahhh sial sekali jika anak ini kenapa napa aku juga yang repot nantinya apalagi kalau dia mati keracunan habislah pewaris ku aarrrghhh.... Anak ini memang pembawa sial saja. " Batinnya Pak Kim.

" Bangun." Ucapnya Pak Kim sambil menarik lengan Zafran agar ia terbangun.

" Aahh tolong jangan sekarang kalau mau menghukum ku... Hiks..... Aku tidak berbohong... Hiks... Aku..... Tidak sanggup... Hiks... " Lirihnya sekilas membuat Pak Kim merasa kasihan.

" Aku akan membawamu ke dokter ayo cepattt.." Dingin nya lalu memapah Zafran ke mobil yang memang tubuh nya saat ini sangat lemah.

Mereka berdua pun berangkat ke rumah sakit.

Sedangkan dirumah, Sheliya merasa aneh kenapa tiba-tiba Pak Kim memerhatikan Zafran karena biasanya ia selalu mengabaikan cucunya itu.

                    ********************

BERALIH DITEMPATNYA KIM ZIYAN.

Ia membawa Rian kerumah orang tua angkatnya. Rian pun terkejut kenapa Ziyan membawanya kesini lalu Ziyan bilang kalau dia ingin mengenalkan teman barunya.

Awalnya Rian takut jika ia tidak diterima di keluarga Ziyan karena dia anak yang penyakitan tapi ketakutan nya hilang saat ayah dan ibu Ziyan menyambutnya bagaikan raja ia pun sangat terharu.

Lalu tak cukup disitu Rian juga diajak ikut makan bersama tentu ia tidak bisa menolak.

Dan ditengah tengah keberadaan mereka selalu diisi dengan canda tawa, orang tua Ziyan seperti menganggap Rian bagai anak kandung nya sendiri. Sungguh baik sekali keluarga ini. Dia bersyukur dapat dipertemukan dengan keluarga ini.

Setidaknya ia bisa mencicipi bagaimana rasa kasih sayang.

Ia bahkan sejenak bisa melupakan masalah nya dengan ikut hadir dalam keluarga ini.

               

                     **************

Terpopuler

Comments

Parsih Nurul

Parsih Nurul

Lanjot dong torr

2023-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Bayi mungil
2 bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3 bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4 bab 4 penyakit itu datang
5 bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6 bab 6 Tumbang
7 bab 7 Rinduu
8 Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9 bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10 bab 10 Teman baru Ziyan
11 bab 11 Diracuni
12 bab 12 Adu domba
13 bab 13 selamat jalan Rian
14 bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15 bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16 bab 16 membuat pak Kim naik darah
17 bab 17 Tidak becus
18 bab 18 Sakit bersamaan
19 bab 19 pertanda sebuah mimpi
20 bab 20 lari estafet
21 bab 21 siapakah yang akan menang??
22 bab 22 menagih janji
23 bab 23 Dinner
24 bab 24 siapa itu Sheliya
25 bab 25 Sosok ituuu...
26 bab 26 Makan malam bersama
27 bab 27 Pembalasan dari Namgil
28 bab 28 Fitnah dari Namgil
29 bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30 bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31 bab 31 Korea Selatan aku datang
32 bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33 bab 33 masuk ruang BK karena bola
34 bab 34 Rencana A berhasil
35 bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36 bab 36 Sumpah seorang ibu
37 bab 37 membuka hati
38 bab 38 pindah ke Indonesia???
39 bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40 bab 40 Kecelakaan Ziyan
41 bab 41 pembalasan dari Zafran
42 bab 42 belajar sepeda
43 bab 43 Diajari kakek sepeda
44 bab 44 Kembali ke Korea..??
45 bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46 bab 46 Malam yang indah
47 bab 47 perang dingin
48 bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49 bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50 bab 50 Merenggang Nyawa.
51 bab 51 Mengikhlaskan...!!
Episodes

Updated 51 Episodes

1
bab 1 Bayi mungil
2
bab 2 salah satunya memiliki penyakit
3
bab 3 dekat namun tak bisa digapai
4
bab 4 penyakit itu datang
5
bab 5 Korban bulli dan si pembulli
6
bab 6 Tumbang
7
bab 7 Rinduu
8
Bab 8 Berakhir dirumah sakit
9
bab 9 Momen seorang ibu dan sang buah hati
10
bab 10 Teman baru Ziyan
11
bab 11 Diracuni
12
bab 12 Adu domba
13
bab 13 selamat jalan Rian
14
bab 14 Memikirkan rumus kabur dari kelas
15
bab 15 Menuruti keinginan sang kakek Kim
16
bab 16 membuat pak Kim naik darah
17
bab 17 Tidak becus
18
bab 18 Sakit bersamaan
19
bab 19 pertanda sebuah mimpi
20
bab 20 lari estafet
21
bab 21 siapakah yang akan menang??
22
bab 22 menagih janji
23
bab 23 Dinner
24
bab 24 siapa itu Sheliya
25
bab 25 Sosok ituuu...
26
bab 26 Makan malam bersama
27
bab 27 Pembalasan dari Namgil
28
bab 28 Fitnah dari Namgil
29
bab 29 Fakta yang disembunyikan telah diketahui sahabatnya.
30
bab 30 Bertemu dengan gadis resek
31
bab 31 Korea Selatan aku datang
32
bab 32 pertemuan yang begitu diimpikan.
33
bab 33 masuk ruang BK karena bola
34
bab 34 Rencana A berhasil
35
bab 35 Antara rindu dan benci terhadap sang Appa
36
bab 36 Sumpah seorang ibu
37
bab 37 membuka hati
38
bab 38 pindah ke Indonesia???
39
bab 39 Indonesia, aku datang..!!!
40
bab 40 Kecelakaan Ziyan
41
bab 41 pembalasan dari Zafran
42
bab 42 belajar sepeda
43
bab 43 Diajari kakek sepeda
44
bab 44 Kembali ke Korea..??
45
bab 45 APAAA...??? KEMBAAARRR..??
46
bab 46 Malam yang indah
47
bab 47 perang dingin
48
bab 48 Rahasia itu.... telah berakhir
49
bab 49 mendapat donor namun harus kehilangan yang satunya..??
50
bab 50 Merenggang Nyawa.
51
bab 51 Mengikhlaskan...!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!