Geger.

Seisi rumah geger karena ada dua orang yang datang dan membawa laptop handphone dan komputer, mereka sekarang tengah berkumpul dan melihat orang orang menurunkan barang barang nya.

“Atas nama Elivano P?” tanya salah satu pria yang tadi menurunkan barang itu. Lintang mengangguk mewakili Elivan.

“Baik, kami sudah kirim ya, permisi” pamit pria itu.

“Eh, ini, mm, siapa yang pesan pak?” tanya Lintang.

“Di sini yang memesannya akun anonim, dan alamat serta nama tertera di alamat ini” jawab pria itu sambil membaca identitas orang yang membeli.

“Berapa pak bayar nya?” tanya Noval sambil tersenyum smirik.

'Berusaha menjadi pahlawan kesiangan om' ungkap Elivan saat melihat gerak gerik Noval. tak tahu saja orang yang bayar itu dia.

“Sudah di bayar mas, kalau begitu saya permisi, masih banyak pesanan yang mau di antar” pamit pria itu sopan.

mereka semua mengangguk.

“Terus ini bagaimana mom?” tanya Hiza yang melihat semuanya di lantai.

“Mari kita rangkai!!” seru Elivan mengangkat tangan nya ke atas.

“Elivan tahu siapa yang memesan ini?” tanya Lintang

“Tidak tahu mom”

“Mungkin orang iseng sayang” sahut Noval.

“Tapi iseng nya kok ngabisin duit?”

“Nama nya juga orang kaya, semua nya bisa sayang”

“Iya juga ya” ucap Lintang polos, membuat Noval semakin ingin mener—eh ga jadi.

Lintang penasaran siapa yang memesan semua ini, apa mungkin orang tua Elivan?, tapi mana mungkin kan secara akal justru Elivan akan di boyong pulang oleh mereka. tapi siapa?, tidak masalah, mungkin orang yang sudah di tolong oleh Elivan, dan mungkin balas Budi, ahh sudahlah, ini Rejeki pikir Lintang.

“Ayoo!!!” seru Hiza mengikuti.

“Semuanya bagi tugas, lest goo!!!” Ujar Elivan.

Hiza mengambil dan membawa handphone nya, Elivan membawa laptop.

Sementara, di sana tinggal layar komputer dan cpu nya, Lintang dan Noval saling pandang.

“Kamu bawa yang layar saja, biar aku yang bawa cpu nya.” ujar Noval, Lintang mengangguk.

“Terimakasih sayang” Lintang buru buru membawa layarnya, ia malu sangat malu.

Sementara Noval mendengar itu mematung, selama ia menjadi kekasih Lintang ia tak pernah yang namanya di panggil dengan kata 'sayang', Lintang adalah wanita yang mandiri dan tangguh, ia tak pernah sekalipun bersikap manja padanya, tak seperti wanita biasanya.

Lintang itu sangat berbeda dari perempuan lain.

pendapat Noval, kemudian ia menghela nafasnya.

Kini, Lintang dan Noval tengah merangkai PC nya yang di letakkan di sebuah ruangan kosong yang dulunya adalah kamar kedua orang tua nya.

Hiza sedang melihat sebuah animasi karya anak negeri. sementara Elivan tengah duduk menatap serius laptop di depannya, ia tengah mengubah semua peraturan yang saat ia menggunakan mode lain dari laptop biasanya.

Elivan melihat sekeliling, masih banyak ruang yang tersedia untuk di letakkan sebuah kasur... ya kasur.

“Ommm....” panggil Elivan, Noval menoleh.

“Kan katanya om kaya ya” ucap Elivan Menjeda kalimat nya.

“Lalu?” tanya Noval yang tak mengerti, sedangkan perasaan Lintang sudah tidak nyaman, apa lagi yang akan di katakan oleh anak Genius nya itu?.

“Tolong belikan kasur dong buat aku, nanti di taro di sini, terus ini jadi kamar ku dan Hiza, gapapa kan mom?” ucap Elivan yang mengarah ke Lintang dan Noval.

“Iya gapapa, nunggu mommy gajian ya?” tawar lintang, jujur saja uang Lintang sudah sedikit menipis untuk membeli baju untuk Hiza.

“Tidak masalah, nanti om pesan kan ya” ujar Noval, membuat Lintang merasa tak enak.

“Tidak usah Val, kasur itu mahal, aku tidak punya uang untuk memb— ”

“Uang ku banyak, anggap saja aku ingin membahagiakan calon anak ku kelak” ucap Noval membuat kedua pipi Lintang merona.

🌼🌼🌼.

Jangan lupa untuk dukung karya ku yaa, maaf jika masih berantakan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!