“Hiss, ngapain bahas bahas itu” ucap Lintang membuat Noval yang nampak tak bisa menjawab menjadi sedikit lega.
“Tapi kan Hiza ingin tau mom” rengek Hiza, Elivan bangkit dari duduknya, ia berpindah ke samping Hiza dan mencondongkan tubuhnya berbisik, untuk memberi tahu apa arti kata murahan itu.
“Murahan itu seperti si Noval dek” Elivan berbisik, tak lama dari itu Hiza mengangguk, membuat kedua orang dewasa yang berada di sana saling tatap kemudian terkekeh kecil melihat tingkah laku kedua bocah itu.
Elivan duduk di samping Hiza.
“Om, ga mau pulang?, El ngantuk ni” ucap Elivan sekaligus menyindir.
“Ngapain si si nopal di sini terus, ga punya rumah mungkin” bisik Hiza ke telinga Elivan.
“tidak tahu, mungkin sudah bangkrut perusahaan” balas Elivan juga berbisik. kemudian tawa dari kedua bocah itu pun menggelegar di seluruh ruangan.
“Iya, om mau pulang.” Noval berdiri, membuat Lintang juga ikutan berdiri, Lintang mengecup sedikit pipi kanan Noval.
“Ayo, ku antar ke depan.” ucap Lintang, “Hiza sama Elivan ga mau salam?” sambungnya.
“Eh iya lupa, hehe” ucap Hiza, kemudian turun dari kursi nya dan mencium tangan Noval dua kali.
“Sama abang om, dia malas turun katanya.” Hiza cekikikan.
“Ayo”
Lintang mengantarkan Noval ke depan pintu, saat ingin membuka pintu, tiba tiba petir, angin, beserta hujan turun. membuat Noval menghentikan langkah nya.
“Mm, Val, sebaiknya kamu nginep di sini aja” Ucap Lintang membuat senyum Noval terbit.
“Ga ngerepotin kan?”
“Nggak, ayo, aku mau menidurkan anak anak.” ajak Lintang berbalik arah. Noval membuntuti.
“Loh, om kok kembali lagi?” tanya Hiza tak senang. entahlah semenjak ia melihat Noval perasaan nya sudah tak tenang.
“Jadi om mau tidur disini, disini hujan” Jelas Noval, membuat Hiza melongo.
“Yasudah, ayo mom kita tidur” ajak Elivan menutup matanya agar seperti orang yang sedang mengantuk.
“Sudah sudah, ayo tidur” Lintang menggendong Elivan yang sudah nampak tak bisa memejamkan mata nya.
“Aku tidur dimana?” tanya Noval.
“Mm, tidur bersama,” ucap Lintang membuat kedua balita itu melebarkan matanya.
“NOOOOOO” ucap Elivan dan Hiza bersamaan, Elivan yang semula memejamkan matanya kini terbuka lebar. mereka tak mau tidur dengan si nopal, kalau tidur sudah kaya sapi, ngorok. 'Ganteng doang, tidur ngorok' kalau kata Hiza.
“Terus aku tidur dimana?” tanya nya memelas.
“Mm, tidur di lantai, ya lantai” ucap Hiza, membuat Lintang menoleh.
“Bagaimana jika kita semua tidur di lantai? dengan alas?” tanya Lintang memberikan sebuah usul.
Dua bocah itu terdiam, Kemudian Lintang menurunkan tubuh Elivan dari gendongannya dan mengambil dua buah kasur lantai di atas lemarinya. dulu jika dia dan kedua orang tua nya selalu tidur di lantai, karena kamar di rumah Lintang hanya ada satu.
Lintang menata kasur dan meletakkan bantal dan guling di atasnya.
“Sudah, selesai, ayo tidur.” ucap Lintang membuat kedua bocah itu berlari, berebut tempat tidur di samping Lintang.
Akhirnya mau tak mau Hiza lah yang tidur di sebelah Noval, om sapinya.
posisi tidur mereka Lintang Elivan Hiza Noval.
“Ayo tidur sekarang, pejamkan mata kalian” mereka berdua menurut, sementara Noval masih di buat kagum oleh sifat Lintang, yang jarang di miliki oleh kebanyakan perempuan. yaitu sifat keibuan yang sangat tinggi.
Semua bisa menjadi ibu, tapi semua bisa menjadi ibu yang baik. pikirannya, kemudian ia memejamkan matanya, menikmati setiap momen yang indah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Khalimatus Sadekyah
Tujuan Noval apa yaa?? kepo aku thor
2023-02-22
1