Suasana di ruang tamu Lintang begitu hening, seakan akan tak ada orang yang menepati, padahal di dalam ruang tamu itu ada empat orang yang saling bertatap tatapan seolah tak tau harus berbicara apa.
“Mm, Elivan, Hiza ini kekasih Mommy, Namanya Noval” ucap Lintang memberi tahu.
“Kekasih itu apa mom?” tanya Hiza polos, ia tak tau kosakata itu.
“Pacar dek” sahut Elivan, Hiza membulatkan mulut nya, pertanda ia mengerti.
“Ayo perkenalan diri kalian!” Titah Lintang melirik ke arah kedua anaknya.
“Halo om, nama ku Hiza Maladewa, dan ini kakakku, Elivano p, maaf Abang saya memang cuek ke orang asing.” ujar Hiza memperkenalkan diri nya kepada Noval, sekaligus perwakilan dari Elivan.
flashback.
“Bang, itu si nopal datang” ucap Hiza memberi tahu Elivan.
“Biarin.” sahut Elivan malas. Hiza mendengus. kemudian ia mengingat sesuatu saat ia berjalan menuju Elivan. Hiza menarik nafas dalam-dalam.
“MOMMY DIA ITU CUMAN JADIIN MOMMY SEBAGAI SEL— ” jeritan Hiza terhenti ketika Elivan membekap mulutnya.
“Diam, jangan beri tahu dulu, nanti saja, kita belum bermain-main dengan nya.” ucap Elivan membekap mulut ember sang adik dengan telapak tangan nya.
“Emmm, lepas bang” ronta Hiza merasa tak ia tak bisa bernafas. Elivan kemudian melepaskannya.
“Nanti kalau Mommy menyuruh kita memperkenalkan diri ke si nopal itu, Adek aja yang jawab sekaligus menjadi perwakilan Kakak ya.” ujar Elivan tersenyum.
“Tap—”
“Mereka datang.”
flashback off.
Lintang tersenyum, ia sekarang melirik ke arah Noval, Noval yang mengerti pun langsung memperkenalkan diri nya.
“Halo adik adi—”
“Aku bukan adik mu” ketus Elivan, membuang muka.
“Elivan” tegur Lintang pelan. Elivan diam tak menjawab.
“Lanjutkan saja” ucap Hiza dengan malas.
“Nama ku Noval datee, aku kekasih Linta—”
“Mommy!, aku sama abang mau ke kamar, aku tak nyaman bersama monster berkedok kekasih mu itu” tunjuk Hiza, kemudian ia menarik tangan Elivan dan pergi ke kamar nya.
Lintang meraup wajahnya, ia kesal, ingin marah tak bisa, ingin ahhh... sudahlah, ini adalah konsekuensi sebagai ibu sambung dua orang anak.
“Sekarang coba jelaskan kepada ku!” ucap Noval ingin tau, siapa kedua bocah kurang ajar itu.
“Mereka adalah anak ku” jawab Lintang.
“APA MAKSUD MU!?” ucap Noval sedikit membentak.
“Tunggu penjelasan ku dulu Val” Lirih Lintang membuat hari Noval sedikit tersentuh.
Cerita tentang awal mula ia bertemu dengan kedua anaknya pun mengalir tanpa Lintang tutup tutupi atau sedikit pun ia sembunyikan. Raut muka Noval berubah ubah, ia muncul perasaan iba, dan juga dongkal.
“Tapi kan kamu bisa menaruh mereka di panti asuhan sayang” ucap Noval dengan lembut, Noval bangkit, ia kemudian merangkul pundak Lintang dan membawanya ke pelukan hangatnya, membuat lintang tersipu malu.
“Tidak bisa, aku tidak bisa membawa mereka ke panti asuhan.” Jawab Lintang memejamkan matanya.
Noval mengangguk. “Baiklah terserah dirimu.”
Suasana kembali hening selama beberapa saat. Noval melihat ke arah wajah Lintang yang sudah tertidur lelap, senyum Noval mengembang, tak ia sangka bahwa perempuan di depannya ini adalah perempuan yang tak bisa mengubah sifatnya yang suka tertidur di sembarang tempat, yang Lintang anggap nyaman.
“Maafkan aku sayang” Ucap Noval mengecup singkat pelipis Lintang, kemudian ia pun juga ikut memejamkan matanya.
Dari sebuah sekat penghubung antara Ruang tamu dan ruang tengah, berdiri dua orang yang kini sedang melihat dan menguping semua gerak gerik Mommy dan pacarnya.
“Miifkin Iki siying” ucap Hiza meniru gaya Noval, kemudian ia mengecup pipi sang kakak lalu berlari untuk menghindari Elivan yang seperti nya ingin mengamuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments