Wu Sheng yang pergi melewati jalanan utama dengan berjalan kaki secara tidak terduga melihat seorang pria memegang cambuk sambil memukul tanah menakuti beberapa budak yang datang bersamanya.
“Apa yang kalian lakukan? Cepat jalan! Jika tidak maka aku akan mencambuk kalian!” ucap Pria itu dengan suara yang keras dengan ekspresi wajah yang marah.
Wu Sheng yang melihat wajah yang sangat familiar pun menjadi terkejut dan dengan cepat mengubah tujuannya.
“Tunggu! Aku ingin membeli budak-budak ini. Berapa harganya?” tanya Wu Sheng dengan ekspresi wajah serius dan tatapan mata yang tajam.
“Agh, Tuan! Anda pasti tertarik dengan dua budak wanita yang cantik-cantik ini! Jika Tuan menginginkannya maka saya akan memberikan anda harga yang bagus. Bagaimana dengan lima puluh tael perak untuk setiap budak cantik ini?” tanya Pria itu dengan ekspresi wajah yang bahagia dan senyum yang lebar.
“Kau salah paham. Aku tidak tertarik dengan budak wanita yang kau jual. Aku ingin membeli kedua orang itu!" ucap Wu sheng sambil menunjuk ke arah dua orang saudara laki-laki yang terlihat lemah dan lusuh.
"Agh, mereka berdua. Jika Tuan menginginkannya maka Tuan bisa mengambilnya dengan empat puluh tael perak!" ucap pria itu dengan ekspresi wajah yang canggung.
"Sepuluh tael perak! Tidak lebih dan tidak kurang! Jika kau tidak setuju maka aku pergi dari sini!" ucap Wu sheng dengan nada suara yang mengancam.
Pria yang mendengar perkataan Wu Sheng menjadi dilema tapi saat melihat kedua budak kakak beradik itu pun menyerah dan menganggukkan kepalanya lalu mengambil uang yang diberikan oleh Wu Sheng.
"Ini adalah Tuan baru kalian. Bersikaplah yang sopan karena aku tidak mau menerima kalian lagi! Mengerti!" ucap Pria itu dengan suara yang meninggi.
"Mereka bukan lagi milikmu jadi kau tak perlu memarahi mereka!" ucap Wu Sheng dengan nada suara yang tegas sambil memukul pelan pria tersebut.
"Ma-maafkan saya Tuan Muda. Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Pria itu yang langsung berlari pergi menjauh bersama beberapa budak yang lain.
Kedua saudara yang berpikir jika mereka sungguh adalah budak yang telah dibeli dengan sengaja berlutut di hadapan Wu Sheng dan membuat Wu Sheng terkejut.
"Tu-tunggu! Angkat kepala kalian berdua! Kalian tidak perlu berlutut di hadapanku!" ucap Wu Sheng dengan suara yang ramah sambil tersenyum lembut ke arah keduanya lalu membantu keduanya berdiri.
Wu Sheng yang tak ingin dikenal sebagai orang gila karena bisa menebak nama dua saudara itu memutuskan untuk pura-pura tidak tau.
"Namaku Wu Sheng dan siapa nama kalian berdua?" tanya Wu Sheng dengan senyum yang lembut dan wajah yang bersahabat serta ramah.
"Aku adalah Nu Pong dan ini adalah adikku Nu Ping!" ucap dua kakak beradik itu dengan ekspresi wajah yang takut sambil menundukkan kepala.
"Baiklah. Aku masih punya pekerjaan lain. Pergilah ke Kediaman Wu dan katakan bahwa kau adalah milikku lalu tunjukkan ini!" ucap Wu sheng sambil mengeluarkan sebuah plakat yang bertuliskan namanya.
"Orang yang ada di dalam pasti akan membawamu masuk dan carilah wanita cantik bernama Guang Yao lalu berikan kertas ini padanya! Ikuti saja perkataan wanita itu dan jangan membantah. Apa kalian mengerti?" tanya Wu sheng dengan ekspresi wajah yang sedikit khawatir.
Nu Ping yang memiliki kecerdasan yang tinggi ternyata memiliki ingatan yang tajam dan sangat mudah menghafal sehingga saat Wu sheng menjelaskan Nu Ping langsung mengangguk tanda mengerti lalu diikuti Nu Pong.
Wu sheng yang tak khawatir lagi pun memutuskan untuk pergi ke Menara Alkemia dan meninggalkan dua saudara Nu kembali ke Keluarga Wu.
Wu Sheng yang akhirnya sampai di Menara Alkemia langsung meminta di antarkan ke tempat Api Bumi berada sehingga membuat Master Zhang yang sudah bisa menebak identitas Wu Sheng menjadi semakin tertarik.
Wu Sheng yang hanya memiliki uang sebanyak seribu tael perak pun memutuskan untuk mendapatkan Api Bumi yang cocok lalu membeli tanaman obat dengan uang yang tersisa.
"Apakah ini Api Bumi Merah dengan tingkatan terendah dari semua Api Bumi yang ada?" ucap Wu sheng yang bertanya kepada Pelayan yang berdiri di dekatnya.
"Benar. Api Bumi Merah ini berharga lima ratus tael perak! Apakah Tuan ingin membelinya?" tanya Pelayan itu dengan sopan dan senyum yang ramah.
#Bsrdambung#
Bagaimana keputusan Wu Sheng? Apakah Wu sheng akan membeli Api Bumi tersebut? Tebak jawabannya di BAB selanjutnya ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Arie Chaniago70
belilah
2024-12-29
0
valentino_rosi46
🤦♂️
2024-12-19
0
Arief wibisono
satu chapter pendek sekali / sedikit sekali jumlah kata nya ya ?
2024-09-19
1