Martial Art Heaven Peak

Martial Art Heaven Peak

BAB 1. Kembali ke Masa Lalu

Wu Sheng adalah Ahli Bela Diri yang sangat berbakat di dalam bidang pengobatan, formasi dan menjinakkan Hewan Buas yang sedang duduk bersantai meratapi kesepian dan rasa penyesalan yang mendalam secara tidak terduga mendapatkan serangan mendadak dari musuhnya yang bersembunyi hingga terpaksa harus kehilangan nyawanya.

“Aku telah menjadi Ahli Bela Diri yang sangat disegani di tiga Benua ini tapi aku sendirian dan kesepian!” gumam Wu Sheng dengan ekspresi wajah yang sedih sambil berdiri di atas puncak Gunung Tianghe.

“Ayah! Ibu! Kak Wu Lei dan Adik Yaoyao! Kenapa kalian meninggalkanku sendirian?” gumam Wu Sheng dengan tatapan mata yang sayup.

“Andai aku punya kesempatan kedua. Andai Dewa bisa mengabulkan keinginanku ini. Aku ingin sekali kembali ke masa lalu dan menjadi anak yang berbakti dan memberikan mereka semua hukuman dua kali lipat dari yang mereka lakukan!” ucap Wu Sheng sambil menatap tangannya yang terkepal erat.

“Lalu aku berjanji menjadikan Yaoyao sebagai wanita yang paling beruntung di Benua ini nantinya!" gumam Wu Sheng dengan tatapan mata penuh harap.

"Wu Sheng! Akhirnya aku menemukanmu. Hari ini adalah hari terakhirmu dan aku akan mengirimmu ke neraka bersama seluruh anggota keluargamu!" teriak Luo Yang, keturunan terakhir Kelauarga Luo, dengan suara yang sangat keras.

Luo Yang yang tau jika dirinya tidak akan menang melawan Wu Sheng dengan cara yang adil pun memutuskan untuk menggunakan cara licik hingga akhirnya membuat Wu Sheng masuk ke dalam perangkapnya.

Wu Sheng yang kehabisan waktu hingga akhirnya terduduk di atas Gunung Tianghe sambil bersandar di bawah pohon besar menunggu ajalnya tiba dengan Luo Yang berdiri dengan pedang di angkat dan siap menebas kepala Wu Sheng kapanpun.

"Setelah aku menebas kepalamu, aku telah membalasmu dan menggantikanmu menjadi yang terkuat!" ucap Luo Yang dengan suara yang keras dengan tawa yang bahagia.

"Apakah ini akhir hidupku? Apakah aku benar-benar akan mati di sini? Akhirnya aku bisa bertemu dengan mereka lagi dan aku tidak akan sendiri lagi!" ucap Wu Sheng dengan ekspresi wajah yang sedih sambil menutup mata dengan senyum yang menunjukkan kesedihan mendalam.

Namun secara tiba-tiba Pedang Misterius yang menjadi Pusaka Keluarga Wu yang menjadi Harta Berharga baginya tiba-tiba bersinar terang dan menarik Wu Sheng masuk ke dalam Pedang.

Wu Sheng yang secara tiba-tiba berpindah tempat ke sebuah ruangan yang putih tanpa ada apapun di dalamnya menjadi bingung.

"Dimana aku? Kenapa aku ada di sini?" tanya Wu Sheng dengan tatapan mata yang terus mencari informasi tentang keberadaannya dengan ekspresi wajah yang bingung.

"Tubuhku! Kenapa tubuhku yang awalnya sangat lemah menjadi terasa sangat bersemangat di saat aku masih muda?" gumam Wu Sheng lagi sambil menatap tubuhnya dengan tatapan mata yang aneh.

Di saat semua pertanyaan muncul di dalam pikirannya tiba-tiba Wu Sheng melihat seorang kakek dengan janggut putih yang panjang muncul di hadapannya.

"Siapa kau sebenarnya? Bagaimana bisa aku ada disini? Kenapa kau membawaku ke tempat aneh ini?" tanya Wu Sheng terus menerus tanpa henti dengan wajah yang penasaran dalam posisi bertahan.

Kakek Tua yang mendapatkan pertanyaan yang sangat banyak dalam waktu yang singkat pun menjadi kesal terutama saat melihat posisi bertahan Wu Sheng.

Kakek Tua yang tak senang dengan sengaja memukul kepala Wu Sheng dengan balok kayu yang besar yang tak tau asalnya dan langsung menghilang setelah tugasnya.

"Arg! Dasar Kakek Tua s**lan! Beraninya kau memukulku? Apa kau tidak tau siapabaku?" teriak Wu Sheng dengan ekspresi wajah yang marah dengan mata yang terbuka lebar

"Kau ini sungguh manusia yang sangat cerewet! Jika kau terus protes dan bersikap kurang ajar maka tak hanya balok kayu yang akan mengenai kepalamu tapi juga benda lain yang lebih kuat!" ucap Kakek Tua dengan ekspresi wajah yang kesal dengan tatapan mata yang tajam.

"Sial! Aku yang telah menjadi orang terkuat sebagai Ahli Bela Diri paling berbakat di Kerajaan ini menjadi takut hanya dengan kata-kata ancaman itu!" umpat Wu Sheng dengan suara yang rendah dengan wajah yang kesal.

"Aku tidak senang denganmu yang bersikap waspada di hadapanku karena aku bukanlah musuhmu!" ucap Kakek Tua itu dengan ekspresi wajah yang telah melunak.

"Dia pikir aku akan percaya dengan mudah! Hah! Tidak mungkin! Jika aku punya kesempatan maka aku pun aku memukul kepala Kakek Tua yang sudah bau tanah itu dengan balok kayu itu juga!" ucap Wu Sheng dalam hati dengan dendam yang membara.

"Tapi dimana balok kayu itu? Kenapa balok kayu itu tiba-tiba muncul dan menghilang setelah memukul kepalaku?" tanya Wu Sheng dalam hati dengan tatapan mat yang curig.

Kakek Tua yang tak punya pilihan lain selain berkata jujur pun akhirnya mengalah dan mengatakan semuanya kepada Wu Sheng terlepas dari reaksi Wu Sheng nantinya.

"Aku bukanlah orang lain. Aku adalah roh yang ada pada Pedang Wu yang menjadi Pusaka Keluarga Wu." ucap Kakek Tua itu sambi menunjuk ke arah pinggang Wu Sheng dimana dirinya selalu ada selama ini.

Wu Sheng yang penasaran pun melihat pinggangnya yang kosong tanpa ada pedang mau sarungnya yang selama ini dibawanya pergi kemanapun sebagai Harta yang paling Berharga.

"Kau telah meninggal karena trik jahat dari musuhmu di Gunung itu lalu aku membawa jiwamu masuk ke dalam dimensi lain tempatku selama ini tinggal!" ucap Kakek Tua itu yang lalu menampakkan kondisi Wu Sheng yang terduduk sambil memejamkan mata dengan Pedang Wu berdiri tegap di sampingnya.

"Kau adalah Keturunan terakhir dari Keluarga Wu yang artinya pemilik terakhirku. Aku tak bisa digunakan oleh orang lain yang tidak memiliki darah Keluarga Wu karena itulah saat kau tiada maka aku pun tiada!" ucap Pedang Wu yang telah bicara serius sambil menghilangkan pemandangan tubuh Wu Sheng yang sebenarnya.

"Oleh karena itu aku akan mengabulkan permintaan terakhirmu dengan menggunakan semua kekuatan terakhir yang aku miliki lalu saat kau kembali aku hanyalah Pedang biasa!" ucap Kakek Tua dengan ekspresi wajah yang serius.

Wu Sheng yang mendengar perkataan Kakek Tua yang mengaku sebagai Pedang Pusaka Keluarganya pun menjadi sangat gembira dan bahagia.

"Apa? Benarkah? Apakah aku sungguh dapat kembali ke masa lalu?" tanya Wu Sheng dengan ekspresi wajah yang penasaran.

"Tentu saja bisa dan aku harap kau menepati janji yang telah kau buat di atas Gunung Tianghe dan tak akan melakukan hal bodoh dengan memberikanku kepada wanita licik itu!" ucap Kakek Tua yang langsung mengubah tatapannya menjadi dingin.

Wu Sheng yang mengingat kebodohan terbesarnya yang sangat mencintai Tunangannya Lu Fuqin yang merupakan awal dari kehancuran Keluarganya.

"Jangan khawatir. Aku tak akan mengulangi kesalahan yang sama. Aku akan berlatih dengan rajin dan menjadi kuat lalu membalas mereka semua lebih awal!" ucap Wu Sheng dengan ekspresi wajah yang marah.

"Aku akan membuatnya merasakan akibat dari niat buruk yang mereka simpan lalu melindungi semua yang aku sayangi!" ucap Wu Sheng yang tanpa sadar teringat wajah orang-orang yang menjadi penyesalan seumur hidupnya.

Kakek Tua yang merasakan kesungguhan Wu Sheng pun menarik nafas panjang lalu menghilang dalam sekejap mata sehingga membuat Wu Sheng kebingungan.

"Aku akan mengabulkan permintaanmu jadi jangan lupakan janjimu padaku!" ucap Kakek Tua yang hanya terdengar suaranya saja.

"Saat kau kembali, aku hanyalah pedang biasa tanpa roh ataupun kekuatan karena rohku akan tetap hidup di alam bawah sadarmu dan sebagai imbalannya kau harus mengembalikanku lagi ke dalam Pedang Wu!" ucap Kakek Tua itu lagi dengan suara yang terdengar semakin keras.

Sesaat ucapan terakhir itu dikeluarkan, cahaya terang yang sama pun muncul kembali dan membuat Wu Sheng yang tak tahan dengan silaunya menutup mata.

Lalu saat Wu Sheng membuka matanya kembali dirinya melihat sesuatu yang sangat familiar dan dirindukannya seumur hidupnya.

"Dimana aku? Kenapa tempat ini terasa sangat familiar? Ini seperti kamarku di Kediaman Keluarga Wu sebelum tragedi itu terjadi!" ucap Wu Sheng dengan suara yang rendah dengan pandangan mata yang melihat ke seluruh tempat di ruangan itu

Di saat Wu Sheng sedang mengembalikan pikirannya yang tiba-tiba kosong dan perasaannya yang tak menentu itu seorang wanita muda yang sangat dirindukannya muncul di hadapannya.

"Kakak Sheng! Ayo, bangun! Kenapa kau masih saja tidur da bermalas-malasan di sini? Jika Ayahmu tau, kau pasti akan dimarahinya habis-habisan!" ucap Guang Yao dengan ekspresi wajah dan nada suara yang kesal.

"Yaoyao? Apakah itu kau? Apakah ini sungguh dirimu?" teriak Wu Sheng dengan ekspresi wajah yang tak percaya yang tanpa sadar langsung berlari dan memeluk Guang Yao.

Guang Yao yang terkejut dan malu saat Wu Sheng tiba-tiba memeluknya pun menampar wajah Wu Sheng dengan sangat kuat hingga membuat Wu Sheng terpelanting jauh menabrak tembok kamarnya.

"Aaarrgghhh! Kakak Sheng! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau memeluk Yaoyao secara tiba-tiba?" teriak Guang Yao dengan suara yang keras sambil berbalik arah memegang pipinya yang telah menjadi merah seperti tomat karena malu.

Wu Sheng yang telah lama merindukan suara Guang Yao dan pukulannya saat dirinya malu pun tersenyum bahagia tanpa mengambil hati apapun yang dilakukan Guang Yao padanya.

Di saat yang bersamaan, Wu Sheng pun menyadari satu hal yang sangat penting yang terjadi pada hidupnya selama ini.

"Aku benar-benar kembali ke masa lalu! Aku sungguh kembali dan aku tak akan menyia-nyiakan semuanya! Aku akan melindungi semua orang dan membuat Yaoyao menjadi wanitaku lalu membalas mereka!" ucap Wu Sheng dalam hati dengan tangan terkepal erat.

"Aku pun akan mengembalikan rohmu kembali ke dalam Pedang Wu dengan berbagai cara untuk membalas semua kebaikanmu!" ucap Wu Sheng lagi dengan tekad yang kuat.

#Bersambung#

Mampukah Wu Sheng menepati janjinya? Mampukah Wu Sheng melakukan semua yang menjadi niat awalnya? Tunggu kelanjutan kisahnya di BAB selanjutnya ya..

Terpopuler

Comments

Ramdani Ram

Ramdani Ram

hm kocak atau kebetulan mengikuti obrolan/kisah komik sebelah renkarnasi

2024-04-25

0

Agustia Syahbana

Agustia Syahbana

b

2024-05-07

0

Lucia

Lucia

.

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Kembali ke Masa Lalu
2 BAB 2. Latihan Teknik Pernafasan Kuno
3 BAB 3. Meminjam Uang
4 BAB 4. Tripod Naga Emas Suci
5 BAB 5. Master Zhang, Menara Alkemia
6 BAB 6. Kenikmatan Surgawi
7 BAB 7. Digrebek
8 BAB 8. Rencana Dua Sisi
9 BAB 9. Gingseng Merah Seribu Tahun
10 BAB 10. Menerobos
11 BAB 11. Pertunangan Batal
12 BAB 12. Setuju
13 BAB 13. Dua Saudara Nu
14 BAB 14. Menolak Guru
15 BAB 15. Pertandingan Hidup dan Mati
16 BAB 16. Izin dan Dukungan
17 BAB 17. Hutan Berkabut
18 BAB 18. Tes Seratus Anak Tangga
19 BAB 19. Api Hitam
20 BAB 20. Tangga ke Seratus
21 BAB 21. Energi Panas dan Energi Dingin
22 BAB 22. Guru
23 BAB 23. Griffin Kalah
24 BAB 24. Sekte Langit
25 BAB 25. Restu
26 BAB 26. Pertandingan Dimulai
27 BAB 27. Pukulan Petir
28 BAB 28. Kemenangan Wu Sheng
29 BAB 29. Master Dang
30 BAB 30. Kemunculan Tetua Dong
31 BAB 31. Tujuan Utama
32 BAB 32. Tubuh Yin Yang
33 BAB 33. Hari Pernikahan
34 BAB 34. Meninggalkan Kediaman Wu
35 BAB 35. Mendaftar Menjadi Murid
36 BAB 36. Dua Saudara Su
37 BAB 37. Racun Tak Berwarna
38 BAB 38 Anak Tangga
39 BAB 39. Sebuah Bilah Pedang
40 BAB 40. Paviliun Senjata
41 BAB 41. Departemen Kedisiplinan
42 BAB 42. Anak Kecil, Wulong
43 BAB 43. Paviliun Pengetahuan
44 BAB 44. Langkah Angin
45 BAB 45. Permintaan Tanding
46 BAB 46. Wu Sheng VS Qi Chuan
47 BAB 47. Kekalahan Qi Chuan
48 BAB 48. Ramuan Pemikat Hewan Buas
49 BAB 49. Kolam Tanaman Obat
50 BAB 50. Bayi Naga Hitam
51 BAB 51. Wu Se Long
52 BAB 52. Racun Perangsang Wanita
53 BAB 53. Bukan Tipeku
54 BAB 54. Lomba Alkemia
55 BAB 55. Anggota Departemen Alkemia
56 BAB 56. Lomba Alkemia Ronde Pertama
57 BAB 57. Pertemuan Tetua Ming
58 BAB 58. Pil Linxi
59 BAB 59. Menang Pelombaan Alkemia
60 BAB 60. Dimensi Panlong
61 BAB 61. Senjata Rahasia
62 BAB 62. Dimensi Panlong Dibuka
63 BAB 63. Singa Api
64 BAB 64. Kamuflase
65 BAB 65. Rubah Ekor Sembilan
66 BAB 66. Level Langit Menengah Lima
67 BAB 67. Cinta Layu Sebelum Bekembang
68 68. Buah Persik Perak
69 BAB 69. Jebakan
70 BAB 70. Hadiah Balasan
71 BAB 71. Meninggalkan Dimensi Panlong
72 BAB 72. Batu Giok Hijau
73 BAB 73. Ujian Murid Luar
74 BAB 74. Wu Sheng VS Nanggong Xuenli
75 BAB 75. Xon
76 BAB 76. Tantangan Arena
77 BAB 77. Pil Mutiara Kaca Pelangi
78 BAB 78. Pelatihan Maut
79 BAB 79. Pelatihan Maut II
80 BAB 80. Formasi Tinjuan Kaisar Berdarah
81 BAB 81. Formasi Perisai Angin Emas
82 BAB 82. Wu Sheng VS Mo Sanlong
83 BAB 83. Kekalahan Mo Sanlang
84 BAB 84. Tekad Menjadi Kuat
85 BAB 85. Mencari Keberadaan Ketua Sekte
86 86. Mengejar
87 BAB 87. Membantu
88 BAB 88. Melarikan Diri
89 BAB 89. Dua Jenius
90 BAB 90. Pertemuan Mendadak
91 BAB 91. Menyelinap
92 BAB 92. Penjelasan (Fix)
93 BAB 93. Rencana Penggagalan
94 BAB 94. Jarahan Besar
95 BAB 95. Kekalahan Tetua Hu
96 BAB 96. Kabur
97 BAB 97. Rencana Pembunuhan
98 BAB 98. Ketua Sekte yang Baru
99 BAB 99. Penemuan
100 BAB 100. Bai Qinghua selamat
101 BAB 101. Formasi Penghancuran Jiwa
102 BAB 102. Eksekusi
103 BAB 103. Informasi Keluarga Bai
104 BAB 104. Keinginan Bertemu
105 BAB 105. Menara Formasi
106 BAB 106. Ibukota
107 BAB 107. Bai Hong terluka
108 BAB 108. Kabar Keluarga Bai
109 BAB 109. Penyamaran
110 BAB 110. Penawaran
111 BAB 111. Rahasia Tersembunyi
112 112. Pangeran Rong Yang
113 BAB 113. Portal
114 BAB 114. Pergesekan
115 BAB 115. Perampok Dadakan
116 BAB 116. Gelombang Hewan Buas
117 BAB 117. Goa di Gunung
118 BAB 118. Tua Bangka Mesum
119 BAB 119. Babak Pertama Berakhir
120 BAB 120. Hadiah Sepuluh Kali Lipat
121 BAB 121. Kecemburuan Guang Yao
122 BAB 122. Undangan Pangeran Pertama
123 BAB 123. Serangga Pengganggu
124 BAB 124. Acara Pelelangan
125 BAB 125. Peringatan
126 BAB 126. Kaisar Rong
127 BAB 127. Segel Budak
128 BAB 128. Selir Xue
129 BAB 129. Hadiah dari Kaisar
130 BAB 130. 1 VS 1
131 BAB 131. Pertandingan Jujur
132 BAB 132. Penyelamatan Xiao Jiu
133 BAB 133. Penawaran
134 BAB 134. Evolusi Xion
135 BAB 135. Wu Sheng VS Pangeran Rong Zhou
136 BAB 136. Kemenangan Wu Sheng
137 BAB 137. Kekalahan Yan Duxing
138 BAB 138. Kehancuran Yuan Lu
139 BAB 139. Kesalahan Zhixia
140 BAB 140. Pertandingan Penentu
141 BAB 141. Kemunculan Wuselong
142 BBAB 142. Ketahuan Kaisar
143 BAB 143. Hukuman Pangeran Rong Zhou
144 BAB 144. Kembali Bersama
145 BAB 145. Kehamilan Guang Yao
146 Pengumuman
Episodes

Updated 146 Episodes

1
BAB 1. Kembali ke Masa Lalu
2
BAB 2. Latihan Teknik Pernafasan Kuno
3
BAB 3. Meminjam Uang
4
BAB 4. Tripod Naga Emas Suci
5
BAB 5. Master Zhang, Menara Alkemia
6
BAB 6. Kenikmatan Surgawi
7
BAB 7. Digrebek
8
BAB 8. Rencana Dua Sisi
9
BAB 9. Gingseng Merah Seribu Tahun
10
BAB 10. Menerobos
11
BAB 11. Pertunangan Batal
12
BAB 12. Setuju
13
BAB 13. Dua Saudara Nu
14
BAB 14. Menolak Guru
15
BAB 15. Pertandingan Hidup dan Mati
16
BAB 16. Izin dan Dukungan
17
BAB 17. Hutan Berkabut
18
BAB 18. Tes Seratus Anak Tangga
19
BAB 19. Api Hitam
20
BAB 20. Tangga ke Seratus
21
BAB 21. Energi Panas dan Energi Dingin
22
BAB 22. Guru
23
BAB 23. Griffin Kalah
24
BAB 24. Sekte Langit
25
BAB 25. Restu
26
BAB 26. Pertandingan Dimulai
27
BAB 27. Pukulan Petir
28
BAB 28. Kemenangan Wu Sheng
29
BAB 29. Master Dang
30
BAB 30. Kemunculan Tetua Dong
31
BAB 31. Tujuan Utama
32
BAB 32. Tubuh Yin Yang
33
BAB 33. Hari Pernikahan
34
BAB 34. Meninggalkan Kediaman Wu
35
BAB 35. Mendaftar Menjadi Murid
36
BAB 36. Dua Saudara Su
37
BAB 37. Racun Tak Berwarna
38
BAB 38 Anak Tangga
39
BAB 39. Sebuah Bilah Pedang
40
BAB 40. Paviliun Senjata
41
BAB 41. Departemen Kedisiplinan
42
BAB 42. Anak Kecil, Wulong
43
BAB 43. Paviliun Pengetahuan
44
BAB 44. Langkah Angin
45
BAB 45. Permintaan Tanding
46
BAB 46. Wu Sheng VS Qi Chuan
47
BAB 47. Kekalahan Qi Chuan
48
BAB 48. Ramuan Pemikat Hewan Buas
49
BAB 49. Kolam Tanaman Obat
50
BAB 50. Bayi Naga Hitam
51
BAB 51. Wu Se Long
52
BAB 52. Racun Perangsang Wanita
53
BAB 53. Bukan Tipeku
54
BAB 54. Lomba Alkemia
55
BAB 55. Anggota Departemen Alkemia
56
BAB 56. Lomba Alkemia Ronde Pertama
57
BAB 57. Pertemuan Tetua Ming
58
BAB 58. Pil Linxi
59
BAB 59. Menang Pelombaan Alkemia
60
BAB 60. Dimensi Panlong
61
BAB 61. Senjata Rahasia
62
BAB 62. Dimensi Panlong Dibuka
63
BAB 63. Singa Api
64
BAB 64. Kamuflase
65
BAB 65. Rubah Ekor Sembilan
66
BAB 66. Level Langit Menengah Lima
67
BAB 67. Cinta Layu Sebelum Bekembang
68
68. Buah Persik Perak
69
BAB 69. Jebakan
70
BAB 70. Hadiah Balasan
71
BAB 71. Meninggalkan Dimensi Panlong
72
BAB 72. Batu Giok Hijau
73
BAB 73. Ujian Murid Luar
74
BAB 74. Wu Sheng VS Nanggong Xuenli
75
BAB 75. Xon
76
BAB 76. Tantangan Arena
77
BAB 77. Pil Mutiara Kaca Pelangi
78
BAB 78. Pelatihan Maut
79
BAB 79. Pelatihan Maut II
80
BAB 80. Formasi Tinjuan Kaisar Berdarah
81
BAB 81. Formasi Perisai Angin Emas
82
BAB 82. Wu Sheng VS Mo Sanlong
83
BAB 83. Kekalahan Mo Sanlang
84
BAB 84. Tekad Menjadi Kuat
85
BAB 85. Mencari Keberadaan Ketua Sekte
86
86. Mengejar
87
BAB 87. Membantu
88
BAB 88. Melarikan Diri
89
BAB 89. Dua Jenius
90
BAB 90. Pertemuan Mendadak
91
BAB 91. Menyelinap
92
BAB 92. Penjelasan (Fix)
93
BAB 93. Rencana Penggagalan
94
BAB 94. Jarahan Besar
95
BAB 95. Kekalahan Tetua Hu
96
BAB 96. Kabur
97
BAB 97. Rencana Pembunuhan
98
BAB 98. Ketua Sekte yang Baru
99
BAB 99. Penemuan
100
BAB 100. Bai Qinghua selamat
101
BAB 101. Formasi Penghancuran Jiwa
102
BAB 102. Eksekusi
103
BAB 103. Informasi Keluarga Bai
104
BAB 104. Keinginan Bertemu
105
BAB 105. Menara Formasi
106
BAB 106. Ibukota
107
BAB 107. Bai Hong terluka
108
BAB 108. Kabar Keluarga Bai
109
BAB 109. Penyamaran
110
BAB 110. Penawaran
111
BAB 111. Rahasia Tersembunyi
112
112. Pangeran Rong Yang
113
BAB 113. Portal
114
BAB 114. Pergesekan
115
BAB 115. Perampok Dadakan
116
BAB 116. Gelombang Hewan Buas
117
BAB 117. Goa di Gunung
118
BAB 118. Tua Bangka Mesum
119
BAB 119. Babak Pertama Berakhir
120
BAB 120. Hadiah Sepuluh Kali Lipat
121
BAB 121. Kecemburuan Guang Yao
122
BAB 122. Undangan Pangeran Pertama
123
BAB 123. Serangga Pengganggu
124
BAB 124. Acara Pelelangan
125
BAB 125. Peringatan
126
BAB 126. Kaisar Rong
127
BAB 127. Segel Budak
128
BAB 128. Selir Xue
129
BAB 129. Hadiah dari Kaisar
130
BAB 130. 1 VS 1
131
BAB 131. Pertandingan Jujur
132
BAB 132. Penyelamatan Xiao Jiu
133
BAB 133. Penawaran
134
BAB 134. Evolusi Xion
135
BAB 135. Wu Sheng VS Pangeran Rong Zhou
136
BAB 136. Kemenangan Wu Sheng
137
BAB 137. Kekalahan Yan Duxing
138
BAB 138. Kehancuran Yuan Lu
139
BAB 139. Kesalahan Zhixia
140
BAB 140. Pertandingan Penentu
141
BAB 141. Kemunculan Wuselong
142
BBAB 142. Ketahuan Kaisar
143
BAB 143. Hukuman Pangeran Rong Zhou
144
BAB 144. Kembali Bersama
145
BAB 145. Kehamilan Guang Yao
146
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!