dengan cepat zudanza langsung memukul perut jounan sampai terjatuh ke tanah dan menginjak perut jounan dengan keras.
"akhhh" teriak jounan dengan mengeluarkan darah di mulutnya.
"jounan!" teriak sara.
zudanza yang sedang menginjak perut jounan perlahan menekan kakinya agar jounan semakin kesakitan.
"mati kau." ucap zudanza dengan santai.
"sialan! futari ni naru!" teriak dara dengan mengepalkan tangannya dan mengeluarkan jurus bayangan.
zudanza melihat bayangan dara 15 orang mengelilingi tubuhnya dan berkata berkata."waww, bayangan, ya? jumlahnya lumayan banyak juga."
bayangan dara mengeluarkan pisau semua dan berkata secara bersamaan."sikat!--sikat!"
bayangan dara berlari ke arah zudanza dengan bersamaan.namun, dengan mudahnya zudanza hanya mengayunkan pedangnya memutar sehingga semua bayangan dara terkena dan langsung menghilang.
buft buft buft buft
"sudah ku duga ini mustahil! tidak mungkin kau bisa mengalahkannya!"teriak kuciza.
tubuh dara yang asli terseret ke tanah karena terkena tabrakan oleh bayangannya sendiri.namun, di saat dara sedang terseret ia membuka kantung tasnya sambil berkata.
"hanya satu cara ini untuk mengalahkannya!"ucap dara sambil mengambil sebuah kayu bundar namun tipis yang di lingkarannya ada besi yang melingkar tajam seeperti pisau dan langsung melemparnya ke arah jounan.
"jounan! tangkap!"teriak dara.
jounan yang melihat barang yang lemparkan oleh dara dengan cepat langsung menangkap barang itu.
setelah barang itu sudah berada di tangan jounan berkata.
"aku paham apa maksudmu! jadi ini rencanamu, dara! keren juga!"ucap jounan sambil memegang kayu itu ke depan.
"nalkaloun!"ucap jounan yang memperkenalkan senjatanya itu.
"nalkalaoun tidak akan mempan padaku." ucap zudanza dengan santai.
jounan langsung memutar tubuhnya dan melemparkan nalkaloun dengan kuat ke arah zudanza."akkhhhh!"
nalkalaoun itu hanya melewati atas kepala zudanza dan ia pun hanya melihat kebelakang dan langsung menghadap kembali ke arah jounan dan berkata.
"jadi begitu.kali ini,mengincar tubuh asliku, ya?akan tetapi, tidak semudah itu!"ucap tubuh asli zudanza yang berada di dekat guru jozan.
namun di saat zudanza menangkap nalkalaoun itu ternyata ada nalkalaoun lagi yang berada di belakang nalkalaoun yang baru saja ia tangkap. zudanza pun melototkan matanya karena terkejut dan berkata."nalkalaoun di balik nalkalaoun! ini bayangan nalkalaoun!."
"nalkalaoun kedua berada di titik butanya."gumam batin sara.
"akan tetapi masih sangat gampang."ucap zudanza sambil menundukkan kepalanya.
"ha dia menghindari serangan kedua!"teriak sara.
beberapa detik kemudian nalkalaoun itu berputar arah dan Berubah wujud menjadi dara dan langsung melemparkan pisau dan berkata."mati kau!"
singggggg
pisau itu langsung mengenai pipi zudanza yang sedang memutar kepalanya melihat ke arah dara.pipi zudanza mengeluarkan darah sedikit dan menetes.
dengan wajah yang sangat emosi melemparkan nalkaloun itu ke arah dara dan berkata."dasar bocah brengsek!"
namun di saat zudanza ingin melemparnya seketika tangan guru jozan menangkap nalkalaoun itu sehingga darah keluar dari tangannya.
dara yang terjatuh ke tanah tersenyum melihat guru jozan menangkap nalkalaoun itu.
"dara.rencanamu unik tetapi sangat luar biasa. kalian berdua sudah berkembang."ucap guru jozan.
"hehehe tujuan bayangan bukan untuk mengenai zudanza, tapi menyembunyikan transformasiku menjadi nalkalaoun! aku sisakan satu bayangan di belakangku yang bertransformasi jadi nalkalaoun. lalu satu bayangan lempar diri asliku yang berubah menjadi nalkalaoun ke arah jounan! saat jounan menangkapku,dia pasti segera menyadari kalau itu aku. dia mengeluarkan nalkalaounnya sendiri, tersembunyi dalam bayangan nalkalaoun asli,ak membidik zudanza. tentu saja aku tak berfikir akan mengalahkan zudanza! tetapi aku berniat menghancurkan sel lumpur. bayangan lumpurnya juga bisa kuhancurkan. berhasil banget sih!"ucap dara yang tersenyum.
"itu hanya kebetulan."ucap jounan dengan menyeringai.
"eh ternyata kebetulan!" ucap kuciza terkejut.
"tetapi, kerja sama mereka luar biasa dalam situasi segenting ini.meskipun aslinya mereka tidak akur." gumam batin sara yang terpukau dengan dara dan jounan.
"hah pikiranku teralihkan dan merusak jurus sel lumpur." gumam zudanza.
"bukan itu. jurusmu tidak rusak karena itu. mereka memaksamu merusaknya. ku katakan satu hal,jurus yang sama takkan mempan padaku. berikutnya bagaimana?"ucap guru jozan dengan tangan yang masih menangkap nalkalaoun itu.
"sara, jangan lengah." ucap jounan yang kembali melindungi kuciza.
zudanza langsung menekan nalkalaoun itu sehingga guru jozan merasa kesakitan.namun, guru jozan tetap menahannya dan langsung dengan kuat melemparkan tangannya ke atas sehingga nalkalaoun itu terjatuh.
guru jozan dan zudanza langsung meloncat kebelakang secara bersamaan agar berjarak.
di saat zudanza sudah menapakan kakinya ke lumpur basah ia langsung mengepalkan tangannya sambil mengkomat kamitkan mulutnya membaca jurus.namun, guru jozan yang melihat itu dengan cepat membuka mata dimensinya dan langsung meniru pergerakan zudanza.
setelah zudanza sudah membaca jurus itu zudanza langsung meluruskan tangannya menggerakkan dari bawah sampai ke atas dengan pelan.
si saat tangan zudanza hampir ke atas. muncullah sebuah lumpur yang memerbentuk menjadi ular coklat yang bersayap dan bertanduk sangat tajam.
guru jozan yang mengikuti jurus itu pun mengeluarkan ular yang sama. sehingga ular mereka pun berkelahi dan saling menggigit.
"guru jozan meniru bacaannya dalam sekejap dan sangat sempurna." gumam batin jounan.
"apa ini? apa ini jurus?"gumam batin sara sambil memegang tubuh kuciza sambil yang melihat kekuatan zudanza dan guru jozan yang sama.
dara yang melihat kekuatan mereka berdua sangat sama hanya terbengong membulatkan matanya.
zudanza yang sedang menekan pedang itu ke tangan guru jozan yang menahan bergumam dalam hatinya."ini sangat aneh. apa yang terjadi? mata dimensi adalah kemampuan untuk memasukan seseorang ke dalam ilusi dan di tambahkan bisa mengingat dan meniru jurus musuh.namun...jurusnya di keluarkan secara bersamaan! jangan jangan orang ini..."
**********
dari kejauan ada rumah pohon yang sangat tinggi dan di dalamnya ada seorang anak kecil yang berusia 13 tahun menggunakan pakaian yang berwarna biru langit dan di kedua pipinya ada coretan yang berbentuk silang sedang melihat pertarungan antara guru jozan dengan zudanza.
^^^^^^^^^^^^
"orang ini.." ucap zudanza dan langsung menekan pedangnya dengan kuat sehingga mereka berdua terpental ke belakang.
zudanza pun langsung mengangkat satu tangannya.namun, benar saja guru jozan mengikuti semua pergerakannya hingga ia kebingungan.
"wuu gerakannya sama.terlebih lagi, di waktu yang sama!" ucap kuciza.
"apa yang terjadi,jounan?"tanya sara.
jounan hanya fokus melihat pertarungan mereka berdua tanpa menggubris pertanyaan dari sara.
"orang ini,gerakannya gerakanku dia sangat..."ucap zudanza sambil meluruskan tangannya ke depan.
"aku membacanya."ucap jozan dengan santai.
"apa? dia membaca pikiranku? sial! dia..."gumam batin zudanza.
"menatapku dengan mata pembunuh itu, benar?"ucap jozan.
"heh kau hanya menyalin.dasar peniru. aku takkan kalah darimu! keparat kau!" ucap zudanza.
namun tetap saja guru jozan tetap mengikuti bicaranya.zudanza terkejut.
"akan aku bungkam mulut penyalin itu selamanya!"ucap zudanza sambil memutar kedua tangannya dan menggenggam ingin mengeluarkan jurus namun ia hentikan.
"apa? aku? tidak mungkin! apa itu dimensi miliknya?"gumam batin zudanza yang melihat tubuhnya sendiri berada di belakang guru jozan.
"jinhe pado!"ucap guru jozan yang mengeluarkan jurus gelombang lumpur zudanza terlebih dahulu.
"apa? mustahil!" ucap zudanza yang terkejut.
gelombang itu langsung menyerang tubuh zudanza hingga terdorong sejauh 17 meter oleh lumpur itu.
"aaaaaaaaa!"
"aku baru saja mau mengeluarkan jurus itu!"gumam batin zudanza.
"aaaaaaaaa, aku tidak bisa mengimbangi kekuatanku sendiri."gumam batin zudanza.
sampainya tubuh zudanza sudah terdorong sejauh 17 meter. tubuh zudanza menabrak batu yang besar sehingga zudanza lemah.
"berakhir sudah." ucap guru jozan.
"kenapa? apa kau bisa melihat masa depan?"tanya zudanza.
"ya. kau akan mati."jawab guru jozan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments