"ha? mata dimensi?apa itu?" gumam batin dara yang tidak tau apa itu mata dimensi.
"dia bicara apa? apa pria itu kuat?" gumam batin sara yang juga tidak mengerti.
"mata dimensi." ucap pak kuciza.
"kalian, bersiaplah dalam formasi. lindungi kuciza. jangan terlibat dalam pertarungan itu rencana tim kita di situasi ini." ucap guru jozan sambil membuka matanya yang berwarna hitam pekat tanpa ada warna putih.
"lawan aku." ucap guru jozan.
"eh? apa itu?" gumam batin dara yang melihat mata guru jozan seketika berubah menjadi warna hitam.
"hooo...tidak aku sangka akan melihat mata dimensi yang populer itu secepat ini. sebuah kehormatan." ucap zudanza dengan santai.
"dari tadi membicarakan mata dimensi, mata dimensi terus. apa itu sebenarnya?"tanya dara.
"mata dimensi.kekuatan yang di hasilkan cahaya mata dan pupil yang memancar. pemakai jurus mata itu, di katakan bisa melihat teknik dan pergerakan musuh, dan bisa menangkisnya.mata itu adalah jenis mata yang unik untuk pengguna jurus mata.namun, bukan hanya itu saja kekuatan mata dimensi."ucap jounan yang menjelaskan kepada dara.
sara yang mengerti penjelasan dari jounan langsung membulatkan matanya.
"tepat sekali bukan hanya itu. yang lebih menakutkan adalah mata itu bisa meniru pergerakan lawannya. saat aku menjadi anggota pasukan ninja dari desa simakuki, informasi tentangmu ada dalam buku novel yang selalu ku bawa. ada hal lain juga di buku itu, yaitu tentang pria yang meniru lebih dari dua ribu jurus. jozan, si ninja peniru." ucap zudanza.
"apa? guru jozan adalah ninja sehebat itu?" gumam batin sara.
"keren,sih!" teriak dara.
"apa artinya ini? mata dimensi adalah keahlian khusus yang hanya di miliki oleh orang tertentu dari grup ahicu. mungkinkah dia..."gumam batin jounan.
"cepat akhiri pembicaraan kita di sini. aku harus segera membunuh orang tua itu."ucap zudanza.
pak kuciza pun langsung terkejut setelah mendengar perkataan dari zudanza karena ingin membunuh dirinya.
sara,jounan dan dara dengan cepat langsung mendepani pak kuciza agar tidak di sentuh oleh zudanza.
"tampaknya aku harus mengalahkanmu dulu, jozan.
zudanza langsung mencabut pedangnya yang tertancap di tanah.
"ha dia bisa berdiri di atas tumpukan tanah yang basah?" ucap sara.
zudanza meluruskan kedua tangannya ke arah samping yang artinya sedang mengumulkan tenaga banyak.
"dia mengumpulkan cukup banyak energi." gumam batin guru jozan.
"jurus ninja,tumyeonghan!" ucap zudanza yang mengeluarkan jurus transparan sehingga tidak terlihat.
"dia menghilang?" tanya dara.
"guru jozan." panggil sara yang melihat guru jozan berjalan mendekat ke arah zudanza yang menghilang.
" dia mungkin akan menyerangku lebih dahulu ." ucap guru jozan.
"siapa dia guru?" tanya sara.
"dia adalah zudanza aburaze. dia adalah anggota ninja di desa simakuki dan di kenal sebagai pembunuh tanpa wujud."ucap guru jozan yang memberitahu siapa zudanza.
"tanpa wujud?"tanya dara.
"sesuai pakaiannya yang seperti transparan.dia memakai teknik untuk bisa membunuh dengan cepat tanpa sepengetahuan musuh.saat menyadarinya,kau sudah berada di alam baka. aku belum menguasai mata dimensiku sepenuhnya. jadi, jangan sampai kalian lengah." perintah guru jozan agar selalu berhati hati.
dara,sara dan jounan pun langsung menelan ludahnya sendiri karena takut.
"yah, jika gagal, kita hanya mati." ucap guru jozan.
"jangan, tenang!" ucap sara yang berusaha agar bisa melawan zudanza.
"kabutnya, semakin tebal!"ucap dara.
"karena pulau selatan di kelilingi oleh laut, jadi, kabut mudah naik." ucap pak kuciza.
"baik lah titik lemah mana yang kau pilih?"tanya zudanza Kepada sara,dara,jounan dan guru jozan.
mereka semua langsung terkejut panik kecuali guru jozan karena hanya ada suara namun tidak ada orang.
guru jozan langsung meluruskan tangannya dan mengeluarkan jurus angin berputar di sekeliling tubuhnya dan mengelilingi tim dara agar mata mereka bisa melihat.
jounan dengan wajah yang sangat panik bergumam dalam hatinya."hawa pembunuhnya sangat luar biasa! jika aku bergerak sedikit saja, aku akan di incar dan di bunuh. itu yang aku rasakan. jika seperti ini selama satu jam, bisa bisa aku gila! menghadapi niat membunuh senior sensasi ini membuat nyawaku seolah olah terancam. gawat lebih baik mati dari pada mengalami sensasi ini!"gumam batin jounan sambil menatap punggung guru jozan yang sedang berdiri.
"jounan! jangan khawatir. akan ku lindungi kalian dengan nyawaku taruhannya.tak akan ku biarkan rekanku terbunuh begitu saja." ucap guru jozan yang berusaha menenangkan muridnya.
"itu siapa tau?"ucap zudanza yang seketika sudah berada di pak kuciza.
dara dan timnya pun panik setelah zudanza berada di belakangnya dengan mata yang sangat kejam.
"berakhirlah sudah." ucap zudanza.
guru jozan yang melihat keberadaan zudanza langsung mengambil pisau di sakunya dengan cepat berlari ke arah zudanza dan langsung menusuk perut zudanza.
"aaaaaaa"zudanza kesakitan.
namun orang yang di tusuk oleh guru jozan bukanlah tubuh aslinya melainkan bayangan tubuhnya.pisau yang menusuk perutnya mengeluarkan lumpur yang berceceran.
"guru jozan! si belakangmu!" teriak dara yang melihat tubuh asli zudanza berada di belakang guru jozan.
guru jozan langsung melirik ke belakang melihat zudanza yang sedang mengayunkan pedangnya.
"tamatlah riwayatmu!" teriak zudanza.
"singgggg"
pedang zudanza pun mengenai leher jozan hingga terputus.namun, bukannya darah yang muncrat tetapi tanah yang basah.
"jurus syaedo bogsabon? mustahil!"ucap zudanza.
zudanza pun langsung mengingat kejadian di saat ia sedang mengumpulkan tenaga.
setelah ia menyadarinya zudanza berkata dalam hatinya"dalam kabut ini,apa dia meniruku?"
guru jozan pun seketika langsung membelakangi tubuh zudanza sambil menyodorkan pisau ke arah leher zudanza dan berkata.
"jangan bergerak."
zudanza langsung terdiam setelah pisau yang ada di tangan jozan menempel dengan lehernya.
"tamat riwayatmu."ucap guru jozan.
sara,jounan dan dara pun membulatkan matanya karena melihat kehebatan guru jozan.
"keren!" teriak dara.
"hehe" tertawa kecil sara.
"ha ha ha ha tamat riwayatku?. katamu? kau tak paham,ya? jika kau hanya meniru,kau tak akan bisa mengalahkanku." ucap zudanza.
"itu pasti." ucap guru jozan.
"ha ha ha ha namun, kau memanglah hebat. saat itu, kau berhasil meniru syaedo bogsabon ku, ya? (tak akan ku biarkan rekanku terbunuh begitu saja)dengan membiarkan bayangan berbicara seolah itu dirimu, kau berhasil membuatku lengah. lalu memakai jurus sembunyi di balik kabut,dan mengamati pergerakanku, ya? akan tetapi....aku bukan orang bodoh." ucap guru zudanza yang ternyata tubuh aslinya ada di belakang jozan.
guru jozan langsung menusuk leher zudanza dan lagi lagi itu hanya sebuah tanah basah bercucuran yang keluar dari leher zudanza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments