"sepertinya aku harus bilang.terus terang,aku ingin kalian mendengarkanku. kau memang benar, ini mungkin di luar lingkup misi kalian.sebenarnya,aku di incar oleh orang yang sangat mengerikan."ucap pak kuciza dengan jujur.
"orang yang sangat mengerikan?siapa?"tanya guru jozan.
"kalian mungkin pernah mendengar namanya.pengusaha ekspedisi terkenal bernama kano."ucap pak kuciza.
"eh? kano dari perusahaan kano? salah satu perusahaan yang terkaya di dunia?" gumam batin guru jozan.
"siapa dia? ada apa?" tanya dara.
"ya dari penampilan luarnya, dia kepala eksekusi dari perusahaan ekspedisi.namun, di dalamnya, dia menyelundupkan obat obatan dengan menggunakan jasa dari preman dan ninja. terlebih lagi, dia menjalankan bisnis yang sangat keji, merebut perusahaan dengan kejam dan berusaha menguasai negara.sekitar dua tahun yang lalu, itu pertama kalinya menginjakan kaki di pulau selatan.dia memakai kekayaan dan kekejamannya untuk masuk ke pulau ini,dan sebelum kami menyadarinya, diaa telah berkuasa penuh atas transportasi laut dan ekspedisi pulau.menguasai laut di negara kepulauan seperti ini, berarti mengendalikan keuangan, pemerintahan, rakyat, segalanya.satu hal yang di takuti kano adalah selesainya pembangunan terowongan yang sudah di mulai sejak lama."ucap pak kuciza sambil menatap ke arah terowongan itu.
"jadi begitu, sebagai pembangun terowongan,kau menjadi penghalang." ucap sara.
"jadi para ninja yang sebelumnya adalah orang bayaran kano?"tanya jounan kepada temannya.namun, dara hanya berfikir kebingungan.
"tapi aku tidak mengerti. musuhmu adalah orang berbahaya yang bahkan bisa menyewa ninja.kenapa kau menyembunyikan fakta saat menulis permintaan?" tanya guru jozan yang penasaran mengenai permintaan.
"pulau selatan sangat miskin, bahkan pemerintah kami pun tidak punya uang.tentu saja,kami rakyat biasa juga tak punya uang. kami tak sanggup mengajukan permintaan tingkat tinggi. jika kau menghentikan misi ini saat aku mendarat, aku pasti akan di bunuh. di bunuh sebelum aku berhasil pulang.akan tetapi, tak perlu cemas.jika aku mati, cucuku yang tampan dan sebentar lagi berumur 9 tahun hanya akan menangis sepanjang hari! kemudian putriku hanya akan menyalahkan ninja kosaki sepanjang hidupnya dan berduka sendirian! tentu saja itu bukan salah kalian!"ucap pak kuciza mengeluh agar di kasihani oleh mereka.
mereka semua pun kebingungan setelah mendengar curahan hati pak kuciza lalu guru jozan berkata.
"oke aku rasa kami tak punya pilihan. kami harus terus mengawalmu." ucap guru jozan dengan pasrah.
"woo serius? aku sangat berterima kasih!" ucap pak kuciza.
"yah aku menang." gumam batin pak kuciza sambil menyeringai.
"kita akan segera sampai." ucap pedayung itu.
"kuciza,tampaknya kita belum terlihat sampai sekarang." ucap pedayung itu.
"maaf sudah merepotkanmu." ucap kuciza.
setelah mereka sudah melewati terowongan itu dara yang melihat pepohonan yang berada di tepian yang sangat bagus itu langsung tersenyum lebar.
sesampainya mereka di daratan mereka semua langsung turun.
"maaf aku hanya bisa mengantar kalian sampai sini.sampai jumpa." ucap pedayung itu.
"ya kau sangat membantu. hati hati."
pedayung itu pun langsung pergi meninggalkan mereka.
"baik lah! antarkan aku pulang Dengan selamat." ucap pak kuciza.
"baik." ucap guru jozan sambil berjalan mengikuti pak kuciza.
"serangan berikutnya tak mungkin mungkin dari senior, tapi senioritas tingkat tinggi. ada ada saja." gumam batin guru jozan yang sudah menebak siapa yang akan menyerangnya nanti.
dara yang melihat jounan berjalan di sampingnya langsung melirik dengan wajah yang tidak suka dan berkata.
"tidak akan aku biarkan orang ini mencuri perhatian guru lagi."ucap dara yang langsung serius melihat lihat sekitarnya untuk memastikan ada musuh atau tidak.
"disana!" teriak dara yang mengetahui posisi musuh dan langsung melemparkan pisau dengan cepat.
guru jozan, sara, dan pak kuciza pun langsung terkejut berteriak secara bersamaan."haaaa?"
"apa? cuma seekor babi hutan." ucap Dara Dengan memasang wajah sombong.
"apa yang kau lakukan? kau mau pamer? dari awal memang tidak ada apa apa!" ucap sara dengan kesal.
"ayo lah, dara. jangan sembarang memakai pisau.itu sangat berbahaya." perintah guru jozan.
"hai,dasar boncel! jangan membuat kami mengira ada musuh!"ucap pak kuciza dengan wajah yang merah karena kesal.
"apa? aku merasakan keberadaan orang di sini.tidak, disana?" ucap dara dan langsung melemparkan pisau kembali ke arah semak semak yang berada di sebelah kiri dara.
"sudah, hentikan!" teriak sara sambil memukul kepala dara dengan kuat.
"memang ada yang mengawasi kita dari tadi, sih!" ucap dara sambil memegang kepalanya yang di pukul oleh sara.
"iya, itu bohong! berhenti melakukan hal bodoh!" ucap sara.
guru jozan dan sara pun langsung menghampiri semak semak itu dan melihat keadaan kucing yang berwarna putih yang hampir saja terkena pisau dara sehingga kucing itu terkejut.
"dara, apa yang kau lakukan?!" ucap sara dengan kesal.
"ehhh, itu kucing!" ucap dara sambil terkejut melihat di bawah pisaunya yang menancap di tanah ternyata itu kucing sedang terkejut.
dara langsung menghampiri kucing itu dan berkata."maafkan aku. aku tidak sengaja kelinci." sambil mengelus elus kepala kucing itu.
"itu hanya seekor kucing." ucap pak kuciza.
"itu kucing putih? akan tetapi, kenapa warnanya putih sekali tidak ada kotoran sedikitpun? bulunya hanya satu warna aku baru pernah melihatnya."gumam batin guru jozan sambil melirik ke arah kiri kanan karena curiga.
"berarti kucing itu...di besarkan di dalam ruangan tanpa berkeliaran. tampaknya mereka ada di sini." gumam batin guru jozan sambil menatap ke arah atas pepohonan.
"maafkan aku." ucap dara Kepada kucing itu.
zudanza yang berada di balik pepohonan yang membelakangi mereka berkata kepada diri sendiri dengan nada bisik."begitu rupanya, mereka bukan levelnya iblis bersaudara. ninja peniru dari desa kosaki,jozan si mata dimensi ada di antaranya."
zudanza pun langsung melompat dari pepohonan sambil melemparkan pedangnya yang di lemparkan memutar ke arah mereka.
wugwugwug
"menghindar!" perintah guru jozan yang dengan cepat mengetahui serangan itu.
mereka semua pun menunduk sehingga pedang itu menancap di tanah dan zudanza berdiri di samping pedang itu.
"kalau tidak salah dia..."gumam batin guru jozan yang mengingat kembali jika ia pernah bertemu dengan zudanza.
"ini dia! saatnya tiba! kali ini akan ku lakukan. aku tak akan kalah dari jounan!" gumam batin dara dengan wajah kesal.
"hei kau, bukankah kau ninja pelarian dari desa simakuki, zudanza aburaze?"ucap guru jozan dengan santai.
"ninja pelarian?entah.yang terpenting sekarang...bersiap...sikat!"gumam batin dara dan langsung berlari ingin menyerang zudanza.
namun, guru jozan menghalanginya sehingga dara menghentikan langkahnya.
"kau jangan mengganggu. mundur." ucap guru jozan.
"kenapa?"tanya dara dengan wajah yang kesal.
"level dia berbeda dari ninja sebelumnya. jika dia musuh kita, berarti..ini mungkin akan berbahaya."ucap guru jozan sambil menutup mata kanannya dengan tangan.
"kau pasti jozan si dimensi lain.maaf, tapi..serahkan orang tua itu kepadaku." ucap zudanza yang menginginkan pak kuciza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments