Dewa mulai pergi meninggalkan rumah sederhana tersebut, walaupun didalam hatinya banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan..
Tapi.. apa urusan dengannya? bukan kah mereka tidak saling mengenal? bahkan Dewa pun tidak mengetahui siapa nama dari wanita yang sudah dia antar kan pulang itu..
"Bodoh... kenapa juga aku tidak menanyakan siapa nama dirinya, ya sudah lah... aku juga tidak mengenal wanita itu, sekarang lebih baik aku kembali ke perusahaan"
Gumam Dewa berbicara sendiri sambil menyetir mobil milik nya kembali menyusuri jalan raya...
Setelah kepergian pria asing tersebut, Carla langsung bersender di balik pintu rumah nya..
Jujur saja, jika saat ini jantung Carla sudah berdetak sangat kencang, dia merasa takut karena sudah keceplosan berbicara kepada pria asing yang telah menolong dirinya..
Sebenarnya sedari tadi Carla mengintip pria itu dari balik jendela rumah nya,
Dan Carla bisa melihat raut wajah terkejut yang ditampilkan oleh pria tersebut..
Pantas saja jika dia merasa syok, setelah mengetahui jika dirinya telah hamil tanpa seorang suami..
Sungguh.. Carla langsung memukul Kepalanya sendiri menggunakan tangan..
Bagaimana mungkin bisa bisa nya dia membongkar aibnya sendiri kepada pria asing itu
"Dasar bodoh kau Carla, kenapa juga bisa keceplosan, bagaimana jika suatu hari nanti tanpa sengaja aku bertemu lagi dengan dirinya? pasti aku tidak akan bisa mengangkat wajah ku lagi, bodoh.... sekarang pria itu pasti berfikir bagaimana caranya aku bisa hamil, sedangkan aku mengatakan jika tidak memiliki suami? lalu... siapa yang menghamili ku? dan dia akan berfikir jika aku adalah wanita murahan alias gampangan,... ya Tuhan.... semoga saja aku tidak pernah bertemu dengan dirinya lagi"
Gumam Carla merutuki kebodohan nya sendiri, setelah itu Carla mulai membawa plastik belanjaan yang dibelikan oleh pria asing tersebut.
Carla duduk didepan televisi sambil mengeluarkan semua barang belanjaan...
Sungguh.... Carla dibuat kagum dengan sikap perhatian dari pria yang baru saja dia jumpai, dengan pintarnya pria itu memilihkan makanan dan juga cemilan sehat untuk seorang ibu hamil seperti Carla..
"Ya Tuhan...., sungguh baik pria asing tadi, apakah dia sudah mempunyai istri? aku rasa dia sangat pengertian dengan kebutuhan seorang ibu hamil seperti ku, andai saja kak Albert juga seperti pria asing itu, pasti aku akan sangat bahagia"
Ucap Carla sambil meneteskan air mata, dia memakan sebuah roti yang terbuat dari sayuran yang sangat sehat untuk janin ibu hamil..
Dan Carla menikmati nya dengan hati yang sedih, lagi lagi perkataan Albert kembali teringat didalam benaknya,
Bagaimana mungkin ada seorang pria yang membenci darah dagingnya sendiri...
"Dasar Albert gila, tidak waras, lihat saja sampai kapan pun aku tidak akan mau bertemu lagi dengan mu, aku akan mengatakan kepada anak ku kelak jika ayah nya sudah mati tertabrak sapi,... dan ku do'akan juga kau akan menyesal karena telah membuang kami berdua Albert , lihat saja, kau pasti akan menyesal"
Teriak Carla menangis sambil terus memasukkan roti kedalam mulutnya...
Carla benar-benar sudah sangat membenci pria bajingan tersebut, dan dia tidak akan mengemis lagi kepada Albert, sudah cukup sekali mereka berbicara, dan untuk kedepannya, Carla telah menutup rapat rapat pintu hatinya untuk pria banci tersebut...
*****
Sedangkan ditempat lain, tepatnya di perusahaan milik papa Jordan, kini kedua putra nya sudah berkumpul didalam ruangan milik nya..
Dia sengaja menyuruh Albert dan juga Dewa datang ke ruangan nya karena ada hal penting yang ingin dia sampai kan
Kini papa Jordan mulai bangkit dari kursi kebesaran nya dan menatap wajah Dewa dengan lama..
"Kau darimana saja Dewa? bukan kah aku sudah mengatakan kepada mu? jika kau harus menyelesaikan pekerjaan mu hari ini juga? tapi kenapa kau pergi dan tidak kembali sampai sore seperti ini? "
Tanya Papa Jordan kepada Dewa.. Dewa langsung berdiri dan membungkuk dengan hormat, jujur saja jika pria itu sangat takut kepada papanya sendiri.
"Maafkan aku pa, tadi saat aku akan menuju kekantor, aku hampir saja menabrak seorang wanita muda, dan dia pingsan karena merasa sangat syok tepat didepan mobilku, dan aku langsung membawa nya ke klinik terdekat pa,menunggu dirinya sampai siuman, maaf jika Dewa sudah tidak bekerja dengan tepat waktu pa"
Jelas Dewa jujur membuat papa Jordan langsung menganggukkan kepalanya..
Ini lah yang pria tua itu sukai, Dewa adalah anak yang penurut dan juga sangat menghargai dirinya,bahkan Dewa tidak pernah sekali pun membantah perkataan papanya, begitu juga dengan ibu tirinya mama Ana, Dewa sudah menganggap wanita itu seperti mama kandung nya sendiri, sehingga mama Ana juga sangat menyayangi dirinya..
"Ya sudah, jika begitu kau ku maafkan, tapi lain kali kau harus berhati-hati dalam mengendara Dewa, ingat.. jaga nama baik papa dan keluarga kita"
"Siap pa.. Dewa akan mengingat selalu perkataan papa kepada Dewa"
Jawab Dewa dan langsung duduk kembali ke kursi milik nya,
Albert yang melihat sikap penurut dari pria itupun langsung berdecih dengan kesal, entah mengapa dia sangat tidak menyukai jika Dewa menjadi anak penurut dan selalu disayang oleh kedua orang tuanya.
"Dasar tukang main film, aku tahu jika kau hanya sedang bersandiwara saja kan Dewa, agar papa selalu memuji mu, cih.. aku tidak akan pernah termakan oleh sikap licik mu itu Dewa sialan"
Maki Albert didalam hatinya..
Tak lama kemudian, kini papa Jordan mulai melanjutkan pembicaraan nya,
Dia mulai menatap wajah Albert dengan sangat intens..
"Albert... besok adalah hari wisuda mu untuk mendapatkan gelar S2, dan itu artinya lusa kau sudah bisa memimpin perusahaan untuk menggantikan aku, tapi sebelum itu terjadi, maka nanti malam kita akan bertemu dengan keluarga dari calon tunangan mu, apakah kau sudah siap Albert? "
Tanya Papa Jordan yang membuat Albert langsung merasa sangat terkejut..
"Pa..., kenapa nanti malam? bukan kah seharusnya setelah aku resmi menjadi pemimpin diperusahaan ? setidaknya biarkan aku fokus terlebih dahulu untuk menggantikan tugas papa diperusahaan? "
Ucap Albert yang tidak setuju dengan rencana papanya tersebut..
"Albert....! ini adalah keputusan ku, dan kau sebagai anak tertua dikeluarga ini, maka kau yang terlebih dahulu harus menikah, nanti malam kita akan bertemu dengan keluarga calon tunangan mu, untuk membahas hari pertunangan yang akan kau lakukan, tidak ada bantahan, pukul 8 malam kita berkumpul diruang keluarga"
"Pa.... baiklah.... terserah papa saja"
Jawab Albert langsung pergi meninggalkan ruangan milik papa Jordan, dia bahkan menutup pintu dengan perasaan yang sangat kesal sekaligus kecewa..
Dan Bagas, sudah mengikuti langkah kaki Albert, dia sangat mengerti dengan apa yang sahabat nya kini rasakan
"Aku mau ke atas"
Ajak Albert menahan kesedihan, Bagas langsung menekan tombol lift untuk mengantarkan mereka Kelantai paling atas, disitulah tempat Albert mencurahkan isi hatinya...
Sesampainya diatas gedung yang sangat tinggi, Albert langsung menjerit dengan sangat kencang.. dia benar-benar tidak suka dengan perjodohan yang dilakukan oleh papanya, karena Albert sangat ingin bisa menikahi wanita yang dia cintai..
"Aaaakhhhhh.....,kenapa kau tidak adil kepada ku Tuhan.... ! kenapa kau memberikan satu dan mengambil yang lainnya, aku sungguh dilema saat ini.. "
Ucap Albert berlutut di atas lantai tersebut....
Bagas hanya diam sambil menatap kesedihan dari bisa sekaligus sahabat nya tersebut...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SECARA LO MMG GAMPANGAN, DIIMING2I RAYUAN CINTA, LO LGSUNG NGANGKANG DN SERAHKN PERAWAN LO..
2024-06-16
1
Sulaiman Efendy
SADAR DIRI LO KLO MMG BODOH DN BAHLUL..
2024-06-16
1
Devinta ApriL
semoga kamu ditakdirkan berjodoh dengan Carla oleh Othor ya Dewa.. aamiin
2023-02-17
1