Sedangkan disisi lain, saat ini Albert benar-benar bingung karena tidak dapat menemukan keberadaan Carla yang sudah pergi meninggalkan cafe tersebut..
Albert sempat menyusuri jalan yang ada didepan cafe, tapi ternyata dia tidak bisa menemukan Carla..
Karena tidak ada tanda tandan dari wanita itu, yang seharusnya masih berjalan didaerah tersebut.
Hingga kini Albert sudah berada didalam mobil milik nya sambil memegang plastik belanjaan milik Carla yang sudah dia tinggalkan didalam cafe..
Albert mendengus dengan sangat kesal, bisa bisanya dia ditinggalkan oleh Carla begitu saja, bahkan wanita itu juga sempat memutuskan hubungan mereka berdua.
"Sial...! sekarang apa yang harus aku lakukan! aku tidak rela jika Carla lepas dari genggaman tangan ku, bagaimana jika dia disukai oleh pria lain..., tapi.. tunggu dulu, mana mungkin pria lain mau menerima dirinya, sedangkan dia sedang mengandung anak dari ku, ya.. lebih baik aku fokus saja dulu dengan tujuan awal ku"
Ucap Albert berbicara sendiri didalam mobil, setelah itu dia mulai membuka plastik belanjaan milik Carla..
Albert sangat penasaran dengan isi didalam kantong plastik tersebut..
"Jadi dia membeli susu ibu hamil dan juga vitamin, apakah dia benar-benar ingin mempertahankan benih itu? lalu... bagaimana dengan kuliah nya, apakah dia tidak malu jika harus mengandung tanpa seorang suami, Carla.. kenapa kau sangat bodoh sayang...! seharusnya kau turuti saja apa rencana ku, agar kau tidak kehilangan semuanya Carla"
Teriak Albert dengan sangat kesal, dia benar-benar tidak bisa menerima benih yang ada didalam kandungan Carla dan sampai kapanpun Albert tidak akan menganggap benih itu sebagai darah daging dari-Nya..
Hingga tak lama kemudian, kini Albert mulai menghidupkan mobilnya untuk pergi meningggalkan cafe tersebut.
Dia sebenarnya sangat ingin mendatangi rumah Carla, tapi.. Albert khawatir jika kelakuan nya tersebut malah akan diketahui oleh papa Jordan..
Tujuan Albert saat ini adalah menuju ke perusahaan milik papanya,
Albert sudah menjabat sebagai wakil direktur diperusahaan tersebut, dan dia ingin jika jabatan nya akan segera naik menjadi yang paling tertinggi..
Dan hampir setengah jam mengendara, akhirnya Albert sudah tiba didepan pintu loby perusahaan,
Kedatangan nya langsung disambut dengan sangat hormat oleh para karyawan yang bekerja dikantor tersebut
Mereka sudah mengetahui jika Albert Justin adalah seorang pewaris yang akan menggantikan Komisaris mereka, hingga mereka langsung membungkuk dengan hormat ketika Albert melangkah kan kakinya kedalam loby,
Dan hal tersebut membuat Albert merasa sangat bangga bukan kepalang, ini lah yang dia inginkan sedari dulu..
Bisa menguasai perusahaan raksasa tersebut dan menjadi seorang pria yang dihormati oleh semua orang..
"Selamat datang presdir"
Sapa mereka dengan sangat hormat..
"Hemmm"
Jawab Albert dengan singkat, hingga tanpa disuruh kini para asisten yang sudah dipilih untuk dirinya mulai mengikuti Albert dari arah belakang, termasuk Sahabat nya Bagas yang sedari tadi sudah hadir ke perusahaan.
Bagas tersenyum tipis saat menatap sudut bibir Albert yang meninggal kan sedikit lebam..
Sepertinya pria itu sudah berusaha agar bekas tumbukan darinya tidak dapat terlihat dan bisa tersamar kan..
"Dimana papa ku berada Bagas? "
Tanya Albert sambil masuk kedalam lift.
"Tuan besar ada didalam ruangan nya tuan muda, sepertinya dia sedang menanti seseorang, "
"Tentu saja dia sedang menanti kedatangan ku Bagas, karena aku sedikit telat tiba kekantor"
"Bukan tuan muda, anda salah, "
Jawab Bagas yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari seorang Albert..
"Apa maksud mu bukan! jika bukan aku? lalu siapa lagi yang papa ku tunggu Bagas? "
Tanya Albert dengan nada kesal..
"Beliau sedang menunggu kedatangan adik mu tuan muda, Dewa Justin"
Braaaakkkkkk......
Dengan cepat Albert langsung mencengkram leher Bagas tepat didinding lift, membuat kedua orang yang berada di belakang mereka berdua merasa sangat terkejut..
Sedangkan Bagas mulai menyunggingkan senyuman nya, kearah Albert...
"Jangan mengejek ku bangsat...! apakah kau tidak bisa menghormati ku sebagai atasan mu hah! kita bukan sedang berada dikampus, jadi bersikap lah sopan dengan ku Bagas sialan"
Ucap Albert dengan nada yang sangat tegas...
"Baiklah tuan muda, maaf jika saya sudah membuat Anda menjadi marah"
"Cih.., apakah kau kira aku akan melepaskan mu begitu saja Bagas, aku akan membalas pukulan mu yang kau layangkan tadi pagi untuk diriku, dan setelah itu, baru kita impas"
Jelas Albert dan langsung mengarah kan tinjunya kewajah milik Bagas..
Buuukkk.....
Kedua orang yang ada di belakang mereka kembali memejamkan mata, sungguh kelakuan dari tuan muda tersebut benar-benar sangat mengerikan.
"Sakit bajingan "
Teriak Bagas setelah mendapatkan sebuah tinju tepat disudut bibir miliknya...
Albert tertawa dengan sangat puas, akhirnya dia bisa membalas pukulan dari sahabat nya tersebut.
Setelah itu Albert mulai melepaskan cengkraman tangan nya di kerah baju Bagas dan merapikan jas miliknya seperti sedia kala..
"Coba kau jelaskan? kenapa kau bisa mengatakan jika papa ku sedang menanti kedatangan Dewa? bukan kah anak sialan itu sudah berada dikantor sejak pagi? "
"Iya, kau benar, dia memang sudah berada dikantor sejak pagi, tapi tadi siang dia sempat pulang kerumah untuk mengambil barang yang tertinggal, dan sampai saat ini, Dewa belum juga kembali, padahal dia sedang memiliki banyak sekali pekerjaan"
Jelas Bagas yang membuat Albert langsung merasa sangat penasaran..
Albert mulai menatap arloji yang melingkar indah di pergelangan tangan nya,
Dan saat ini waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore..
"Kira kira kemana pria itu pergi? tidak biasanya dia meninggalkan pekerjaan begitu saja, karena Dewa adalah seorang pria yang sangat rajin dan bertanggung jawab"
"Wah... sepertinya tanpa sadar kau sudah memuji dirinya ya.., "
Ejek Bagas kepada Albert, membuat pria itu langsung menatap wajah Bagas dengan sangat tajam..
"Diam kau bangsat, lihat saja, aku pasti akan segera memecat mu"
"Lakukan saja jika kau bisa Albert"
Tantang Bagas tersenyum, hingga akhirnya lift yang mereka tumpangi mulai terbuka lebar, mengantarkan mereka ke lantai yang paling tinggi didalam gedung tersebut...
*******
Sedangkan di wilayah lain, tepatnya di rumah sederhana milik Carla, saat ini wanita itu sudah turun dari mobil bersama seorang pria yang mengantarkan dirinya..
Dewa mengeluarkan barang belanjaan nya dari dalam bagasi dan langsung memberikan nya kepada Carla..
"Apakah kau tidak rugi sudah membelikan aku barang sebanyak ini? nanti kalau uang mu habis bagaimana? "
Tanya Carla yang merasa tidak enak.. karena sedari di indomaret yang mereka singgahi, Carla sudah melarang pria asing itu untuk membelikannya kebutuhan asupan gizi ibu hamil,
Karena menurut Carla itu semua sungguh sudah sangat berlebihan, sedangkan ayah dari bayi yang dia kandung saja tidak pernah melakukan hal tersebut..
"Jangan sungkan nona, anggap saja ini adalah sebagai penebus kesalahan ku karena hampir saja menabrak mu nona"
"Oh begitu ya.., baiklah... aku akan menerimanya sekarang, terimakasih ya sekali lagi"
Ucap Carla tersenyum tulus, membuat Dewa kembali terpesona dengan senyuman wanita muda tersebut..
"Iya... oya apakah suami mu ada didalam, aku ingin berpamitan dengan dirinya? "
"Suami..? aku tidak memiliki suami? ... opppss......!!!! ""
Carla langsung menutup mulutnya dengan rapat, bisa bisa nya dia malah keceplosan menjawab pertanyaan fatal tersebut..
"Apa maksud mu nona? bukan kah kau..
" Maaf, aku harus segera masuk sekarang, kau pergi lah tuan, aku ucapkan terimakasih sekali lagi, oya kau jangan datang kemari lagi ya, karena ini bukan lah rumah ku, anggap saja jika kita tidak pernah saling bertemu, pergilah tuan.., bay... aku tutup pintunya "
Ucap Carla dengan terburu buru dan langsung masuk kedalam rumah sederhana tersebut, meninggal kan Dewa yang masih terbengong akan perkataan Carla barusan..
"Apa maksud nya? bukankah dia sedang hamil saat ini? "
Tanya Dewa berbicara sendiri.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SIAPA BILANG, TU SI DEWA MALANG YG MAU TRIMA CARLA BEKAS ZINAHAN LO..
2024-06-16
1
Clara Anastasia
Thor buat Carla Sana dewa aja. jgn sama albert lg. gak pantas albert. biar dia nyesal seumur hidup nya.
2023-02-21
2
nacho
sama dewa sja ya sayang ku carla
2023-02-20
2