Alana membuka pintu kamarnya, terlihat sepi mungkin teman teman Elroy sudah pulang. Mengingat matahari sudah terbenam. Ya, di Madrid matahari terbenam jam 9 malam tergantung karena sering tidak beraturan.
Alana tak mengerti entah harus bersyukur atau meratapi hidupnya. Karena tanpa mengabiskan uang ia sudah bisa kluar negeri dan bertemu orang orang dengan mata biru dan hijau secara langsung. Mata asli bukan softlensa dan percayalah bahwa itu sangat indah.
Alana keluar kamar berjalan menuruni tangga sesekali melirik kiri, kanan, atas dan bahwa. Ck! Sudah seperti pencuri saja. Alana berjalan menuruni anak tangga satu demi satu, ia menghela nafas lega karena tak menemukan siapapun.
Alana berjalan dengan cepat menuju dapur, ia juga sedikit bingung. Kemana perginya para pelayan? Ah apa pedulinya, alana membuka kulkas dan melihat isinya wah sangat lengkap. Alana bahkan tak pernah melihat kulkas sepenuh ini.
Karena ia sudah sangat lapar Alana mengambil 2 buah telur dan keju. sepertinya Alana ingin memasak telur dadar saja. Karena tadi siang pelayan hanya membuatkannya gazpacho. Sangat tidak cocok di lidah Alana.
Makanan berat di Indonesia rata rata panas sementara gazpacho sejenis sup tomat dingin dan itu sangat tidak cocok lidah tropis seperti Alana. Saat Alana mengambil teflon. Tangan kekar seseorang merampasnya dan meletakan di meja. Elroy, pria seperti cuaca itu, Terkadang lembut dan terkadang seperti saat ini menyebalkan.
"Apa yang kau lakukan?" kata Elroy datar.
"Hanya mengambil teflon untuk memukul kepalamu, kau pikir untuk apa? Aku lapar. Kau menculikku tapi tidak memberiku makan" Alana kesal.
Apa pria ini tak bisa baik baik.
"Sial mana--" perkataan Elroy terhenti sembari melirik jam tanganya, pelayan hanya bekerja sampai jam 6 dan sekarang jam sudah menujukan jam 9 lewat.
"Jangan pernah memakai dapur ini. Jika kau lapar cari aku" spertinya pria itu memang ahli membuat orang salah paham.
"Cih, apa kau sekarang sedang menujukan kuasamu padaku?" sangkin kesalnya alana sampai berdecih.
"Kau berdecih padaku Al? Aku calon suamimu! " kata elroy terlihat mulai kesal.
"Aku tidak pernah mengatakan iya. Kau saja yang gila menjadikanku istrimu! " dan kau pasti akan membuangku, memukulku jika kau bosan. Batin alana.
Alana sempat berteriak kesal dan berjalan meninggalkan Elroy. Elroy terlihat terpaku dan menyentuh tenguknya yang tak gatal. Padahal baru tadi siang Alana bersikap lembut padanya. Tanpa ia sadari tiga pasang mata melihat aksi adu mulut mereka.
Evan, Lauro dan Xavier masih berada di penthouse itu. Mereka duduk di balkon yang di sulap Elroy menjadi taman. Dan sambil menikmati udara malam. Mereka tak menyangka jika ada wanita yang berani membentak seorang Elroy terkenal dengan pria dingin dan berbahaya.
"Kau lihat?" Kata Evan
"Kurasa aku juga melihat apa yang kau lihat?" Xavier kembali duduk setelah mengintip dua pasang kekasih ah ralat tak terlalu jelas apa hubungan mereka.
"Apa Sofia sperti itu?" Tanya lauro.
"Ah tidak! sofiaku, dia wanita yang lembut kami saling mencintai" xavier bangga.
"Apa kau rasa wanita itu akan mati sebentar lagi?" Kata Evan.
Sepontan kedua temannya melirik Evan. mereka pasti berfikir seperti itu karena Elroy takan melihat siapapun saat dia saat marah. Wanita dan pria sudah banyak yang menjadi korban kemarahan Elroy. Tentu karena salah mereka sendiri. Lalu ketiga pria tampan itu kembali megintip kedalam rumah. Karena sangat tidak lucu Elroy menghabisi seorang wanita saat ini. Di culik dan di bunuh ah hidup tak sebercanda itu kawan.
Tapi apa yang mereka lihat. Elroy terlihat dengan cekatan sedang memotong kentang, mengocok telur memarut keju.
Apa sekarang pria itu sedang memasak?
Well.. Elroy pria mandiri dia bisa memasak. Kenapa Elroy tinggal di penthous ya karena 10 tahun yang lalu ia bermasalah dengan michel dan tidak suka karena mansion terlalu besar. Tapi entah kenapa dia juga tinggal di penthouse yang besar.
"Kau lihat?" Kata lauro tak percaya dengan apa yang sedang ia lihat.
"Ku rasa dia menaruh racun di sajian itu" satu pukulan tangan Xavier mengenai kepala Evan
"Kau bodoh. Lihat dia tersenyum. Aku lupa kapan terakhir melihat seorang Elroy tersenyum. Aku melihat cinta" Ucap Xavier. Spontan kedua temanya menatap xavier tak percaya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Elroy membuka pintu kamar dengan sedikit usaha. Pasalnya kedua tanganya sedang membawa sebuah nampan berisikan sepiring makanan, air putih dan segelas susu. Elroy melihat Alana yang sedang duduk memeluk lututnya di atas ranjang.
Elroy duduk di tepi ranjang dan meletakan nampan tadi di atas nakas. Alana yang melihat hanya membuang muka.
"Makanlah Al"
Alana diam ia masih sangat kesal pada elroy. Ia ingin pulang ke Indonesia. Jangankan bermimpi jadi nyonya bahkan menyentuh peralatan dapur saja tidak boleh.
"Kau marah?"
Ck! pertanyaan macam apa itu. Sudah jelas Alana marah.
"Baiklah jika kau sudah tak marah, aku ada di bawah, berandalan itu ada di bawah dan ini" kata Elroy mengangkat nampanya" aku bawa dan aku tak yakin ini akan utuh sampai ngambek mu selesai" Ucap Elroy mencoba menggoda gadisnya. Sebelum Elroy beranjak pergelangan elroy di cekal oleh alana.
"Ini karena kau menculikku, jadi aku TERPAKSA HARUS memakan ini, apa kau menaruh racun di sini" kata alana dengan tatapan tajam.
"Ah Aku lupa. Untung kau ingatkan" kata Elroy mengambil alih nampan itu.
"Kenapa?" Tanya Alana polos.
"Menaruh racun" ucap Elroy dengan wajah malaikat. Wajah tak bersalah. Sungguh ucapan dan ekspresi wajahnya saat ini tidak cocok sama sekali.
Mata Alana langsung membulat. Sebenarnya pria di depanya ini manusia apa bukan? Sedangkan Elroy hanya terkekeh geli menerima segala tatapan maut Alana.
"Kembalikan, ini miliku" Alana mengambil nampan dan meletakan di atas paha.
"Telur dadar?" Kata alana tak percaya. dia sangat ini makan telur dadar hanya saja, telur ini terlihay besar dan tebal. Sementara elroy hanya mengenyit tak mengerti.
"Apa itu?"
"Telur dadarkan atau kalau orang barat bilang omellete"
"Orang barat?" Kata elroy terkekeh geli. "Ini namamya tortilla espanola ya sejenis omelette tapi ini khas spain" jelas elroy.
"Ya ya. Aku lapar dan aku akan makan" alana tak peduli dan masukan makanan kemulutnya "hmm ini lezat. Ini adalah makanan terlezat yang pernah aku makan di negara orang"
"Bukankah ini pertama kalinya kau keluar negeri?"
"Ya inikan negara orang bukan negaraku" jawab alana singkat dan melanjutkan kegiatannya, Ya itu makan.
Sedangkan elroy hanya menatap heran pada alana. Ya wanita yang berada di depanya ini terkadang menyebalkan,
Terkadang menyebalkan
dan terkadang menyebalkan.
Tapi Elroy tetap tak bisa berpaling dari wanita yang menyebalkan ini. Sikap menyebalkanya membuat Elroy nyaman.
"Apa lihat lihat" kata Alana dengan galak. Elroy yang sedikit terkejut karena lamunannya terganggu sedikit kesal.
PLETAK!!!
Satu sentilan ringan mengenai kening Alana. Karena membuat seorang Elroy kesal. Jika itu orang lain mungkin DOR adalah bunyinya. Elroy baik tapi di sikap baiknya ada sikap berbahaya. Ia baik bak malaikat tapi jika marah sepertinya ia kerja part time mengambil alih tugas setan.
"Kau!" Kata Alana kesal
"Sorry" kata elroy dengan santai dan beranjak menuju pintu kamar "sorry untuk yang tadi di dapur, aku hanya tak ingin kau terluka" jelas Elroy datar dan pergi meninggalakn alana yang tercekat.
Ini tak biasa, biasanya Elroy tak peduli dengan apa yang ada di fikiran orang lain, dan kali ini? Apa ia sedang berusaha menjelaskan kesalah pahaman?
Alana sampai lupa bernafas. Apa yang tadi dia dengar nyata? Ternyata elroy hanya takut dia terluka? Wah.. pria itu manusia bukan? Alana menyentuh dadanya. Ada rasa aneh yang timbul dari dalam dirinya, detak jantungnya tak beraturan, Apa setelah menguasai hidupnya kini pria brengsek itu juga mengontrol detak jantungnya. Ini gila!
TBC
Terima kasih untuk tidak jadi siders profesional 😂😂😂 spam coment cuy buat tglin jejak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
mamah lia nia
meleleh aku bang......😘😘😘,mau dong diintipin cogan......🤣🤣🤣🤭
2021-07-10
0
Fira Dwiyono
pasti ngakak klo pas partnya el ma al😂😂
2021-06-21
0
Rumput Liar
halu ku lancar jaya
2021-03-28
0