chapter 16

Alana mengernyit ketika tersadar. Matahari menyabut hangat kelopak matanya. Alana bangkit dan menyentuh kepalanya yang sedikit pusing. Gadis cantik itu berusaha mendudukan diri lalu ia melihat sekelilingnya, Alana berada di sebuah kamar yang dominan berwarna putih. Gadis itu menggengam eart selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Dimana aku" kata Alana lirih karena merasa sembari menahan rasa pusing yang mendominasi kepalanya.

Suara Alana membuyarkan lamunan Elroy yang sedang duduk di tepi jendela dan segera berjalan mendekati Alana.

"Kau!!!" Alana terkejut melihat apa yang tertampang di depan mata.

"Ayolah Al. Seharusnya kau memberikanku kecupan untuk menghilangkan rindu ini, bukan tatapan mematikan itu" Ucap Elroy yang terkekeh dan duduk di tepi ranjang.

"Dimana aku?"

"Negaraku" ucap Elroy terlalu santai untuk ukuran manusia yang sudah menculik seseorang. Tak ada rasa bersalah atau pun penyesalan di wajahnya.

Alana membulatkan matanya tak percaya. Bagaimana bisa ia keluar negeri sementara paspor saja ia tak punya.

"Kau bercanda?" Alana sedikit melembutkan suaranya.

Elroy hanya menyunggingkan senyuman terbaik dan mengangkat kedua bahunya. Alana langsung berjalan ke arah jendela, untuk melihat pemandangan di bawah sana dan benar ini bukanlah Indonesia.

Alana tak tahu harus senang atau bagaimana?. Ia benar-benar tak mengerti jalan hidup apa yang harus ia jalani. Ini seperti dongen dan terlalu nyata untuk di katakan sebuah dongeng.

"Bagaimana bisa?" Alana beralih menatap Elroy.

Alana berjalan mendekati  Elroy dan duduk di sisi lain ranjang. menanti jawaban pria itu selanjutnya, tapi sepertinya pria tampan ini tidak peka, ia malah hanya menatap Alana dalam diam.

"Dari yang ku dengar, jika kita akan keluar negeri harus mengurus paspor dan visa, dan naik pesawat harus booking tiket dulu" Ujar Alana dengan polosnya.

"Apa kau tak pernah keluar negeri sebelumnya?"

"Tidak?, memikirkanya saja tidak pernah"

Elroy hanya tersenyum melihat kepolosan Alana. Ternyata wanita yang hobby marah-marah ini bisa bersikap, lembut? Yang tadi seperti macan betina tapi sekarang spertinya ia berubah menjadi kucing yang sangat menggemaskan. "Tidak perlu jika kau bersamaku"

"Apa aku naik pesawat?"

"Jadi apa menurutmu kau kesini naik mobil?"

"Ya. Eh tak tahu, aku tidak sadar. Karena kau tidak memberiku kesempatan untuk menjawab" Alana terdiam sejenank seperti mengingat sesuatu "Ya Tuhan!!! tasku!!!" ucap Alana tiba-tiba sembari memukul dahinya.

"Kenapa?" tanya Elroy bingung, kenapa lagi wanita ajaib ini? ini pertama kali Elroy bertemu gadis seperti ini. biasanya gadis yang berada di sekitar Elroy adalah gadis sopan.

"Ponselku yang mahal itu..." Alana menjelaskan meminta pemahaman lebih dari Elroy "dan gajiku dua bulan" wajah Alana berubah panik, Bahkan gerak tubuhnya menjelaskan bahwa gadis ini benar-benar galau karena kehilangan semuanya dan itu tanpa sengaja memberikan senyum samar di wajah Elroy.

"Aku bisa membelinya lagi. Berapa gaji dua bulanmu?"

"Empat juta rupiah" ucap Alana sembari menunjukan keempat jarinya dengan wajah yang terlihat arogan. mungkin bagi seorang Alana empat juta rupiah itu terlalu besar berbeda dengan Elroy.

"Empat juta?" Tanya Elroy terhenti seperti sedang menghitung di luar kepala "hanya € 239.57, serius?! kau bekerja sampai larut malam hanya di hargai segitu. Dua bulan? Hampir sama dengan gajiku per 5 detik" Elroy menantap Alana memastikan.

Apa tadi katanya, hanya?! Wah-wah minta di sleding nih orang.

"hanya? Eh tolong ya!!! itu jerih payahku"

"aku akan mengantinya"

"harus"

"kenapa?"

"Ya aku kehilangan uang sebanyak itu karenamu! masih berani bertanya kenapa? sinting!"

"Ya, Tuhan kau bisa di tuntut karena menculikku" Alana meradang ketika kembali menyadari bahwa dia sudah jauh dari negaranya.

"Apakah salah jika kau hanya membawa istrimu?" Jawab Elroy terlalu enteng.

"Aku bukan istrimu, kita tak pernah menikah"

"Akan. Apa kau lupa aku pernah mencumbu dan --"

"Tutup mulut mu Elroy k*parat!" Alana  memukul Elroy dengan bantal, dia berharap dengan pukulan ini otak dan mulut pria itu bisa singkron. dengan kecepatan penuh bantal itu sukses membuat El mengeluh berkali kali.

Sampai akhirnya El mecekal kedua tangan Alana dan menindih tubuh gadis itu di bawahnya. Dengan posisi yang sangat intim dan hal itu sukses membuat jantung Elroy dan Alana berdetak kencang.

Cup!

Elroy dengan lancang mecium bibir ranum yang sudah ia rindukan dari 2 bulan terakhir. Damn! Ciuman itu? Hisapanya membuat pikiran Alana jadi lumpuh.

Sepertinya laki-laki yang sedang mencumbunya ini hapal titik sensitif Alana sehingga dalam sekejap saja Alana begitu mudah lumpuh pada cumbuanya. Bahkan Alana seperti kehilanganan akal sehatnya hingga tanpa sadar Alana mengalungkan tanganya pada leher Elroy.

Pikiran Alana memang menyuruhnya berhenti, dia tahu ciuman ini akan kembali ke arah yang masih belum ia lupakan sampai saat ini. Namun apa boleh buat. Alana seperti kehilangan akal sehatnya karena cumbuan pria tampan tersebut dan secara otomatis Alana membalas ciuman pria tampan itu.

"Damn, seharusnya memang aku tak melakukan ini, aku begitu menginginkanmu" Elroy menatap Alana penuh gairah. Seolah mencari penolakan disana.

Awalnya Alana begitu menginginkannya tapi sayangnya Alana kembali pada kesadaranya. Bahwa ini tidaklah benar! Ia tak ingin jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Ia tak ingin mengulang kisah pilu ibunya. Alana langsung mengalihkan tatapanya kesamping. Sebagai tanda penolakan. Elroy  mengerti langsung bangkit meninggalkan alana tanpa kata.

Sepertinya pria itu butuh Melakukan sesuatu (you know what I mean)

Di luar ruangan seperti biasa Elroy menenangkan jantungnya dan desakan di bagian intimnya. Sepertinya jika ia tak pergi jauh dari Alana. Mungkin hal hal yang ia inginkan akan terulang kembali dan berakhir dengan menyakiti gadisnya sekali lagi. Alana adalah ujian yang sangat berat dan nikmat.

                  🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Ruang itu di penuhi oleh beberapa pihak perusahaan. Mereka mengadakan metting dengan di pimpin pria tampan dalam balutan setelan formalnya, CEO sekaligus pemilik utama perusahaan itu.

Setelah 5 tahun yang lalu secara sah michel mengumumkan akan pensiun dan di gantikan oleh putranya, Elroy Christian mclan. Terlihat Elroy berdiri dengan pakaian formalnya yang membuat ketampananya menjadi 3 kali lipat, sedang fokus menjelaskan sesuatu dengan map di tanganya.

"Segera lakukan eksekusi apa yang telah kita bahas pagi ini, aku tidak ingin mereka menunggu terlalu lama" ucap Elroy dengan nada tegasnya pada semua orang yang ada disana.

Metting dadakan ini di adakan karena salah satu perushaan Mclan yang berada di L.A mendapat serangan ******* dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Ia harus bergerak cepat karena ini menyangkut nyawa dan kehidupan seseorang.

"Beri fasilitas medis terbaik bagi para korban yang selamat, dan aku ingin anak anak dari korban yang meninggal  juga tak luput dari perhatian kita. Segera urus asuransinya agar segera semua dana segera cair dan secepatnya bisa kita disributri kepada para korban"

"Mr.chris ... untuk playanan medis dan tunjuangan itu memang pantas kita berikan. Hanya saja untuk anak-anak para korban yang meninggal saya rasa itu tidak terlalu perlu" ucap Lucas, seorang paruh baya dari cabang  Mclan yang berada di Rusia.

"Apakah jika anda meninggal dalam bekerja saya juga harus mengabaikan keluarga anda?!" Elroy menatap meremeh pada pria paruh baya itu " Ah... apa mungkin anda berada di kalangan berada? Jadi anda tidak perlu memikirkan itu?"

"Bukan begitu Mr.chris Hanya saja anda mungkin belum terlalu mengerti dalam menangani masalah seperti ini. Mengingat ini adalah kecelakaan pertama sejak 5 tahun terakhir"

Elroy hanya terkekeh geli "kita semua mendapatkan kemewahan ini karena kerja keras mereka, jangan kira karena mereka dibawah. mereka tidak berguna. Merekalah sumber utama pendapatan kita"

"Saya rasa tidak salah jika kita lebih memperhatikan mereka. Apa dengan membantu mereka pendapatan kalian berkurang? Apa dengan membantu mereka perusahaan ini bangkrut? Itu hanya hal kecil. Jika ada yang tidak setuju dengan saya. Tidak masalah. Saya akan menunggu surat pengunduran diri anda" Jelas Elroy tegas.

Terlihat ia begitu marah. Sehinga semua yang ada di sana hanya terdiam termasuk Lucas. memangnya siapa yang bisa membantah kemauan Elroy?

Siapa yang tak kenal dengan Elroy christian mclan hanya wajah tampan dan kastanya yang menyelamatkan dia. Jika bicara sifat buruk dan kejam  dia adalah rajanya. Sangat berbeda dengan Michel yang terkenal dengan kelembutan dan kehangatanya. Namun Elroy tak sejahat yang kita pikirkan. buktinya dia memikirkan kalangan bawah. Hanya saja ia benci dengan para penjilat.

"Kalau begitu saya rasa, metting kita hari ini selesai. Dan pastikan apa yang kita bahas kali ini berjalan dengan lancar termasuk yang terakhir kali kita bicarakan"

"Ah satu lagi" Elroy menatap semua orang di sana dengan tatapan tajam.

"Jangan kira saya tidak tahu dengan yang bermain. Saya akan membahas ini untuk pertemuan selanjutnya karena saya baru mendapat beberapa hal tadi dan belum terlalu rinci. Persiapkan diri kalian, dan kau Lucas Alexander terimakasih untuk dedikasi anda selama ini di Mcaln grup di cabang Rusia" kata Elroy menghentikan ucapanya. Dan menatap Lucas dengan tatapan yang sulit di artikan "ada di pecat, secara tidak hormat" lalu ia berlalu dari ruangan yang di ikuti oleh Matthew di belakang.

Spontan yang ada di sana tercengang, apa lagi Lucas sendiri. Bukan lagi rahasia umum bahwa Elroy memang terkenal kejam tapi ini spertinya sedikit kelewatan. hanya karena membantah katanya? dia sesuka hati memecat seseorang?

Wah... pria itu memang berbahaya.

.

.

.

TBC

🤣🤣🤣🤣 Bg El g jahat kok 🤣 lanjut baca ya sayang

No siders i love it. Spam coment

Thanks banget buat yang udah mau vote. Tulungin juga coment spamnya ya bebe 🤣

Biar kek novel novel lain 🤣

#penulisgaktaudiri

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***