Madrid, Spain
Mobil sport keluaran terbaru, berwarna green metalic terlihat sedang melaju dengan kecepatan penuh membelah kota Madrid yang sepi. Ya karena memang sudah dini hari. Pria itu sampai di kota Madrid dini hari setelah perjalan panjangnya dari Indonesia.
Dia adalah Elroy Cristian Mclan putra sulung dari Michel Joe Mclan. Dia terlihat seperti biasa. Tampan dan aura dingin terpancar dari wajahnya.
Lelaki dengan rahang keras dan tatapan tajam benar benar menampilkan raut yang tak bersahabat. Itu adalah wajah asli pria tampan ini, tapi itu sedikit berbeda dari biasanya. Pasalnya raut wajah itu membuat siapa saja bergindik seram. sepertinya pria tampan itu dalam mode tidak baik. Bagaimana tidak? Elroy telah kalah, ia kalah telak. Karena tak bisah membawa wanita yang berhasil membolak balikan hatinya.
Air mata, Air mata itu Adalah kelemahan Elroy saat ini. Elroy yang tak punya hati dan tak terkalahkan kini kalah telak oleh air mata seorang Alana. Gadis sederhana, cantik memang tapi hidupnya selalu di rundung awan gelap. Air mata, luka, hinaan, penyiksaan seperti sudah makananya sehari hari.
Mobil sport itu behenti tepat di depan sebuah club. Elroy keluar dari mobil dan menatap club miliknya. Memiliki club di kalangan pengusaha sukses bukanlah hal yang baru bukan?
Suara musik yang berdentam dentam dan suara berisik lainnya memenuhi telinga pria tampan itu. Hal itu adalah ciri khas club malam. Penari sexy, Pasangan yang sedang bercumbu secara hot juga takan luput dari pandangannya. Jika kau telah berada di tempat laknat ini. Itu bukan hal yang baru.
Para pengunjung club terlebih dengan kaum hawa yang memakai baju kekurangan bahan, terlihat menatap seorang pria tampan yang memakai pakaian casualnya yang telihat memasuki pintu utama club.
Walaupun wajah tanpa ekspresi terlihat tidak bersahabat yang membuat siapa saja bergindik untuk mendekatnya. Tapi sepertinya tak menggetarkan hati para wanita disana. Mungkin saja mereka bisa dekat dengan elroy atau lebih beruntung jika elroy memilik mereka menjadi penghangat ranjangnya malam ini.
Tak sedikit wanita yang mencoba mendekati, merayu atau sekedar menarik perhatian si pria. Namun, usaha para wanita itu gagal. Pria itu hanya diam tak menghiraukan. Tatapanya terarah pada ruang VVIP club yang ada di lantai dua.
"Dia begitu tampan, seakan-akan ketampananya bertambah setiap harinya"
"Tidak ada keturunan Mclan yang jelek. Seolah Tuhan mengatakan sempurna saat menciptakan mereka"
"Jika saja ia mau menikmatiku. Aku mungkin wanita paling bahagia di dunia"
"Aku malah sudah membayar tempat biasa dia mengambil wanita. Tapi aku belum terpilih"
"Menjadi pemuasnya saja sudah membuatku bahagia. Apa lagi menjadi cintanya"
"Khayalanmu terlalu tinggi nona" kata Elroy yang berhenti tepat di depan wanita itu. Ya selain tampan ia juga terkenal berlidah tajam.
Elroy tak pernah memikirkan perasaan orang lain. Baginya jujur lebih baik. Tapi jika kau sudah suka sama seseorang apa pun yang ia lakukan itu pasti akan terlihat baik di matamu. Begitu juga sebaliknya. Bukanya marah. Wanita itu malah menatap kagum dan bahkan merasa beruntung karena elroy menoleh kearah mereka. Oke itu berlebihan.
Elroy sebenarnya tak berniat menguping apa yang wanita wanita itu bicarakan ketika ia melewati wanita itu menuju ruang VVIP. Hanya saja telinganya masih berfungsi dengan baik dan wanita itu juga mengucapkan dengan keras pasalnya music juga terdengar sangat keras.
Saat Elroy membuka pintu kaca ruang VVIP club miliknya tersebut. Telihat 3 pria tampan duduk di sofa dengan 2 perempuan yang sedang meraba raba dan merayu mereka. Ck! Menjijikan sekali. Elroy sekarang tak berminat dengan wanita lain selain Alana.
"Liat siapa yang datang" Evan stevano berdiri dari duduknya menyalami dan memeluk Elroy secara jantan.
Sementara Lauro morales dan Matthew barack hanya menoleh kearah Elroy dan Evan sekilas dan tersenyum lalu melanjutkan aktivitasnya mencumbu wanita yang sedang bergelayut manja.
"Mana Xaviar?" Kata Elroy Karena tidak melihat keberadaan temanya itu. Lauro mengeleng dengan menghentikan cumbuanya. Pria tampan bermata cokelat dengan tato sayap di lengan kekarnya beralih tempat di sofa bersisian dengan Elroy.
"Tentu saja. Kau lupa sejak bersama Sofia dia menjadi bayi yang baik?" Lauro terkekeh
"Kapan kau akan menjadi anak baik? Sperti Xaviar jerk?" Tanya Matthew pada Lauro dengan kekehan bercandanya.
Pria tampan itu telihat seperti pria baik baik. Dengan mata hijau dan rambut blonde itu mampu menutupi kesan bad boy pada dirinya. Ia Lantas berdiri dan meninggalkan wanitanya.
"Tanyakan itu dirimu, dude" balas Lauro sedikit kesal.
"Kenapa tidak kau saja? Jika kau tidak bad boy kurasa kau mampu menangani Mclan sendirian" kata Elroy pada Matthew. Iya Matthew bekerja pada Elroy. Menjadi sahabat sekaligus orang kepercayaan Elroy
Matthew hanya terkekeh geli "jika aku harus memimpin? Lebih baik aku memimpin perusahaan ayahku jerk. Kau tahu? aku bekerja di tempat mu karena... kau tak perlu repot menangani suatu hal karena punya bos prefectsionis"
"Damn" Elroy mengumpat pelan lalu pandanganya terarah pada tiga wanita yang ada disana.
"Kenapa masih disini? Pergi!" El menatap tajam pada wanita wanita yang tadi melayani ketiga temanya. Semua wanita itu bergindik ngeri dan pergi meninggalkan ruangan dengan satu kecupan singkat pada masing2 prianya.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau mengusir mereka" Lauro bingung.Ya mereka memang sudah lama tak bertemu karena kesibukan mereka masing masing.
"Ck. Dia sudah akan menjadi bayi yang baik" kata Matthew dengan kekehanya.
"Aku mencium bau bau penerus Xaviar Serrano haha" Lauro tertawa keras
"Jangan bilang kau?" Perkataan Evan mengantung saat Elroy meliriknya.
"Ya.. aku tak tahu apa itu yang jelas saat ini aku memikirkan dia" Elroy tersenyum sambil menyesap segelas vodka. membayangkan Alana saja mampu membuat dia tersenyum.
Tepuk tangan dari Matthew memecahkan keterkejutan Evan dan Lauro. Mereka penasaran siapa gadis yang berhasil menghancurkan kerasnya hati Elroy.
"Kau serius? Maksudku serius akan berhenti?" Lauro terkejut. Elroy Memang terkenal dengan menganti wanita setiap minggu. Bahkan pria itu terkenal tak memakai wanita yang sama lagi. Bagaimana pria seperti itu bisa betah dengan satu wanita?
"Apa kau sudah"
"Tentu" kata Elroy singkat.
Ia tahu arah pembicaraan Evan, karena sama sama mesum dan satu spesies jadi itu bukan hal tabu untuk di tebak.
"Lalu?" Kini lauro ikut penasaran.
"Bila cinta sudah ada di dalamnya. Sekeras apa pun kau menolak. Itu percuma, Takan akan pernah berhasil" perkataan matthew berhasil membuat Elroy, Lauro dan Evan melihatnya. Ya perkataan sok bijak itu membuatnya di tatap dengan tatapan sulit di artikan. Sementara Matthew hanya terkekeh geli.
"Ya. Aku tak tahu apa itu cinta. Yang jelas aku ingin memilikinya. Harus!" kata Elroy dengan mantab
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
👍🏻👍🏻
2024-05-24
1
Ena Sunarno
si lauro sok2an ngatain elroy,bntr lg jg doi ikutan jejaknya jd bayi penurut🤭🤭🤭
2021-09-28
0
mamah lia nia
ah evan lauro aku kangen kalo ama Mathew aku takut ih dia kan sikopat.......🤣🤣😉
2021-07-09
0