20. Aru Dan Pemuda Misterius

"Hey naga!"

Suara nyaring seorang gadis menusuk pendengaran nya, membuat nya terpaksa membuka mata. Di hadapan nya, seorang gadis ber rambut pendek menatap nya dengan angkuh, namun terlihat tubuh nya agak sedikit gemetar. Mungkin ini kali pertama nya melihat naga kegelapan seperti nya.

"Aku yang telah memanggil mu, jadi patuh lah pada ku dan turuti perintah ku!" Seru gadis itu.

Aru terdiam. Ia medengus kesal melihat gadis kecil angkuh di hadapan nya. Padahal ia sedang memilihkan diri nya karena serangan ras Inimicus saat itu. Dan sekarang harus terbangun karena gadis kecil bersuara nyaring di hadapan nya.

"Hey Black Mist Dragon! Lihat ke sini! Akulah tuan mu! Kau harus tunduk dibawah perintah ku!" Seru gadis itu yang terlihat mencoba menahan takut.

Aru membatin, 'Kau pikir aku mau mendengar perintah bocah seperti mu? Dia tidak tau ya kalau aku ini naga penjaga kegelapan?'

Naga itu mendekatkan moncong nya pada gadis itu. Menyemburkan nafas sedingin es membuat gadis itu menggigil. Entah mengapa badan nya bergetar ketakutan di hadapan naga itu. Tapi ia tak boleh terlihat takut jika ingin menjadi tuan naga itu.

Setidak nya itu yang gadis ber rambut pendek itu pikirkan. Ia melupakan satu hal penting. Bahwa Black mist dragon bukanlah naga kegelapan biasa yang akan tunduk pada manusia.

Sesungguh nya, Black mist dragon adalah naga yang terhormat dan cinta damai. Ia tak akan menyerang kecuali menganggap seseorang itu musuh. Dan lagi, Black mist dragon sangat membenci orang yang sombong dan egois seperti itu.

Dan itulah yang gadis itu tidak ketahui.

"Untuk apa aku menuruti perintah mu? Kau tak lebih dari seorang anak sombong dan tidak tahu diri. Kau tak layak menjadi tuan ku. " Ujar Aru dan berencana pergi. Daripada membuang waktu di sini, lebih baik ia pergi dan kembali mencari kedua tuan nya.

"Keterlaluan! Aku yang sudah memanggilmu! Kau harus tunduk padaku!!!" Ujar gadis kesal.

ROOAAAARR!!!!!!

"Aku tak akan tunduk pada siapapun! Pergilah sebelum aku memakan mu!"

Aru pun mengepakkan sayapnya dan perencana pergi. Namun...

Syut

DUAR!!

ROAAARR!!!

Gadis itu meluncurkan serangan dan tepat mengenai sayap Black mist dragon dan membuat naga kegelapan itu marah.

Naga itu menatap tajam pada sang gadis yang gemetar. Ia sudah salah langkah. Entah apa niat gadis itu memanggil nya kemari, tapi kini justru ia yang akan celaka karena sudah seenaknya menyerang Aru.

Mendengar auman keras jaga di hadapan nya, gadis itu terduduk lemas. Badannya gemetar ketakutan dan kakinya seakan tak bisa bergerak. Ia menyesal sudah menyerang naga itu.

"Ini akibatnya jika kau berani berurusan denganku manusia!!"

Lingkaran sihir terbentuk di kedua sayap Black mist dragon yang siap meluncurkan serangan.

[Kabut kegelapan] adalah sihir level 7 yang dapat membunuh dan menyerap energi kehidupan siapapun yang terkena kabutnya. Orang itu akan langsung mati begitu terkena. Jika selamat pun, kemungkinan bertahan hidup nya hanya sekitar 10%

Gadis itu memejamkan matanya tak bisa apa apa saat mengetahui kematian nya. Namun...

"[Shield]!!!"

Perisai berwarna merah pudar muncul di hadapan nya bersamaan dengan seorang pemuda ber iris ruby yang mengaktifkan nya.

Pemuda itu menatap tajam Aru, bahkan tak nampak sedikitpun ketakutan dalam mata nya. Sebaliknya, Aru merasakan ada hal yang aneh pada pemuda itu.

"Cepat lari dari sini!!" Ujar pemuda itu. Sang gadis pun langsung lari meninggalkan pemuda itu.

*******

BRAKK!!

"[Tebasan pedang bulan!"

SRING!

Sebuah tebasan di luncurkan dan tepat mengenai kepala seekor serigala berukuran besar. Tubuh serigala itu pun langsung jatuh seketika bersamaan dengan darah yang mengalir keluar dari leher makhluk itu.

Di sisi lain, Ren melompat dari atas dahan pohon. Dari bawah kaki nya, sulur sulur bayangan melesat cepat menusuk dua ekor serigala yang melompat ke arah nya.

Ren menarik nafas nya, mengelap keringat yang membasahi dahi nya.

"Sudah ku bilang kan? Ide buruk untuk bersembunyi di sini!" Ujar Rio sambil menahan serangan serigala di hadapan nya. Ia menahan kaki depan serigala itu dengan pedang nya. Terlihat jelas kuku tajam keperakan di kaki serigala itu. Serigala itu terus membuka mulut nya, mencoba untuk menggigit Rio.

"Anggap saja latihan. Sudahlah jangan banyak bicara. Kalahkan saja para monster ini!" Seru Ren di sela kegiatan nya yang mencoba menebas serangan serigala lainnya.

Berbeda dengan serigala yang mereka temui saat datang ke desa Ardella, tubuh serigala di sini dua kali lipat lebih besar, dengan bulu abu abu dan hitam pekat di bagian kepala, punggung dan ujung ekor. Mata nya berwarna kuning dengan cakar perak yang terlihat sangat tajam.

Mereka adalah salah satu monster yang menghuni Death Forest ini. Tentu saja sebagai makhluk yang hidup berkelompok, kini Ren dan Rio harus berhadapan dengan puluhan serigala sekaligus.

"Ayolah! Aku baru mau istirahat tau!" Keluh Rio jengkel.

"Makanya kalahkan mereka!"

SRING!!

Ren meluncurkan tebasan nya tepat ke arah monster yang tepat berada di belakang Rio. Monster serigala itu langsung terpotong begitu terkena serangan Ren.

Walau hanya sedikit serigala tersisa sejak awal pertempuran mereka, tapi melawan puluhan serigala seperti itu cukup melelahkan.

Ren dan Rio kembali bersiap menyerang. Latihan dengan pak Kasa cukup berguna untuk situasi mereka saat ini. Walau belum di ajari berbagai teknik, tapi kerjasama dan juga hasil dari membunuh para goblin membuat ketangkasan dan refleks mereka meningkat.

"Tusukan sulur kegelapan!"

"Tebasan pedang bulan!"

SRAKK!!

BRUK!

Pertarungan berakhir, para serigala itu pun berhasil di kalahkan. Rio duduk menyandarkan dirinya di dahan pohon sembari mengatur nafas nya yang tersenggal senggal.

"Akhirnya istirahat juga!" Rio menarik nafas lega.

"Kerja bagus Rio!" Ren ikut menyandarkan tubuh nya di sebelah Rio, sedikit mengistirahatkan tubuh nya dari rasa lelah.

Angin berhembus sejuk. Walau suasana di tempat ini cukup mengerikan, tapi itu tak menutupi angin sejuk yang berhembus lembut ke pada mereka.

"Hey Ren, kira kira Aru sedang apa ya sekarang?" Tanya Rio tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Entahlah... Aku hanya berharap dia selamat."

"Kita bisa bertelepati dengan nya kan?"

"Um, tapi hanya jika dia sudah bangun. Kau tau sendiri, naga akan tertidur lama saat dirinya terluka untuk memulihkan kekuatan sihir nya. Ia pasti sedang tidur sekarang. Tak ada gunanya menghubungi nya, dia tak akan menjawab."

"Benar juga."

'Tuan!'

DEG!

Secara tiba tiba, suara yang terdengar familiar memasuki pikiran mereka. Entah ini kebetulan atau apa, tapi sudah sangat jelas ini adalah suara Aru yang mengirim telepati pada mereka.

'Aru! Kau baik baik saja? Kau ada di mana sekarang? Kau tidak tertangkap kan?' tanya Rio langsung.

'Aku baik baik saja. Tapi...' ucapan Aru terjeda, membuat Ren dan Rio mengernyit heran.

'Ada apa?' tanya Ren.

'Aku bertemu dengan seorang pemuda yang seperti nya bukan orang biasa.'

Ren bertanya. 'Bukan orang biasa bagaimana? Apa dia pahlawan?'

Rio terdiam sejenak, lalu kembali menjawab. 'Entahlah... Rasanya... Dia orang yang mengerikan. Seperti bukan manusia.'

Ren dan Rio saling berpandangan. Apa mungkin salah satu bawahan ras Inimicus yang di utus ketua nya untuk mencari mereka? Jika seperti ini, Aru pasti dalam bahaya!

Terpopuler

Comments

Flandak Pikachu

Flandak Pikachu

mana mau Aru dengan perintah sama perempuan angkuh kaya dia. naga juga punya harga diri tau. lagian Aru bukan naga biasa, jelas gak bakal mau nurutin perintah orang lain selain Ren sama Rio

2023-05-31

2

Arga pacarnya All

Arga pacarnya All

sudut pandang nya di ganti ya?
tapi aku suka, semangat terus kak!

2023-05-31

2

Kuro Aka

Kuro Aka

kekuatannya senyeremin itu kah?

2023-05-28

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!