14. Hari Pertama Latihan

Keesokan hari nya, pukul 07.30. kasa sudah menunggu Ren dan Rio di pintu masuk desa. Awalnya Ren dan Rio bingung, kenapa Kasa meminta mereka untuk menemui nya di sana. Apa mungkin mereka akan membunuh monster di hutan lagi?

"Kami sudah datang Pak Kasa. Apa kali ini kita akan kembali memburu monster di hutan?" Tanya Rio.

"Tidak juga, kali ini kita ada misi." Kini Arya yang bicara. Ia datang dengan membawa pedang kesayangan nya. Di belakang nya, ada 2 orang pria berusia sekitar 20 tahun yang juga ikut bersama nya.

Kedua pria itu adalah Daniel seorang penyihir elemen angin dan Arlan, penyihir elemen tumbuhan yang juga memiliki kemampuan penyembuhan.

"Kalian juga ikut?" Tanya Rio.

Arya mengangguk. " Tentu saja. Kadang aku juga ikut membantu ayah dalam misi nya loh~"

Melihat ekspresi Ren dan Rio yang masih kebingungan, Kasa pun menjelaskan.

Latihan kali ini bukanlah latihan memburu monster biasa atau latihan sparing satu lawan satu. Melainkan latihan dalam tim untuk melatih kerjasama dalam tim.

Memahami situasi yang terjadi dengan Kerajaan Dark Moon, selain kemampuan dalam bertarung, kerjasama dalam tim juga sangatlah penting untuk mengalahkan ras Inimicus itu.

Sama hal nya dengan situasi di tengah peperangan, selain mengalahkan tentara musuh, rencana dan kerjasama juga sangat penting untuk meraih kemenangan. Bertindak sembrono dan tanpa rencana hanyalah akan menambah persentase kekalahan mereka.

Dan latihan kali ini bertujuan untuk membentuk sikap kepemimpinan dan kerjasama yang baik antar anggota tim. Mereka akan mengalahkan monster yang menyerang wilayah kerajaan Sagya.

Kasa mengatakan ada sekumpulan Orc yang menyerang daerah perbatasan, warga di sana memang sudah melapor pada pihak kerajaan, namun karena bukan hanya tempat itu yang menjadi sasaran penyerangan monster, jadi membutuhkan waktu untuk para tim penyelam sampai ke sana.

Kasa pun memutuskan untuk mengambil tugas itu dan sekaligus menjadikan nya sebagai pelatihan untuk Ren dan Rio.

Ia memang sudah keluar dari prajurit keamanan kerajaan Sagya, tapi bukan berarti dirinya benar-benar lepas dari tugas. Kasa akan selalu siap membantu jika kerajaan Sagya membutuhkan nya. Dan inilah saatnya.

Lagipula, Kasa juga perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang akan terjadi, karena bukan tidak mungkin Ras Inimicus itu juga akan mengincar kerajaan Sagya, mengingat di kerajaan itu juga ada pemegang kekuatan sihir terkuat.

Jadi bagaimana pun ia harus siap untuk segala kemungkinan yang akan terjadi.

Mendengar penjelasan itu, Ren dan Rio pun mengerti. Mereka pun segera berangkat menuju perbatasan kerajaan Sagya. Jika dari desa Ardella sampai kerajaan Sagya, kira kira membutuhkan waktu 2 jam perjalanan. Sepertinya tidak terlalu jauh.

Tak terasa, akhir nya mereka sampai di lokasi tujuan. Di sana ada sebuah desa dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Beberapa rumah tampak hancur, ada juga yang sudah rata dengan tanah.

Beberapa pohon tumbang dan ada yang menimpa rumah warga. Bekas goresan pedang dan beberapa senjata berserakan di tanah, tanda ada nya perlawanan. Namun seperti nya itu belum cukup untuk mengalahkan para Orc itu.

"Mengerikan." Ujar Ren pelan. Sungguh kejam para monster itu, semoga saja para warga di sini baik baik saja.

Seorang pria berkacamata datang menghampiri mereka. Dia adalah Pak Danu, kepala desa di sana. "Selamat datang dan terimakasih kalian sudah repot repot datang ke desa kami." Ujap Pak Danu.

Kasa tersenyum menanggapi. "Bukan masalah, jika boleh, bisa tolong jelaskan situasi nya?" Tanya Kasa.

"Beberapa hari ini, para Orc kerap menyerang desa kami. Entah itu pagi, siang, atau malam. Kami sudah mencoba untuk melawan sekuat tenaga, namun jumlah mereka terlalu banyak. Kekuatan sihir kami saja belum cukup untuk mengalahkan mereka. Kami yang kebanyakan hanya penyihir level rendah tidak mampu mengalahkan mereka semua." Wajah pak Danu tampak pucat ketakutan.

Ia melanjutkan kata kata nya. "Jadi kami meminta bantuan kalian, tolong selamatkan penduduk desa kami dari serangan para monster itu!"

Dari tatapan nya menyorot dengan penuh harapan. Pasti sulit mengalahkan para Orc yang menyerang desa. Terlebih lagi bukan hanya satu dua, melainkan satu kelompok yang biasanya terdiri dari 30 sampai 50 Orc.

Kasa menepuk pundak Danu sembari tersenyum hangat, "jangan khawatir, kami akan mengalahkan mereka." Ujarnya dengan yakin.

Danu menarik nafas lega mendengar itu. Ia tau jelas jika Kasa adalah mantan penyihir kuat di kerajaan Sagya, jadi ia tak perlu lagi meragukan kemampuan nya.

"Terimakasih."

"Sekarang, bersembunyi lah bersama warga desa yang lain. Serahkan masalah ini pada Kami. Kami akan mencari dan menghabisi para Orc itu."

Pak Danu mengangguk mengerti dan langsung berlari menuju tempat persembunyian, dimana para warga nya yang lain berlindung.

Kasa berbalik memandang ke lima rekan nya yang lain. "Baiklah, kita mulai pemburuan sekarang. Arya, Ren dan aku akan ada di depan, Rio, Arlan dan Daniel, kalian berjaga di belakang. Kemampuan kalian sebagai penyerang jarak jauh bertugas sebagai support sekaligus pelindung."

Ketiga lelaki itu mengangguk mengerti. "Baik!"

Kini mereka kembali memasuki hutan. Nampak beberapa pepohonan yang tumbang maupun tergores senjata. Di tanah, terlihat jelas jejak para Orc itu. Mereka pun mengikuti arah dari jejak yang mereka temukan, berharap akan membawa mereka pada para Orc itu.

Di sini, Orc adalah makhluk dengan tubuh setinggi 6 sampai 7 meter dengan kepala besar menyerupai babi hutan dan duri tajam di punggung nya. Mereka biasanya bepergian dengan kelompok yang terdiri dari 30 sampai 50 Orc dan di ketuai seekor High Orc.

High Orc adalah Orc terkuat di antara Orc lain dengan tubuh setinggi 10 meter dengan tubuh berwarna hitam atau coklat tua. Kekuatan nya yang besar, ditambah monster itu yang juga di lengkapi senjata sebuah pedang besar membuat para warga kewalahan menghadapi nya.

Mereka harus lebih berhati hati.

Tak terasa akhirnya mereka berada di tengah hutan. Namun berbeda dengan sebelumnya, jumlah pepohonan di sini tidak terlalu banyak. Terdapat bukit bukit batu yang menjulang tinggi dan beberapa gua kecil di sekitar nya.

Apa ini tempat persembunyian para Orc itu?

Rio mengamati. Tidak, mulut gua itu terlalu kecil untuk mereka masuki. Aura kegelapan ia sebarkan, mempermudahnya untuk mendeteksi apa yang ada di sekitarnya.

"Di balik batu itu, sekumpulan Orc sedang mendekat kemari. Sepertinya mereka menyadari keberadaan kita." Ujar Rio. Mereka berenam pun langsung bersiap menggunakan sihir ataupun senjata mereka.

Dan benar saja, tak lama beberapa Orc datang lengkap dengan tombak dan pedang di tangan mereka.

Kasa memberi perintah, "semuanya bersiap untuk menyerang meraka!"

Terpopuler

Comments

Raffif Ff

Raffif Ff

baru awal loh ini dah langsung harus berhadapan sama hal kaya gitu

2023-04-30

2

AllKey😎

AllKey😎

@AkhsRyou🐈🐻 coba je

2023-03-09

0

Dr. Rin

Dr. Rin

makasih sudah mampir kak....

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!