3. Kerjasama

Ren menahan sabetan dari rantai di hadapan nya. Portal portal kecil mulai bermunculan, menjadi tempat rantai lainnya muncul. Ren terlihat cukup kewalahan menghadapi nya sendiri. Ia berlari menghindari rantai yang mengejarnya seperti seekor ular.

Ia menggunakan batang pohon sebagai pijakan dan melompat menghindari serangan rantai rantai itu.

Tring!

Ren mengayunkan pedang nya, menebas rantai yang menyerang nya dari samping sekuat tenaga hingga terputus. Begitu terputus, rantai itu langsung berubah menjadi kabut hitam yang kemudian menghilang di tiup angin.

Namun, belum sempat dirinya beristirahat, dari belakang nya, rantai lainnya bermunculan dan kembali menyerang Ren. Dengan lincah pemuda itu menghindar dan menangkis setiap serangan dari rantai rantai itu.

"[Sihir kegelapan:tebasan pedang bulan]!"

Tring!

Kilatan cahaya muncul di pedang miliknya yang ia ayunkan menghancurkan rantai rantai di sekitar nya. Beberapa portal mulai tertutup, tapi portal lain juga mulai bermunculan.

"Menyebalkan. Jika seperti ini terus tak akan selesai."

Roaar!!!

Di sisi lain, Rio melompat di antara dahan dahan pohon sambil menembakkan panah yang ia buat dari sihir nya. Di bawah nya, harimau itu menggeram kesal. Harimau itu mengaum keras, bersamaan dengan di tembakkan nya duri duri di punggung nya pada Rio.

Dengan cepat Rio menghindar dan bersembunyi di balik batang pohon. Ia mengambil sebuah anak panah di punggung nya dan menarik busur, membidik pada kepala monster harimau itu.

Mata nya terpejam sebelah, menatap fokus monster harimau di bawahnya. Di rasa bidikan nya sudah tepat, ia langsung melepaskan anak panah nya yang melesat cepat ke arah harimau itu. Namun sayangnya, sang monster mampu menghindari nya dengan baik.

Monster itu berlari ke arah Rio, melompati dahan pohon mencoba menyerang Rio. Dengan cepat pemuda itu melompat menghindar. Ia menggerakkan tangan nya ke samping, bersamaan dengan hilangnya busur dan panah yang tadi di pegang nya.

"[Sihir kegelapan:pedang bulan]!" Lingkaran sihir muncul di dekat nya yang mengeluarkan sebuah pedang perak dengan ukiran bulan sabit berwarna hitam. Gagang nya berwarna hitam dengan permata berbentuk bulan sabit berwarna ungu lavender.

Roaar!!

Harimau itu mengayunkan tangan nya, mencoba menyerang Rio dengan kuku kuku nya yang setajam pisau.

Tring!

Pedang dan kuku tajam harimau itu saling berbenturan menimbulkan percikan api. Namun tak cukup sampai di situ, duri duri di punggung harimau itu berdiri dan di tembakkan seperti tombak ke arah Rio.

Rio berdecak kesal. Ia mengerahkan tenaga nya untuk mendorong tubuh harimau itu. Kemudian mengayunkan pedang nya menangkis semua duri duri yang mengarah kepadanya.

Rio melangkah ke belakang, bertepatan dengan Ren yang juga mendekat ke arah nya. "Ini tak akan berhasil. Harimau itu terlalu kuat." Ujar Rio yang sudah mulai kelelahan.

"Rantai itu juga. Setiap kali ku potong, rantai lainnya akan muncul. Tidak ada habisnya... Bagaimana jika kita bekerjasama?" Usul Ren.

Rio mengernyit. "Ha? Melawan satu saja sudah susah, apalagi dua?"

"Aku punya rencana. Kita buat saja rantai itu mengenai harimau nya, di saat ada kesempatan, kita akan kabur. Kemampuan kita masih belum cukup untuk ini."

Rio mengangguk mengerti. Ia sadar diri, kemampuan nya masih belum siap menghadapi monster dan rantai itu. Walau memiliki kekuatan besar, ia masih belum bisa mengendalikan nya dengan baik. "Baiklah, aku setuju."

Ren tersenyum puas. "Baiklah!"

Keduanya langsung berlari ke dua arah yang berlawanan. Ren memancing rantai rantai di sekitar nya untuk mengikuti nya. Beberapa rantai mulai menyerang nya seperti ekor kalajengking yang mencoba menyengat lawan nya. Dengan cepat Ren menghindari serangan itu, memancing nya ke sela sela pepohonan di dekat nya.

Sedangkan Rio terlihat menebaskan pedang nya pada harimau itu. Monster harimau mencoba menghindar. Mata nya menatap tajam ke arah Rio yang memasang ekspresi mengejek sambil menjulurkan lidah nya, membuat monster harimau itu terpancing emosi.

"Kemari kau kucing besar berduri... Kau pasti tidak akan bisa menangkap ku!" Ejek Rio sambil menjulurkan lidah nya, memancing emosi harimau itu yang langsung berlari kencang ke arah nya.

Rio menghindar. Harimau itu lagi lagi menggunakan cakar nya sebagai senjata. Hampir saja cakaran makhluk itu mengenai Rio, namun beruntung ia  isa menghindari nya tepat waktu.

Cakaran harimau itu mengenai batang pohon, membuat goresan yang cukup dalam di sana. Rio menatap takut, bulu dukuknya seolah berdiri karena merinding. Bagaimana jika serangan itu mengenainya tadi? Sudah jelas itu akan sangat menyakitkan.

Harimau itu berbalik, kembali menatap Rio dengan mata tajam nya. Ia mengambil ancang ancang, kemudian berlari kencang ke arah Rio. Dengan cepat Rio berbalik dan berlari menghindari monster harimau itu.

"Pegang tangan ku Rio!"

Wush!

Rio mengangkat tangan nya. Dari arah depan, dengan kecepatan tinggi Ren datang dengan sayap bayangan nya, terbang melesat menarik Rio menjauh dari sana.

Brug!

Roaarr!!!

Auman keras terdengar saat rantai rantai dan harimau itu saling bertubrukan. Rantai ketua ras Inimicus itu menembus tubuh monster harimau yang langsung mati seketika. Darah mengalir dari luka luka di tubuh nya. Terlihat mengerikan.

"Fuuh... Tepat waktu..." Ujar Ren sambil menghembuskan nafas lega. Terlambat sedikit saja, ia dan Rio pasti yang sudah tertusuk seperti harimau itu nanti nya.

Rio mengaktifkan sihirnya, membentuk sayap burung hitam di punggung nya, sama seperti sihir yang Ren gunakan. "Kita pergi dari sini sekarang."

Ren mengangguk. Ia mengulurkan tangan nya ke depan, dan mengucapkan mantra sihir "[Sihir kegelapan:teleportasi]"

Portal terbentuk, mereka langsung terbang memasuki nya. Setidak nya untuk kali ini mereka bisa lolos, tapi entah apa yang akan terjadi nanti, mereka berharap akan baik baik saja.

*****

Ren dan Rio keluar dari portal, kini mereka berada di tepi sebuah desa kecil. Desa yang terletak di tepi hutan yang lebat dan di kelilingi perbukitan. Desa yang terlihat cukup indah.

Tak terlalu banyak rumah di sana. Jika di hitung hitung, mungkin hanya ada 20 rumah di desa kecil itu. Di tepi nya, sebuah sungai dengan air yang jernih mengalir, menuju sebuah danau yang luas. Bunga bunga teratai bermekaran di atasnya dan sebuah air terjun yang tidak terlalu tinggi menambah keindahan danau itu.

"Tempat yang begitu indah..." Ucap Rio tanpa sadar. Ren mengangguk setuju.

"Tolong!!!"

Namun, suara seorang anak kecil meminta tolong itu mengejutkan mereka seketika. Ren dan Rio mengedarkan pandangan nya ke sekitar, mencari keberadaan sosok yang meminta bantuan itu. "Ada yang minta tolong!" Ucap Rio.

"Sepertinya dari dalam hutan! Ayo kita cari!"

Ren dan Rio langsung berlari mencari sumber suara anak itu.

Terpopuler

Comments

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

haish baru juga dibilang tempat yang indah dan mungkin aman ternyata ada yang lagi membutuhkan pertolongan juga sepertinya. itu tempat aman apa kagak ya

2023-07-15

1

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

hahaha rasakan itu pangeran kembar yang cerdik di lawan tak semudah itu ferduso

2023-07-15

0

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

ide yang bagus itu semoga berhasil aku mendukung kalian dari sini

2023-07-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!