"Jangan lengah dulu, mereka kembali berdatangan." Ujar Rio dan kembali menyiapkan serangan nya.
Kasa dan lainnya mengangguk mengerti. Dan benar saja, segerombolan Orc kembali datang ke arah mereka.
Di antara para Orc itu, ada seekor Orc raksasa dengan ukuran 10 meter membawa pedang besar di tangan nya. Tubuh nya berwarna putih dengan duri tajam berwarna hitam di punggung sampai kepala nya. Tubuh nya di tutupi armor yang terlihat begitu kuat dan mengkilap.
Melihat nya saja mereka sudah tau, itu pasti ketua dari kumpulan Orc itu, white Orc. Selain tubuh nya yang besar, kekuatan nya juga tentu tidak bisa di remehkan.
Di belakang nya, sekumpulan Orc dengan tinggi 6 sampai 7 meter berdiri sembari memegang pedang mereka yang berkilat tajam. Jika di lihat lihat ada sekitar 20 ekor Orc di dekat White Orc itu.
"Wah... Langsung sama tuan nya bro..." Ujar Rio.
"Mereka tuh mau main keroyok ya?" Sambung Ren.
Di sini lain, Daniel dan Arlan tampak ketakutan, namun tetap mencoba untuk memberanikan diri melawan kumpulan Orc itu. Kekuatan mereka memang tak sebanding dengan para Orc itu, tapi jika mereka berdua mundur, justru mereka yang akan di kalahkan.
RROOAARRR!!!!
Teriak ketua Orc itu dengan suara keras sembari mengacungkan pedang nya ke arah Ren, Rio dan lainnya, sebagai tanda agar para pasukan nya menyerang para manusia di depan nya. Seketika itu juga, para Orc Orc kecil di sekitarnya langsung menyerbu.
"Semuanya, serang mereka!!" Seru Kasa.
Pertarungan melawan para Orc pun kembali di mulai.
Perbedaan jumlah yang terlihat jelas. Tempat ini sekarang terlihat seperti medan perang. Banyak Orc yang sudah di kalahkan, namun Orc Orc lainnya kembali berdatangan. Jika mereka sebanyak ini, wajar saja para warga kewalahan dan sampai meminta bantuan prajurit sihir kerajaan untuk membantu mereka.
Seperti sebelumnya, Arlan dan Daniel di belakang. Mereka langsung meluncurkan berbagai serangan jarak jauh dengan sihir mereka.
Sulur sulur tumbuhan bermunculan di sekitar tubuh Arlan yang kemudian bergerak cepat ke arah para dua monster yang berlari paling depan dan mengikat tubuh mereka. Orc Orc itu tampak memberontak dan mencoba melepaskan diri. Beberapa kali sulur tumbuhan itu terpotong pedang yang Orc itu bawa, namun dengan cepat kembali tumbuh dan mengikatnya lagi.
Duri duri yang terdapat pada sulur sulur itu membuat Orc yang terikat tak bisa terlalu banyak bergerak. Melihat kesempatan itu, Ren langsung menebaskan pedang nya, memotong leher Orc itu hingga terputus.
Namun, secara tiba tiba seekor Orc muncul di belakang nya yang langsung mengayunkan pedang nya pada Ren.
Waktu nya tidak cukup untuk Ren menghindar!
SYUT!
Cakram angin langsung melesat cepat dan memotong tangan monster itu hingga terputus. Angin berhembus kencang di sekitar para Orc itu, menerbangkan debu debu yang menghalangi pandangan mereka. Tak menyiakan kesempatan, Ren berbalik dan menusukkan pedang nya tepat ke jantung monster itu yang kemudian tumbang.
"Minggir Ren!!"
Saat itu juga Ren langsung menyingkir dan puluhan panah hitam meluncur ke arah monster monster itu. Siapa lagi yang melakukannya jika bukan Rio? Pemuda itu berdiri di atas pohon sambil terus menembakkan anak panah ke arah gerombolan para monster itu.
Beberapa monster langsung mati seketika, namun ada juga yang masih bisa bergerak. Mereka yang masih hidup setelah terkena serangan Rio kembali beregenerasi. Luka luka di tubuh mereka sembuh dengan cepat dan mereka pun kembali menyerang.
"Regenerasi lagi... Sebenar nya apa yang terjadi sampai monster monster itu sekarang dapat beregenerasi?" Tanya Arya kesal. Tangan nya menggenggam pedang nya kuat, yang seketika memunculkan kobaran api yang menyelimuti pedang itu.
"Mati kaliaannn!!!"
Di sisi lain, Kasa mengarahkan tangan nya ke depan, bersiap untuk kembali menyerang White Orc yang juga merupakan ketua dari para Orc itu. Beberapa kali ia menyerang monster besar itu, namun tak terlalu memberikan efek serangan pada nya.
Beberapa luka yang berhasil ia goreskan terus saja sembuh dengan cepat, bahkan lebih cepat dari para Orc kecil lain nya. Itu tentu saja membuat Kasa cukup kewalahan. Sudah banyak tenaga yang ia gunakan untuk melawan monster monster itu sebelum nya. Di tambah lagi harus menghadapi White Org itu.
'Jika seperti ini terus, apa kami bisa mengalahkan mereka?' Batin Kasa cemas. Kasa menyeka keringat yang mengalir di dagu nya. Dada nya naik turun, mencoba mengontrol nafas nya yang memburu. Ketahuilah, ia tak sehebat sebelumnya. Tubuh nya yang semakin menua membuat nya lebih cepat kelelahan.
Namun ini belum saatnya untuk beristirahat. Jika ia tak bisa mengalahkan monster itu, bagaimana masih rekan tim dan penduduk desa nantinya? Monster monster ini pasti akan semakin liar menyerang desa.
Kasa memperhatikan lagi, di dahi White Orc itu ada semacam simbol seperti rantai yang mengikat bulan sabit berwarna ungu. Apa sebelum nya memang ada simbol seperti itu?
ROWAAARR!!!
Orc itu mengaum sambil mengangkat pedang nya dan langsung menebaskan nya pada Kasa. Kaya yang sebelum nya tidak fokus nyaris saja terkena serangan monster itu. Beruntung, ia dapat menghindari nya tepat waktu.
Namun,
SRING!
"Akh!" Siapa sangka di belakang pria itu, seekor Orc menyerang nya, membuat Kasa sedikit terluka di lengan nya. Darah langsung mengalir mengotori pakaian pria itu.
Namun, ia tak berhenti hanya karena sedikit terkena serangan. Kasa langsung memutar tubuhnya dan menebaskan pedang nya, memotong tubuh Orc itu menjadi dua. Beberapa Orc kecil juga kembali berlari ke arah nya. Kasa mengulurkan tangan nya ke depan dan menggunakan sihir nya untuk menyerang monster itu.
"[Sihir es:tusukan es tajam]!"
CRAK CRAK CRAK!!
Es es tajam itu bermunculan dan menusuk serta mengoyak tubuh Orc kecil yang mengarah padanya. Para Orc kecil itu pun langsung mati seketika.
Namun, sepertinya White Orc itu gak akan terus diam begitu saja.
Belum sempat ia beristirahat, White Orc mengayunkan tangan nya, memberikan pukulan keras ke arah Kasa. Kasa yang tak sempat menghindar mau tidak mau harus menerima pukulan itu.
Tubuh nya terlempar cukup jauh, sampai menabrak sebuah pohon besar di belakang nya. Nyeri ia rasakan menjalar di punggung nya, membuat nya memuntahkan seteguk darah dari mulut nya.
"Ayah!" Seru Arya yang langsung berlari menghampiri sang ayah.
Namun ketahuilah, monster besar itu tak akan membiarkan lawan nya beristirahat walau hanya sebentar. White Orc itu mengangkat pedang nya tinggi di atas kepala nya. Seketika, cahaya ungu muncul mengitari pedang itu.
Ren dan Rio yang sedang melawan para pasukan Orc langsung mengalihkan pandangan para sang White Orc. Dapat di rasakan dengan jelas energi sihir yang terserap dan berkumpul mengitari pedang itu.
Gawat! Sepertinya White Orc itu akan menggunakan seluruh kekuatan nya!
Arya, Daniel dan Arlan yang melihat itu merasakan bulu kuduk mereka berdiri. Inikah kekuatan White Orc yang sebenarnya?
Tapi tidak, ada yang aneh. Seakan ada yang menyalurkan kekuatan pada monster itu. Apa itu juga yang membuat nya dapat beregenerasi?
"Apa apaan ini? Setahu ku White Orc tidak memiliki kekuatan seperti ini." Ujar Arya. Tanpa di sadari, tangan nya gemetar melihat White Orc yang siap meluncurkan serangan nya itu.
RRWWOOAAARRRR!!!!
Pedang di ayunkan tepat ke arah Arya dan Kasa. Arya yang tak siap hanya menutup mata nya, bersiap merasakan sakit. Namun, beberapa saat berlalu tapi tak juga ia rasakan sakit. Perlahan ia membuka mata nya, dan menoleh ke belakang.
"Hey, kau baik baik saja?" Tanya Ren. Pemuda itu berdiri di depan nya sembari menahan pedang Orc itu dengan pelindung sihir nya.
Arya mengangguk menanggapi.
"Cepat pergi dari sini! Serahkan monster itu padaku dan Rio." Lanjut nya.
"Tapi... Apa kalian yakin bisa mengalahkan nya?" Tanya Arya ragu.
"Entahlah, tapi tidak ada salahnya mencoba. Bawa Pak Kasa pergi dari sini. Setidaknya coba bantu obati luka nya."
"Baiklah." Tanpa buang waktu, Arya dan Kasa langsung pergi dari sana.
"Hey Ren! Kau baik baik saja?" Di sisi lain, Rio terbang di udara sembari berusaha menarik tubuh besar White Orc itu dengan sulur sulur bayang nya.
"Ya!" Jawab Ren. Sebelah tangan nya ia arahkan ke samping dan memunculkan kembali pedang kesayangan nya. Jujur saja, nika Ren sendiri yang menahan serangan Orc itu dengan sihir pelindung nya, itu tidak akan mungkin. Kekuatan Orc itu terlalu besar untuk sihir pelindung nya. Namun untunglah ada Rio yang juga menahan tubuh monster itu dengan sulur bayangan nya.
RRWOAAARR!!
White Orc memberontak, mencoba melepaskan diri dari ikatan sulur sulur bayangan milik Rio.
"Ugh! Bisa nggak sih diam dikit!" Rio mencoba menahan sulur sulur milik nya agar tidak terputus, namun White Orc itu mengayunkan pedang nya, memotong semua sulur yang mengikat nya.
Monster itu menoleh, memandang Ren yang terbang tak jauh dari nya. Mata nya berkilat tajam, tanda ia mulai marah karena ada manusia yang mengganggu nya.
White Orc menebaskan pedang nya, membuat tebasan energi sihir yang langsung mengarah pada pemuda bermata perak itu.
"RIO!" Seru Ren khawatir.
Sementara Rio langsung mengelakkan sayap nya, mencoba menghindari setiap serangan yang mengarah pada nya.
Di sisi lain, Ren memunculkan sayap kegelapan nya dan langsung melesat gerbang ke atas tubuh monster itu. "[Sihir kegelapan: tebasan pedang bulan]!"
SRING!
Ren menebaskan pedang nya yang langsung melukai tangan Orc itu, membuat sang Orc merintih kesakitan. Namun tak lama, luka di tangan nya kembali pulih dengan cepat.
"[Sihir kegelapan:pistol sihir]!" Lingkaran sihir muncul di depan Rio dan mengeluarkan pistol berwarna hitam dengan ukiran perak di samping nya. "Rasakan ini!"
DER! DER! DER!
Peluru sihir di tembakkan nya ke arah monster itu, membuat nya mengerang kesakitan. Namun seperti sebelumnya, luka di tubuh monster itu dapat kembali pulih dengan cepat.
Orc itu semakin kesal. Kabut di sekitar pedang nya terlihat semakin besar dan langsung ia tebasan ke arah Ren dan Rio. Kedua nya langsung terbang menghindar dengan cepat.
DURR!
Ledakan terjadi akibat efek dari serangan itu. Dapat di lihat tanah yang retak membentuk garis yang cukup panjang. Bahkan ada beberapa pohon yang ikut terpotong akibat serangannya.
"Widih. Ngeri bro..." Rio terbang ke belakang Ren. Sungguh serangan yang mengerikan!
ROWAAARR!!
White Ort itu kembali mengaum. Namun kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Tubuh nya tampak mengeluarkan asap hitam sama seperti pedang nya. Mata monster itu pun berkilat merah. Apa dia akan mengeluarkan kekuatannya lagi?
Tidak, seperti nya bukan hanya itu.
Kling...
Ren dan Rio terkejut mendengar itu. Samar samar mereka dapat mendengar suara rantai yang bergesekan. Tidak mungkin ras Inimicus itu sudah datang bukan?
Namun sayang nya keberuntungan tak berpihak pada mereka kali ini. Dua buah portal kecil muncul di samping kanan dan kiri tubuh Orc itu. Dari dalam nya, rantai hitam keluar perlahan.
"Tidak... Dia... Sampai di sini?" Ucap Rio takut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Raffif Ff
ras inimicus kembali berulah nih. belum lama Renrio tenang loh...dah harus bertarung sama tuh rantai lagi. gemes deh
2023-04-30
2
Kuro Aka
ternyata benar ras inimicus dalang di balik semua ini....
2023-04-30
1
I am wibu!
setiap pertarungan selalu keren deh! nggak kaleng kaleng
2023-04-29
1