AAAUUUUU!!!
Lolongan keras terdengar dari dalam hutan. Bahkan lebih keras dari lolongan serigala serigala lainnya. Masih ada lagi? Apakah dia pemimpin para serigala itu?
"Yah... Sepertinya permainan masih belum berakhir..." Ujar Rio yang mulai kembali menyiapkan sihir nya.
Namun di sisi lain Arya justru berdecak kesal. Sihir nya sudah banyak terpakai untuk mengalahkan serigala serigala sebelumnya. Dan sekarang akan datang pemimpin dari gerombolan serigala itu. Sudah jelas kemampuan nya tidak bisa di remehkan.
Biasanya monster serigala seperti itu memiliki kemampuan sama dengan level 6 keatas. Itu membutuhkan sihir yang besar untuk mengalahkan nya.
Tapi tentu ia tak bisa berhenti atau menyerah sekarang. Keselamatan para warga desa tergantung pada dirinya.
Wushh...
Angin berhembus bersamaan dengan kabut dan sulur hitam yang mengelilingi Ren dan Rio. Arya sedikit terkejut saat melihat itu. Sejak kedatangan nya ke desa ini saja sudah cukup mencurigakan. Ditambah dengan sihir yang mereka gunakan... Apa mereka penyihir level 7 ke atas?
"Tenang saja, kami bakal bantu kok." Rio menepuk pundak Arya yang seketika membuat nya tersadar. Senyuman hangat namun juga berkesan tegas dan penuh percaya diri di tunjukkan oleh Rio dengan penuh keyakinan.
Di sisi lain Ren juga mengangguk. Ekspresi nya memang cukup datar dan seakan cuek, tapi di lihat dari sihir nya yang ia persiapkan dengan baik, tanpa mengatakan pun Arya sudah tau jika dia juga tak main main.
"T-Terimakasih." Ucap Arya tulus.
"Baiklah, saatnya memberi peringatan pada mereka agar tak seenaknya masuk ke desa orang!" Rio mengacungkan jari nya ke depan ke arah seekor serigala berukuran besar yang sedang berjalan ke arah mereka.
Taring besar dan tajam di tunjukkan serigala itu. Bulu hitam nan tebal nya sedikit berdiri tanda dirinya sedang marah. Serigala itu menggeram melihat mayat serigala lain yang tergeletak di tanah.
RAOORR!!
Seketika serigala itu menerjang maju sambil mempersiapkan giginya untuk menggigit. Dia melompat menuju ke arah Arya yang berdiri di belakang sambil memegang kuat pedang miliknya.
Nafas Arya tercekat. Entah mengapa tubuhnya tak bisa di gerakkan. Kaki nya sedikit gemetar melihat serigala yang semakin dekat ke arah nya. Namun...
"[Sihir kegelapan:pelindung kegelapan]"
Sebuah pelindung muncul di hadapan nya bersamaan dengan Ren yang berdiri di hadapan nya. Di sisi lain, Rio langsung meluncurkan serangan nya. Kabut di sekitarnya membentuk sulur tajam yang bergerak seperti ular mencoba mengikat dan menusuk serigala itu.
Rio melompat ke atas dahan pohon dan menatap tajam ke arah serigala yang langsung kembali berlari ke arah nya. Aliran listrik biru terlihat memercik di sekitar tubuh serigala itu. Sampai pada ujung ekor nya membentuk sebuah bola sihir dengan warna biru kehitaman.
"Oh... Jadi dia akhirnya menggunakan sihir ya..." Rio menyeringai melihat itu. Sulur sulur hitam sudah mulai mengitari tubuh nya. Tangan kanan nya terulur ke depan, ia pun memberi perintah. "Hancurkan serigala itu!"
Dengan kendali nya, sulur hitam di sekitar nya langsung bergerak dengan cepat menuju serigala itu. Namun, bola sihir telah di tembakkan ke arah Rio. Dengan cepat pemuda itu mengubah serangan nya untuk menangkap bola itu.
Tak ingin membuang kesempatan, monster serigala itu langsung berlari mendekati Rio sambil kembali mempersiapkan serangan nya.
"[Sihir kegelapan, perangkap kegelapan]"
Namun, belum cukup ia sampai pada pemuda itu, lingkaran sihir muncul di bawah kaki nya yang langsung memunculkan perangkap hitam pekat yang mengurung serigala itu.
"Terimakasih Ren." Ujar Rio sambil menghilangkan sihir nya yang sudah berhasil menangkap serangan monster itu.
"Sama sama." Balas Ren tersenyum tipis.
Di belakang mereka, Arya masih menatap kagum kedua pemuda itu. Siapa sangka, orang yang awalnya ia remehkan ternyata memiliki kekuatan yang begitu besar.
Krekk
Namun secara tiba tiba retakan muncul di perangkap yang Ren buat.
BLAR!!
Perangkap itu hancur dan monster itu melompat keluar. Aliran listrik mengalir di tubuh nya yang dengan cepat membentuk bola sihir di ujung ekor nya. Ren berdecak kesal. Ia telah lengah. Harusnya ia langsung hancurkan saja tadi.
Bola sihir di tembakkan bersamaan dengan sang monster yang berlari ke arah mereka.
"[Sihir kegelapan:pelindung kegelapan]!"
Sebuah pelindung kehitaman muncul di harapan mereka, menahan bola sihir itu yang langsung menghantam pelindung dan menghilang. Ren yang melihat itu terkejut. Itu hanya pengalihan. Juka begitu serangan sebenarnya dari serigala itu...
AAUUUUUU!!!
Lolongan keras terdengar membuat telinga ketiga nya berdenging mendengar suara yang begitu keras itu. Ren yang berusaha menutup telinga nya tanpa sadar melemahkan sihir pelindung yang di gunakan nya.
"Gawat!"
Serigala itu kembali menggunakan sihir nya untuk menyerang. Kini juga bersamaan dengan dirinya yang melompat langsung ke arah pelindung itu.
Ren berdecak kesal. "Jika serangan itu langsung mengenai pelindung, pelindung ini bisa hancur!"
Mendengar itu, dengan cepat Rio memunculkan lingkaran sihir di sekitar pelindung. "[Sihir kegelapan: sulur pengikat]!" Sulur sulur muncul mengikat tubuh serigala itu.
Di sisi lain, Arya menusukkan pedang milik nya ke tanah, "[sihir api:kobaran api neraka]!!"
WUSSHH!!
Api merah berkobar besar di sekeliling pelindung membakar monster serigala itu yang terus meronta kesakitan. Sekuat tenaga Rio mengeratkan ikatan sihir nya pada serigala itu agar tidak terlepas. Ren pun berusaha menambah sihir pelindung nya agar mereka bertiga tak ikut terkena imbas serangan Arya.
Beberapa detik berlalu, api berhenti berkobar. Ren dan Rio langsung menghilangkan sihir nya bersamaan dengan mayat sang serigala yang jatuh ke tanah.
"Kita berhasil." Ujar Ren sambil menarik nafas lega.
Rio mengangguk sambil mengusap keringat yang mengalir di pelipisnya. "Kalo di jadiin sate kayaknya enak deh." Ujar nya sambil mendekati tubuh serigala itu.
Ren justru langsung memasang ekspresi jijik. "Kau saja yang makan. Aku gak bakal mau makan makhluk kaya gitu."
"Ahahaha canda kok!"
"Terimakasih..." Pandangan Ren dan Rio langsung tertuju pada pemuda yang berlutut di belakang mereka. Seperti nya Arya terlalu banyak menggunakan sihir nya. Wajah pemuda itu terlihat pucat dan kelelahan.
Rio mendekati Arya dan menepuk pundaknya. "Kami juga tak akan bisa tanpa mu. Kekuatan mu lumayan hebat juga."
Arya mengangkat wajah nya memandang Rio yang tersenyum ceria. Tidak... Jika bukan karena mereka, bahkan dirinya sendiri tak akan bisa melawan gerombolan serigala itu.
Melihat kekuatan Ren dan Rio membuat nya sadar, dirinya masih butuh banyak latihan untuk melatih sihirnya agar bisa benar-benar melindungi desa.
Rio mengulurkan tangan nya yang langsung di sambut baik oleh Arya.
"Sekali lagi aku berterimakasih karena kalian sudah menyelamatkan desa kami."
"Gak masalah kok. Yang penting desa kalian aman sekarang." Balas Ren.
Ya... Yang penting desa aman sekarang.
"Baiklah. Ayo kembali ke desa. Kita beritahu kemenangan kita pada semua warga." Ujar Arya yang ditanggapi anggukan setuju dari Ren dan Rio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Twins Colors
pertarungannya berasa udah nyata aja
2023-05-11
0
Ayasha sakura
huwaaa adegan pertarungan melawan monster emang yang paling the best deh! menantang banget tapi juga seru ceritanya!
2023-02-26
2
Rembulan
7 like mendarat di karyamu di tunggu yah backnya. Salam hangat dari Penyesalan Suami Arogan 🤗🌹.
2023-02-14
4