13. Kembali Ke Desa

Di dalam sebuah kastil yang sudah mulai hancur, duduklah sosok hitam dengan armor yang menutupi tubuh nya. Ia mengenakan jubah panjang berwarna hitam dengan simbol bila sabit terikat rantai. Jubah itu terlihat terkoyak di bagian bawah nya. Kepala nya tertutupi tudung yang yang menutupi sebagian wajah nya yang hanya terlihat gumpalan hitam dengan mata merah menyala.

Sosok itu duduk dengan tenang di singgasana sambil meminum segelas minuman berwarna merah. Di sekeliling nya rantai berwarna hitam bergerak pelan bagaikan ular yang sedang menjaga tuan nya.

Sosok itu melirik kan mata nya, di sekitar nya, mayat mayat manusia bersebaran di mana mana. Darah yang mulai mengering terlihat mengotori lantai kastil itu.

Tak lama, sosok makhluk berwarna hijau berjalan dengan tubuh yang gemetar dan menunduk di hadapan sosok itu.

"Kau berhasil menemukan mereka?" Tanya sosok itu pada seekor goblin yang menunduk di hadapan nya.

"Ya, tuan. Mereka kini berada di hutan dekat desa Ardella. Mereka telah membunuh para goblin lain yang ada di dalam hutan." Ujar goblin itu. Kepala nya tertunduk tidak berani memandang sosok di hadapan nya.

Sosok hitam itu, sang ketua Ras Inimicus hanya menggoyang goyangkan gelas nya. "Terus awasi mereka, jangan sampai lolos. Aku ingin tau sebatas mana mereka bisa berkembang sebelum kuserap semua kekuatan sihir mereka."

Goblin itu mengangguk. "Baik tuan." Setelah mengatakan nya, goblin itu undur diri dan pergi dari sana.

Ketua Ras Inimicus itu tersenyum, lebih tepat nya menyeringai. "Kita lihat sebatas mana kalian bisa berkembang sebelum ku tangkap kalian."

*****

Waktu terus berlalu dan kini sinar matahari sudah mulai terbenam, menunjukkan semburat jingga di angkasa. Angin sejuk berhembus meniup dedaunan di atas pohon.

Di dalam hutan, dua orang pemuda terlihat kelelahan. Keringat membasahi tubuh mereka. Pedang di tancapkan ke tanah oleh Ren, membantu menopang tubuhnya yang sudah kelelahan untuk tetap berdiri.

Lain halnya dengan Rio yang memilih membaringkan tubuhnya di atas rumput. Di sekitar mereka, mayat mayat goblin berserakan dengan beberapa bagian tubuh mereka yang terpotong ataupun tertusuk anak panah.

50 goblin berhasil di kalahkan sebelum matahari terbenam, yang berarti mereka berhasil menyelesaikan misi mereka.

"Fuuh... Akhirnya selesai juga." Ujar Rio sambil melirik saudara nya.

"Um. Tapi ini baru permulaan kan? Latihan yang sebenarnya baru akan di mulai." Mengingat syarat dari latihan adalah mengalahkan 50 goblin, artinya latihan mereka nantinya akan lebih berat lagi.

Perlahan terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah mereka. Ren dan Rio menoleh dan melihat Kasa dan Arya yang mendekati mereka.

"Kalian serius mengalahkan mereka semua? Keren! Aku saja tidak bisa mengalahkan goblin sebanyak itu sendiri. Kemampuan kalian lumayan juga." Puji Arya, walau di akhir ia sedikit menahan diri untuk tidak terlalu tinggi memuji mereka.

Rio mengubah posisi tubuh nya menjadi duduk. Ia lantas terkekeh pelan. "Kalau mau muji, muji aja kek gak usah di tahan."

Arya hanya memalingkan wajahnya dan melipat kedua tangan nya di depan dada. "Cih. Siapa juga yang gitu?"

"Ren, Rio."

Pandangan Ren dan Dio seketika beralih pada sosok pria di depan mereka. Senyuman hangat tampak terukir di wajah pria itu.

"Selamat kalian sudah berhasil. Jadi, mulai besok kita bisa memulai latihan nya. Hari ini kalian beristirahat lah." Ujar Kasa.

Ren dan Rio mengangguk senang. "Baik! Terimakasih!"

Keempatnya pun berjalan kembali ke desa, meninggalkan mayat goblin yang masih berserakan di sana. Ya... Paling nanti di makan serigala atau hewan buas lainnya.

Sesampainya di desa, beberapa warga yang baru pulang dadi ladang nampak menyapa mereka. Pak Kasa sedikit berbincang dengan para warga itu sebelum akhirnya kembali ke rumah nya.

Pintu di buka dan seketika itu, aroma harum masakan memasuki indra penciuman mereka. Dari dapur, Alicia berjalan keluar masih lengkap dengan apron yang di kenalan nya. Sepertinya ia membantu ibunya memasak sembari menunggu kepulangan Kasa dan lainnya.

"Kami pulang." Ujar Kasa.

"Wah kalian sudah pulang. Selamat datang!" Sambut Alicia sambil tersenyum manis. "Aku dan ibu sudah membuat sup daging loh! Cepat bersihkan diri kalian ya, kita akan makan bersama!" Ucap Alicia semangat.

"Baiklah!" Jawab Ren dan Rio kompak. Mereka pun langsung bersiap membersihkan diri mereka.

Beberapa menit berlalu. Setelah selesai membersihkan diri, Ren dan Rio ikut berkumpul bersama Kasa dan keluarga nya di ruang makan. Mata Rio berbinar melihat makanan yang di hidangkan.

Ada sup daging, roti, beberapa jenis makanan lainnya dan buah buahan yang semuanya terlihat begitu lezat.

Tanpa ragu, Ren dan Rio ikut makan bersama. Walau belum terlalu lama kedua pemuda itu ada di desa Ardella, tapi kehangatan dan keramahan sudah bisa mereka rasakan dengan jelas di desa kecil ini. Begitu juga dengan keluarga kecil Pak Kasa yang terasa begitu hangat.

Melihat keharmonisan keluarga kecil ini membuat Ren dan Rio merasakan kerinduan pada kedua orang tua nya. Tak ingin rasanya apa yang terjadi pada mereka juga terjadi pada orang lain.

Bagaimanapun caranya, Mereka harus bisa mengalahkan Ketua Ras Inimicus itu!

Terpopuler

Comments

Raffif Ff

Raffif Ff

ternyata sudah tau toh...

2023-04-30

1

AllKey😎

AllKey😎

gak masalah Li. next aja terus. banyak yg tetap setia baca kok!

2023-03-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!