"Tolong! Tolong aku!"
Seorang gadis ber rambut hitam berlari di dalam hutan. Tangan nya memeluk sebuah keranjang dengan beberapa bunga di dalam nya. Wajah nya terlihat pucat ketakutan dengan keringat yang mengalir di pipi nya, tanda gadis itu sudah mulai kelelahan.
Di belakang nya, tiga ekor serigala mengejarnya. Sepertinya itu bukanlah serigala biasa. Serigala serigala itu memiliki bulu berwarna hitam dengan sepasang tanduk di kepala mereka. Ukuran nya pun dua kali lipat ukuran serigala normal.
"Siapapun kumohon tolong aku!!" Seru sang gadis meminta pertolongan. Dia berlari kencang, sampai akhirnya melihat sosok dua pemuda tak jauh dari nya. Ekspresi berubah seketika. Ia senang, setidaknya dirinya akan selamat.
Namun dirinya lengah. Tanpa sengaja kaki nya tersandung akar pohon yang langsung membuat nya terjatuh di tanah yang keras.
"Aduh!"
Ia merintih kesakitan. Tangan dan lututnya sedikit terluka. Walau hanya sedikit, itu cukup menyakitkan. Tapi, bukan itu yang ia takutkan, melainkan tiga serigala yang sedari tadi mengejarnya kini semakin dekat.
Ia masih ingin hidup. Gadis itu mencoba berdiri, namun nyeri langsung ia rasakan di pergelangan kaki nya, membuat gadis itu kembali terjatuh. Ia menoleh ke belakang, serigala serigala di belakang nya semakin dekat dan kini melompat ke arah nya. Gadis itu memejamkan mata nya kuat. Apa ini akhir dari hidup nya?
Gadis itu berfikir, harapan nya sudah pupus. Ia akan benar-benar berakhir di sini. Namun, beberapa saat telah berlalu tapi tak ada rasa sakit yang ia rasakan. Gadis itu perlahan membuka mata nya.
"Hey kau baik baik saja?" Tanya Ren yang kini berada di hadapan gadis itu. Dengan cepat sang gadis mengangguk. Ia menarik nafas lega. Ia selamat sekarang...
"Oi Ren, kau mau diam saja atau bantu aku di sini?" Tak jauh dari Ren, Rio terlihat sedang menahan para serigala itu dengan sihir nya. Lingkaran sihir berwarna keunguan dengan ukuran 2 meter menahan serigala serigala itu untuk menyerang.
"Baiklah," Ren mengulurkan tangan nya ke samping. "[Sihir kegelapan:pedang bulan]" Pedang bulan ia tarik keluar dari dalam lingkaran sihir itu. Dengan cepat Ren berlari sambil mengayunkan pedang nya ke arah para serigala itu.
Sring!
Pedang nya mengenai leher salah satu serigala itu. Kepala serigala itu pun langsung terputus. Tubuh hewan itu pun ambruk seketika.
Satu serigala berhasil di kalahkan, hanya tinggal dua lagi.
Rio juga mengeluarkan pedang andalan nya. Dia berlari mencoba menerjang dua monster serigala itu. Salah satu di antara nya juga berlari kencang ke arah nya. Serigala itu mencoba menggigit Rio, namun berhasil di tahan dengan pedang milik nya.
Namun, serangan nya tak berhenti sampai di situ. Percikan api keluar dari tanduk di atas kepala nya yang membentuk bola api lalu di tembakkan nya bola itu ke arah Rio.
Rio yang tak sempat menghindar terpaksa menerima serangan itu, membuatnya terpental ke belakang dan terjatuh. Ren yang melihat itu langsung membantu saudara nya. Ia menciptakan pelindung di depan Rio untuk mencegah serigala itu kembali menyerang adiknya.
Ren berlari kencang menuju dua serigala itu, mencoba meluncurkan serangan pada mereka. Kabut hitam menyelimuti pedang nya yang juga menambah kekuatan pedang kesayangan nya itu.
"Hiaat!!" Tangan nya mengayun, menebaskan pedang nya. Namun sayang, berhasil di hindari.
Pertarungan kembali berlanjut. Dalam diam, Rio menyiapkan sihir nya. Ia membuat lingkaran sihir di tanah dekat serigala serigala itu melawan Ren. Mata nya menatap fokus pergerakan dua serigala itu. Sampai saat kedua nya berada di dalam lingkaran sihir nya,
"[Sihir bayangan:jeratan bayangan]!" Tali tali berwarna hitam yang terbuat dari bayangan bermunculan di tanah bergerak seperti ular menjerat kedua serigala itu yang langsung mencoba untuk memberontak.
Di sisi lain, Ren sudah siap dengan pedang nya. Ia mengambil ancang ancang dan mengayunkan pedang milik nya.
Cras!
Cras!
Leher kedua serigala itu terpotong. Rio pun melepaskan ikatan sulur bayangan nya yang kemudian menghilang.
Ren dan Rio mendekati gadis yang sedari tadi menonton pertarungan mereka. Dia masih saja terduduk di tanah dengan tubuh yang sedikit bergetar. Bunga bunga di keranjang yang tadi ia kumpulkan terjatuh, berserakan di sekitar nya.
"Kau... Baik baik saja kan?" Tanya Rio sambil mengulurkan tangan pada gadis itu.
"A-aku baik baik saja. Hanya luka kecil, terimakasih sudah menolong ku." Ujar gadis itu sambil sedikit menundukkan badan nya.
"Sama sama. Baguslah jika kau tidak apa apa." Ucap Rio.
"Padahal tadi aku hanya sedikit pemanasan saja." Ren dan Rio mengernyit mendengar ucapan gadis Berambut hitam itu.
"Namaku Alicia Rozemayn, penyihir terhebat di desa ini. Kalian orang baru ya?" Tanya Alicia mengingat dia belum pernah melihat Ren dan Rio di desa nya sebelum itu.
Kedua nya saling berpandangan. "Iya. Namaku Ren dan ini adik ku Rio. Kami baru sampai di desa ini."
"Oh pantas saja kalian tidak tahu siapa aku." Lanjut gadis itu dengan ekspresi sedikit sombong.
Ren dan Rio membatin. 'Padahal tadi kami yang sudah menyelamatkan mu.'
"Apa yang di lakukan gadis seperti mu di dalam hutan seperti ini? Bukankah berbahaya berjalan jalan di hutan sendirian?" Tanya Rio. Ia sendiri terheran, untuk apa seorang gadis cantik sepertinya berada di dalam hutan yang mengerikan seperti itu? Apalagi sampai di kejar gerombolan serigala. Jika mereka tidak menyelamatkan nya tadi, sudah jelas dia akan jadi santapan lezat bagi serigala serigala kelaparan itu.
"Aku ke sini mencari mawar bulan biru untuk di jadikan sebagai ramuan penyembuh. Karena serangan monster monster dari hutan, banyak warga desa yang terluka. Aku sebagai putri kepala desa tentu saja tak bisa tinggal diam." Jelas Alicia.
"Dengan kata lain kau nekat mencari bunga itu walau nyawa mu taruhan nya?" Ren menebak.
Tepat sasaran.
Alicia memalingkan pandangan nya. "Kebetulan saja serigala itu mengejar ku. Biasanya aku bisa mengalahkan mereka dengan mudah." Ujar nya membanggakan diri. Alicia mengarahkan jari nya ke bawah. Sebuah lingkaran sihir berwarna biru muncul di bawah nya. "[Sihir alam: penyembuh]" Lingkaran sihir itu sedikit bercahaya, lalu luka luka di tubuh nya mulai sembuh.
Ren menghela nafas nya. "Jika kau bisa sihir, kenapa tidak kau kalahkan saja mereka sendiri? Bahkan kau berlari ketakutan tadi."
Alicia nampak mencari alasan. "Aku hanya... Sedikit lelah saja."
Alasan yang buruk, membuat kebohongan nya terlihat semakin jelas.
"Kau bilang mau mengumpulkan bunga mawar bulan biru kan? Boleh kami bantu?" Tanya Rio.
Wajah Alicia berbinar. "Tentu saja!"
Alicia berjalan lebih dulu, menuju bagian dalam hutan. Suasana di bagian dalam hutan semakin menyeramkan. Pohon pohon tinggi dengan dedaunan yang sangat lebat bahkan menghalangi cahaya matahari yang masuk, membuat suasana hutan itu semakin gelap.
Setelah lama berjalan, akhirnya mereka sampai. Kini di hadapan mereka banyak terdapat pohon mawar yang merambat memenuhi batang pohon lain. Bunga bunga mawar biru yang terlihat begitu indah.
Namun, diantara bunga bunga yang indah itu, ada duri duri yang beracun di setiap bagian batang nya. Alicia bilang, duri mawar bulan biru sangat berbahaya karena mengandung racun di dalam nya. Jika tertusuk, orang itu bisa kehilangan nyawa hanya dalam waktu 3 jam setelah tertusuk.
Tapi berbeda dengan bunga nya. Selain sebagai penawar, bunga mawar bulan biru juga terkenal sebagai bahan utama dalam pembuatan ramuan penyembuh. Ramuan itu dapat menyembuhkan semua luka dan penyakit apapun. Karena dalam bunga mawar itu pun juga mengandung sihir yang dapat memulihkan seperti regenerasi pada pengguna nya.
Maka dari itu, harga jual nya pun sangat tinggi di pasaran. Ditambah lagi, bunga mawar ini sangat sulit untuk di dapatkan. Itu juga yang membuat bunga itu begitu mahal dan sangat berharga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
My Imagination
Visual Ren sama Rio dong😐
2023-05-22
3
Twins Colors
cantik banget terus juga imut banget!!!!!!!
2023-05-11
0
Freyya
cantik banget gambar nya author
2023-05-10
1