5. Desa Ardella

Ren dan Rio membantu Alicia mengumpulkan bunga mawar bulan biru. Bunga bunga itu sudah terkumpul cukup banyak di keranjang. Alicia tersenyum ceria melihat banyaknya bunga yang berhasil mereka dapatkan kali ini. Ia senang bisa mendapatkan banyak bunga kali ini.

Sebagai gantinya, Alicia mengajak Ren dan Rio untuk pergi ke desa nya. Mereka melangkah keluar hutan, pemandangan desa itu selalu membuat Ren dan Rio tenang karena suasana desa yang masih begitu asri.

Terlihat beberapa orang petani yang sedang mencangkul sawah. Ada juga beberapa orang yang sedang memetik tomat dan sayur sayuran lainnya. Orang orang itu nampak tersenyum dan menyapa Alicia saat dia lewat. Sepertinya Alicia memang dikenal baik di desa itu.

Tak lama mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah, tak terlalu besar, tapi terlihat begitu nyaman. Ada pagar berwarna putih mengelilingi rumah itu. Tak terlalu tinggi, mungkin hanya berukuran satu meter. Di dalam nya, halaman rumah di penuhi oleh berbagai macam bunga bunga yang begitu indah. Bunga bunga berwarna warni itu bermekaran, berpadu dengan dedaunan dan warna pagar yang membuat nya semakin cantik.

Ren dan Rio kagum melihat nya. "Alicia, kau yang menanam dan merawat semua bunga ini?" Tanya Rio.

Alicia mengangguk. "Betul! Aku dan ibuku sangat menyukai bunga, jadi kami menanam banyak bunga di sini."

Ren bertanya, "kenapa kau tidak sekalian menanam bunga mawar bulan biru? Bukannya dengan begitu kau tak perlu lagi masuk ke dalam hutan yang mengerikan dan berbahaya itu?"

Alicia menggeleng. Ia mendekati sebuah bunga mawar peach yang ada di dekat nya. Bunga itu mekar dengan sempurna dan mengeluarkan aroma yang harum. "Tidak seperti mawar lainnya, mawar bulan biru sangat sulit di budidayakan. Mereka hanya tumbuh di hutan. Beberapa kali aku coba membudidayakan nya atau sekedar menanam di halaman. Tapi pohon mawar itu selalu layu dan akhirnya mengering lalu mati. Itu juga yang membuat bunga mawar bulan biru tergolong sangat langka." Jelas Alicia rinci.

Ren dan Rio mengangguk mengerti. Beberapa tumbuhan memang sulit untuk di budidayakan. Entah itu karena kondisi lingkungan yang bagi pohon itu tidak cocok, atau mungkin karena sebab lain.

BRAK!

Secara tiba-tiba, seorang pemuda membuka pintu dengan kasar, membuat Ren, Rio dan Alicia terkejut seketika.

"Alicia! Kemana saja kau? Aku mencari mu dari tadi!" Pemuda itu memandang keranjang di tangan Alicia. "Kau masuk ke hutan sendirian lagi? Ayah sudah bilang bukan, untuk tidak masuk ke sana seorang diri. Itu sangat berbahaya. Bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi padamu? Bagaimana jika kau bertemu monster? Akhir akhir ini banyak monster berkeliaran di dekat desa. Kalau kau di tangkap atau di makan mereka bagaimana?!" Omel pemuda itu panjang lebar.

Alicia membuang muka. "Aku bukan anak kecil lagi. Kakak tak perlu terlalu mengkhawatirkan ku! Aku bisa jaga diri!"

"Bagaimana bisa aku tidak khawatir Alicia! Kau adik ku satu satunya. Tentu saja aku khawatir!"

"Tapi aku sudah besar, aku juga punya sihir untuk menjaga diri! Jangan lupakan, kemampuan sihir ku salah satu yang terkuat di desa ini kak Arya!" Bantah Alicia. Ia cukup jengkel dengan Arya, kakak nya yang terlalu memanjakan dan mengkhawatirkan nya seolah memperlakukan dirinya seperti anak kecil.

Arya Rozemayn adalah kakak Alicia. Usia nya sekarang sudah 16 tahun. Sebagai seorang kakak sulung, Arya tentu tidak ingin Adik satu satunya itu kenapa napa apalagi sampai terluka. Ia tentu tak bisa membiarkan itu terjadi.

Tapi di sisi lain, Alicia yang keras kepala justru terus ingin membuktikan jika ia bisa mengatasi masalah nya sendiri dengan kemampuan nya. Karena sering berbuat nekat, itulah yang membuat Arya semakin khawatir.

Di sisi lain, Ren dan Rio hanya menatap diam perdebatan kakak beradik itu. Rasanya seperti sedang menonton drama atau sinetron saja. Sampai akhir nya, pandangan Arya teralih pada kedua pemuda yang datang bersama adik nya itu.

Arya memasang ekspresi menyelidik menatap tajam pada Ren dan Rio. "Kalian siapa? Aku belum pernah melihat kalian sebelumnya." Tanya Arya.

"Aku Ren, dan ini adik ku Rio. Kami baru saja sampai di desa ini." Jawab Ren.

"Apa kalian petualangan?"

Rio menggeleng. "Kami kebetulan saja lewat sini dan tersesat. Saat itu kami bertemu dengan Alicia, dan dia mengajak kami ke sini." Jelas Rio sedikit berbohong. Ia pikir, akan lebih baik jika tak langsung memberitahu tentang diri mereka sebagai Pangeran kerajaannya Dark Moon atau juga tentang kerajaan mereka yang hancur di tangan rasa Inimicus.

Arya menghembuskan nafas nya. Ia tersenyum ramah pada Ren dan Rio. "Baiklah jika begitu, silahkan masuk dulu kalian pasti lelah bukan?" Tawar Arya. Ren dan Rio mengangguk.

"Terimakasih." Ujar keduanya bersamaan.

Namun, baru saja mereka hendak melangkah masuk, seorang pria berusia sekitar 40 tahun nampak berlari ke arah mereka. Wajah nya terlihat pucat dengan keringat yang mengalir di pelipis nya. Nafasnya tak beraturan seakan baru berlari ratusan meter.

"Arya... Apa pak Kasa ada di rumah?" Tanya Joseph, pria itu.

"Tidak, ayah ku sedang mengurus masalah monster di luar desa. Ada apa Joseph?"

Mengetahui orang yang ia cari sedang tidak ada, ekspresi nya terlihat semakin pucat. Ren dan Rio dapat melihat tubuh Joseph yang gemetar, seolah baru saja melihat hal yang mengerikan.

"Ada monster memasuki desa! Beberapa orang sudah coba untuk membunuh mereka, tapi mereka terlalu banyak!" Jelas Joseph.

Belakangan ini, semakin banyak monster yang masuk ke desa mereka dan menghancurkan ladang warga, bahkan melukai beberapa warga. Walau orang orang di desa itu memiliki kekuatan sihir, tapi jumlah dan kekuatan para monster itu terlalu kuat dan banyak membuat para penduduk kewalahan.

Biasanya saat para warga merasa sudah tidak mampu lagi untuk melawan pada monster yang menyerang, mereka meminta bantuan Kasa selaku kepala desa dan juga pemilik sihir terkuat di desa itu.

Dulunya, Kasa adalah seorang prajurit penyihir kerajaan Sagya, sebuah kerajaan sihir terbesar di dunia itu. Kemampuan nya mengendalikan sihir elemen ganda angin dan air membuatnya menjadi penyihir yang kuat, bahkan berhasil mengalahkan monster level tinggi yang menyerang kerajaan.

Namun, beberapa tahun yang lalu ia berhenti dari tugasnya dan memutuskan untuk hidup di desa kecil Ardella dengan alasan ingin melindungi penduduk desa itu dari serangan para monster. Raja pun menyetujui nya.

Arya sempat memasang pose berfikir. Ia kemudian memutuskan, "biar aku saja yang mengatasi nya, beritahu aku di mana tempat nya."

Mendengar ucapan Arya, Joseph tersenyum. "Aku akan menunjukkan tempat nya!"

"Kami boleh ikut?"

Belum sempat Arya melangkah, sebuah suara menarik perhatian nya untuk menoleh. Ia sempat melupakan dua pemuda yang ikut bersama adik nya ke desa ini tadi. Tapi Arya tentu tak bisa melibatkan orang asing dalam masalah ini. Ia tak ingin mereka terluka saat melawan monster itu.

"Sebaiknya jangan, ini mungkin berbahaya." Tolak Arya.

"Kau tak perlu khawatir, jika jumlah mereka banyak, kau juga butuh banyak orang untuk membantu mengatasinya bukan?" Ujar Ren. Arya menatap lekat iris silver kedua pemuda di hadapan nya. Arya menghembuskan nafas pasrah.

"Baiklah, tapi berhati hati. Alicia, kau pergi sembuhkan warga yang terluka." Ujar Arya.

Alicia tersenyum dan meletakkan tangan nya di dahi, membentuk posisi hormat. "Siap kak Arya!"

Setelah mengatakan itu, Arya berbalik diikuti Ren dan Rio yang berjalan menuju lokasi yang Joseph katakan.

Monster monster semakin banyak berdatangan ke desa Ardella. Ren dan Rio sempat berfikir mungkin itu karena Ras Inimicus yang juga mulai mendekat. Melihat apa yang terjadi pada kerajaan mereka, banyak monster yang datang bersama ketua Ras Inimicus itu. Jadi, bisa saja munculnya monster monster di sekitar desa ada kaitannya dengan itu.

Terpopuler

Comments

Zeika Leilas

Zeika Leilas

haduh mendadak ada sedangan. tapi kayanya bakal seru nih?l!

2023-02-12

4

Zeika Leilas

Zeika Leilas

siapa tuh datang datang langsung ngomel? kakak nya kah?

2023-02-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!