Dingin adalah hal pertama yang Rio rasakan kala itu. Cahaya perlahan memasuki penglihatan nya. Rio membuka mata nya perlahan, memandang sekitar nya.
Ia terkejut saat melihat gelembung gelembung yang melayang di sekitarnya. Tubuhnya seakan tenggelam ke dasar air, semakin menjauhi cahaya di permukaan.
'Hey... Pangeran.'
Secara tiba tiba suara lembut memasuki pendengaran nya, membuat Rio menoleh mencari asal suara itu. Namun tidak ada siapapun di sana.
'Dimana aku? Tempat apa ini sebenarnya?' batin nya. Rio mencoba menggerakkan tubuh nya, namun sia sia. Seakan tenaga nya menguap begitu saja, membuat nya tak bisa bergerak.
Secara tiba tiba, sulur sulur bayangan berwarna hitam muncul dari bawah nya, mengikat tubuh Rio.
'Apa ini? Bayangan ini terus menarik ku kebawah? Siapa saja tolong!' batin nya berseru. Namun percuma saja, suaranya tak akan sampai pada siapapun.
Rio memejamkan mata nya. Dari apa yang di lihat nya, ia tau ini hanyalah mimpi. Tapi apa wajar mimpi rasanya begitu nyata seperti ini?
'Hey, jangan takut. Ingatlah apa yang kau lupakan. Kekuatan yang ada dalam diri kalian... Ikatan yang menjadi kunci untuk melepas segel nya. Ingatlah... Apa yang sudah kalian lupakan.'
******
Ri....
Rio...
"Rio! Rio bangun!"
"Eungghh..." Rio membuka mata nya perlahan, menyesuaikan cahaya yang seakan menusuk memasuki penglihatan nya.
Saat pandangan nya sudah mulai normal, hal pertama yang ia lihat adalah kakak kembar nya yang tampak khawatir menatap nya.
Hay, dirinya cuma pingsan, nggak sampai mati. Nggak perlu terlihat sekhawatir itu bukan?
"Kau baik baik saja? Ada yang sakit? Pusing? Maaf... Tadi kau mengigau jadi aku membangunkan mu." Ucap Ren yang masih terlihat panik.
"Aku nggak apa apa kok... Cuma sedikit pusing aja. Dan agak lemas." Rio mengibas ibaskan tangan nya. Ia menarik nafas lega karena tubuh nya bisa di gerakkan lagi.
Jadi itu benar benar hanya mimpi. Tapi entah mengapa ia merasa tak asing dengan mimpi itu. Di tambah lagi dengan apa yang ia dengar di dalam mimpi nya tadi, apa ada hal yang sempat ia lupakan?
Apa itu ada kaitan nya dengan cara membangkitkan kekuatan kegelapan yang terpendam dalam diri mereka?
Grekk
Pintu terbuka, menandakan ada orang yang masuk. Setelah Rio pingsan dan semua Orc yang tersisa sudah di kalahkan, mereka mampir ke rumah kepala desa untuk mengistirahatkan tubuh mereka sejenak.
"Rio. Syukurlah kau sudah sadar." Dari depan pintu, seorang pemuda seumuran mereka masuk sembari membawa segelas air.
"Arya, bagaimana kau sendiri? Apa ada yang luka? Ah! Bagaimana dengan pak Kasa?" Tanya Rio khawatir. Ia ingat jelas pak Kasa sempat terluka karena terkena serangan tadi.
"Ayah ku baik baik saja kok. Aku sudah memberikan cairan penyembuh dari bunga mawar bulan, jadi luka nya sudah sembuh sekarang." Jawab Arya sembari meletakkan nampan dan gelas nya di atas meja.
"Tak ku sangka kalian sekuat itu, pangeran." Lanjut Arya.
Rio menatap terkejut. "Kau... Sudah tau?"
"Ya... Tadi mereka melihat tanda di lengan ku jadi mereka tau deh. Di tambah serangan mu tadi, jadi semakin menguatkan fakta." Ujar Ren.
"Jadi... Sebenarnya ada apa kalian sampai datang ke desa kami? Tidak mungkin hanya untuk berlatih sihir bukan?" Tanya Arya. Pemuda itu menarik kursi di dekat meja dan mendudukkan dirinya di sana, menunggu jawaban dari Ren dan Rio.
Kedua pemuda itu terdiam. Memang mereka masih belum menjelaskan apa yang terjadi pada kerajaan Dark Moon, tapi terus merahasiakan nya saat ini pun juga tidak ada gunanya lagi.
Arya yang menyadari bungkam nya kedua pemuda itu merasa tak enak hati. Apa dirinya terlalu cepat bertanya? Mungkin ada alasan khusus kenapa mereka merahasiakan nya. "K-kalau kalian tidak mau menceritakan nya juga tidak masalah kok! Maaf aku asal bertanya seperti itu."
"Tidak apa." Ren menjeda ucapan nya. Mata perak nya memandang Arya yang masih menunggu kelanjutan dari apa yang akan Ren katakan. "Sebenarnya kami ke desa kalian karena melarikan diri. Kerajaan kami di hancurkan oleh Ras Inimicus. Dia memiliki kekuatan yang sangat besar, bahkan mampu mengalahkan orang tua kami dengan mudah, dan menghancurkan Kerajaan setelahnya. Selain itu, dia bisa mengendalikan monster monster yang membuat nya semakin sulit di kalahkan."
"Jadi, White Orc tadi juga di kendalikan oleh nya?" Tanya Arya.
Ren dan Rio mengangguk. "Terlihat jelas dari rantai yang muncul setelahnya, lalu simbol yang ada di tubuh monster itu. Itu adalah simbol dari Ras Inimicus. Kemampuan mereka meningkat juga pasti karena kekuatan dari ketua Ras jahat itu." Sambung Rio.
"Tadinya kami ingin melarikan diri, mencari tempat yang aman dan melatih kekuatan kami. Sebagai keturunan keluarga Moonlight yang mewarisi kekuatan, kami tentu memiliki kekuatan yang tinggi, tapi kemampuan kami masih belum cukup untuk bisa mengendalikan nya."
"Maka dari itu kalian meminta bantuan Kasa, ayah ku untuk melatih kalian dan membantu kalian mengendalikan kekuatan itu?" Tebak Arya.
Dan tepat sasaran. Arya terdiam. Sejak awal kedatangan Ren dan Rio ke desa nya, ia memang sudah cukup mencurigakan, tapi ia sungguh tak menyangka jika mereka datang karena melarikan diri dari kejaran Ras jahat itu.
Pasti berat harus kehilangan keluarga seperti itu. Dan sekarang hanya bisa terus berlatih untuk meningkatkan kekuatan sihir mereka untuk mengalahkan Ras Inimicus.
Sungguh berat bagi anak anak seusia mereka.
"Jadi... Setelah ini apa rencana kalian?"
Ren menjawab. "Kami akan pergi. Ras Inimicus itu sudah tau keberadaan kami. Jika kami terus di sini dan bersama kalian, kami khawatir desa kalian justru akan dalam bahaya."
Arya terkejut. Ingin ia mencegah kepergian kedua pemuda itu, yang juga merupakan teman baru nya. Tapi memahami situasi sekarang, mungkin memang itu yang terbaik.
Walau sulit bagi nya untuk berpisah, padahal baru sebentar mereka saling kenal. Tapi tidak ada yang tau bagaimana jalan nya takdir. Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, dan saat perpisahan itu datang, mau tidak mau ia harus melepaskan nya.
Lagipula, jika waktu mengizinkan, cepat atau lambat mereka pasti akan di pertemukan lagi.
"Baiklah. Aku tak akan menghalangi. Tapi... Jangan lupakan, jika kalian butuh bantuan, kami akan setiap membantu kapan saja. Jadi jangan ragu untuk meminta bantuan dari kami ya, pangeran!"
Ren dan Rio hanya bisa tersenyum mendengar itu. "Tentu saja!" Jawab Ren dan Rio bersamaan.
Setidaknya sudah ada orang yang bisa mereka percaya. Mungkin suatu saat nanti, Ren dan Rio akan meminta bantuan mereka untuk mengalahkan Ras Inimicus.
Dan perjalanan mereka pun kembali berlanjut untuk mencari sang pahlawan, sekaligus melatih kekuatan mereka agar bisa mengalahkan ketua Ras Inimicus itu.
Sekaligus... Mengungkap apa maksud dari mimpi yang Rio lihat.
Ia yakin itu bukan hanya sekedar mimpi, melainkan petunjuk yang akan membantu mereka membangkitkan kekuatan kegelapan mereka, sekaligus mengungkap rahasia yang mungkin masih terpendam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Kuro Aka
misteri baru lagi nih...
2023-05-07
3
I am wibu!
akhirnya benar benar bakal pergi ya
2023-05-07
2
Zeika Leilas
ada misteri baru yang mulai bermunculan
2023-05-06
3