Vivi - James

☘☘☘☘☘☘☘☘

James menikahi Rasty karena saat itu Rasty mengatakan kalau dirinya hamil,James merasa senang saat itu karena memang dia sangat ingin seorang anak. Tapi ternyata semua nya hanya akal-akalan Rasty,karena dia butuh dukungan dana dan status dari keluarga James.

Saat itu James tidak menyadari nya karena terlalu senang mendapatkan anak,dia menyadari nya saat setahun pernikahannya. Awal nya James curiga karena perut Rasty yang tidak kunjung besar dan akhirnya Rasty mengatakan kalau dia keguguran tapi entah sejak kapan keguguran nya itu.

"Bukan nya anda sudah menikah? Kenapa anda melakukannya dengan Vivi?" Tanya Harry dengan nada ketus,dia tidak suka dengan sikap James yang seenak nya.

Selama ini Harry tau bagaimana kehidupan James,Harry mencari tau mengenai kehidupan rekan bisnis nya karena dia tidak ingin nanti nya merugi makanya dia menjalin kerjasama dengan James karena tau urusan keluarga nya ngak ada hubungan nya dengan perusahaan.

"Ya....Tapi Saya yakin kalau anda tau bagaimana kehidupan pernikahan saya,semua nya menjemukan" jawab James,terlihat sekali wajah James yang sedih.

Tak lama Vivi berjalan mendekati Harry,dia tidak tau kalau yang datang adalah James. Pria yang sudah merenggut keperawanan nya,dia hanya melihat punggung James karena James duduk di hadapan Harry.

"Silahkan tuan" ucap Vivi yang menghidangkan minuman dan cemilan diatas meja tanpa melihat siapa tamu Harry.

"Terima kasih " jawab James dengan senyuman dibibir nya,entah kenapa dia senang melihat wajah Vivi .

Deg....

Vivi terkejut mendengar suara yang sangat dia kenal,pria yang dia benci . Mata nya membulat sempurna saat melihat dengan jelas siapa tamu Harry,dengan tubuh gemetar dia berdiri dan berjalan cepat ke arah belakang tapi James langsung berdiri dan menarik tubuh Vivi dengan lembut. Membawa tubuh Vivi masuk kedalam dekapan nya,seketika Vivi merasa mual.

Uuuwweekk....

James melepaskan pelukannya,dia melihat wajah Vivi yang pucat. Vivi menahan mulut nya dengan tangan,rasa mual nya semakin menusuk saat menghirup aroma tubuh James.

"Vi.....Kamu ngak apa-apa kan? Kita kerumah sakit sekarang " tanya James dengan wajah panik nya.

Vivi menggeleng kemudian berlari dengan kencang menuju dapur,tujuan utama nya adalah kamar mandi. Dia ingin mengeluarkan semua isi perut nya,entah kenapa rasa nya sangat mual? Padahal selama sebulan ini dia tidak merasakan apa pun,tapi saat mendengar suara James bahkan menghirup aroma tubuh nya membuat perut Vivi seketika memutar.

James mengikuti Vivi ke arah dapur dan melihat tubuh Vivi sedang jongkok didalam kamar mandi,dia memuntahkan isi perut nya dibantu oleh bik Berta. Tadi bik Berta sedang di dapur,membersihkan bekas makan mereka. Ketika melihat Vivi berlari dengan kencang membuat bik Berta terkejut dan membantu Vivi yang muntah disana,bik Berta memijat punggung Vivi dengan lembut.

"Kita ke rumah sakit saja" ucap James dengan nada khawatir saat melihat Vivi selesai muntah dan duduk di lantai kamar mandi dengan tubuh yang lemas.

"Pergi....Aku mual jika melihat mu,apalagi bau tubuh mu. Perut ku langsung mulas,pergi....Aku ngak mau melihat mu" Teriak Vivi dengan sisa tenaga nya yang ada.

"Aku ngak akan pergi sampai aku mengetahui keadaan mu,kalau memang kau tidak hamil maka aku tidak akan mengganggu mu lagi " jawab James dengan lembut.

"Hamil?" tanya bik Berta dalam hati,dia masih di dekat Vivi dan memijat punggung nya.

"Aku ngak hamil,sekarang kau pergi. Aku ngak mau melihat mu " bentak Vivi tapi James tetap tidak pergi,dia masih berdiri tak jauh dari kamar mandi.

Harry memperhatikan mereka,dia yang tadi nya ingin diam saja memilih untuk mengikuti James ke dapur. Dia mendengar dengan jelas perdebatan diantara Vivi dan James,dia hanya menjadi penonton karena memang dia tidak tau harus bagaimana.

Sesekali mata nya menatap ke arah pintu kamar nya,dia ingin tau Ana sudah bangun atau belum . Rasa nya kaki nya ingin melangkah mendekati pintu kamar nya, tapi karena keberadaan James membuat nya mengurungkan niat nya.

"Kalau begitu kita kerumah sakit,kita akan lihat dengan jelas. Seperti perkataan ku,aku akan mengganggu mu bila kau tidak hamil" ucap James dengan nada tegas nya.

"Benar,sebaiknya begitu Vi. Jadi kau bisa segera bebas dari tuan muda ini" ucap bik Berta dengan lembut dia mengelus punggung Vivi.

Bik Berta membantu Vivi yang ingin berdiri, pakaian nya sudah basah semua nya. Dia dipapah oleh bik Berta keluar dari kamar mandi tapi tiba-tiba dia berhenti saat dia bisa menghirup aroma parfum yang dipakai oleh James,membuat nya mundur beberapa langkah begitu juga dengan bik Berta yang memegangi lengan Vivi.

"Pergi,aku mual jika mencium parfum mu" bentak Vivi,kepala nya kembali terasa pusing dan perut nya juga mulai berputar.

"Baiklah....baiklah,seperti nya aku butuh seseorang agar bisa membantu mu periksa di rumah sakit" jawab James yang berjalan mundur ,tapi pandangan nya masih menatap pada Vivi yang berjalan ke arah luar dapur.

James mengikuti mereka hingga dia melihat Vivi dan Bik Berta masuk kedalam kamar disamping garasi, dia berdiri di depan pintu sambil mengirimkan pesan pada seseorang yang menurutnya penting dan harus tau mengenai semua nya.

Ting,pesan James terkirim. Dia melihat Bik Berta ingin menutup pintu kamar nya,dengan cepat James menahan nya . Dia ingin melihat dan mengetahui kondisi Vivi,membuat bik Berta kesal.

"Vivi harus ganti baju,kau ingin melihat nya hah?" tanya bik Berta dengan kesal.

"Oh....Maaf bu,aku ngak tau. Tolong bantuan nya,temani Vivi " jawab James dengan lembut dan sopan.

Bik Berta mengangguk dan menutup pintu nya dengan cepat,dia ingin segera menggantikan pakaian Vivi yang basah. Karena dia takut jika Vivi masuk angin,apalagi jika Vivi benar-benar hamil maka lebih mudah untuk masuk angin.

Kriiing. ..kriiing....

Disaat bersamaan ponsel James berbunyi,dia mengangkat panggilan dari seseorang yang saat ini sangat jauh dengan nya karena istri nya. Padahal wanita itu lah yang selalu mengkhawatirkan dirinya,dia adalah mama nya James.

"Apa maksud mu? Kau menghamili siapa?" Tanya mama James dengan suara keras nya,sehingga membuat James menjauhkan ponsel nya.

"Malam itu aku ngak sengaja,dia datang disaat ngak tepat. Aku memaksa nya dan saat ini dia hamil" jelas James dengan nada bingung.

James mengirimkan pesan pada mama nya,meminta mama nya untuk menemani wanita yang dia tiduri. Kemungkinan wanita itu hamil,karena malam itu dia tidak menggunakan pengaman. James tidak mengatakan siapa wanita itu,jadi membuat sang mama bertanya-tanya.

Bersambung...

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!