Sebentar saja

☘☘☘☘☘☘☘☘☘

Wajah Ana terlihat ketakutan, dia yakin jika Harry mengalami sakit perut . Makanya dia dipanggil oleh pak duda,seketika dia kembali mengingat kalau dia akan kembali ke jalanan lagi.

"Bagaimana ini? Apa aku akan dipecat Vi?" tanya Ana dengar rasa takut nya.

"Aku juga ngak tau,tadi pak duda makan nasi goreng kamu juga kok " jawab Vivi yang melihat wajah khawatir Ana,dia semakin ingin membuat Ana takut agar dia tau apa yang dirasakan oleh pak duda.

Setau nya pak duda ngak pernah mau mengetahui nama pembantu ibu nya,apalagi sampai menyebutkannya kecuali bik Berta. Lagi pula Vivi yakin kalau Ana melakukan sesuatu malam tadi dengan pak duda,dia menatap mata Ana yang gelisah.

"Kamu dan Bik Berta ngak sakit perut kan ?" tanya Ana menatap Vivi yang terlibat bingung,kenapa Ana malah menanyakan mereka ?

"Ngak,memang nya kenapa ?" tanya Vivi yang masih penasaran .

"Syukurlah kalau begitu,berarti masalah mie goreng yang aku masak tadi malam " jawab Ana dengan nafas sedikit lega,dia akan memikirkan cara nya agar dia ngak dipecat.

"Memang nya tadi malam kenapa?Kok mie goreng segala?" tanya Vivi yang masih penasaran .

"Hah....tadi malam ..." jelas Ana,dia menceritakan semua nya yang terjadi tadi malam saat dia lapar dan ingin masak di dapur kemudian Harry datang.

"Hah?Kamu makan satu meja dengan pak duda ?" tanya Vivi dengan mengernyitkan dahi nya,karena baru ini Harry mau makan dengan orang lain selain kedua orang tua dan mertua nya.

Selama Vivi disini,tidak pernah sekali pun Harry berbicara dengan nya. Dia meminta apa pun pada bik Berta,walaupun saat bik Berta tidak ada hanya bicara seperlu nya saja pada Vivi tapi dengan Ana. Pak duda itu banyak sekali bicara ,membuat Vivi semakin yakin kalau pak duda menyukai Ana.

"Sudah lah,sekarang temui pak duda. Biar aku jagain Andy disini" ucap Vivi karena Andy baru saja tidur.

Ana berjalan dengan perlahan menuju dapur,dia melihat ibu Berta disana yang sedang membersihkan dapur setelah selesai masak .

"Cepatlah,tuan muda sudah menunggu mu dikamar nya dan ini bawa juga sekalian " ucap bik Berta membuat Ana mengernyitkan dahi nya,Vivi tidak mengatakan kalau Pak duda itu menunggu nya dikamar .

"Bik....Kenapa mesti dikamar?" Tanya Ana yang merasa tidak terlalu baik untuk berbicara di kamar tuan nya itu.

"Mungkin ada yang ingin dibicarakan dengan penting" jawab bik Berta.

"Apa sih yang ingin dibicarakan pak duda sama aku?" tanya Ana dengan kesal dan Bik Berta mendengar nya.

"Husss.....Kau diajari Vivi manggil pak duda pada tuan muda kan? Jangan diikuti ya An,ngak baik" ucap bik Berta dengan sopan.

Ana menundukan kepala nya,dia merasa bersalah karena memanggil majikannya dengan pak duda. Tapi memang benar pria itu seorang duda ,jadi apa salah nya memanggil duda. Begitu lah yang dipikirkannya, dia mulai berbicara dalam hati .

Tok....tok...tok...

Ana mengetuk pintu kamar Harry,dia baru tau kalau kamar itu adalah kamar Harry. Karena selama ini dia hanya membersihkan ruangan-ruangan yang ada dirumah itu,tapi tidak dengan kamar nya.

"Masuk" Teriak Harry dari dalam,dia masih memikirkan apa yang akan dia katakan pada Ana karena tadi nya dia ingin bertemu saja tapi karena tidak melihat Ana didapur makanya dia menyuruh bik Berta untuk memanggil nya ke kamar nya.

Ana masuk dengan wajah tertunduk,dia tau kesalahan nya pasti karena mie goreng buatan nya tadi malam. Mungkin perut Harry tidak terbiasa makan mie goreng pada malam hari,hanya itu yang dipikirkan oleh Ana saat ini karena memang dia ngak pernah buat salah apa pun.

Harry memandangi wajah Ana yang lembut sambil tersenyum tipis,sementara yang dipandang masih menunduk dan diam didepan nya.

"Hhmmm....Pak eh tuan,apa yang ingin anda bicara kan?" tanya Ana dengan tangan gemetar,dia sudah meletakan gelas yang berisi jus buah diatas meja didepan sofa dimana Harry duduk.

Harry menarik nafas nya,dia masih bingung apa yang mau dia katakan . Dia masih diam beberapa saat sambil meminum jus yang dibuatkan oleh bik Berta,sambil memikirkan alasan yang tepat.

"Hhmmm....Maafkan saya tuan,anda yang minta mie goreng nya bukan saya yang berikan jadi jangan menyalahkan saya karena perut anda sakit " ucap Ana dengan wajah yang masih menunduk,sedangkan Harry masih bingung dengan apa yang dibicarakan oleh Ana.

"Jangan pecat saya,saya butuh pekerjaan dan tempat tinggal tuan. Jadi saya minta maaf kalau perut anda sakit karena masakan saya ,saya janji ngak akan masak lagi tapi tolong jangan pecat saya " ucap Ana dengan kedua tangan nya yang dia genggam,dia merasa ketakutan.

Harry menyadari sesuatu,kemudian dia tersenyum penuh arti. Alasan nya datang sendiri,dia berdiri dan menyentuh dagu Ana dengan jari telunjuknya agar wajah Ana menatap ke arah nya.

"Saya disini bukan dibawah,kenapa melihat ke bawah saja " ucap Harry,mata mereka bertemu membuat Ana membulatkan mata nya menatap ke arah Harry.

Harry tersenyum lembut,membuat Ana terpana. Harry mendekatkan wajah nya dengan wajah Ana,hanya beberapa centi saja dari wajah Ana membuat Ana semakin terkejut tapi dia hanya bisa diam saja ditempat nya.

Nafas Harry menerpa wajah nya karena sangking dekat nya,Ana dapat merasakan hembusan nafas Harry yang beraroma mint.

"Mulai sekarang kau memasak untuk ku jika aku berada disini,tadi malam memang perut ku sakit. Aku ngak akan memecat mu ,tapi dengan satu syarat" jelas Harry dengan lembut ,dia masih menatap mata Ana .

"Sya....Syarat apa tuan?" tanya Ana dengan jantung yang sudah berpacu dengan kita nya.

"Cium aku,disini" ucap Harry dengan tatapan yang masih mengunci dimata Ana,jari nya menyentuh bibir nya sendiri .

Ana terkejut, dia tidak percaya dengan apa yang didengar nya tapi dia yakin kalau pak duda ini sedang mencari kesempatan. Ana juga bingung harus menuruti nya atau tidak,dia takut nanti dia dipecat jika tidak melakukan syarat itu.

"Pak hhmm maksud saya tuan,apa ngak ada syarat lain?Kenapa saya harus mencium bibir anda?" Tanya Ana dengan polos nya.

"Kau ingin panggil saya pak duda kan? Kamu tau kalau saya duda,istri saya sudah meninggal hampir sepuluh tahun jadi saya hampir lupa rasa nya berciuman atau bercinta jadi saat ini saya ingin minta ciuman saja dari kamu. Atau kamu milih bercinta saja,karena saya yakin kamu juga ingin " jelas Harry dengan tatapan yang sudah bernafsu menatap ke arah Ana

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

dasar duda karatan.../Grin/

2024-03-10

0

Riskiya ahmad

Riskiya ahmad

dasar duda tua masum,modos sela

2023-08-29

0

Kazutora Kazutora

Kazutora Kazutora

wah cari kesempatan dalam kesempitan pak duda ni😘😘😘

2023-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!