Rindu

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Harry menatap sekeliling nya,dia mencari keberadaan Ana disana. Karena saat ini ibu nya sedang berada di dapur bersama dengan bik Berta dan Vivi,sedangkan Ana masih sibuk dengan Andi.

"Kenapa berisik sekali? Tidak seperti biasanya,apa ada kabar bahagia?" tanya ibu Karina yang sibuk membuat kue,ibu karina ingin kerumah Ibu Marsya.

"Tidak ada,hanya rindu pada ibu saja " jawab Harry dengan cepat,dia ngak mau mama nya ini mengetahui hati nya yang sedikit berbunga -bunga.

"Oh....Kirain kau akan menyampaikan kabar gembira mengenai pernikahan mu,jadi bagaimana dengan Mabel ?" tanya ibu Karina sambil mengaduk adonan kue didepan nya.

"Hah.....Aku tidak jadi menikah dengan Mabel,tiga hari yang lalu Mabel datang bersama dengan tuan muda Marcel. Marcel membantu perusahaan pak Ferry,karena permintaan Mabel makanya perjanjian perjodohan dibatalkan"jelas Harry dengan wajah sedih,lebih tepat nya berpura-pura sedih.

Harry tidak benar-benar sedih,karena setelah bertemu dengan Ana. Hanya wajah wanita itu yang saat ini bersarang dimata nya,ingin sekali rasa nya dia memeluk nya saat ini . Ingin melampiaskan rasa rindu dihati nya,tapi yang dicari tidak ada disini.

"Oh ya? Jadi sekarang wanita mana lagi yang kamu ingin kan? Cepat lah menikah,agar ada cucu yang akan menemani kami nanti " ucap ibu Karina.

Pak Ferry memang memberikan kabar mengenai investasi yang akan di lakukan oleh Marcel pada perusahaan nya,dia mengatakan kalau akan membantu karena Mabel . Disaat itu juga Harry datang,dia ingin melihat langsung semua nya sendiri sambil menatap ke arah Mabel yang terlihat cantik. Tapi wajah Mabel seolah berubah menjadi wajah Ana saat itu,membuat Harry terkejut dengan pandangannya.

Harry masih menatap sekeliling nya,mencoba mencari keberadaan Ana. Ibu Karina memperhatikan tatapan mata Harry yang menelisik ke setiap sudut ruangan itu,dia tau apa yang dicari oleh putra nya ini.

"Kamu cari apa? Biar ibu ambilkan " ucap ibu Karina.

"Ah....Ngak ada kok bu,hanya ingin minum jus saja " jawab Harry sambil menggaruk kepala belakang nya yang tidak terasa gatal.

"Aku ke kamar dulu,aku ingin istirahat" ucap Harry yang berjalan ke arah kamar nya,dia yakin kalau Ana sedang mengurus anak nya yang masih kecil.

Ibu Karina tidak jadi pergi ke rumah ibu Marsya,melainkan ibu Marsya lah yang akan bermain ke rumah nya. Apalagi ibu Karina ini mengatakan sesuatu mengenai Harry,dia akan memberitahu mengenai Harry dan Ana.

Ibu Marsya datang lebih dulu sebelum makan siang,karena mereka ingin berbicara dengan serius. Apalagi ibu Karina mengatakan kalau apa yang dibicarakan nanti merupakan hal penting ,jadi kalau bisa Marsya datang dengan cepat.

Seperti dugaan,ibu Marsya sudah datang sebelum makan siang. Mereka mengobrol dikamar nya ibu Karina karena Karina ngak mau ada yang mendengar pembicaraan mereka,apalagi hal ini mengenai Ana dan Harry.

"Harry seperti nya menyukai Ana,tapi aku belum yakin dengan jelas" ucap ibu Karina begitu ibu Marsya datang,mereka langsung ke kamar untuk bergosip .

"Masak sih ? Kapan Harry ketemu dengan Ana? Kan sekarang Harry tinggal di apartemen ?" tanya ibu Marsya dengan nada bingung.

"Bulan semalam,Harry datang kesini waktu kami kerumah mu. Entah apa yang terjadi pada pertemuan pertama Harry dan Ana,tiba-tiba dua hari kemudian Ana mencium pipi Harry" jelas ibu Karina, membuat Marsya terkejut hingga mata nya hampir keluar.

"Mencium?Ana berani ya?" tanya Marsya dengan nada tak percaya.

"Dia menciumnya didepan kami" jawab Ibu Karina,membuat Marsya semakin tidak percaya.

"Aku langsung tanyakan pada Ana,katanya dia di ancam oleh Harry. Jika dia tidak melakukannya, maka dia akan di pecat oleh Harry " ucap Ibu Karina.

"Ya ampun,hanya karena ngak ingin dipecat. Dia melakukan hal itu?" tanya Marsya seolah tidak percaya.

"Mungkin karena selama ini sangat sulit untuk mencari pekerjaan dengan membawa seorang anak kecil,kau kan lihat sendiri waktu kita dipasar " ucap ibu Karina dan ibu Marsya hanya mengangguk saja,mereka melihat nya dengan jelas.

Karina menjelaskan semua nya,mengenai percakapan nya dengan Ana malam itu. Dia juga mengatakan ingin menjodohkan Ana dengan anak dari temannya,karena Ana mengatakan kalau dia juga ingin menikah tapi dia masih takut kalau nanti nya pria itu tidak menerima anak nya.

Perjodohan yang dibicarakan oleh Karina membuat Marsya kembali terkejut,dia menatap Karina dengan wajah bingung nya.

"Kenapa kau menjodohkan Ana pada pria lain? Bagaimana dengan Harry?" tanya Marsya yang belum mengerti maksud dan tujuan Karina.

"Aku ingin membuat Harry mengakui perasaan nya,itu pun jika memang benar apa yang aku lihat . Kalau memang dia tidak menyukai Ana dan hanya ingin mempermainkan wanita polos itu,maka lebih baik Ana menikah dengan pria lain yang memang kita jodohkan " jelas Ibu Karina.

"Oh....Begitu, oke. Aku akan membantu mu,bagaimana cara nya? Beritahu aku,biar kita bisa punya cucu lebih cepat" ucap Marsya.

Marsya dan Karina berbicara mengenai rencana mereka agar Harry mengakui nya,dia sudah menyiapkan nya dengan matang . Dia takut nanti nya akan merasa bersalah karena putranya hanya ingin mempermainkan wanita polos seperti Ana.

Sementara itu,di dalam kamar nya. Harry tidak bisa tidur sama sekali, dia masih sangat merindukan Ana. Dengan perlahan dia membuka pintu dan berjalan ke arah dapur,disana tidak ada siapa pun Lagi.

Kemudian Harry berjalan menuju ke arah belakang,Terlihat Ana sedang menyetrika pakaian mereka semua nya. Di samping nya duduk seorang anak laki-laki dengan mainan di tangan nya,mobil-mobilan ukuran kecil yang sudah terlihat sedikit kusam dan pudar.

Harry mendekati tubuh Ana yang sedang duduk di lantai beralaskan karpet,Ana lebih suka menyetrika di lantai dari pada harus berdiri.

Harry berjalan mengendap-endap dari belakang, Andi melihat nya tapi hari telunjuk Harry langsung diletakan di bibir nya dengan bibir yang dimajukan.

"Sssttt"

Ana belum menyadari nya,hingga akhirnya Harry duduk disamping tubuh Ana dengan kepala nya dia sandarkan di bahu Ana. Seketika Ana terkejut,dia membalikan wajah nya menghadap ke bahu nya yang sudah ada kepala Harry.

Cup

Wajah mereka sangat dekat sehingga Harry dapat mengecup bibir Ana dengan cepat,bola mata Ana membulat sempurna seolah ingin keluar dari tempat nya.

"Kenapa anda ada disini?" tanya Ana dengan suara pelan karena dia merasakan tangan Harry sudah melingkar dipinggang nya, membuat tubuh nya tegang.

"Aku rindu pada mu" jawab Harry dengan santai .

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

enak aja main cup bibir...tuh ana msh v lho jgn nyosor aja

2023-02-20

0

Rezqi Fatimah [🐧²⁴]

Rezqi Fatimah [🐧²⁴]

q jg rindu km🤭🤭

2023-02-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!