Aku dan Bagas tengah duduk di kursi taman rumah sakit seperti orang yang tidak punya tempat tujuan. Aku mencoba memikirkan cara lain tapi tidak ada lagi, aku tidak enak mau merepotkan putri tengah malam begini.
"Maaf ya Gas, aku merepotkan mana malam ini blood moon lagi kita malah dibluar kaya gini"
"Nggak kok, udah jangan di pikirin masalah itu, aku bia menanganinya" Bagas menjawab sambil menepuk punggung ku
Di tengah percakapan kami Bagas tiba tiba berdiri sambil melihat HPnya.
"Yuk" ajak Bagas sambil mengulurkan tangannya me
"Kemana" tanya ku dengan wajah datar
"Kamu mau tidur disini"
"Enggak" aku meraih tangan Bagas dan mengikutinya
Kami berdua menunggu di pinggir jalan, aku belum tau tujuan kami mau kemana, tidak lama kemudian ada taksi yang datang menghampiri kami berdua yang tengah berdiri di pinggir jalan.
"Yuk masuk"
Aku menurut pada Bagas karena nggak mau tidur di kursi taman😑. Aku segera masuk dan di susul dengan Bagas, aku menyenderkan kepala ku di kaca mobil sambil menikmati langit malam, taksi mulia berjalan menghitung rupiah demi rupiah. Aku masih memandangi langit yang sangat indah malam itu, bumi di selimuti cahaya temaram bulan purnama malam itu.
"Wah.. bulannya cantik banget"
Aku melihat ke arah Bagas dan dia sibuk dengan HPnya, aku kembali melihat langit malam yang begitu cerah malam itu. Tidak terasa 25 menit berlalu, aku tidak tau tujuan ku akan kemana.
"Gas kita mau kemana sih"
"Apartemen aku"
"Hah...APARTEMEN waaah lu anak konglomerat ya gas gila anak kuliahan aja tinggalnya di apartemen, oooh kamu tinggal sama ibu bapak kamu ya, kamu asli jogja"
"Aku tinggal sendiri sih, kan Apartemennya punya aku"
"Hah"
"Kenapa kok kaget gitu"
"Nggak kaget kok ha haha"
(Duh mampus gue, malam malam tinggal di apartemen cowok gila ya, mana gue mau aja lagi duuh oon banget sih, tapi aku nggak mau juga sih tidur di kursi taman aaaah ya tuhan aku serahkan semuanya pada mu) otak ku sudah ribut karena fikiran fikiran negatif yang berseliweran di kepala ku.
"Gas apartemen kamu dimana sih, kok jauh banget"
"Di depan pantai parangtritis"
"Jauh bangeet, pantesan dari tadi nggak sampai sampai"
"Udah bentar lagi kok" kata Bagas menenangkan ku
Tidak lama kemudian gaksi yang kita tumpangi pun berhenti di depan bagunan tinggi. Aku pun keluar dari taksi dan melihat gedung yang ada di depan mata ku, aku menghitung lantai dari bawah ke atas dan kurang lebih delapan lantai. Aku melihat Bagas berjalan mendului ku, aku berlari kecil untuk menyusulnya memasuki lift.
"Iiih ninggalin"
Namun Bagas tidak menjawab apa apa, dia hanya diam saja dan memencet tombol lift menuju lantai 15, awalnya aku tidak merasa aneh sama sekali,ift sudah menuju lantai 3 dan aku baru merasakan kejanggalan.
(Bukannya gedungnya cuma 8 lantai ya aku hitung, kok si Bagas mencet lantai 15 ya memang ada) aku mencova bertanya pada Bagas yang berada di samping ku
"Bagas, bukannya bangunannya Cuma 8 lantai ya"
"Enggak kok, ada 15 lantai" si Bagas yang yang berada di samping ku menjawab dengan nada datar dan suara yang sangat serak, aku yakin itu bukan Bagaskara, itu bukan suara Bagas.
(Apa mata batin ku sudah terbuka lagi ya, kan Bagas bilang dia tidak bisa menutup terlalu lama, dan perkiraan Bagas malam ini aku akan tidur dengan tenang di kos ku namunnamun yang terjadi tidak seperti rencana sebelumnya) batin ku takut.
Aku menolehkan kepala ku perlahan memberanikan diri melihat siapa yang pura pura menjadi Bagas yang tengah berdiri disamping ku. Aku memutar kepala ku perlahan dan benar saja, yang ada disamping ku bukan lah Bagas namun sosok yang sangat mengerikan tengah beediri tepat berdiri di samping ku, dia terlihat basah kuyup dengan kepala yang patah kesamping hanya sedikit daging yang menahan kepala itu agar tidak menggelinding jatuh dan wajahnya tepat patah menghadap ku, wajahnya bonyok seperti terlalu lama terendam di dalam air, badan dan bajunya terus menerus meneteskan air. aku langsung berjongkok lemas sambil menangis lirih.
"Jangan takut lantai 15 ada ko ha ha ha ah" kata sosok itu dengan suara sangat serak dan pelan
Aku tidak bisa berbuat apa apa aku hanya berjongkok menutup wajah ku sambil menangis ketakutan sosok itu tetap mengoceh disamping ku denfanbsiara seraknya.
"Jangan takut kita akan terbang sama sama ha ha ha ha"
(Aaah siapapun tolong aku, aku belum mau mati huhuhu) batin ku sambil menangis terjongkok, sosok itu tetap mengoceh disamping ku tentang dirinya adalah Bagas, aku pura pura tidak dengar dengan apa yang dia katakan yang bisa ku lakukan hanya menangis.
Namun aku tidak mendengar suara sosok itu lagi, aku merasakan lift sudah tidak bergerak lagi, aku mendengar yang mengguncang guncang tibuh ku sambil memanggil nama ku
"Nasya nasya kamu nggak apa apa sya"
"Kamu siapa" kata ku dengan nada sesenggukan karena masih menangis
"Ini aku Bagas, nasya hey"
"Beneran Bagas?"
"Iya, sudah jangan tutupi telinga kamu lagi ini beneran aku Bagas"
Aku mengangkat kepala ku dan membuka tangan yang menutupi telingaku, aku melihat Bagas yang berada di samping ku, benar benar Bagas
"Bagas tolooong aku mau di ajak mati tolong aku takut huuu huuu huuu" tangis ku pecah saat kau benar benar yakin yang kulihat adalah Bagas, aku memeluknya karena terlalu takut kalau sosok yang mengajak ku tadi masih ada disana
"Udah sya nggak ada apa apa lagi, kamu tenang dulu nggak usah takut ada aku disini"
"Haaaa tolong Bagaaaass aku mau di ajak bunuh diri haaaa"
"Maaf aku nggak liat kamu tadi maaf"
"Haaaa haaaa hiks hiks"
Ku dengar ada satpam yang mendatangi kami dengan nafas ngos ngosan
"Mas temennya sudah ketemu"
"Sudah pak, terimakasih bantuannya"
"Sama sama mas, oalah mbak e dari mana aja mbak sudah 2 jam lo hilang, dari tadi di cariin sama masnya"
"Ha 2 jam, aku cuma sebentar kok di dalam sini"
"Udah udah nggak usah mikirin apa apa"
"Trimakasih pak, permisi saya naik dulu"
Bagas menutup lift dan menekan tombol menuju lantai 8. Aku memegang erat tangan Bagas, takut nanti aku naik lift kematian lagi cape gue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
BLUE SKY
kayanya meragukan ya🤣
2023-04-07
0
Ayano
Bukan hantu nak. Napas dulu kamu biar gak sport jantung
2023-04-07
0
Ayano
Mama masih pantau kamu ya nak. 😏😏😏. Kita liat potensi Bagas sebagai calon mantu. Masuk gak ya 😏😏
2023-04-07
0