Aku melihat Bagas yang terus memegangi pundaknya. Saat itu aku menawarkan air minum dan obat pada Bagas karena takut dia kenapa napa.
"Gas, pucet banget lu, sakit?"
"Yaelah kalo sakit nggak usah masuk kali, kenapa takut nilainya kesaing sama Nasya"
"Yaelah sakit pas parkir motor mau masuk tadi bro, kalo urusan Nasya mah nggak takut gue, gue lebih jago MTK bro"
"Iya iya, yaudah lu disini dulu gue beliin obat sama air dulu"
"Oke thanks kawan"
Aku berjalan cepat menuju koprasi untuk membelikan Bagas obat dan air minum dan segera membayar ke kasir.
Saat di pertengahan jalan kembali ke kelas, aku melihat Bagas berlari melewati ku, aku mencoba memanggilnya namun dia tidak mendengarkan ku.
"Lah Gas lu mau kem..." dia tidak mendengar ku dan lari begitu saja melewati ku, aku melanjutkan jalan ku menuju kelas dengan perlahan dan tidak lama kemudian Bagas kembali dengan membawa sabun di tangannya. Aku mengikuti bagas dari belakang dan berhenti di balik tembok yang membatasi ruang pojok kelas kita belajar tadi.
Aku melihat Bagas dan Nasya dari balik tembok lorong yang manuju kelas paling ujung itu. Kau dapat melihat Nasya yang tengah mencuci tangannya dengam sabun yang tadi dibeli oleh Bagas. Sudah sekitar 3 menit berlalu namun Nasya masih mencuci tangannya dengan kasar dengan wajah merah lalu kegiatan Nasya di hentikan oleh Bagas.
Bagas memeluk Nasya untuk mencoba menenangkannya, namun aku merasa ada yang aneh dengan Bagas, dia memeluk nasya sambil berucap. "Aku menemukanmu setelah semuanya sayang" dengan mata berbinar tapi sedih sambil tersenyum lembut seakan menemukan sesuatu yang sejak lama sudah dicarinya. Kemudian Bagas mengangkat tangannya dan membelai sesuatu di udara, aku tidak melihat apa yang dia belai, aku memicingkan mata agar melihat apa yang di belai oleh Bagas, namun nihil aku tidak melihat apa apa. Setelah selesai membelai sesuatu itu tiba-tiba Bagas menurunkan tangannya dan membuat senyum yang hanya mengangkat salah satu ujung bibirnya dan berkata "wah.." dan memeluk Nasya lebih erat lagi.
Setelah beberapa saat Bagas melepaskan pelukannya dan menuntun Nasya menuju kantin kampus dan memberinya minuman ion lalu Nasya pun pergi.
Bagas masih memandangi Nasya yang pergi meninggalkannya. Bagas tersenyum sambil memangku wajahnya sambil menghembuskan nafas berat dan berkata lirih "I want you" samar aku mendengar yang bagas katakan
"Ni anak kenapa sih.. demen sama Nasya katanya rival" batin ku
Aku menepikan rasa penasaran ku yang amat sangat besar dan memilih tidak bertanya pada Bagas. Aku mengagetkan Bagas agar sadar dari lamunanya.
"Woy Gas, darimana lu dicariin juga"
"Ya ampun sory Hen gue lupain lu sory ya"
"Gimana masih sakit nggak pundak lu"
"Udah enggak sih syukurnya"
"Syukur deh"
"Sory ya Hen"
"Iya iya kaya sama siapa aja sih"
Aku sangat ingin bertanya pada Bagas tentang kejadian tadi, tapi aku mengurungkan niat ku untuk bertanya pada Bagas. Jam sudah menunjukkan pukul 11.50 aku segera menuju ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusan ku. Saat aku keluar aku melihat Bagas sudah mangkring di atas motornya.
"Gas katanya mau ke kamar mandi"
"Ninggalin lu ah"
"Sekalian tadi mumpung antrian sepi sory sory"
"Lih alasan wae lu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
BLUE SKY
cowok tampan dan susah di dekatin adalah kesukaan ku🤣🤣
2023-07-05
0
BLUE SKY
oke nanti bakal mampir🥰
2023-04-12
0
Ivy
Kak, mampir juga dong ke cerita ku "Happy Ending In My Birthday". Makasih Kak.. 🙏
2023-04-12
1