"Bestiii PR MTK pak Ary udah belum"
"Belum nih, lihat lah jawaban mu sya"
"Lah kalian pikir aku sudah, kalo aku sudah ngerjain ngapain aku nanya nanya juga nge"
Hiks hari senin ku sudah di hiasi dengan PR dan MAPEL Matematika, indah banget ya. Sebelum dosen masuk aku mencoba menyelesaikan PR MTK yang sebagian belum ku kerjakan.
"Eh"
Aku kaget karna tiba tiba ada kepala gelinding kaya bola dari tembok belakang.
Aku sudah mulai terbiasa dengan kelebihan ku ini, tidak sehiteris dulu waktu aku masih cupu.
Tapi aku belum terbiasa dengan yang satu ini, ya Matematika. Meskipun jerome polin bilang Matematika itu menyenangkan tapi bagi ku matematika beh, No thankyou ya. Aku tidak terlalu benci berhitung sih karna sering bantu ibuk jualan, tapi Matematika itu masalah lain ya.
Tidak lamakemudian dosen ku masuk dan mulai menyapa anak anak.
"Selamat pagi anak anak ku tercinta"
"Pagi paaaak" saut anak kelas riuh
"Oh iya.. apa kabar PR Matematikanya, sudah selesaikan silahkan ketua kelas di kumpulkan"
Sak sek sak sek aku segera menyalin jawaban yang belum bisa aku pecahkan. Aku meminjam PR MTK milik kawan ku yang lebih ahli di bidangnya dan saat aku selesai tepat saat ketua kelas tiba di hadapan ku
"Langganan deh kerja dadakan ni anak"
"Hehe.. nih sama punya mia sekalian"
"Mi udah aku kumpulin ya PR mu makasih" kata ku berterimakasih pada mia
"Oke sya sama sama"
Ketua geleng melihat ulah ku. Oh iya dia Bagas ketua kelas ku, dia adalah orang yang biasanya akan menyampaikan info info dari dosen, akademik dll untuk di sampaikan ke kelas kita.
Saat Bagas mulai berjalan membelakangi ku pandangan ku terhenti pada pundak Bagas ketua kelas ku. Tampak ada tangan yang bahunya dari belakang. Aku tidak melihat tubuh, kepala atau semacamnya saat ketua berhadapan dengan ku, namun saat ketua berbalik badan, benar itu hanya tangan.
Tangan itu mencengkran kuat pundak Bagas sampai terlihat ingin mematahakan pundaknya. Mengerikan bahkan tangan itu terus menambah kekuatan cengkramannya hingga membentuj pola cengkraman yang intens di mata orang yang tidak bisa melihat tangan itu.
"Bagas dari mana ya ketempelan kaya gitu" batin ku
Pelajaran pada hari itu pun berakhir, dosen kami mengakhirinya sedikit lebih cepat karena ada acara.
"Baik karna saya ada acara jadi saya cukup kan sampai disini"
"Yeeeeyy.. terimakasih pak"
Terdengar hiruk pikuk anak anak di kelas yang sedang membereskan barang mereka, mata ku masih melihat pundak bagas dan ternnyata masih tangan itu masih di sana. Bagas merapikan barangnya pelan sambil sesekali mengelus pundaknya, saat dia akan beranjak keluar aku mencoba memanggilnya.
"Bagas.." aku berlari kecil menghampiri Bagas
"Are you oke" tanya ku
"Agak kurang enak badan sih, kenapa keliatan ya"
"Iya sih, pucat banget tu muka terus dari tadi ngelus pundak mulu, kenapa gas keseleo habis gendong pacarnya" canda ku
"Dih mana punya aku, gatau nih sakit banhet pundak ku"
(Pasti karna itu deh bantuin nggak ya, tapi gimana caranya ya) pikir ku
"Gas.. ada kotoran tuh di pundak lu" kata ku membuat alasan
"Oh ya mana"
Bagas menepuk nepuk pundaknya untuk membersihkan kotoran yang ku maksut tapi tidak bisa
"Lah mana sih sya"
"Ini loh"
Aku menepuk nepuk pu daknya sambil membaca ayat ayat dan pada tepukan terakhir aku mencengkram pundak ketua berusaha melepaskan tangan itu, aku ransanya ingin muntah bukan kepalang karena tangan busuk itu, daging tangan itu mulai terkupas dan berjatuhan lalu hilang. Aku menahan mual ku, rasanya sudah sampai ubun ubun. Aku masih berusah menarik dan akhirnya tangan itu terlepas dan jatuh ke lantai. Aku tertunduk lemas, aku mual bukan main.
"Sya kamu nggak apa apa"
"Hubgh... ugh aku mau muntah"
Bagas segera membawa ku ke westafel yang ada di depan kelas, tidak ada yang keluar karna aku tidak sarapan pagi tadi.
Aku mencuci tangan ku di westafel
"Bagas, sabun kasi aku sabun cepet" minta ku pada bagas
"Oh sabun bentar ya"
Bagas berlari ke koprasi dan kembali membawakan ku sabun aku segera membuka bungkusannya dan mencuci tangan ku brutal
"Sya kamu kenapa sih"
Ketua heran dan cemas karna aku mencuci tangan ku sangat kencang, aku hanya menggeleng sambil terus mencuci tangan ku dengan kencang. Samar aku melihat raut wajah bagas mulai cemas karna tangan ku mulai memerah, bagas akhirnya menarik tangan ku agar akau menyudahi cuci tangan ku. Aku tau sudah tidak ada yang menempel tapi aku masih membayangkan betapa menjijikkannya, jadi aku mencuci tangan ku.
"Hey what happend, are you oke" 🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Vincar
Oh Matematika engkau sungguh indah🥲🤣🗿
semangat terus Thor, jangan lupa juga Thor 😅
2023-06-27
1
Manusia Biasa
menarik nih ceritanya, jadi inget ama anime itu lupa gw namanya.
2023-04-20
1
Manusia Biasa
temen gw banget, aku termasuk sih
2023-04-20
1