98% anak mahasiswa sudah memenuhi tempat duduk di kelas. Di tengah kesibukan mereka masing masing, tiba tiba ada suara ketukan pintu tok tok tok. Suasana di kelas tiba tiba hening saat terdengar ketuakan pintu.
"Baaaa... haahahah" hiruk pikuk kelas pun kembali terdengar sedang memprotesi ketua kelas yang menjaili mereka
"Huuuu kirain dosen"
"Iya nih ah" protes anak anak di kelas pada Bagas
"Hahahha sorry guys" tawa Bagas pada penghuni kelas, Bagas melewati ku dan menyapa ku. Bagas memegang pundak ku dan berkata "hai sya" sambil tersenyum kemudian duduk di bangku yang ada di belakang ku. Aku hanya membalas sapaannya dengan senyuman. Selang beberapa waktu dosen pun masuk untuk membuka kelas.
"Selamat siang anak anak maaf saya agak terlambat, ada urusan tadi soalnya di gedung tehnik" jelas pak Al di depan kelas
"Selamat siang pak tidak apa apa" balas anak anak riuh menjawab
"Kita tau kok pak kampus kita jarak gedungnya kaya dari desa satu berpindah ke desa lain"
Timpal aldo dan di lanjutkan dengan tawa pak Al dan anak anak di kelas.
Pelajaran hari itu pun di mulai, pak al mulai menjelaskan materi pembelajaran dan anak anak di kelas pun mendengarkan dengan saksama. Aku lagi asik mencatat dan mendengarkan materi yang dibawakan oleh pak Al dan tiba tiba tangan ku berhenti menulis nafas ku seperti tercekat aku tidak bisa mendengar apa apa, yang kulihat hanya hitam rasanya seperti ada sesuatu yang di pakasa ditarik keluar dari ku.
Pada pandangan ku yang hitam aku melihat cahaya biru, emas dan silver. Cahaya itu semakin lama semakin besar dan terang, ditengah cahaya itu aku melihat seutas benang indah yang berwarna seperti cahayanya. Benang itu keluar dari tengah cahaya itu. Anehnya makin lama benang itu makin lama semakin mengetat seperti di tarik paksa oleh seseorang, seraya benang itu di tarik kala itu juga kepala ku rasanya seperi akan pecah sakit bukan main. Sedikit demi sedikit pandangan cahaya dan benang itu mulai kabur dan menghilang aku kembali melihat pak Al yang masih menjelaskan materi dan aku bisa bernafas dengan normal lagu. kepala ku masih sakit dan tidak terasa sedari tadi hidung ku sudah mengeluarkan darah.
Aku memijit alis ku karena sakit kepala ku belum kunjung hilang dan aku menutupi hidung ku yang terus mengeluarkan darah dengan tangan ku. Putri yang menyadari keanehan pada ku. Dia kaget karna buku dan tangan ku sudah penuh darah.
"Sya lu kenapa astaga" putri panik, dia mengambil tisu basah dan tisu kering dari dalam tasnya.
"Sst nanti dosen dengar" bisik ku pada putri
"Gila lu darah semua ke UKS aja yuk, kita ijinin sama pak Al" kata Rey berbisik
"Bentar lagi selesai nggak papa"
"Yaudah lu istirahat aja nanti kita bangunin" kata putri
"Pinjam catatan ya nanti"
"Iya iya.. masih belajar aja lu"
Aku menyumpali hidung ku dengan tisu dan menyandarkan kepala ku di meja, kepala ku masih sangat sakit (aku kenapa deh, ini pertama kali lo aku mimisan sebanyak ini) batin ku heran ditambah dengan sakit kepala luar biasa yang ku alami saat ini. (Apa ada hubungannya dengan benang tadi ya, ah itu ilusi saja loh karena sakit) batin ku sambil menepis pikiran ku yang aneh aneh dan mengistirahatkan kepala ku.
"Sya nasya lu nggak apa apa"
Aku mendengar seseorang sedang memanggil manggil ku sambil menepuk nepuk pipi ku. Aku mengangkat kepalaku yang terasa sangat berat dengan mata yang masih tertutup. Aku membuka mata ku perlahan, pandangan ku belum jelas. Aku mengerjap ngerjapkan mataku dan mulai melihat orang yang ada di hadapan ku
"Loh putri kok rambutnya pendek ya" gumam ku. Setelah jelas melihat ternyata yang di depan ku bukan putri tapi bagas.
"Sya lu nggak papa" tanya bagas
"Nggak papa kok hehehe"
"Panik gue anjir, lu mimisannya banyak banget mana nggak mau ke UKS, lu besok kalo sakit nggak usah turun lah sayang badan lu masih muda" omel putri panjang lebar kaya emak emak lagi marahi anaknya
"Mak mak ebel banget sih hehe iya iya"
"Ya udah pulang yuk istirahat biar Rey yang anter aing tunggu di kampus dulu"
"Nggak usah aku bisa jalan kok, kos ku deket"
"Ngga nggak sia habis kaya gitu mau jalan nggak nggak" larang Rey
"Ya udah biar aku yang anterin nasya" kata Bagas tiba tiba. Semua orang terdiam dan saling pandang. Mereka kaget dengan apa yang di katakan bagas terlebih lagi hendra si wakil ketua bestinya bagas. Aku melihat putri dan rey yang lagi senyum senyum menggoda ku (heeeh si anak kampret akhlakless) batin ku.
"Boleh banget gas, tolong anterin dia pulang ya" kata rey semangat sambil senyum senyum
"Hey nggak usah kos ku dekat kok"
"Udah nggak papa yuk" ajak bagas yang sudah berdiri
"Tapi.."
"Udah ayook"
Bagas segera membawa tas ku sambil membatu ku berdiri dan menuntun ku menuju motornya. Dia menyodorkan helm cadangan untuk ku dan membantu ku mengancingkan helmnya.
"Bay guys aku duluan"
"Bay sya, eh bagas tiati bonceng temen aing ya antar dengan selamat" kata rey sambil tertawa kecil
"Iya iya duluan ya semua, hen nanti habis ini ku jemput tunggu sini ya"
"Iyaa oke"
"Duuh maaf ya hen"
"Udah nggak papa kok sya lu sakit"
Bagas pun menjalankan motornya dan dari belakang rey dan putri berteriak
"Sya pegangan hehehe"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
BLUE SKY
hahahah memang suka keluar jalur sih🤣🤣🤣
2023-07-02
1