Kemudian akupun tersadar dari adegan itu, aku menelan ludah ku karena yang kulihat di gambaran itu Bagas. Aku mendengar Bagas bertanya pada ku, aku mencoba melupakan gambaran yang kukihat tadi, (mana mungkin manusia bisa melihat kejadian masalalu ataupun masa depan orang lain itu hanya mitos) batin ku.
"Bagas, apa sudah? Aku mau lihat sekeliling ku" kata ku sangat semangat
"Dari tadi aku sudah ngebolehin, silahkan di lihat"
"Oh sory nggak dengar hehehe"
Saat aku mencoba melihat sekitar ku perlahan, aku sudah tidak melihat makhluk makhluk yang sebelumnya memenuhi lorong itu lagi. Yang aku lihat hanya lorong panjang kosong yang remang remang.
Aku melompat kegirangan melewati setengah lorong itu tanpa berpegangan pada Bagas lagi, Bagas hanya mengkuti ku dari belakang dengan tertawa tawa kecil yang tengah menertawai ku yang kegirangan seperti anak kecil. Aku melupakan gambaran yang ku lihat saat mengamati mata Bagas karena aku sangat senang.
"Bagas sini" aku memanggil Bagas dengan senyum lebar ku karena teramat senang. Bagas mengahampiri ku dengan sedikit berlari katena dia ada sedikit jauh di belakang ku.
"Why"
"Thankyou" aku memeluk Bagas karena sangat senang dan sangat berterimakasih tapi tidak ku sangka Bagas membalas pelukan ku sambil mengusap usap kepala ku.
Aku merasa aneh saat Bagas memelukku. Aku seperti merasa ada rindu yang aku rasakan didalam dada ku hingga membuat dadaku terasa ngilu saat Bagas makin erat memelukku. Aku meremas Baju Bagas karna aku sangat bingung dengan apa yang kurasakan pada saat ini.
"Sama sama Sya, meskipun kamu hari ini nggak bisa liat makhluk makhluk itu kamu harus tetap ingat kita tetap terlihat seperti cahaya penolong buat mereka jadi usahakan malam ini jangan kemana mana dulu BAHAYA oke" kata Bagas menasehati ku kaya mama ku dirumah
"Iyaaa"
Aku melepaskan pelukan Bagas dan melihat wajahnya lalu aku menanyakan hal konyol yang tidak kusangka keluar dari mulut ku.
"Kamu nggak lagi suka aku kan" tanya ku dengan wajah datar tanpa ekspresi
"Ck ada ada aja udah sana di tungguin kak Arkan tuh, nanti aku tungguin dikelas pojok ya kalo kamu udah selsai samperin aku di kelas oke soalnya urusannku cuma sebentar sama pak agung, udah sana" Bagas menyentil jidat ku saat sudah menyelesaikan perkataannya
"Aww... ya udah sih bareng aja, kan ada alasan tuh kalo telat"
"Dih jadi kambing hitam gue" omel Bagas
Kita berdua akhirnya sampai di depan ruangan kak Arkan dan pak Agung aku menarik nafas sebelum mengetok pintu karena aku tau bakal kena omel sama kak Arkan karena telat. Aku akhirnya mengetok pintu itu dengan segenap nyali ku. Tok tok tok
"Permisi" aku membuka gagang pintu perlahan dan aku melihat ada kak arkan dan pak agung yang lagi sibuk sama komputernya masing masing
"Hai NASYAAAAA... lama banget kamu saya tunguin sampe jenggotan saya ooh ada Bagas juga silahkan masuk Bagass"
"Trimaksih kak" Bagas pun masuk dan langsung menuju ke meja pak Agung
"Dih kalo Bagas aja di silah silahkan tuh"
"Lah suka suka saya dong hahaha"
Aku memberikan beberapa map yang sudah ku persiapkan untuk di berikan kepada kak Arkan dan berbincang mengenai projek kampus yang haru di siapkan beberapa bulan kedepan karena aku harus pergi untuk pertukaran pelajar ke korsel. Di pertengahan pembicaraan kami Bagas menghampiri ku pamit dan akan menunggu di kelas.
"Nasya aku tungguin di kelas ya. Mari pak kak" kata Bagas pamit kepada pak Agung dan kak Arkan
"Iya Bagas selamat ya buat kalian berdua sudah lolos pertukaran pelajar" kata Pak agung memberi selamat kepada kami berdua
"Terimakasih pak" kata ku kompak dengan Bagas lalu Bagas beranjak keluar
"Lah Nasya juga lolos"
"Lah kak kita dari tadi ngomongin projek buat beberapa bulan kedepan kak karna aku mau pergi"
"Oooh iya juga"
"Oh iya kak jangan lupa ya nanti sore gajian loh saya"
"Dih duit aja nggak pernah lupa lu Sya iya iya nanti sore saya transfer"
"Siap Boss"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments