Rumah sakit

Sean duduk di samping ranjang pasien milik Viona,dengan menyilang 'kan kaki nya sembari menatap Viona.

"Apa kau hanya menatap nya saja,tidak mau menjelaskan kepada ku,kenapa kau membawa pulang wanita ini?"

Sean menoleh ke arah Sky yang sedang duduk menyandar di sofa.

"Aku ingin menyiksa nya! sampai ia sadar apa resiko nya mengambil organ orang lain!"tegas Sean,dengan dingin.

Sky membulatkan mata nya mendengar ucapan Sean,

"Sean apa itu tidak terlalu kejam.Kau menyiksa orang yang tidak salah,dia hanya korban yang salah itu dokter Brian,bukan dia!"

"Brian ? bukan kah,aku menyuruh mu untuk mengurung Brian di lantai bawah tanah?"Sean menoleh ke arah Sky,

"Iya"jawab Sky malas,

"Aku akan menemui pria itu nanti,dan aku perlu membuat perhitungan dengan dokter itu.Satu lagi Sky,bagaimana keadaan Mahendra? apa pria mendapatkan hukuman yang setimpal di dalam penjara?"

"Seperti perintah mu,tahanan lain ikut menyiksa nya,kadang dia mendapat makanan,kadang bahkan tidak di beri apapun oleh sipil!"

"Bagus! itu akibatnya menyentuh keluarga Jixong!"ucap Sean dingin,Sky menggelengkan kepala nya.Sahabat nya itu semakin kejam semenjak semua keluarga yang ia cintai mati di tangan musuh.

Setelah menunggu begitu lama,akhirnya Viona siuman,ia langsung membuka mata nya lebar,dan menyadari saat ini ia sudah berada di rumah sakit kembali.

"Kenapa aku ada disini?" tanya Viona yang langsung duduk,menahan rasa sakit di bagian bekas operasi nya.Saat ini Sean,baru saja keluar karena ada hal penting yang harus ia lakukan ,hanya ada Sky yang tertidur di sofa.

"Dia?"Viona melihat ke arah Sky yang tertidur,melihat Sky tidak menyadari kalau Viona sudah bangun.

Viona segera turun dari ranjang pasien,dan melepaskan infus yang terpasang di sana,berjalan dengan perlahan-lahan ke arah pintu keluar,belum sempat keluar Viona melihat dua orang pengawal yang berjaga di pintu,lalu ia masuk kembali ke ranjang nya.

"Aku harus pergi dari sini,ayo Vivi pikirkan cara nya!"gumam Viona yang menutup mata nya.

Viona pun berjalan ke arah balkon,dan berusaha untuk membuka jendela dinding kaca yang ada di dalam ruangan nya.

Kriet!

Viona mendorong pelan jendela tesebut,dan ia mulai keluar,sebelum menginjakkan kaki nya di balkon lebih dulu Viona melirik ke arah Sky, yang tertidur seperti orang mati.

Viona melihat kebawah,sungguh membuat kaki nya gemetar,ia takut bahkan sangat takut,hanya saja tekad nya sudah bulat,pernah bekerja rumah sakit ini,jadi Viona tahu cara kabur yang jitu agar tidak di ketahui oleh banyak orang.

Viona melangkah perlahan - lahan menginjak tembok balkon,lalu melompat ke kamar sebelah,ada beberapa pasien yang terkejut melihat kedatangan Viona.

"Maaf,maaf saya menganggu waktu istirahat Anda semua"ucap Viona sembari menundukkan kepala nya.

"Viona?"seru Kira,saat masuk ke dalam ruangan itu,saat ini adalah jadwal pemeriksaan pasien yang akan di lakukan oleh Mira.

"Sstt,jangan kencang-kencang!"Viona menarik Mira ke dalam kamar mandi,lalu meminta Mira untuk menggantikan baju Mira dan dirinya.

"Apa kau yakin,dengan cara ini akan berhasil?"

"Iya aku yakin,ayolah sebelum pria itu menyadari nya!"

"Eemmm"Mira langsung berganti baju dengan Viona.

Di dalam ruangan inap Viona,Sean sudah kembali dari pekerjaan nya,dan datang untuk menjemput Viona dan Sky.

Ceklek !

Sean terkejut,saat tidak mengetahui adanya Viona di atas ranjang.

"Sky!"teriak Sean,yang berdiri di dekat sofa nya.

"Eemmm"Sky menggeliat saat mendengar nama nya di panggil Sean,tapi belum juga membuka mata nya.

"Sky ! ! !"teriak Sean dengan kencang,langsung saja mata Sky terbuka dengan lebar,bahkan kini ia sudah duduk di atas sofa dan menatap ke arah Sean,yang sedang menatap nya dengan tajam,raut wajah nya di penuhi amarah yang tak dapat di redamkan lagi.

"Dimana Wanita itu!"teriak Sean lagi,sembari menunjuk ke arah ranjang pasien yang kosong melompong.

"Tadi dia tidur disitu,saat aku tertidur!"ujar Sky,yang kini berdiri dari tempat duduk nya,lalu berjalan ke arah ranjang pasien.

"Cari wanita itu sampai dapat,kalau kalian gagal,kamu tau akibat nya!"

Brak!

Sean membanting pintu kamar Pasien,Sky pun keluar dan mencair keberadaan Viona.

"Cari wanita itu sampai dapat!"teriak Sky,yang kini mulai mencari Viona,bahkan Sky memeriksa ruangan cctv,untuk mencari jejak terakhir yang Viona lewati.

Viona sudah sampai di luar rumah sakit,kini ia berada di tempat parkir,tanpa berpikir panjang,ia langsung menyelinap masuk ke dalam mobil yang ada di sana.

"Semua saja mereka tidak menemukan ku"gumam Viona yang berada di dalam mobil orang lain,ia sudah memakai baju perawat milik sahabat nya itu.

Mobil yang di naiki oleh Viona telah bergerak meninggalkan parkiran rumah sakit.

"Aku akan pergi kesana! jangan biar 'kan siapapun dapat membebaskan pria tua itu!"tukas laki-laki itu.Viona membulatkan mata nya mendengar suara pria yang sedang duduk di belakang sopir,dan tentu saja Viona mengenali suara itu.

'Sean'Viona menutup mulut nya,agar tidak di ketahui oleh Sean,saat ini ia berada di dalam mobil Sean.

'Sungguh sial! lari dari singa malah masuk lobang buaya!'Viona memejamkan mata nya,menahan sesak nafas karena berada di ruangan yang pengap.

Tak lama kemudian,mobil Sean berhenti tepat di depan kantor polisi.Mengetahui semua orang telah turun dan pergi,Viona pun segera turun,untuk mencari tahu keberadaan Mahendra.

Baru saja Viona ingin masuk,ia melihat Sean yang keluar dari tempat itu,Viona langsung bersembunyi,agar tidak di lihat oleh Sean yang keluar dari tempat itu.

Begitu Sean masuk ke dalam mobil,tanpa sengaja ia melihat seseorang yang sangat mirip dengan Viona.

'Wanita itu? mungkin hanya perasaan ku saja!'

"Kita kembali ke Villa!"

"Baik Tuan!"

Mobil Sean pergi meninggalkan kantor polisi,mengetahui mobil itu telah pergi,Viona langsung keluar dan menemui Mahendra.

"Permisi,saya ingin menjenguk tahanan atas nama Mahendra!"

"Maaf,tahanan atas nama itu tidak di perbolehkan untuk menjenguk nya!"

"Tapi saya anak nya,sekali saja,saya ingin melihat nya,saya janji tidak akan membuat keributan,tolong ijinkan saya untuk bertemu dengan Papa saya!"

Setelah melihat Viona yang memohon,akhir nya Viona di perbolehkan untuk menemui Mahendra.

Viona duduk di depan dinding kaca pembatas tahanan dengan pengunjung.

"Viona!"seru Mahendra yang terkejut melihat anak nya sudah tiba di kantor polisi.

"Papa,katakan pada ku kalau papa di jebak!"tegas Viona,

"Maaf,papa mengecewakan kamu,Viona hidup lah dengan damai,jangan pedulikan Papa,Papa tidak apa-apa!"setelah mengatakan itu,Mahendra langsung kembali ke sel tahanan,

"Papa..!"teriak Viona,saat melihat Papa nya yang pergi.

"Papa Viona mohon,cerita sama Viona apa yang telah terjadi!"

"Nona Viona,tolong tinggalkan tempat ini,anda sudah membuat keributan disini!"

Beberapa penjaga disana mencoba mengusir Viona,agar tidak membuat keributan di dalam kantor mereka.Dengan perasaan kecewa nya,Viona pergi meninggalkan kantor polisi.

"Aku harus mencari tahu keberadaan Brian,hanya Brian yang dapat menolong ku saat ini,tapi dimana dia?"gumam Viona,yang tahu saat ini Brian ada di tangan Sean.

Terpopuler

Comments

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Jangan jahat2 sama viona sean..

2023-02-08

0

AJM

AJM

lanjut thorr

2023-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!