Sky membuka pintu villa,lalu ia melirik ke arah Sean.
"Kenapa tidak ada pelayan satu pun di villa,dimana pengawal yang biasa berjaga disini?"Sky menoleh ke arah Sean,pria itu hanya diam saja.
"Sean!"
"Aku memindahkan pelayan dan pengawal ke mansion!"
"Kamu serius?"
"Eeem"
Ceklek !
Pintu villa terbuka,suasana begitu gelap,tidak ada lampu yang menyala.Sky langsung berjalan ke arah saklar,dan menghidupkan lampu di dalam villa,baru lah mereka dapat melihat seisi villa.
Pandangan Sean teralih kepada sosok yang berbaring di atas sofa.
"Dia tidur disini?"tanya Sky,saat melihat Viona tertidur diatas sofa,masih menggunakan celemek di tubuh nya.
"Bangun 'kan wanita itu!"titah Sean,Sky pun berjalan ke arah sofa.
"Bangun!"panggil Sky,
"Bangun!"panggil Sky lagi,namun tidak ada jawaban dari Viona.
"Nona Viona bangun"ucap Sky dengan lembut,setelah dari dapur,Sean kembali lagi ke ruangan tamu dan berjalan ke arah Sky dan Viona.
Byuurrr....!
"Aah,banjir - banjir.Astaga!"Viona langsung duduk di atas sofa,saat dirinya di siram air oleh Sean,
"Sean,apa yang kau lakukan?"Sky menatap Sean,
"Aku sedang melakukan tugas ku!"ujar nya lalu kembali ke dapur.Viona yang masih dalam keadaan linglung ia menatap Sky yang saat ini berdiri di depan nya.Baju atas Viona basah akibat air yang di siram oleh Sean.
"Aku lapar,siap 'kan makanan nya!"teriak seseorang dari arah ruang makan.Viona langsung bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan ke arah meja makan.Tentu saja,Sky mengikuti nya dari belakang.
"Dimana makanan nya?"
"Masih ada di dapur,aku akan mengambil nya"
Viona pun bergegas pergi untuk mengambil makanan yang telah ia siap 'kan.Begitu meja hampir penuh dengan hidangan yang di buat oleh Viona.Namun,tak satu pun dari makanan itu yang mengunggah selera Sean.
"Apa yang kau masak? aku bukan seekor kucing yang akan nafsu bila melihat makanan sampah ini!"ketus Sean,
*Prang!
"Aah*!"
Mangkuk sup berhamburan ke lantai dan itu membuat Viona terkejut,berbeda dengan sky yang sudah terbiasa dengan sikap Sean.
Kriit!
Sean berdiri dan mendorong kursi nya,meninggalkan Viona dan Sky di meja makan.Viona langsung membereskan lantai dengan membersihkan semua pecahan mangkuk.
"Astaga!"terdengar suara Sky dari arah dapur,Viona yang berjongkok di lantai menoleh,lalu menghampiri pria itu.
"Apa yang terjadi Tuan?"tanya Viona,saat itu berdiri di ambang pintu dapur.
"Kau masih bertanya? ini dapur,apa tempat rongsokan,kenapa berantakan begini?"Sky mengerut 'kan dahi nya,lalu ia melipat ke dua lengan kemeja.
"Maaf Tuan,ini pertama kali saya memasak,jadi saya belum terbiasa!"ungkap Viona,yang melangkah masuk ke dalam dapur.Viona pun membersihkan dapur,dengan di bantu oleh Sky.
Pria yang masih memiliki sedikit hati di tempat itu,hanya lah Sky,kalau Sean,jangan di tanyakan lagi,udah bicara nya sedikit,pedes lagi dan enggak bisa di ajak kompromi.
Tepat di jam sepuluh malam,ke dua nya berasa di ruang tamu.Sky memperhatikan baju Viona yang basah,lalu ia merasa kasian pada wanita itu.
"Ikut aku!"
Tanpa menjawab,Viona pun mengikuti Sky ke lantai dua,lalu Sky masuk ke dalam sebuah kamar yang cukup besar,lebih tepat nya tempat penyimpanan barang-barang yang masih di pakai.
Sky mendorong pintu lemari berukuran besar,terlihat banyak baju yang bergantungan disana.
"Aku pikir ukuran mu sama dengan dia,pakai saja yang ini,baju kamu sudah basah!"Sky memberikan sebuah dress coklat kepada Viona milik Fonna.Awal nya Viona menolak,namun Sky memaksa karena tidak ingin wanita ini jatuh sakit,memakai pakaian basah.
"Kamu ganti saja,aku harus pergi,masih ada pekerjaan yang harus ku kerjakan!"
Sky meninggalkan Viona di dalam ruangan itu,setelah Sky pergi Viona langsung berganti baju.
Blam!
Viona keluar dari ruangan itu,lalu ia berjalan untuk turun tangga.Namun,seseorang menarik kasar tangan nya.
"Apa yang kau pakai?"tanya Sean,menatap tajam ke arah Viona,dan melihat baju milik Fonna di tubuh Viona.
"Tuan Sky,memberikan ini karena baju saya basah Tuan!"
"Aku tidak mau tahu,kau harus melepaskan ini,biar pun aku meminta mu untuk menikah dengan ku, kau tidak bisa menggunakan sembarangan barang milik Fonna!"teriak Sean dengan lantang.
"Aku tidak memilki baju yang lain,biar 'kan satu ini aku pakai malam ini,aku janji tidak akan memakai yang lain lagi!"Viona memohon,agar Sean berbaik hati melepaskan nya.
Viona takut melihat sorotan netra Sean,yang tidak berkedip.Netra itu nampak memerah,dan juga wajah Sean,cukup datar tanpa ekspresi.
Awal nya Viona berpikir,ia bisa menangani masalah nya dengan Sean,tapi begitu melihat Sean dari dekat,ia sudah bisa menebak hidup dan mati nya kali ini ada di tangan Pria kejam ini.
"Aagrh,tidak! lepas ini sakit!"
Sean,menarik kuat rambut Viona yang terurai,ia membawa ke kamar,milik Sean.
Brak!
Sean membanting pintu kamar,lalu melempar tubuh Viona ke atas ranjang,dengan memaksa Wanita itu melepaskan baju milik Fonna.
Sekuat tenaga Viona mempertahan dress yang ia pakai.Meskipun Sean,berhasil menarik hingga bawah nya robek,Viona masih ingin mempertahankan.
"Tuan ku mohon,biarkan aku pergi,hiks!"
"Jangan lakukan ini,aku tidak memiliki pakaian yang lain!"
Sean,tidak mendengar teriakan Viona,seakan ia menjadi tuli di depan wanita itu.Viona terus menangis,sehingga membuat Sean,semakin ingin menyiksa nya.
Pak!
"Aaakh"
Satu pukulan tali pinggang mengenai lengan Viona.Entah sejak kapan pria itu melepaskan sabuk di pinggang nya.
Pak!
"Aaaggrh!"
Teriakan Viona semakin kuat di dalam kamar itu,dan beberapa menit kemudian suara nya terdengar melemah.
"Kau tau,kenapa aku membawa mu ke sini? dan ingin menikahi mu?"Sean mencengkram kuat dagu Viona,lengan nya terluka,serta kaki nya juga,banyak noda merah yang bertaburan di tubuh Viona akibat ulah Sean.
"Aku ingin menikahi mu,agar aku bisa menyiksa mu hingga mati!"tegas Sean,
"Kesalahan yang kau lakukan adalah,menyentuh bagian dari keluarga ku,Kau tidak akan sesial ini jika kalian tidak menyakiti Fonna!"ucapan Sean,kembali terdengar begitu tegas di telinga Viona.
Beberapa kali,pria ini menyebut nama Fonna,seakan menegaskan jika Fonna adalah wanita paling berharga di hidup nya.
Sean menghempaskan tubuh Viona yang lemah,lalu ia kembali meraih sabuk yang ada di atas ranjang,dan ingin memukul Viona lagi.
"Ji..Xong..!"lirih Viona,sebelum kesadaran nya menghilang sepenuh nya.Sean terkejut,karena Viona memanggil nya dengan sebutan itu,karena hanya Fonna yang akan memanggil nya dengan nama itu.Flaura saja tidak mendapatkan izin itu dari Sean.
Sean pun melemparkan sabuk itu ke sembarangan tempat,lalu ia beranjak pergi meninggalkan Viona di atas ranjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Listra Puli Manullang
kita nikmati alur cerita nya pasti bucin juga Sean
2024-06-17
0
Bambang Setyo
Jangan sadis2 napa jadi orang sean.. Klo viona akhirnya mati kau akan menyesal...
2023-02-18
0
Rokhyati Mamih
Sean katanya ngga cinta Fonna tapi sifat mu gitu ....ke Viona
2023-02-18
0