Satu Minggu kemudian

Viona sudah satu Minggu berada di apartemen Brian.Bahkan,ia tidak pernah tahu bagaimana kabar Mahendra satu Minggu ini.

"Brian,Papa ku ada hubungi kamu enggak?"

"Ada kemarin,dia nitip salam untuk mu,katanya belum bisa datang untuk melihat mu"

"Enggak apa-apa,mungkin Papa sibuk!"

Brian memberikan bubur untuk Viona,gadis itu langsung mengambil nya.

"Kau enggak makan?"

"Udah tadi,aku mau pergi belanja dulu,kamu enggak apa-apa ku tinggal 'kan?"

"Aku enggak apa-apa!"

Brian mengambil jaket dan topi nya serta kaca mata hitam,lalu bersiap untuk keluar dari apartemen.

Blam !

"Eem...Eeem"

Baru saja pintu apartemen milik Brian tertutup,lalu seseorang sudah membekap mulut nya dari belakang.Brian berusaha menendang pintu itu,namun kaki nya tak sampai.

Mereka segera menyuntik obat bius ke leher Brian,sehingga membuat Brian jatuh pingsan.Dari dalam ruangan,Viona sedang menonton televisi,ia tahu saat ini ada suara ribut dari luar,namun Viona hanya mendengar sekilas.

Suara televisi pagi ini menyiarkan beberapa orang yang terlibat dalam kasus korupsi proyek milyaran,salah satu nya ada Mahendra Papa Viona,membuat Viona terkejut,hingga mangkuk di tangan nya terjatuh.

prang!

"Papa !"gumam Viona,sembari ke dua tangan menutup mulut nya yang kaget.Dia melihat Mahendra di bawa oleh beberapa petugas kepolisian.

"Hiks...Enggak mungkin! ini enggak mungkin.Ini pasti ada yang salah"

Tok ! Tok ! Tok !

Terdengar suara ketukan dari luar,Viona segera bangkit untuk memeriksa nya,ia pun mematikan televisi.

"Hiks,tunggu!"Viona menyeka air mata nya saat bergerak ingin membuka pintu.

Ceklek !

"Cari siapa?"tanya Viona dengan membuka pintu begitu lebar.Betapa Viona terkejut saat melihat seorang pria yang berdiri di depan pintu apartemen Brian.

"Tu-Tuan,sedang apa anda disini!"

"Aku datang kemari untuk menjemput Mu!"tegas Sean langsung pada intinya.

"Tapi,aku tidak ingin pergi bersama dengan Tuan,karena kita tidak saling kenal!"

"Aku datang kemari bukan untuk tawar menawar dengan mu.Segera bawa perempuan ini bersama dengan kita!"titah Sean,kepada Mike dan Mattew.

"Baik Tuan"ke dua nya memegang lengan Viona.

"Tidak,lepas! ku mohon lepas,aku tidak ingin ikut tolong!"

Viona berusaha memberontak,agar mereka mau melepaskan dirinya.

"Diam!"teriak Sean,saat berbalik dan wajah nya begitu dekat dengan Viona,suara teriakan itu mampu membuat Viona seketika terdiam.

Sean dapat melihat netra Viona dari dekat,netra yang berkaca-kaca,tapi itu justru membuat Sean tidak tega,ia merasa sakit memperlakukan Viona begitu kejam.Padahal,kedua nya tidak memiliki ikatan apapun,hanya saja saat ini jantung Fonna ada pada Viona,setiap kali Sean menatap Viona ia selalu teringat akan Fonna.

"Bawa dia!"titah Sean kemudian,setelah ia menatap Viona dengan begitu lama.Viona mulai memberontak lagi,sekali lagi Sean berbalik dan mencengkram dahi Viona.

"Ikut aku,atau sahabat mu yang dokter itu mati!"ancam Sean,

Glek!

Viona menelan ludah,ia terdiam Sean melepaskan dagu Viona,lalu berbalik dan melanjutkan jalan nya menuju lift.

Tiba di dalam lift,Viona hanya terdiam,dia tidak ingin Brian dalam bahaya.Bagaimana pun Brian sudah banyak membantu nya.

Tiba di tempat perkiraan,Sean langsung masuk ke dalam mobil,setelah Mike membuka pintu,lalu mendorong tubuh Viona agar juga ikut masuk,dan duduk di sebelah Sean.

"Dimana Brian?"tanya Viona,saat mobil sudah bergerak.

"Apa kau sangat merindukan nya?sehingga kau tidak bisa tidak melihat nya walau hanya berpisah sebentar?"tanya Sean,menoleh ke arah Viona yang berjarak lima jengkal dari tempat duduk nya.Viona memalingkan wajah nya,ia tidak sanggup melihat wajah bringas Sean.Tampan dan gampang membuat orang terpikat,hanya saja Viona saat melihat nya membuat ia takut,bahkan Viona tidak berani membantah ucapan pria itu.

Di dalam mobil,Viona duduk dengan tenang,hanya saja detak jantung nya berdetak lebih kencang dari biasa nya.Di saat Viona berada di dekat Sean,ia selalu merasa jika tubuh nya selalu menurut dengan perkataan Sean,bahkan ia tidak berani untuk menolak.

Seperti saat ini,jantung Viona sedang tidak baik-baik saja.Viona dapat merasakan jika jantung nya merespon keberadaan Sean.

Sean melirik ke arah Viona yang terlihat begitu aneh.Viona tidak duduk dengan tenang,ia terlihat begitu gelisah,tangan nya menyentuh dada,Viona merasakan detak jantung yang sangat hebat.

"Apa ini normal?"gumam nya dengan pelan,Sean menaikan alis nya saat melihat sikap Viona yang aneh.

Lima mobil bewarna hitam,yang mengikuti mobil yang di tumpangi Viona,mobil itu ikut masuk ke dalam halaman villa yang cukup besar dan halaman nya begitu luas.

Villa itu terlihat begitu megah dan mewah,bahkan lebih cantik dari punya keluarga Viona.

Ceklek !

Sky membuka pintu untuk Sean,lalu pria itu segera turun.

"Antar wanita itu,ke kamar atas!"titah Sean,Sky mengangguk nya.Sementara Sky membawa Viona ke kamar atas,Sean pergi masuk ke mobil lain.Satu menit kemudian mobil tersebut sudah pergi meninggalkan tempat itu.

Viona menoleh ke belakang,ia melihat Sean yang kembali pergi menggunakan mobil lain.

Tiba di depan pintu villa,mereka sudah di sambut oleh dua orang pelayan yang bekerja di villa.

Deg!

Viona memegang jantung dadanya.Perasaan nya seperti di aduk-aduk,bahkan ia sangat familiar dengan tempat tersebut,padahal Viona tidak pernah datang ke tempat itu.

"Selamat datang Nyonya muda!"sapa dua orang pelayan,Viona terkejut.

"Siapa yang Nyonya muda,saya bukan Nyonya muda,saya hanya lah orang luar,yang di paksa ikut untuk datang kemari!"tegas Viona,menatap lekat ke arah pelayan tersebut.

Ceklek !

Pintu terbuka,sekali lagi Viona merasakan kedamaian saat melihat ke dalam ruangan tersebut di saat pintu terbuka.

"Apa ini nyata?"gumam Viona,ia sangat familiar dengan tempat itu,tapi ia yakin ia belum pernah ke tempat ini.

"Silahkan masuk,saya bisa mengantar anda ke kamar atas!"

Viona pun melangkahkan kaki nya saat mendengar ucapan Sky.Viona dan Sky menaiki satu persatu anak tangga,seraya memperhatikan seluruh tempat yang tak asing bagi nya.

Tiba di lantai dua,setelah memutar anak tangga yang hampir berbentuk bundar itu,sungguh villa yang luas.

"Nona Viona,ini kamar anda silahkan masuk"

"Tapi saya tidak ingin tinggal disini"

"Tolong patuhi perintah Tuan,jika anda bisa bersikap baik,mungkin Tuan akan bersikap lebih lembut dengan anda!"

Sky membuka pintu kamar untuk Viona,baru setengah terbuka,Viona dapat mencium aroma mawar yang cukup menyengat dari dalam kamar tersebut.

Begitu pintu terbuka lebar,Viona langsung merasakan kepala nya sakit,dan pandangan nya mulai kabur,saat merasa kepala nya ikut memutar.

"Aakh!"Viona menyentuh dada nya,sebelum ia kehilangan ke sandaran,Viona sempat mengeluh dan memegang dada.Sky yang melihat itu jadi panik.

Terpopuler

Comments

Diah Mardiah

Diah Mardiah

klu gak salah ini namanya sama kayak mafia bucin ya..

2023-05-06

0

Rokhyati Mamih

Rokhyati Mamih

bau mawar kaya bau sesajen ya Vi

2023-02-06

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Viona gak suka aroma mawar kayanya... Beda sama fonna...

2023-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!