Malam pesta

Sean sudah menunggu kurang lebih dua jam di ruang tamu.Namun, tidak terlihat ada nya Viona yang turun dari tangga.

Sean menatap layar iPad nya, sesekali melirik ke arah tangga.Mencari sosok Viona yang akan ia bawa ke pesta malam ini.

"Kenapa belum pergi, Tuan Maros sudah menunggu mu begitu lama disana!"suara Sky, mengejutkan Sean, yang sedang fokus mengerjakan laporan nya di iPad.

"Wanita itu belum turun"

"Mungkin dia, tidak akan pergi"

"Dia tidak punya hak untuk menolak!" Sean bangun dari tempat duduk nya, lalu memberikan iPad itu kepada Sky.

"Vi..." ucapan Sean, terpotong saat melihat Viona yang menuruni satu persatu anak tangga. Padahal Sean, baru saja ingin meneriaki nama wanita itu.

Pandangan Sean, tidak teralihkan oleh kecantikan Viona.Gaun yang di siapkan oleh Sean, untuk Viona cukup cantik, sehingga membuat Pria ini mengagumi kecantikan Viona dalam diam nya.

"Apa Tuan suami menunggu begitu lama?" seru Viona, begitu sampai di lantai dasar.

"Tunggu Aku di mobil!"

Sky mengangguk, lalu pergi meninggal dua orang itu ruang tamu.

"Jangan membuat Aku malu di tempat pesta.Kau harus bisa menjaga sikap mu, jika kau berani melawan, akan ku pastikan aku akan membuat Brian menerima akibat nya dari sikap mu!" tegas Sean, lalu ia pergi meninggalkan Viona.Wanita ini hanya menghela nafas lalu menyusul Sean, yang sudah duluan tiba di luar rumah.

'Selalu saja mengancam orang yang lemah' dengan langkah kesal Viona berjalan ke arah mobil, Viona langsung masuk, saat Sky sudah menghidupi mobil nya.Sean, duduk bersama dengan Sean di belakang kemudi.

Acara pesta yang diadakan oleh Tuan Maros, tergolong cukup privat.Pria itu adalah saingan bisnis Sean di dunia bisnis.Hanya saja, Tuan Maros melakukan bisnis ilegal seperti Narkotika dan juga perdagangan manusia.

Sean, menentang bisnis itu.Namun, dia tidak pernah menganggu bisnis Tuan Maros, selama pria itu tidak pernah mencari masalah dengan Sean.

Meskipun saingan bisnis, keduanya terlihat baik, dan saling menguntungkan satu sama lain.

Tiba di tempat pesta, Sky membuka pintu untuk Sean, dan Viona. Setelah ke dua nya turun, Sean langsung menggandeng tangan Viona. Awal nya Viona menolak, namun saat melihat sorotan netra Sean, Viona menciut, apalagi Sean telah memperingati nya sebelum pergi ke pesta.

"Selamat datang Tuan Sean, terimakasih sudah memenuhi undangan saya" Tuan Maros menyambut Sean dengan ramah.

Sean pun bersikap normal di depan Tuan Maros, apalagi itu di tempat pesta yang besar, banyak kalangan atas, seperti pejabat dan beberapa kolega penting Sean, ikut hadir disana.

"Erin, sini sayang. Temani Tuan Sean mengobrol, Papa akan pergi melihat tamu yang lain" seru Tuan Maros, lalu pergi meninggalkan Erin bersama dengan mereka.

"Senang bertemu dengan mu Tuan Sean" sapa Erin, namun Sean mengabaikan uluran tangan Erin.

"Sama-sama" Sky membantu nya, karena tidak ingin suasana menjadi canggung.

"Tidak menyangka kali ini, Anda datang bersama dengan pasangan anda" ujar Erin, sembari melirik ke arah Viona. Viona hanya menanggapi nya dengan senyuman kecut.

"Tuan Sky, apa Nona ini pasangan anda?" tanya Erin, kenapa Sky. Pria ini malah tersenyum, karena pemilik nya ada di depan Erin.

"Oh, maaf Nona Erin Saya lupa memperkenalkan istri saya kepada anda, Dia istri saya Viona Mahendra"

"Heeemm, sayang sekali. Tenyata saya telat satu langkah, padahal saya sangat mengagumi Anda Tuan Sean" tukas Erin, pandangan nya masih menatap lekat ke arah Viona.

"Saya juga minta maaf, karena saya di paksa berada di tempat ini, jika anda mau saya bisa memberikan posisi ini untuk Anda" ujar Viona, dengan senyuman tanpa rasa bersalah.

Sean menatap Viona dengan tajam, seakan - akan ingin memakan wanita itu hidup- hidup. Sky pun merasakan jika aura nya sudah berubah, bahkan bulu kuduk nya berdiri seketika saat melihat raut wajah Sean.

"Anda sangat terus terang, saya merasa tidak enak telah mengatakan itu kepada Anda!" Erin kembali tersenyum.

Perbincangan mereka di kejutkan dengan musik dansa, terlihat banyak orang yang sedang berdansa dengan pasangan mereka.

"Tuan Sean, mau kah engkau berdansa dengan ku malam ini ? jangan menolak ku, sekali saja" mohon Erin, Sean melirik Viona, meminta bantuan wanita ini untuk membantu nya.Namun, Viona malah tidak mempermasalahkan soal itu.

"Benar sekali, saya dapat mengijinkan nya!"

Setelah mengatakan itu, Viona berjalan ke arah meja hidangan, ia hanya mengambil segelas minuman di atas meja itu.

Sky mengikuti nya, karena tugas dia menjaga Viona. Sean dengan penuh kekesalan harus menerima tawaran Erin, karena tidak ingin membuat kekacauan di tempat itu.

Erin dan Sean berdansa begitu mesra.Wanita ini sengaja memperlihatkan nya di depan Viona. Hanya saja, itu tidak membuat Viona cemburu.

Semakin lama, terlihat dansa itu sangat intim bahkan Erin meletakkan kepala nya di bahu Sean, membuat pria ini tidak nyaman.

"Boleh kah saya berdansa dengan anda?" seru seseorang, Pria yang di kenal musuh bebuyutan Sean. Orang yang telah menyerang markas Sean dua hari yang lalu.

"Vi.." panggil Sky untuk menghentikan Viona, karena Sky tahu permasalahan Sean dan Pria itu.

"Dengan senang hati" Viona pun menerima uluran tangan Pria itu, lalu pria itu mengecup punggung tangan Viona. Membuat darah Sean mendidih seketika, bahkan ia meremas dengan kuat tangan Erin.

'Hadehh...Ini orang cari penyakit!' Sky pun meletakkan gelas nya kembali dan ingin menghentikan Viona. Namun, langkah nya terhenti oleh Tuan Maros, yang sedang mengajak nya untuk mengobrol.

"Aku Delon Dark. Teman dari Sean" pria itu berbohong, untuk menyakinkan Viona.

"Viona" jawab Viona singkat.

"Kamu cantik dengan pakaian ini, kamu juga terlihat sangat menantang, ingin sekali mengajak mu berkenalan lebih dekat lagi" ujar Delon, Viona tersenyum kecut, saat merasa ada yang tidak beres dengan gerakan tangan Delon, yang tiba - tiba dari pinggang semakin turun hingga ke pantat nya.

"Lepas!" titah Sean, mencengkram kuat tangan Delon yang ingin menyentuh pantat nya. Sorotan netra Sean, membuat Delon tidak berani membuat nya tersinggung lebih parah lagi.

Delon pun segera melepaskan tangan Viona, dan mereka bertiga saling pandang satu sama lain.

"Duluan saya mengenali Nona Viona. Kenapa Tuan Sean, suka sekali menganggu orang, apa Anda sudah kekurangan wanita di atas ranjang?" cibir Delon.

Dugh!

"Jaga ucapan mu" satu pukulan berhasil mendarat di wajah Delon, sehingga membuat semua orang melihat ke arah mereka.

"Sean, apa yang kamu lakukan" Viona berusaha menahan Sean, agar tidak memukul Delon lagi.

"Ikut aku!"

Sean, menarik paksa Viona dari tempat itu, Sky mengikuti nya dari belakang. Tiba di mobil, Sean langsung mendorong tubuh Viona agar segera masuk ke dalam mobil.

Terpopuler

Comments

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Viona cari masalah.. Kasian klo brian yg kena imbasnya nanti..

2023-02-23

1

Tri Wati

Tri Wati

sean cemburu ya....😴😊😊

2023-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!