Taman Baca Kasih Bunda

Akhir pekan pun tiba, sama seperti beberapa pekan yang lalu, hari ini pagi-pagi Opa Tendean sudah datang ke rumah Anaya dan Tama. Tentu Si Opa memiliki maksud dengan datang ke rumah Anaya pagi-pagi. Namun, maksud itu baru akan dia sampaikan ketika sudah bertemu dengan Anaya dan Tama.

"Permisi," sapanya dengan mengetuk pintu rumah Anaya dan Tama. "Anaya ... Tama," panggil Ayah Tendean lagi.

Tidak berselang lama, ada Tama yang membukakan pintu rumah bagi Ayah Tendean dengan menggendong Charla di sana.

"Opa," sapanya dengan tersenyum kepada ayah mertuanya itu. "Mari masuk Opa," ucap Tama dengan membuka pintu dengan lebih lebar supaya ayah mertuanya bisa masuk ke dalam rumah.

"Makasih ... masih sibuk yah?" tanya Ayah Tendean.

"Enggak sih Ayah ... sudah menjelang jam 10.00 juga, jadi kami baru nyantai. Maaf kalau Sabtu dan Anaya tidak sedang kuliah, sukanya nyantai, Yah," balasnya.

Ayah Tendean pun menganggukkan kepalanya perlahan, "Iya ... tidak apa-apa. Menikmati hidup. Kan Senin sampai Jumat, kamu juga sudah bekerja. Jadi, kalau Sabtu gitu agak bersantai kan tidak masalah," balas Ayah Tendean.

Tidak berselang lama, Anaya dan Citra serta Charel juga turun dan melihat siapa yang datang. Melihat kedatangan Opanya, Citra pun langsung menghambur dan memeluk Opanya itu.

"Opa," sapanya dengan begitu senang.

"Iya ... Opa kangen sama Citra," balas Opa Tendean.

Anaya pun tersenyum, "Ayah kok sudah rapi pagi-pagi sih?" tanyanya.

Ayah Tendean tersenyum dan menggerak-gerakkan kakinya perlahan. Kemudian Ayah Tendean menyampaikan niatannya kepada Anaya sebagai putri tunggalnya.

"Aya, hari ini Ayah mau ajak Citra ke Taman Baca Kasih Bunda apa boleh?" tanya Ayah Tendean.

Belum memberi jawaban, rupanya Anaya dan Tama sama-sama tersenyum, "Oh, mau ketemu sama Oma Dian yah?" tanya Anaya di sana.

Ayah Tendean pun tertawa, "Iya ... Ayah dapat undangan karena hari ini Dianti juga akan melaunching bukunya, jadi sekalian," balasnya.

"Dibawain buah tangan, Ayah," balas Tama.

"Ayah sudah tua, Tam ... apakah masih mungkin memberikan buah tangan," balasnya.

Tama pun tertawa perlahan, "Ucapan selamat saja Ayah ... kecuali Ayah mau mengatakan cinta kan tinggal bawa bunga," balas Tama.

Ayah Tendean pun tertawa, "Masih lama ... Ayah tidak mau gegabah. Sudah tua, juga harus bijak. Mendampingi di hari tua itu lebih susah dibandingkan mendampingi ketika masih muda. Ketika kita sudah tua, yang kita pikirkan adalah perihal hari tua, di mana tenaga kita sudah berkurang, ada kekhawatiran usai pensiun, bahkan dengan ajal yang sebenarnya kita juga tidak pernah tahu. Jadi, Ayah harus berpikir dengan baik."

Problematika yang dihadapi dan dipikirkan oleh mereka yang berusia tua dan muda tentu berbeda. Pun terlihat bagaimana mereka berpikir dan harapannya akan masa depan. Jika dulu ketika Tama masih menjadi duda, yang dia pikirkan adalah rasa cinta yang akhirnya bisa memperbaiki hidup untuk maju dan memberikan sosok ibu yang baik untuk Citra. Akan tetapi, untuk Ayah tendean, dia memikirkan pendamping yang akan mendampinginya di usia yang sudah tidak muda lagi dan bayang-bayang akan tutup usia yang bisa terjadi kapan saja.

"Dijalani dulu saja Ayah ... tidak usah buru-buru. Sampai nanti hasrat itu ada," balas Tama.

Ayah Tendean pun menganggukkan kepalanya, "Iya ... ya sudah, Citra ikut Opa mau?" balas Ayah Tendean yang kini hendak mengajak Citra bersamanya.

"Kemana Opa?" tanyanya.

"Ke Taman Baca milik Oma Dian. Gimana, Citra mau ikut Opa enggak?"

Citra menatap ke Mamanya terlebih dahulu, "Boleh Ma, kalau Citra ikut Opa?"

"Boleh Sayang ... hati-hati loh yah ... berjalan saja pelan-pelan, biar tidak jatuh. Oke," balas Anaya.

"Iya, oke Mama ... Papa, Citra ikut Oma yah," pamitnya.

Akhirnya Opa Tendean mengajak Citra untuk menuju ke Taman Banda Kasih Bunda yang didirikan oleh Dianti. Di sana, mereka memang memilih datang biasa saja. Namun, sebelum sampai di tempatnya, Citra berbicara sesuatu kepada Opanya.

"Opa, di sana banyak anak-anak?" tanyanya.

"Mungkin, Citra ... ada apa?"

"Opa punya uang? Belikan anak-anak donat dong Opa. Biar mereka senang," balasnya.

Menuruti ide dari Citra, Ayah Tendean mampir ke toko donat terkenal, dan kemudian memesan tujuh kotak besar donat yang akan mereka bawa sebagai oleh-oleh untuk anak-anak yang mungkin saja ada di sana.

"Citra mau kue enggak?" tanya Opa Tendean.

"Enggak ... buat teman-teman di sana saja Opa. Katanya Mama, kalau kita memiliki rezeki lebih, harus berbagi, Opa," ucap Citra.

Ayah Tendean merasa bangga dengan Anaya karena bisa mengajarkan hal yang begitu baik kepada Citra. Ketika besar nanti sudah pasti Citra akan menjadi anak yang berkarakter baik karena didik yang baik dari Anaya dan Tama. Setelahnya, mereka kembali memasuki mobil dan menuju ke Taman Baca Kasih Bunda.

Begitu mobil itu sudah berhenti, tampak Dianti yang sedang mengobrol dengan anak-anak kecil di taman depan yang ada di depan taman baca itu. Melihat kedatangan Opa Tendean dan Citra pun, Dianti segera menyapa keduanya.

"Selamat datang," sapanya dengan menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Halo Oma Dian ... Citra dan Opa datang, dan ini ada kue untuk teman-temannya Citra di sini," ucapnya.

"Wah, terima kasih ... banyak sekali." Setelahnya Dianti melirik ke Opa Tendean di sana, "Kebetulan sekali Mas Dean ... anak-anak di sini memang suka donat," ucapnya.

Ayah Tendean pun menganggukkan kepalanya perlahan, "Itu idenya Citra," balasnya.

"Makasih banyak yah," balasnya.

"Yuk, duduk ... santai saja. Tidak ada acara khusus, cuma anak-anak yang bermain dan bisa membaca buku di sini," ucap Dianti.

Citra pun mulai berbaur dengan anak-anak yang lain, dan juga Opa Tendean yang sekarang tampak mengobrol dengan Oma Dianti. Akhir pekan yang indah, bukan hanya berbagi, tetapi juga membangun tali kasih silaturahmi.

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

menyimak...

2023-05-05

0

Nany Setyarsi

Nany Setyarsi

Masih awalan ya cerita nya

2023-03-02

0

Yaris

Yaris

cerita aksara arsyila sudah cerita citra belum ada segera launcing dong cerita citra

2023-03-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!