Menjadi duda dengan posisi seperti Tendean sebenarnya bukan perkara sulit. Tendean sendiri masih muda, berprofesi sebagai neurolog, dan bahkan sekarang usianya belum ada 30 tahun. Itu berarti dia masih sangat muda. Dengan status dudanya tak jarang, Tendean digoda rekan sesama Dokter dan juga beberapa perawat tampak menaruh hati kepada sang Dokter.
Sama seperti siang ini ada perawat yang tampak menaruh hati kepada Tendean. Bahkan di Rumah Sakit, Tendean juga dikenal dengan sebutan Dokter Duda.
"Dokter Tendean, ini beberapa pasien yang sudah mendaftar untuk pemeriksaan siang ini," ucap perawat yang bernama Ratih itu.
"Makasih Suster," balasnya.
"Uhm, begini Dok ... Dokter kan masih muda gitu. Emangnya gak pengen membuka lembaran baru? Langkahnya Dokter Tendean kan masih panjang," ucap Ratih.
Memang jika menilik usia bahkan profesi Tendean rasanya sangat disayangkan jika menduda di usia muda dengan profesi yang membanggakan sebagai Dokter. Dokter termasuk profesi yang membanggakan di kalangan masyarakat. Wanita lajang pun pasti juga mau dinikahi oleh Dokter Duda.
Tendean pun tidak marah. Pria itu bersikap sabar dan bisa menekan emosinya. "Belum ada pikiran untuk membuka lembaran baru. Putri saya juga agaknya tidak masalah, kalau Ayahnya sendiri. Hanya memiliki satu orang tua tunggal," balas Tendean.
"Itu karena putrinya Dokter masih bayi. Nanti kalau sudah semakin besar, pasti akan bertanya di mana Bundanya," balas Ratih.
Lagi-lagi Tendean justru tersenyum. "Nanti akan saya jelaskan dengan baik-baik kepada putri saya di mana Bundanya berada," balas Tendean.
Menyelesaikan pemeriksaan pasien hingga hampir petang akhirnya Tendean pulang ke rumah. Dalam hatinya dia tidak menyalahkan perawat yang mempertanyakannya untuk menikah lagi. Begitu juga dengan beberapa tetangga di kanan dan kiri rumahnya yang menyebutnya sebagai Dokter Duda. Namun, sebenarnya Tendean tidak ada pikiran sama sekali untuk menikah lagi.
Itu pun terjadi dengan kedua orang tuanya yang beberapa kali menanyainya. "Ean, kamu enggak pengen menikah lagi?" tanya Ibu Mia.
"Kenapa Bu? Ibu mau punya menantu lagi?" tanya Tendean dengan tersenyum.
Bu Mia pun menghela nafas panjang dan menatap wajah putranya itu. "Ya, langkah kamu masih panjang Ean. Belum ada kepala tiga. Kalau menikah lagi kan tidak apa-apa," balas Bu Mia.
Akan tetapi, Tendean menggelengkan kepalanya. "Ean kayaknya belum siap deh, Bu," jawabnya.
Jujur ketika mendengar jawaban Tendean yang berkali-kali belum siap membuat sang Ibu sedih. Menurut sang Ibu, tidak ada salahnya jika Tendean menikah lagi, memulai hidup baru, dan memberi kesempatan untuk bahagia. Apalagi Tendean juga masih begitu muda, belum ada 30 tahun.
"Kalau menunggu siap sampai kapan pun gak akan siap, An. Pasti masih ada rasa trauma kehilangan," balas Bu Mia.
Jujur, inilah yang dirasakan oleh Tendean. Dia merasakan trauma usai kepergian Desy untuk selama-lamanya. Gadis yang dia cintai begitu hijrah ke Jakarta dari Bandung itu adalah gadis yang cantik, baik, dan sederhana. Rasanya sukar menggantikan posisi Desy Febyanti di hatinya dengan wanita lain.
"Ibu kenalkan dengan anaknya temen Ibu, gimana? Masih gadis. Dia suka dengan anak kecil juga, walau lebih tua dia ketimbang kamu," ucap Bu Mia tanpa tedeng aling-aling.
Lagi-lagi, Tendean hanya tertawa. "Heheheh, agaknya Ean masih belum siap, Bu. Masih belum bisa menuntaskan perasaan, Ean."
Kepada Ibunya pun, Tendean bisa berkata jujur bahwa dia belum bisa menuntaskan perasaannya. Cintanya terlampau besar untuk mendiang istrinya. Juga, masih ada mimpi buruk yang menghinggapi.
"Sudah hampir dua tahun berlalu, An. Waktunya untuk menatap ke depan. Memberikan Anaya sosok Ibu yang baik," balas Bu Mia.
Tendean kali ini diam. Sebab, memang dia belum siap. Memang waktu sudah hampir dua tahun berlalu, tetapi Tendean seolah masih tertinggal di belakang. Ada sisa rasa yang masih tertinggal di hati.
"Secara matematika kalau dudanya seorang Dokter banyak yang mau, An. Dapat gadis pun bisa," ucap Bu Mia lagi.
"Ibu bisa saja. Sayangnya, Ean belum siap, Bu. Masih ada sisa rasa untuk Almarhumah," balasnya dengan mengulas senyuman di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘🥰
2023-09-22
1
susi 2020
🥰🥰😍
2023-09-22
1
Deni Marviana💜
duuh dokter dean, masih ada sisa rasa... Trus klo aku apa donk ? remahan rasa gtuuu ?😂😂😂😂😂😂
2023-04-07
1