Bab 2

Kia pulang dengan berjalan kaki dalam keadaan lapar, sesampainya di rumah dia melihat sang Ibu sedang mempersiapkan jajanan kue dan gorengan yang siap untuk dijual.

"Eh Nak sudah pulang! Ayo ganti pakainmu dan kita makan siang bersama!" sahut sang Ibu yang bernama Maya Arbeto.

Dia seorang singel perents. Suaminya meninggal satu tahun yang lalu karena serangan jantung. Ibu Maya menjadi tulang punggung keluarga yang berprofesi sebagai guru di salah satu Sekolah Dasar. Dan membuat kue sebagai kerja sampingannya, terkadang juga dia melakukan jasa nyuci keliling di pagi hari sebelum dia berangkat mengajar.

"Baik bu!" Balas Kia singkat, lalu menuju kamar mengganti pakain sekolahnya. Dia sebenarnya tidak tega, jika harus melihat sang Ibu bekerja keras untuk menghidupinya. Tapi mau bagaimana lagi setiap bulannya mereka harus membayar sebuah tagihan yang lumayan banyak.

"Maafkan aku Bu, aku tidak bisa membantu Ibu!" katanya setelah manarik kursi dan duduk di samping Ibunya yang sudah mengambilkan nasi untuknya.

"Ehh siapa bilang kamu tidak bisa membantu Ibu? Buktinya setiap hari kamu keliling menjajakan kue buatan Ibu, itu sudah sangat membantu namanya!"

Kia terdiam, menurutnya itu belum seberapa. Dia merasa sangat prustasi karena mencari pekerjaan dengan status masih sekolah itu sangat sulit. Sempat meminta ke pada Ibunya untuk berhenti sekolah. Tapi sang Ibu malah mencaramahinya selama dua jam.

Melihat Kia terdiam Ibu Maya langsung berkata, "Jangan memikirkan yang yang tidak-tidak Nak! Oh iya bagaimana sekolah barumu Nak? Apa kamu baik-baik saja di sana?" tanyanya setelah makanan di mulutnya habis.

Tidak ingin beban yang dimiliki Ibunya makin bertambah, Kia lebih memilih tutup mulut. "Hmm sekolahnya sangat bagus Bu, siswanya juga baik-baik semua, mereka sangat senang berteman denganku," balasnya yang membalikkan fakta.

Ibu Maya mengangguk bahagia. "Syukurlah Nak, Oia kamu yang rajin ya Nak sekolahnya! Enam bulan lagi kamu Ujian!"

Tidak ingin kebohongannya makin bertambah Kia hanya mengangguk sambil manahan air matanya agar tidak menetes. Dia merasa sangat bersalah telah berbohong ke pada Ibunya.

Setelah makan siang, Kia bersiap untuk pergi menjual Kue. "Bu aku pamit ya! Ibu di rumah saja, tidak usah keluar jika ada panggilan jasa!"

Ibu Maya tersenyum, dia sangat mengerti akan ke khawatiran Anaknya. "Kamu hati-hati ya nak! Ibu hanya nyetrika di satu rumah Nak, kan lumayan, Ibu juga masih kuat"

Kia tak lagi berucap, dia memberi salam lalu pergi meninggalkan rumah, dia mulai berkeliling di sekitaran komplek. "Kue basah, gorengan. Masih hangat!" teriaknya.

Begitulah keseharian Kia yang dia jalani setahun belakangan ini. Dia lakukan dengan iklhas dan tulus, tidak ada rasa malu sedikitpun di dalam dirinya, itu dia lakukan demi seseorang yang di sayangi.

"Terima kasih Bu, selamat menikmati!" ucapnya setelah menerima uang dari pelanggannya.

Terkadang dia melebihkan ke pada pelanggang setianya. Tapi terkadang juga dia memberi percuma ke pada orang yang sedang ke laparan, seperti pemulung atau pengemis yang tak cukup uang untuk membayarnya.

Setelah lama berkeliling, Kia mampir di bawah pohon yang rindang untuk menghilangkan penatnya. "Kenapa aku sering sakit kepala ya? Hmm mungkin faktor cuaca!" gumamnya berpikir positif sambil memijat kepalanya pelan.

Beberapa menit berlalu, Kia kembali melanjutkan jalannya, dia menuju masuk ke sebuah gang yang lumayan banyak penduduknya. Tak mengenal lelah dia pun berteriak agar orang-orang bisa mendengarnya. "Kue basah, gorengan, murah meriah!"

"Besok jualan lagi kan Nak? Jangan lupa lewat sini lagi ya! Kue kamu sangat enak, cocok untuk cemilan sore-sore gini sambil ngegosip!" kata seorang pembeli.

"Insya Allah Bu setiap hari aku jualan. Alhamdulillah kalau Ibu suka sama kuenya. Kalau begitu aku lanjut ya Bu!" balasnya tersenyum manis, sambil berpamitan.

Sering yang banyak memuji kue buatan Ibu Maya sangat enak, tapi banyak juga yang tak segan-segan menghujatnya, kuenya kurang manislah, kalau sudah dingin tidak usah di jual lagi. Begitulah manusia, memiliki sikap dan perilaku yang berbeda.

...----------------...

Malam hari Kia yang sedang membantu Ibunya di dapur untuk menyiapkan makan malam, meski lelah karena berjalan seharian, dia tetap bersuha terlihat baik-baik saja di depan Ibunya.

"Nak, besok pulang sekolah jangan lupa ke Rumah Sakit dulu ya!" sahutnya.

Kia tak mungkin menolak, karena dia juga sangat merindukan orang yang akan dia temui itu. "Baik Bu!"

Makan malam seadanya, tapi karena selalu bersyukur apa yang ada, makanan itu pun terlihat sangat mahal, yang mana membuat keduanya makan dengan lahap. Tak butuh waktu lama, mereka mengahabiskannya.

Kia menuju kamarnya, karena sang Ibu memintanya segera belajar, tapi tiba-tiba rasa sakit di kepalanya kambuh lagi. "Kenapa sering sakit begini ya? Besok aku periksa saja kalau ke Rumah Sakit" sambil memegang kepalanya.

Karena rasa sakit itu tak kunjung menghilang, Kia tidak bisa belajar dibuatnya. Tapi sebagai Anak yang rajin dan budiman dia tak kehilangan akal, dia mengambil ponselnya dan mencari sesuatu. Ya, dia lebih memilih belajar melalui audio book.

...----------------...

Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, terlihat Kia sudah siap berangkat ke sekolah sepagi itu, karena dia lebih memilih untuk berjalan kaki, yang jarak tempuh ke sekolahnya memakan waktu sekira tiga puluh lima menit.

"Kenapa tidak naik ojek aja Nak? Atau naik angkot!" tanya Ibu Maya kasihan, melihat Anaknya setiap hari berjalan kaki, belum pulang sekolah dia harus menjajakan kue.

Memasukkan bekalnya, untuk dia makan saat jam istirahat nanti. "Tidak Bu, hitung-hitung olahraga pagi biar sehat, dan uang ongkosnya bisa di tabung!" jawabnya sambil cengengesan.

Ibu Maya memeluk Anaknya, dia tak menyangka hidupnya akan jadi susah setelah kepergian sang Suami. Roda benar-benar berputar, di mana mereka dulunya hidup dengan bercukupan, tapi sekarang merekalah yang harus banting tulang agar tetap bisa bertahan hidup.

"Ya sudah kamu hati-hati di jalan Nak!" katanya setelah melepas pulukannya. "Jika ada orang jahat, kamu harus segera minta tolong atau berlari menjauh!"

Kia mengangguk, lalu berpamitan sambil mencium tangan Ibunya. Dia tau jika sang Ibu sempat meneteskan air mata, karena bahunya yang basah. Dia berjalan sambil berdoa, agar sesampainya di sekolah dia tidak di rundung lagi.

Di tempat lain, di sebuah basecam. Angga dan Dikta juga sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah menggunakan motor, masih memebersihkan motornya dari debu-debu yang menempel di kaca spion.

"Angga! Lo yakin jika gadis itu yang lo cari selama ini? Kenapa lo tidak tanya dia langsung? Takutnya nanti lo salah orang, kan sia-sia!" kata Dikta menanyakan perihal masalah Angga yang akan balas dendam.

Angga yang sudah jengkel dengan pertanyaan Dikta yang sudah puluhan kali, dia merogoh kantongnya lalu melemparkan selembar foto ke Dikta. "Lihat dengan baik-baik!"

Dikta mengambil foto itu dan melihatnya. Terlihat seorang pria dan wanita sedang duduk di bangku taman, keduanya terlihat senyum bahagia "Astaga, memang dia gadis itu. Tapi sekarang dia agak kurusan!"

"Ck, emag gue peduli. Mau dia gemuk atau kurus itu bukan urusan gue. Yang penting itu, dia sudah berada digenggamanku dan dia tidak bisa meghilang lagi" balasnya dengan dingin.

"Tapi kenapa nama depannya berbeda?" tanya Dikta sekali lagi, setelah melihat nama dibalik foto itu tidak sama dengan nama lengkap Kia.

"Pasti dia berancana menipu dengan mengganti namanya, karena tidak ingin bertanggung jawab. Tapi meskitu begitu, atau bahkan jika dia mengubah wajahnya gue masih tetap mengenalinya" balasnya dengan yakin.

Dikta merasa kurang puas mendengarnya. "Kenapa lo tidak tanya langsung saja? Tanyakan apa benar dia gadis di foto itu?"

Angga memakai helmnya lalu menaiki motornya "Tidak perlu, gue sudah sangat yakin!" setelah berkata seperti itu dia menancap gas, melaju dengan cepat menuju sekolah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!