.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
" Kak Nia ini baju ganti untuk kakak, maaf ya kalau mungkin model nya kurang kakak suka. Oh iya kak, selama kakak kerja biar aku saja yang menjaga Nada, lagipula Nada sudah tidak sakit dan sore ini nanti mau dibawa pulang saja. Itu si manusia Arogan juga tidak ada disini, jadi kak Nia bisa sedikit bernafas lega " Ucap Miska dengan ramah.
David pagi tadi memang pulang dan menitipkan Nada kepada Miska, sebab David harus ke kantor ada beberapa meeting yang harus dia ikuti. Dan dia berjanji sore nanti yang akan menjemput Nada dan Miska.
Nia menerima paperbag yang berisi baju dari Miska. Miska sangat baik, bahkan saat bicarapun sopan dan santun. Tidak seperti David yang selalu marah bahkan saat bicara terkadang menggunakan bahasa yang kasar. Nia menerima baju pemberian Miska dengan senang karena baju itu saat ini yang dia butuhkan.
" Terimakasih Non Miska. Maaf ya aku jadi merepotkan." Ucap Nia merasa tidak enak sudah merepotkan anak daru pemilik rumah sakit tempat dia bekerja.
" Ssstt... Kak Nia jangan panggil aku Nona dong, panggil saja Miska. Panggilan itu terlalu formal banget deh kak, oh iya untuk peralatan dokter kakak nanti sudah ada yang menyiapkan ya. Pasti peralatan kakak ada dirumah kan?" Tanya Miska.
" Iya sekali lagi terimakasih Non Miska, eh maksud saya Miska." Ucap Nia terbata - bata karena tidak biasa memanggil Miska dengan nama saja.
Nia masuk kamar mandi untuk berganti pakaian dan mempersiapkan dirinya. Setengah jam lagi jam prakteknya akan dimulai. Namun saat membuka paperbag itu mata Nia dibuat membola, ternyata pakaian yang dibelikan oleh Miska adalah pakain mahal dan barang branded yang harganya sampai jutaan.
* Apa Miska tidak salah memberikan aku baju semahal ini? Mungkin orang kaya memang begini kalau beli sesuatu tidak pernah melihat berapapun harganya. Harga kemeja ini saja kalau dibawa peli kepasar dapat sekitar 18 kemeja. Orang kaya mah bebas.* Gumam Nia dalam batinnya.
Niapun segera memakai pakaian itu, didalam paperbag itu ternyata juga ada pakaian dalam serta sepatu untuk Nia. Sepertinya Miska memang sudah tahu apa saja yang dibutuhkan oleh Nia, gak mungkin kan Nia bekerja dengan memakai sandal saja.
Setelah selesai berganti pakaian , Nia keluar dari kamar mandi dan langsung disambut senyum sumringah dari Nada dan Miska.
" Mama cantik ya aunty ." Ucap Nada langsung nyeletuk begitu saja membuat Nia tersenyum kearahnya.
" Iya sayang mama kamu cantik banget." Ucap Miska setuju dengan apa yang dikatakan oleh Nada.
Nia langsung melongo mendengar pernyataan dari Miska, bagaimana bisa Miska mengatakan Mama kamu, sama saja dia menyebutkan jika Nia itu mamanya Nada. Nia tidak mau jika Nada banyak berharap untuk menjadikan Nia sebagai mama sambungnya. Jangankan menjadi mama sambung, untuk membayangkan saja Nia tidak pernah.
" Terimakasih. Miska apa pakaian ini tidak terlalu mahal untuk ku? " Tanya Nia.
" Apaan sih kak. Jangan melihat soal harganya tapi lihatlah kebaikanku saja. Hahahaaa " Miska tertawa dan diikuti oleh sang keponakannya.
" Baiklah, kalau begitu terimakasih ya Miska. Emm.. Nada, kak Nia eh maksudnya mama Nia mau keruangan dulu ya. Mama sudah harus masuk ruang praktek , Nada disini sama Aunty Miska ya." Ucap Nia dengan lembut.
" Iya Ma. Mama kerjanya semangat ya." Ucap Nada sambil tersenyum menunjukan deretan gigi putihnya.
Setelah mendapat persetujuan dari Tuan putri kecilnya, Niapun segera keluar kamar rawat Nada. Ada beberapa perawat dan dokter yang merasa heran dengan Nia, kenapa dia bisa keluar dari lift yang dikhususkan untuk keluarga pemilik Rumah Sakit.
" Dokter Nia tadi habis dari lantai atas ya ?" Tanya salah satu perawat mendekati Nia.
" Iya Sus. Anak dari Tuan David dirawat disana dan saya diminta untuk memeriksanya. " Jawab Nia sambil mengulas senyum manisnya.
" Oh pantas saja kok dokter Nia keluar dari lift khusus keluarga Widjaya. Tapi bukannya disana juga ada lift yang biasa dipakai oleh dokter atau petugas rumah sakit yang lainnya? Kenapa dokter Nia lewat lift priotitas keluarga Widjaya?" Tanya suster itu semakin kepo dengan urusan Nia.
Hahhh...
Nia baru tahu jika untuk mengakses ruangan lantai atas ternyata ada lift prioritas untuk keluarga Widjaya. Nia tidak tahu jika ada peraturan seperti itu, bahkan untuk liftpun harus dibedakan.
" Emm... Itu sus, tadi saya asal masuk lift saja. Maklum saya tadi buru - buru jadi tidak ngeh kalau salah masuk lift." Jawab Nia beralasan.
" Lain kali jangan lupa lagi ya Dok. Soalnya kalau Tuan David tahu bisa gawat. Tahu sendiri boss arogan itu kalau sedang marah bagaimana. Baiklah kalau begit saya duluan ya Dok." Seru perawat itu akhirnya berpamitan.
Nia mengangguk sambil mengulas senyum ramahnya. Dia juga melanjutkan langkah kakinya menuju ruang prakteknya. Saat dia sudah sampai di dekat ruang prakteknya ternyata sudah banyak pasien yang mengantri , dengan sopan Nia melewati para pasien nya sembari menebar senyum ramahnya. Tak sedikit dari para pasien yang menyapa Nia.
" Nia kamu sudah sampai?" Tanya Kesa sang perawat yang menjadi assistennya.
" Iya mbak. Maaf ya telat 10 menit aku mbak. " Ucap Nia merasa tidak enak karena dia tidak profesional.
" Iya tidak apa - apa. Oh iya untuk peralatan dokter kamu sudah ada di atas meja, tadi aku sudah menyiapkan semuanya. "Ucap Kesa memberitahu Nia.
" Iya mbak terima kasih, maaf ya sudah merepotkan."Ucap Nia merasa tidak enak karena sudah beberapa kali merepotkan Kesa.
Kesa mengangguk sambil mengangkat jari jempol tangannya. Kesapun mulai memanggil pasien dengan urut sesuai dengan nomor antriannya. Pasien masuk satu persatu dan Nia mulai menjalankan kewajibannya sebagai seorang dokter.
Sementara itu saat ini Hesti dan Bella sedang berada disalah satu butik. Hesti menemani Bella untuk mencari gaun yang cocok untuk acara pertunangan Bella dan Vito yang akan digelar seminggu lagi di salah satu hotel bintang lima yang ada dipusat kota.
" Tante, aku tidak menyangka akhirnya aku dan Vito akan bertunangan juga. Ini semua berkat ide briliant dari tante. Seandainya tante tidak punya ide untuk menjebak wanita miskin itu, sudah pasti saat ini Vito masih dalam genggaman wanita itu." Ucap Bella sambil tersenyum bangga akhirnya dia bisa memiliki pria pujaan hatinya yang tampan dan kaya.
" Huusssttt jangan bahas soal penjebakan itu, nanti ada yang dengar bisa gawat. Sudah pasti tante akan mengusahakan kamu untuk tetap menjadi menantu tante. Apalagi tante sama mama kamu itukan sudah berteman hampir 10 tahun dari kamu masih SMP. Kami berdua memang sudah sepakat untuk menjodohkan kalian." Ucap Hesti penuh semangat.
Bella memeluk Hesti dengan erat, Bella sendiri memang sudah jatuh cinta dengan Vito sekitar 3 tahun yang lalu saat Bella pulang kuliah dari luar negeri. Saat itu Bella bertemu dengan Vito di bandara, saat Vito pulang dari liburan akhir tahun.
Bella dan Hesti kembali mencari gaun yang cocok dan bagus di tubuh Bella. Akhirnya gaun berwarna gold yang sangat pres badan dan tanpa lengan menjadi pilihan Bella. Hesti juga suka dengan pilihan Bella, soal harga tidak masalah bagi Bella dan Hesti.
" Terimakasih tante." Seru Bella dengan senang.
" Sama - sama sayang. Oh iya mulai sekarang panggilnya jangan tante lagi dong, panggil mama Hesti. Karena sebentar lagi kamu itu akan menjadi menantuku." Ucap Hesti dengan lembut.
" Ok deh mama ku sayang. Mama mertuaku paling aky sayang. Sepertinya ini sudah waktunya makan siang, kita makan siang dulu yuk ma." Ajak Bella sembari mengusap perutnya yang sudah terasa lapar.
" Iya sayang " Jawab Hesti dengan lembut.
Setelah membayar baju yang Bella pilih, Hesti dan Bella segera meninggalkan butik itu. Bella melajukan mobilnya menuju salah satu restoran mewah yang ada didekat butik. Hanya butuh waktu 10 menit mobil Bella sudah terpatkir rapi di parkiran Restoran.
***********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Kinan Rosa
yang sabar ya Nia
kak bikin si Nia di pindah tugas ke rumah sakit yang lain biar David gak se enak jidatnya kalau marah marah biar tau rasa dia
2023-06-06
1
Pia Palinrungi
mamah vito entar kamu menyesal telah membuang permata setelah nia berhasil
2023-05-30
0
Farida Wahyuni
pantas dapat menantu yg kayak gitu, mertuanya juga gitu. kasian malah vito, perjaka dapatnya bukan yg perawan.
2023-03-02
0