Hari pertama kerja

.

.

.

💕 HAPPY READING 💕

Meskipun sudah pernah magang di rumah sakit selama 3 bulan, Nia tetap saja merasakan canggung dan tegang saat pertama kali masuk kerja. Sekarang dia datang kerumah sakit bukan sebagai mahasiswa magang, tetapi sebagai dokter tetap di Rumah sakit itu. Nia datang keruangan Dokter Irawan salah satu dokter senior dirumah sakit itu, dan beliau juga yang memegang jabatan tertinggi di Rumah Sakit.

" Semoga kamu bisa menjadi dokter yang baik dan amanah. Kerjakan pekerjaanmu dengan ikhlas , insya Allah semuanya akan berjalan dengan lancar. " Ucap Dokter Irawan.

" Terimakasih pak Irawan. Saya berjanji akan menjadi dokter yang baik dan bertanggung jawab dengan tugas dan pekerjaan saya. " Ucap Nia bersungguh - sungguh.

" Aku pegang janjimu Nia. Dari sekian mahasiswa magang hanya kamu yang langsung saya tawari kontrak kerja di Rumah Sakit ini. Biasanya meskipun mahasiswa magang tetap melalui proses yang ada. Kamu surat lamaran hanya sebagai formalitas saja. Dokter pembimbing kamu juga mengakui kamu mampu dan dokter yang lainnya juga begitu. Sekali lagi selamat ya Nia, semoga kamu betah bekerja di rumah sakit ini. Dan jalankan tugasmu sesuai dengan sumpah dokter mu ." Ucap Dokter Irawan .

" Terimakasih pak atas nasehat dan bimbingannya. Kalau begitu saya izin keruangan saya." Ucap Nia undur diri.

Dokter Irawan mengangguk ramah lalu mempersilahkan Nia menuju ruangan pribadinya. Kini Nia sudah resmi menjadi salah satu dokter di Rumah Sakit Cahaya Kasih. Tepat jam 9 pagi Nia sudah membuka jam prakteknya dengan ditemani 1 perawat sebagai Assistennya.

Nia menjadi salah satu dokter umum di Rumah Sakit Cahaya Kasih. Pasien sudah mulai masuk secara urut mengikuti nomor antriannya. Nia menjalankan tugasnya dengan ikhlas, senang dan bahagia. Senyum ramah selalu tersungging dibibirnya yang tipis.

" Akhirnya sudah tiba istirahat siang. Mbak Kesa terimakasih ya sudah membantu saya. " Ucap Nia ramah mengucapkan terimakasih kepada perawat yang menjadi assistennya.

" Sama - sama dokter Nia. " Jawab Kesa dengan ramah.

" Panggil Nia saja mbak , aku sama mbak kesa loh tidak jauh beda. " Seru Nia lebih nyaman dengan panggilan nama.

" Baiklah jika saat bekerja tetap harus profesional dengan panggilan Dokter Nia. Kalau diluar jam kerja begini boleh dengan panggilan Nia. " Seru Kesa yang memang lebih tua 3 tahun dari Nia.

" Iya mbak. Mbak Kesa kalau mau istirahat silahkan, aku masih ingin disini dulu. " Ucap Nia.

Kesa mengangguk lalu dia keluar dari ruangan Nia. Nia sendiri masih betah di ruangannya , dia membaca catatan para pasiennya yang diberikan oleh kesa tadi. Setelah cukup lama berdiam diri di ruangannya, perutnya terasa lapar dan sudah meronta-ronta meminta segera diisi dengan makanan. Nia pun menghentikan aktivitasnya dan membereskan catatan.

Nia keluar dari ruangannya dan berjalan menuju kantin rumah sakit. Namun baru saja melangkahkan kakinya tiba-tiba ada seseorang anak kecil yang memanggil-manggil, namun Nia tidak menyangka jika dirinyalah yang dipanggil.

" Mama.. ! Mama tunggu ." Seru anak kecil itu memanggil dengan panggilan mama.

Merasa bukan dirinya yang dipanggil membuat Nia terlihat biasa saja dan terus melangkahkan kakinya. Namun semakin Nia berjalan menjauh , anak kecil itu terus mengejarnya dan memanggil-manggil dengan panggilan mama. Merasa kasihan dengan anak kecil itu, akhirnya Nia pun menghentikan langkah kakinya dan menghampiri anak kecil itu.

" Maaf sayang, kamu lagi manggil siapa ? Perasaan disini tidak ada orang lain selain kakak, kakak kira tadi ada mama kamu. " Ucap Nia yang mengira jika tadi anak itu bersama mamanya.

" Mama jangan pergi lag" Ucap bocah 4 tahun itu lalu memeluk Nia.

Nia terkejut dengan apa yang dilakukan oleh anak kecil itu, dan dia jugq baru sadar jika orang yang dipanggilnya Mama adalah dirinya sendiri. Anak kecil yang sedang memeluknya itu kini menangis terisak, merasa kasihan Nia pun membalas pelukan anak itu serta mengusap pucuk kepalanya dengan lembut.

" Sayang jangan menangis. Kakak bukan mama kamu, mama kamu ada dimana ? Yuk kakak antar ketempat mama kamu. Pasti mama kamu sekarang sedang kebingungan mencari kamu." Ucap Nia bicara dengan lembut.

" Mama.. Jangan pergi lagi, nada kangen mama." Ucap anak kecil itu kembali bicara dengan khas anak kecil. Nia semakin bingung karena anak kecil itu terus memanggilnya mama.

" Duhh ini anak siapa ya ? Jangan sampai aku dikira menculik anak orang, apalagi ini hari pertamaku masuk kerja. Bisa heboh kalau sampai orang-orang mengira aku penculik anak. " Gumam Nia dalam batinnya.

Karena perutnya sudah lapar akhirnya Nia mengajak anak kecil yang bernama Nada itu ke kantin rumah sakit. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, yang terpenting sekarang dia makan terlebih dahulu, dan urusan anak kecil itu akan dipikirkan nanti setelah perutnya kenyang.

" Anak siapa Nia ?" Tanya Kesa menghampiri Nia.

" Eh mbao Kesa. Tidak tahu mbak, tiba - tiba saja dia tadi menangis sambil memanggil - manggil mamanya. Dan anehnya lagi aku yang dipanggil mama sama dia. Nikah saja belum masa iya aku sudah punya anak." Ucap Nia sedikit berbisik agar tidak terdengar oleh Nada.

" Coba aku tanya ke anaknya dulu. " Seru Kesa mencoba akan bertanya.

Kesa memandang lembut kearah anak kecil itu, anak itu sudah tidak menangis bahkan dia duduk diam dan anteng. Nia sendiri sudah memesan dua mangkuk bakso dan es jeruk, untuk dirinya sendiri dan untuk anak kecil yang dia tahu bernama Nada itu.

" Adik cantik siapa namanya ?" Tanya Kesa dengan lembut.

" Nada " Jawabnya singkat.

" Oh Nada, nama yang bagus. Memangnya ama Nada kemana kok tadi nada menangis?." Tanya Kesa lagi mencoba mencari tahu orang tuaku Nada.

" Kata papa mama Nada itu sudah ke surga. Tapi papa bohong karena sekarang mama Nada ada disini. Ini mama Nada, dia cantikkan seperti Nada. Mama nanti pulang sama Nada ya"Ucap Nada dengan polosnya.

Deg...

Nia dan Kesa saling beradu pandang. Nada bilang jika mamanya sudah di surga berarti mamanya Nada sudah meninggal. Nia jadi merasa kasihan kepada nada , anak seusia dia sudah ditinggal mamanya untuk selamanya.

" Mungkin wajah kamu mirip sama mamanya Nia makanya dia menganggap kamu mamanya. Biasalah anak kecil, ya sudah kamu temani dia. Kebetulan aku sudah selesai makan, aku sudah tidak tahan mau ke toilet. " Ucap Kesa lalu dia berjalan cepat menuju toilet yang tidak jauh dari kantin.

Pesanan bakso Nia sudah terhidang di meja. Dia memberikan satu mangkok untuk Nada lengkap dengan 1 gelas es jeruknya. Nia tidak tahu Nada suka apa tidak yang penting dia juga membelikan untuk Nada.

" Nada bisa makan sendiri ?" Tanya Nia dengan lembut.

Nada hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya. Membuat Nia juga ikut tersenyum , Nia mengambul garpu dan menusuk bakso yang besar lalu memberikannya kepada Nada.

" Nada gigit pelan - pelan ya baksonya, soalnya ini masih panas. Oh iya Nada sudah pernah makan bakso kan ?" Tanya Nia dengan lembut.

" Belum Ma " Jawab Nada dengan singkat.

* Haahh... Masa iya dia belum pernah makan bakso, atau jangan - jangan dia baru tahu kalau ini yang namanya bakso. Kalau dilihat - lihat dari penampilannya sih Nada ini anak orang kaya. Atau mungkin dia ini anak salah satu pasien dirumah sakit ini * Gumam Nia dalam hatinya.

" Nada tadi datang kesini sama siapa ?" Tanya Nia sembari memakan baksonya yang sudah diracik sedemikian rupa.

" Sama papa. Papa masih sama kakek dokter " Ucap Nada dengan polosnya.

Nia hanya manggut - manggut mendengar cerita Nada sembari mengunyah dan menikmati baksonya.

Sedangkan di tempat lain saat ini David sedang kebingungan mencari keberadaan anaknya sampai menghebohkan Rumah Sakit dan para pihak keamananan juga ikut mencari keberadaan anak David.

" Bagaimana ? Apakah kalian sudah menemukan anakku ?" Tanya David dengan suara menggelegar.

" Maaf Tuan. Kami belum menemukan Nona Nada " Ucap salah satu satpam dengan takut - takut.

" Dasar bodoh ! Mencari anak kecil saja tidak becus ! " Ucap David dengan marah.

* Nada kamu ada dimana sayang ? Papa mengkhawatirkan kamu, mana rumah sakit ini besar dan luas juga tinggi. * Gumam David dalam batinnya.

" David lebih baik kita keruangan CCTV saja, kita lihat lewat CCTV . Paman yakin Nada masih ada disekitaran rumah sakit. " Ucap pak Irawan.

David langsung berlari menuju ruangan CCTV dan diikuti oleh pak Irawan. David sudah tidak sabar ingin mengetahui keberadaan anaknya. Setelah sampai ruangan CCTV David langsung memerintahkan petugas untuk membuka semua layar CCTV dan mencari keberadaan anaknya di setiap titik sudut rumah sakit.

" Ini, coba hentikan !" Perintah David dengan tegas.

Di layar CCTV itu David melihat anaknya sedang bersama salah satu Dokter wanita sedang makan di kantin. Nada anaknya terlihat bahagia , tawanya pecah dan terlihat sekali rona bahagianya.

* Siapa Dokter wanita ini ? dan kenapa Nada ada bersama dia ? Nada juga terlihat akrab bahkan, senyumnya terus mengembang. Selama ini nada tidak pernah seceria itu, apalagi semenjak kematian Hera 7 bulan yang lalu. * Gumam David dalam hatinya.

*********

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

wah ternyata si nada cucu ponakan dari dokter Irawan to

2023-06-05

2

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

wowww cucu pemilik rmhskt

2023-05-27

0

Jumadin Adin

Jumadin Adin

apa kajwk dokter itu dokter irawan ya

2023-05-19

2

lihat semua
Episodes
1 Lulus kuliah
2 Hari pertama kerja
3 David putra widjaya
4 Ibu Karti
5 Siapa wanita itu
6 Memang mirip
7 Kerumah David
8 Permintaan Nada
9 Vito ketahuan Nia
10 Meminta menikah
11 Kerumah Vito
12 Dokter pribadi untuk Nada
13 Rencana Hesti
14 Rencana berhasil
15 Air mata terakhir
16 Gaji pertama
17 Menjemput Nia
18 Menginap dirumah sakit
19 Baju dari Miska
20 Gambar dari Nada
21 Seperti Ayah
22 Belum jujur
23 Ingin jalan dengan mama
24 Menemani bermain
25 Aku wanita baik - baik
26 Datang kepesta pertunangan
27 Apa dia saudaraku
28 Tangisan Nada
29 Vito dan David
30 Dipecat secara sepihak
31 Apakah ini cinta
32 Musibah datang
33 Pindah rumah sakit
34 Foto diponsel Nia
35 Boss Arogan
36 Tawaran dari David
37 Permintaan Nada
38 Pembuatan iklan
39 Rencana melamar
40 Seperti disengaja
41 Melamar Nia
42 Diterima
43 Kesempatan Bella
44 Rencana Bella berhasil
45 Cincin pernikahan
46 Nada menginap
47 Makan dirumah Nia
48 Pernikahan sederhana
49 Bella dan Baskoro
50 Belum mencetak
51 Kesabaran Nia
52 Jadilah seperti Nia
53 Malam yang ditunggu
54 Mantan suami
55 Bertemu Baskoro
56 Ternyata ayah mertua
57 Tidak tahu salah apa
58 Kejadian di butik
59 Diamnya David
60 Pulang dari seminar
61 Kekesalan David
62 Makan siang di kantor
63 Ruangan Baskoro
64 Menyambut suami
65 Kedatangan tante Diana
66 Hari pernikahan Vito
67 Datang ke pesta
68 Tragedi di pesta
69 Rencana meminta maaf
70 Keputusan David
71 Rasa yang tersimpan
72 Cerita dari Miska
73 Suami kerja istri bermain
74 Mendatangi rumah mantan istri
75 Kedatangan Berta dan Rindi
76 Kabar kehamilan Bella
77 Makan malam romantis
78 Cerita David
79 Nia ikut arisan
80 Wanita masalalu
81 Milik siapa
82 Mertua datang lagi
83 Keluarga bahagia
84 Mantan suami tidak tahu malu
85 Pekerjaan untuk Kelly
86 Arisan wali murid
87 Menolong Ayah
88 Mulai curiga
89 Belajar membaca puisi
90 Cerita Bella dan Baskoro
91 Acara sekolah Nada
92 Vito tahu semuanya
93 Mulai curiga
94 Bella salah sangka
95 Izin keluar kota
96 Bella mencari Vito
97 Pulang saat tidak tepat
98 Hari baik David
99 Di pecat secara sepihak
100 Mulai mencari tahu
101 Rencana Leni
102 Makan malam
103 Leni tahu semuanya
104 Melihat secara langsung
105 Meminta maaf
106 Pulang seminar
107 Mencoba tidak peduli
108 Hampir tahu
109 Sebuah kenyataan
110 Bukan menantu idaman
111 Dia istri sah ku
112 Tidak mau bercerai
113 Miska dan Rendi
114 Ternyata dia anakku
115 Tidak tahu malu
116 Niat buruk Kelly
117 Tidak sesuai rencana
118 Kekesalan Nia
119 Istri Hebat
120 Jangan ceraikan Bella
121 Tingkah aneh David
122 Jangan asal bicara
123 Istri pertama
124 Semoga kabar bahagia
125 Pernikahan tidak direncanakan
126 Kabar bahagia dari Nia
127 Arisan yang heboh
128 Ambisi Vito
129 David vs Vito
130 Dokter muda
131 Leni tahu
132 David gabut
133 Pengusiran Bella
134 Gym pagi hari
135 Gengsinya David
136 Dua manusia gila
137 Tugas luar daerah
138 Malu sendiri
139 Nia semakin terdepan
140 Hujan deras
141 Apakah menyesal
142 Keberangkatan Nia
143 Datang memintaa maaf
144 mantan mertua dan mantan istri
145 Tuduhan palsu
146 Kehamilan Kelly
147 Leni mulai licik
148 Rencana dadakan
149 Suamiku datang
150 Penolakan Vito
151 Cemburu yang aneh
152 Patah sebelum tumbuh
153 David pulang ke kota
154 Rendi ketakutan
155 Rendi jujur
156 Miska tahu siapa Vito
157 Makan malam
158 Tidak punya malu
159 Pacar Miska
160 Dua teman Nia
161 Bakso dan Rujak
162 Reuni yang salah
163 Malu sendiri
164 Menyesal tiada guna
165 Mie goreng
166 Perubahan sikap Baskoro
167 Tidak bermaksut menghindar
168 Pesan dari Sabita
169 Syarat dari Leni
170 Bakar ikan
171 Menghukum Bella
172 Ingin kabur
173 Menangkap ikan
174 Bella pulang
175 Rencana Sabita
176 Gagal menculik
177 Hukuman dari David
178 Sabita yang malang
179 Keinginan melamar Miska
180 Gagal berolah raga
181 Tentang Bella
182 Datang melamar
183 Meminta maaf
184 Di rumah sakit
185 Dua hati untuk Vito
186 Menjenguk adik bayi
187 Ulah Baskoro
188 Makan siang Rindi
189 Pacar Vito
190 Sepuluh tahun lagi
191 Direktur rumah sakit
192 Ungkapan hati Vito
193 Cinta selamanya
194 Belanja perlengkapan bayi
195 Bukan pacar tapi calon suami
196 Jati diri Miska
197 Bertemu calon mertua
198 Datang kerumah Nia
199 Mulai gila
200 Gangguan Sari
201 Kelahiran bayi sultan
202 Leni semakin tidak waras
203 Permintaan Bella
204 Menasehati Leni
205 Pengantin barbar
206 Buat adik bayi
207 Kabar Baskoro
208 Part End
209 Pengumuman ( Ucapan terimakasih Author )
Episodes

Updated 209 Episodes

1
Lulus kuliah
2
Hari pertama kerja
3
David putra widjaya
4
Ibu Karti
5
Siapa wanita itu
6
Memang mirip
7
Kerumah David
8
Permintaan Nada
9
Vito ketahuan Nia
10
Meminta menikah
11
Kerumah Vito
12
Dokter pribadi untuk Nada
13
Rencana Hesti
14
Rencana berhasil
15
Air mata terakhir
16
Gaji pertama
17
Menjemput Nia
18
Menginap dirumah sakit
19
Baju dari Miska
20
Gambar dari Nada
21
Seperti Ayah
22
Belum jujur
23
Ingin jalan dengan mama
24
Menemani bermain
25
Aku wanita baik - baik
26
Datang kepesta pertunangan
27
Apa dia saudaraku
28
Tangisan Nada
29
Vito dan David
30
Dipecat secara sepihak
31
Apakah ini cinta
32
Musibah datang
33
Pindah rumah sakit
34
Foto diponsel Nia
35
Boss Arogan
36
Tawaran dari David
37
Permintaan Nada
38
Pembuatan iklan
39
Rencana melamar
40
Seperti disengaja
41
Melamar Nia
42
Diterima
43
Kesempatan Bella
44
Rencana Bella berhasil
45
Cincin pernikahan
46
Nada menginap
47
Makan dirumah Nia
48
Pernikahan sederhana
49
Bella dan Baskoro
50
Belum mencetak
51
Kesabaran Nia
52
Jadilah seperti Nia
53
Malam yang ditunggu
54
Mantan suami
55
Bertemu Baskoro
56
Ternyata ayah mertua
57
Tidak tahu salah apa
58
Kejadian di butik
59
Diamnya David
60
Pulang dari seminar
61
Kekesalan David
62
Makan siang di kantor
63
Ruangan Baskoro
64
Menyambut suami
65
Kedatangan tante Diana
66
Hari pernikahan Vito
67
Datang ke pesta
68
Tragedi di pesta
69
Rencana meminta maaf
70
Keputusan David
71
Rasa yang tersimpan
72
Cerita dari Miska
73
Suami kerja istri bermain
74
Mendatangi rumah mantan istri
75
Kedatangan Berta dan Rindi
76
Kabar kehamilan Bella
77
Makan malam romantis
78
Cerita David
79
Nia ikut arisan
80
Wanita masalalu
81
Milik siapa
82
Mertua datang lagi
83
Keluarga bahagia
84
Mantan suami tidak tahu malu
85
Pekerjaan untuk Kelly
86
Arisan wali murid
87
Menolong Ayah
88
Mulai curiga
89
Belajar membaca puisi
90
Cerita Bella dan Baskoro
91
Acara sekolah Nada
92
Vito tahu semuanya
93
Mulai curiga
94
Bella salah sangka
95
Izin keluar kota
96
Bella mencari Vito
97
Pulang saat tidak tepat
98
Hari baik David
99
Di pecat secara sepihak
100
Mulai mencari tahu
101
Rencana Leni
102
Makan malam
103
Leni tahu semuanya
104
Melihat secara langsung
105
Meminta maaf
106
Pulang seminar
107
Mencoba tidak peduli
108
Hampir tahu
109
Sebuah kenyataan
110
Bukan menantu idaman
111
Dia istri sah ku
112
Tidak mau bercerai
113
Miska dan Rendi
114
Ternyata dia anakku
115
Tidak tahu malu
116
Niat buruk Kelly
117
Tidak sesuai rencana
118
Kekesalan Nia
119
Istri Hebat
120
Jangan ceraikan Bella
121
Tingkah aneh David
122
Jangan asal bicara
123
Istri pertama
124
Semoga kabar bahagia
125
Pernikahan tidak direncanakan
126
Kabar bahagia dari Nia
127
Arisan yang heboh
128
Ambisi Vito
129
David vs Vito
130
Dokter muda
131
Leni tahu
132
David gabut
133
Pengusiran Bella
134
Gym pagi hari
135
Gengsinya David
136
Dua manusia gila
137
Tugas luar daerah
138
Malu sendiri
139
Nia semakin terdepan
140
Hujan deras
141
Apakah menyesal
142
Keberangkatan Nia
143
Datang memintaa maaf
144
mantan mertua dan mantan istri
145
Tuduhan palsu
146
Kehamilan Kelly
147
Leni mulai licik
148
Rencana dadakan
149
Suamiku datang
150
Penolakan Vito
151
Cemburu yang aneh
152
Patah sebelum tumbuh
153
David pulang ke kota
154
Rendi ketakutan
155
Rendi jujur
156
Miska tahu siapa Vito
157
Makan malam
158
Tidak punya malu
159
Pacar Miska
160
Dua teman Nia
161
Bakso dan Rujak
162
Reuni yang salah
163
Malu sendiri
164
Menyesal tiada guna
165
Mie goreng
166
Perubahan sikap Baskoro
167
Tidak bermaksut menghindar
168
Pesan dari Sabita
169
Syarat dari Leni
170
Bakar ikan
171
Menghukum Bella
172
Ingin kabur
173
Menangkap ikan
174
Bella pulang
175
Rencana Sabita
176
Gagal menculik
177
Hukuman dari David
178
Sabita yang malang
179
Keinginan melamar Miska
180
Gagal berolah raga
181
Tentang Bella
182
Datang melamar
183
Meminta maaf
184
Di rumah sakit
185
Dua hati untuk Vito
186
Menjenguk adik bayi
187
Ulah Baskoro
188
Makan siang Rindi
189
Pacar Vito
190
Sepuluh tahun lagi
191
Direktur rumah sakit
192
Ungkapan hati Vito
193
Cinta selamanya
194
Belanja perlengkapan bayi
195
Bukan pacar tapi calon suami
196
Jati diri Miska
197
Bertemu calon mertua
198
Datang kerumah Nia
199
Mulai gila
200
Gangguan Sari
201
Kelahiran bayi sultan
202
Leni semakin tidak waras
203
Permintaan Bella
204
Menasehati Leni
205
Pengantin barbar
206
Buat adik bayi
207
Kabar Baskoro
208
Part End
209
Pengumuman ( Ucapan terimakasih Author )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!