.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
-
Sepanjang perjalanan menuju Rumah Sakit Nia dan David hanya saling diam. Nia lebih memilih memalingkan wajahnya ke arah luar mobil, sedangkan David fokus dengan setir mobilnya. Setelah beberapa menit mobil yang dikendarai David sudah sampai di rumah sakit. Dengan segera David dan Nia masuk dan menuju ruang perawatan Nada.
Karena Nia belum tahu di mana letak kamar rawat Nada, Nia lebih memilih berjalan di belakang David untuk mengikuti David dari belakang saja. Melihat Nia jalan yang terlalu lambat membuat David pun marah dan mengomelinya.
" Dasar wanita lemot !! Apa begini cara kerja seorang dokter? Kalau cara berjalan kamu seperti ini, pasien kamu sudah keburu sekarat baru kamu sampai tempat. " Seru David dengan kesal.
Bahkan tatapan mata David sama sekali tidak bersahabat, tatapan penuh amarah dan kebencian. Di sini Nia menjadi serba salah, David yang membutuhkan bantuan dari Nia. Rapi kenapa seolah-olah Nia yang membutuhkan David serta kenapa David yang marah - marah.
" Maaf Tuan David. Kaki saya tidak sepanjang kaki Tuan, jadi tidak bisa melangkah terlalu panjang ataupun terlalu cepat. Sekarang jangan berdebat kita segera menuju ruang perawatan Nada saja. Daripada terjadi sesuatu dengan Nada, anda juga yang akan menyesal." Jawab Nia dengan berani.
" Kurangajar kamu ! Kamu mendoakan anakku kenapa-kenapa !." Bentak David dengan kesal.
Nia hanya menghela nafas dengan kesal bukannya cepat menuju ruang kamar Nada, tetapi justru David membuat dia menjadi kesel dan seolah-olah mengulur waktu.
" Maaf Tuan saya tidak bermaksud seperti itu. Tuan sendiri tadi yang datang ke rumah saya dan memaksa saya untuk ikut dengan cepat. Sekarang kita sudah di rumah sakit, tapi kenapa justru anda memperlambat." Seru Nia bicara sambil menahan emosinya.
David sepertinya mendengar kata-kata Nia sehingga dia melanjutkan jalannya menuju kamar Nada. Nia hanya mengikuti dari belakang dan tidak memperdulikan wajah David yang seperti harimau yang ingin menerkam mangsanya.
Akhirnya Nia dan David sudah sampai di depan kamar rawat Nada yang berada di lantai atas. Dimana kamar yang hanya dikhususkan untuk keluarga Widjaya saja.
* Huuhh kalau tahu tadi Nada dirawat di kamar khusus ini, sudah dari tadi aku lari lebih dulu daripada mengikuti manusia gila itu. Manusia kok arogan banget.* Gumam Nia dalam hatinya.
" Jangan mengumpatku ! Kamu kira aku tidak tahu jika saat ini kamu sedang mengumpatku." Seru David dengan ketus.
" Terserah Tuan David sajalah, ya sudah kalau begitu saya mau masuk dulu mau melihat keadaan nada."Ucap Nia masuk lebih dulu tanpa memperdulikan David.
Saat sampai di dalam kamar Nada, Nia langsung mendekat ke ranjang yang di sana ada nada sedang terbaring sambil menangis. Di sampingnya ada Miska dan satu perawat yang mencoba merayu Nada agar berhenti menangis. Nia mendekat dan langsung memanggil nama Nada, sehingga Nada langsung menghentikan tangisnya dan mencari sumber suara.
" Nada " Panggil Nia dengan lembut.
" Mama Nia !" Seru Nada dengan senang dan langsung duduk dibantu oleh Miska.
Melihat Nada yang sudah tidak menangis lagi, perawat yang menemani Miska tadi pun akhirnya izin untuk keluar dari kamar rawat nada.
" Iya sayang ini mama Nia datang. Maaf ya seharian tadi mama Nia tidak bisa menemani kamu. Soalnya Mama Nia ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi kalau nanti mama tidak datang nada jangan seperti ini lagi ya." Ucap Nia memberikan pengertian kepada Nada agar dia tidak selalu bergantung kepadanya.
Sebab tidak selamanya Nia akan selalu ada disamping Nada. Suatu saat nanti Nia juga akan mempunyai kehidupan barunya dengan keluarga kecilnya sendiri.
" Mama Nia memangnya kemana?." Tanya nada dengan wajah polosnya.
" Mama Nia kan seorang dokter, jadi Mama harus bekerja di Rumah Sakit untuk mengobati orang yang sakit. Aunty Miska juga kan calon dokter, pasti nanti Aunty kalau sudah jadi dokter juga akan bekerja di Rumah Sakit seperti mama Nia." Ucap Miska mencoba memberi pengertian kepada sang keponakannya.
Nia terlihat tersenyum dan mengangguk terima kasih kepada Miska, karena Miska sudah mau menjawab pertanyaan dari Nada. Dan Nada pun terlihat mengerti dengan penjelasan dari Miska.
" Iya sayang Mama kan seorang dokter, jadi Mama harus di rumah sakit. Nanti kalau mama sudah selesai bekerja Mama pasti main ke rumahnya Nada. Tapi tidak bisa sering-sering ya mungkin bisa seminggu dua kali atau tiga kali saja ya sayang. Nada mengerti kan sayang?." Tanya Nia dengan lembut.
Nada terlihat tersenyum dan menganggukkan kepalanya, sepertinya Nada mulai memahami apa yang dikatakan oleh Nia. Dari balik pintu kamar rawat Nada David sedari tadi melihat interaksi antara anaknya dan Nia, ada senyum tipis yang terlukis di bibir David. David sudah bisa bernafas lega karena nada sudah tidak rewel lagi.
" Apa Nada masih demam?" Tanya David yang tiba - tiba sudah ada disamping Miska.
" Hemm.. Sudah tidak lagi kak, karena pawangnya sudah datang. Kakak sih tidak percaya bukannya dari tadi dokter itu bilang jika Nada itu tidak sakit, tetapi hanya kangen dengan Kak Nia saja. Makanya kalau jadi orang itu jangan arogan bentar-bentar mau marah kalau sudah seperti ini terbukti kan ? Kakak bisa lihat sendiri Nada sekarang sudah bisa tertawa, sudah tidak demam lagi." Ucap Miska sambil melirik ke arah kakaknya.
David tidak menghiraukan ocehan dari adiknya dia lebih memilih untuk duduk di pinggir ranjang dan memegang kepala Nada. Dan benar saja Nada sudah tidak demam lagi bahkan suhunya juga sudah normal. David meminta Nia dan Miska malam ini untuk menginap di rumah sakit.
" Malam ini kalian berdua menginap di sini ! temanin Nada!. "Perintah David tegas tidak bisa dibantah lagi.
" Tapi besok pagi aku ada jadwal praktek Tuan. Bagaimana ini ? Aku tidak membawa pakaian ganti Tuan. " Seru Nia mencoba memprotes keputusan David yang memutuskan secara sepihak tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu.
" Itu bukan urusanku yang pasti malam ini kamu dan Miska menginap di sini. Lagi pula ini sudah hampir jam 2 malam, jadi siapa yang mau mengantar kamu pulang? Kalau kamu mau naik taksi online silakan, tapi jangan salahkan saya kalau terjadi sesuatu sama kamu." Ucap David seenaknya saja tanpa memperdulikan Nia padahal tadi dia yang sudah memaksa Nia untuk ikut kerumah sakit.
Miska yang melihat sifat seenaknya dari sang Kakak pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Apa yang sudah menjadi keputusan David memang sudah tidak bisa diganggu gugat lagi, miska sudah sering menerima perintah dan keputusan dari David tanpa memikirkan Miska mau apa tidak.
" Tenang saja kak Nia, nanti biar aku yang pesankan pakaian untuk kakak. Kak Nia tinggal sebutkan saja ukurannya. Sebelum jam praktek Kak Nia mulai, pakaian itu sudah ada di sini." Ucap Miska memberikan solusi terbaik untuk Nia.
" Tapi Non, Apa semua itu tidak berlebihan untuk saya?" Tanya Nia karena dia merasa tidak enak dengan Miska.
" Sudah tenang saja kak, tidak apa-apa kok. Aku juga tidak merasa direpotkan Kak. Anggap saja ini balasan untuk kebaikan Kak Nia, karena sudah mau datang ke sini dan menemani nada dan aku. Jangan hiraukan kakakku yang arogan itu, dia itu memang seperti itu. Nakanya tidak ada wanita yang mau mendekatinya." Seru Miska sambil terkekeh karena melihat wajah masam dari David. Nada juga ikut tertawa setelah mendengar apa yang dikatakan Miska, padahal dia tidak tahu apa maksud perkataan Miska.
Padahal bukan tidak ada wanita yang mendekatinya, wanita yang mendekati David itu banyak. Namun satupun tidak ada yang bisa meluluhkan hati David. Sebab dihati David masih ada cinta untuk Hera dan sampai kapanpun cintanyauntuk Hera. David juga beranggapan jika semua wanita yang mendekat hanya menginginkan hartanya saja.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Miska barusan, membuat David langsung mendengus kesal. Bagaimana bisa sang adik membicarakannya langsung di hadapan wajahnya sendiri, tanpa menghiraukan keberadaannya.
* Adik sialan kamu Miska. Kamu sudah membuat aku kesal, lihat saja aku akan membalasmu. * Gumam David dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Christina Hartini
memang orang yang terlalu sama adiknya sendiri aja akan membalas huuuuuuffff
2023-06-19
0
Pia Palinrungi
bucin baru rasa kamunya vid
2023-05-30
0
Dhewy R
Selamat membaca kak
2023-02-14
2