.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
" Mama, Mama, Mama aku mau mama hiks hiks hiks " Suara tangisan anak kecil menangis sambil memanggil mamanya.
Membuat seisi rumah menjadi gaduh dan kebingungan apalagi tagisan anak kecil itu semakin keras dan terus memanggil mama. Nada menangis terus menerus, namun dia juga memanggil - manggil mamanya. Tidak seperti biasanya Nada seperti itu.
" Mama ini kenapa Nada kok menangis terus menerus ?" Tanya Mila adik kandung dari Davi.
" Ya mana Mama tahu Miska sayang. Nada sayang kenapa kok menangis, mamanya Nada kan sudah ke surga. Jangan menangis ya, kalau menangis jelek loh." Ucap Karmila , ibu dari David.
Karmila juga dibuat bingung dengan tangisan cucu semata wayangnya yang tumben sekali dia menangis sambil memanggil Mamanya. Apalagi David juga baru saja berangkat ke perusahaan. Nada juga biasanya diam saat main dengan Miska dan pengasuhnya . Pak Widjaya menghampiri cucunya yang terus menangis tiada henti.
" Nada kenapa?" Tanyanya dengan lembut.
" Nada mau mama. " Jawab bocah 4 tahun itu sambil mengusap air matanya.
" Nada ketemu mama dimana?. Biar nanti opa yang antar Nada ketemu mama." Seru pak Widjaya dengan lembut sambil mengusap air mata sang cucu.
" Rumah sakit Opa. Rumah sakit Kakek Dokter " Jawab Nada dengan antusius.
Ketiga orang dewasa yang ada disitupun saling melempar pandangan. Mereka hanya mengira jika Nada merindukan mamanya, sebab yang Nada tahu mamanya memang saat itu dirawat dirumah sakit itu dan tidak pulang sampai sekarang. Anak sekecil Nada belum paham jika mamanya sudah meninggal padahal Nada sendiri sudah melihat jenazah Mamanya saat disemayamkan dirumah.
" Baiklah yuk Opa antar Nada ketemu sama mama tapi Nada tidak boleh menangis lagi ya. Dan janji jangan bilang sama Papa kalau kita menemui mama." Ucap pak Wudjaya dengan lembut.
" Iya Opa. Nada janji tidak akan bilang Papa, Opa ." Seru bocah kecil itu dengan semangat.
Pak Widjaya mengangguk lalu mengusap kepala cucunya dengan lembut. Nada sudah tidak menangis lagi, dia langsung berlari kekamarnya untuk segera bersiap - siap dibantu oleh pengasuhnya. Sedangkan di ruang keluarga Ibu Karmila mengomeli suaminya karena dia sudah membohongi cucunya.
" Papa kenapa harus bohong sih. " Tegur ibu Karmila.
" Papa tidak bohong Ma. Papa akan mengak Nada kerumah sakit , tidak tahu apa yang akan dilakukan Nada disana nanti yang penting Nada diam dan tidak menangis lagi. Lagipula disana juga ada arena bermain anak - anak juga, siapa tahu Nada disana nanti bisa bermain dan bertemu dengan teman baru." Ucap pak Widjaya menjelaskan.
" Terserah papa sajalah. Pokoknya kalau sampai David marah mama tidak ikut-ikutan. Sana papa antar sendiri saja ya, mama ada arisan sama teman - teman mama. " Ucap ibu Karmila lalu melangkah keluar rumah sembari menenteng tas mahalnya .
Diruang keluarga itu kini tinggal Pak Widjaya dan Miska saja. Mereka menunggu kedatangan Nada yang sedang bersiap - siap.
" Nada kenapa ya Pa kok tumben banget dia mencari mamanya. Miska saja sampai bingung bagaimana menghadapi dia, beruntung kak David arogant itu sudah berangkat kekantor. Kalau dia dirumah sudah pasti dia akan memarahi ku, dikiranya aku yang membuat anaknya menangis." Seru Miska dengan cemberut.
" Ssttt... Biar bagaimanapun David itu kakak kamu. Jangan bilang seperti itu, didengar Nada nanti juga ikut memanggilnya papa Arogant. Mau kamu dimarah sama kakak kamu. Kamu harus ikut papa kerumah sakit, papa tidak nyaman kalau pergi sama pengasuh Nada. " Ucap pak Widjaya dengan tegas.
" Nah kan aku lagi yang kena. Baiklah Pa ." Seru Miska dengan Lemas.
Dari kamarnya nada sudah berlari menghampiri Opa dan Aunty nya. Bocah berumur 4 tahun itu sudah sangat sangat rapi dengan rambut ikat duanya membuat siapapun yang melihatnya akan gemas. Nada sangat bersemangat untuk ke rumah sakit menemui wanita yang dia anggap sebagai mamanya.
" Wah cucu opa sudah cantik. Kalau begitu yuk kita berangkat. Mbak Nur, biar Miska saja yang menemani Nada. Mbak Nur dirumah saja bantuin bik Darmi. " Ucap pak Widjaya kepada pengasuh Nada.
" Baik Tuan." Ucap mbak Nur dengan patuh.
Mereka bertiga akhirnya berangkat ke rumah sakit , di dalam perjalanan Nada terlihat bahagia. Dia senyum - senyum sendiri dia juga bercerita jika pernah diajak mamanya makan bakso dirumah sakit.
" Nada kemarin makan bakso sama Mama." Ucap Nada dengan antusius.
" Kemarin kapan sayang ? Nada loh kemarin pergi sama papa David. " Ucap Miska penasaran.
" Iya Aunty tapi ke rumah sakit kakek dokter terus Nada lihat mama. Mama sekarang juga jadi Dokter seperti kakek dokter" Ucap Nada dengan polosnya.
Nada pun menceritakan semua kejadian yang kemarin terjadi di rumah sakit. Dimana dia bertemu dengan mamanya dan sang Mama yang sudah menjadi dokter. Lalu dia pun menceritakan saat makan di kantin serta dia yang dibelikan bakso oleh mamanya. Kejadian yang Papanya marah-marah saat di ruangannyapun dia menceritakan semuanya.
Mischa dan Pak Widjaya penasaran dengan seorang wanita yang dipanggil mama oleh Nada. Mobil yang dikendarai Pak Widjaya kini sudah sampai di depan gedung rumah sakit, dengan antusias nada turun dan berlari masuk ke rumah sakit. Miska yang takut Nada terjatuhpun mengejar Nada lalu menggandeng tangan nada agar dia tidak terjatuh.
Mereka langsung menuju ruangan Dokter Irawan yang tak lain adalah kakak iparnya sendiri. Pak Irawan adalah kakak dari istri pak Widjaya.
" Widjaya ! Kok datang kesini tanpa kasih kabar dulu ? angin apa yang membuat kamu sampai ke rumah sakit ini?." Tanya Pak Irawan kaget dengan kedatangan adik iparnya itu.
" Apa aku harus memberitahumu terlebih dahulu jika aku akan datang ke Rumah sakit ku ? Ini rumah sakitku jadi aku bebas kapan saja datang kemari." Ucap Pak Widjaya dengan sombongnya.
* Pantas saja anaknya sombong, Papanya juga sombong begini. * Gumam Pak Irawan dalam hatinya.
Usia pak Widjaya dan pak Irawan hanya selisih 1 tahun saja. Mereka dulunya adalah sahabat dan berkat pak Irawan juga pak Widjaya kenal dengan Karmila. Pak Widjaya menikahi Karmila saat masih menjadi karyawan biasa. Baru setelah 5 tahun pernikahan pak Widjaya bisa merubah kehidupannya.
" Iya terserah kamu saja. Ada hal apa yang membuat kamu datang kemari?" Tanya Pak Irawan .
Namun belum juga Pak Widjaya menjawab pertanyaan Pak Irawan ,tiba-tiba pintu ruangan pak Irawan terbuka dan masuklah Nada bersama Miska. ? Melihat Nada yang masuk ke ruangannya, membuat Pak Irawan tersenyum lebar menyambut sang cucu. Pak Irawan memang sangat menyayangi nada seperti anaknya sendiri.
" Wah ada cucu kakek juga ya. Miska kamu tidak kuliah ?" Tanya Pak Irawan menatap Miska.
" Hari ini Miska libur paman." Jawab Miska dengan sopan.
" Kakek mama mana ?" Tanya Nada yang langsung menanyakan keberadaan mamanya.
Pak Irawan tersenyum lalu menghampiri Nada dan mensejajarkan tubuhnya dengan Nada, Lalu dia mengusap pucuk kepala Nada dengan lembut.
" Mama masih bekerja, karena mamanya Nada sekarang sudah menjadi dokter. Jadi Nada tunggu saja di sini ya. Nanti kalau sudah selesai kakek dokter panggil mama Nada. " Ucap Pak Irawan dengan sangat lembut.
Bocah yang berusia 4 tahun itu hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya. Nada akhirnya lebih memilih menunggu duduk di sofa diikuti dengan Miska yang juga duduk di sampingnya.
Sedangkan Pak Widjaya dan Pak Irawan kini duduk berhadapan di kursi kerja Pak Irawan. Pak Widjaya ingin tahu siapa sebenarnya wanita yang dipanggil mama oleh Nada. Pak Irawan menceritakan jika ada salah satu dokter yang sudah menyita perhatian Nada sehingga dokter itu dipanggil mama oleh Nada.
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Kinan Rosa
wah bahaya nih camer datang
2023-06-05
0
Pia Palinrungi
lanjut thor, mau liat reaksip Wijayakusuma setelah ketemu dokter yg dipanggil mama sm cucunya 😅😅😅
2023-05-29
0
Ganuwa Gunawan
orang kaya mh bebas atuh sombong ge..nah orang miskin sombong..haduuuh kiamat dah aah
2023-02-04
3