.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
" Jadi ini wanita yang menjadi pacar kamu. Cantik dan sederhana sekali Vito." Ucap Hesti mama dari Vito.
Hesti menatap Nia dari atas sampai bawah, dia mengakui jika Nia itu cantik secara natural. Bahkan tidak ada riasan yang mencolok sama - sekali. Namun penampilan pakaian yang dikenakan oleh Nia sama sekali bukan selera Hesti. Bagaimana bisa Nia datang hanya mengenakan celana kulot dan kaos pendek dilapisi dengan sweater yang warnanya saja sudah mulai pudar.
" Iya ma, tadi aku ajak Nia buru - buru sekali jadi dia tidak sempat untuk bersiap dan berhias Ma. " Ucap Vito berbohong.
Vito yang mengetahui arti pandangan mamanya saat memandang Nia, Vito langsung mencari alasan jika Nua tadi tidak sempat bersiap - siap karena dadakan Vito mengajaknya. Padahal semua itu bohong, Nia memang bersiap dan berpenampilan apa adanya. Dia tidak punya baju bagus untuk dipakai, ada juga baju yang dia pakai untuk bekerja.
Selama menjalin hubungan dengan Vito, Nia selalu menolak jika Vito akan membelikan baju dan kebutuhan Nia yang lainnya. Nia tidak mau terkesan memanfaatkan Vito, hanya saat ditraktir makan saja Nia yang tidak menolaknya.
" Oh begitu. Ya sudah mari kita makan malam saja dulu, papamu juga sudah menunggu disana." Ucap Hesti lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Vito dan Nia yang masig diam mematung.
Nia merasa jika mamanya Vito tidak nenyukainya, karena dari bahasanya saat bicara saja sudah terlihat. Terlihat cuek dan tatapan matanya juga terlihat sinis. Nia mencoba membuang jauh - jauh fikiran negatifnya itu. Vito menggandeng Nia menuju meja makan dimana mama dan papanya sudah menunggu.
Nia duduk disamping Vito dengan canggung, papa Vito tersenyum kearah Nia dan Niapun membalas senyum sambil menganggukkan kepalanya.
" Jadi ini Nia yang kamu ceritakan Vit?" Tanya pak Sigit papa dari Vito.
" Iya pa. Dia ini Nia, seorang dokter muda yang bekerja di Rumah sakit Cahaya Kasih. Meskipun baru bekerja dirumah sakit itu tetapi dia ini calon dokter yang akan sukses pa. Kuliahnya saja full beasiswa dan diterima di rumah sakit dengan cuma - cuma tanpa harus ribet begini dan begitu. Itu semua berkat kecerdasannya." Ucap Vito membanggakan Nia di depan kedua orang tuanya.
" Makan dulu Vito nanti kita lanjutin ngobrolnya." Ucap Hesti sambil melirik tajam kearah Nia.
Nia langsung menundukkan kepalanya, dia tahu jika Mama nya Vito kurang menyukainya. Merekapun makan malam bersama, setelah makan malam Hesti meminta Nia untuk membantu ART nya membereskan meja makan. Dengan senang hati Nia melakukannya, dia hanya ingin bersikap biasa saja. Lagipula pekerjaan itu juga sudah biasa dia kerjakan dirumah.
" Sudah berapa lama kamu pacaran dengan Vito?" Tanya Hesti menghampiri Nia yang sedang mengelap meja makan.
" Emm.. Sekitar satu tahun setengah tante." Jawab Nia takut - takut.
" Oh.. Orang tua kamu bekerja dimana ?' Tanya Hesti ingin tahu pekerjaan orang tua Nia.
" Emm...ibu saya hanya.... "
Belum sempat Nia menjawabnya tiba - tiba saja Vito datang dan mengajak Nia dan mamanya duduk di ruang keluarga saja, agar lebih santai dan nyaman saat mengobrol. Nia dan Hesti pun kini sudah diruangan keluarga.
" Jadi apa pekerjaan orang tua kamu Nia?" Tanya Hesti terus menanyakan pertanyaan yang sama sebab tadi Nia belum menjawab pertanyaannya.
Deg...
Jantung Vito seakan berhenti berdetak, dia lupa tidak memberitahu Nia agar tidak memberitahu pekerjaan orang tuanya yang sesungguhnya. Sebab Hesti pasti akan mempermasalahkan pekerjaan orang tua Nia dan asal usul Nia. Vito paham sekali dengan karekter mamanya, yang selalu menilai orang dari segi harta dan kastanya.
" Ibu saya hanya pedagang sayuran dipasar tante , sedangkan ayah saya pergi meninggalkan kami dari saya umur 5 tahun. Sekarang ayah dimana aku juga tidak tahu, masih hidup atau tidak saya juga tidak tahu." Ucap Nia bicara terus terang tanpa ada yang dia tutupi.
* Nia, kenapa kamu bicara jujur Nia. Aku juga tadi kenapa sampai lupa tidak breafing Nia dulu.* Gumam Vito dalam hatinya.
Haaahhhh
Hesti nampak syok dan kaget mendengar kata - kata yang baru saja keluar dari mulut Nia. Hesti tidak menyangka jika Nia anak dari seorang janda miskin yang hanya bekerja sebagai penjual sayuran di pasar tradisional. Sudah pasti tidak selevel dengan keluarganya, Hesti tidak akan menyetujui Vito menikah dengan Nia.
* Ini tidak bisa dibiarkan, ternyata apa yang dikatakan Bella benar. Jika wanita ini hanya wanita miskin yang pasti hanya ingin memanfaatkan Vito saja. Aku kira dia orang kaya, pekerjaannya pun seorang dokter. Ternyata dia wanita miskin. Pasti dia wanita murahan yang sudah memanfaatkan anakku.* Gumam Hesti dalam batinnya.
" Kamu tidak salah pilih calon istri Vito ? Wanita miskin seperti ini mau kamu jadikan istri? Mama tidak setuju, karena dia tidak selevel dengan kita.!!" Tolsk Hesti mentah - mentah.
" Ma, kenapa mama memandang orang selalu dari hartanya. Aku tidak mempermasalahkan soal harta ma, aku mencintai Nia dengan tulus dan aku akan menikahi Nia." Ucap Vito tetap ingin mempertahankan Nia.
" Tidak ! Mama tidak mau mempunyai menantu miskin seperti dia. Apalagi ibunya hanya seorang janda, yang pekerjaannya hanya pedagang sayur saja. Mau ditarok mana muka mama jika teman - teman mama tahu besan mama pedagang sayur, janda lagi. Pasti dia itu cuma mau memanfaatkan kamu saja." Ucap Hesti melirik tajam kearah Nia.
Nia tidak terima atas penghinaan dari Hesti, boleh saja dia menghina dirinya tapi tidak untuk menghina ibunya. Nia akan tetap mempertahankan harga diri ibunya sampai kapanpun.
" Maaf tante, kami memang orang miskin tapi bukan berarti tante bisa seenaknya menghina kami. Apalagi menghina ibu saya. Apa salahnya dengan status janda ? " Seru Nia yang sudah kesal.
" Lihat Vito. Begini wanita pilihan kamu ? Kurangajar ya kamu sama saya. Vito segera putuskan dia, jika kamu tetap mempertahankan dia, mama pastikan kamu akan menyesal." Ucap Hesti dengan lantang.
* Aku harus memikirkan cara agar Vito bisa terlepas dari wanita miskin ini. Aku tidak rela Vito menikahi wanita miskin dan murahan ini. Pasti dia juga dapat pekerjaan dari hasil tidak baik, zaman sekarang mana ada bekerja tanpa tes. Dia pasti ada main dengan orang dalam. Hemmm... Sepertinya aku tahu. Baiklah aku akan meminta bantuan Bella untuk menjalankan rencanaku ini." Gumam Hesti dalam hatinya.
Hesti melongos begitu saja lalu meninggalkan ruang keluarga. Papa Vito sedari tadi hanya diam saja dan tidak mau membantu Vito. Dia juga kurang setuju jika Vito menikah dengan Nia.
" Kamu antar pulang Nia saja Vit." Ucap pak Sigit lalu bangkit menyusul istrinya masuk kekamar.
Tanpa berucap Nia juga langsung bangkit dan berjalan keluar dari rumah Vito. Dia menangis, bahkan hatinya sangat hancur. Hari ini mungkin hari terburuk baginya karena apa yang dia harapkan selama ini akan sia - sia. Hubungannya dengan Vito tidak akan bisa dilanjutkan lagi , Nia tidak mau jika ibunya juga yang akan ikut tersakiti.
" Nia, tolong maafkan kata - kata ibu tadi ya. Jangan diambil hati." Ucap Vito yang saat ini sudah ada diluar rumahnya.
" Tidak tahu kak. Maaf aku sepertinya tidak bisa melanjutkan hubungan kita, kamu tahu sendirikan orang tuamu tidak setuju dengan hubungan kita." Ucap Nia sambil mengusap air matanya.
" Tidak ! Aku tidak mau putus. Sekarang lebih baik kamu aku antar pulang dan kamu istirahat. Besok aku akan menjemputmu." Ucap Vito masih mencoba merayu Nia.
Untuk menghindari pertengkaran akhirnya Nia mengangguk setuju. Vito membukakan pintu mobil untuk Nia,setelah itu dia juga masuk mobil dan melajukan mobilnya keluar dari halaman rumahnya.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Christina Hartini
yg sabar ya Nia, biar nanti mama Vito kebalas orang lain saja Krn menghinamu
2023-06-19
1
Kinan Rosa
yang sabar ya Nia
pasti akan ada berkah di balik penghinaan itu
2023-06-05
0
Pia Palinrungi
sabar nia roda berputar bikin keluarga yg sombong itu jadi menyesal krn telah menghinamu
2023-05-29
0