Part 15

Sore harinya mereka sampai di tempat yang mereka tuju, semua orang terbangun karena gerakan rem bis yang berhenti.

Xixi yang tidur cukup nyenyak pun terbangun, dan terkejut saat mendapati dirinya tertidur di bahu Leon.

"Kau sudah bangun?" Tanya Leon sambil menatap Xixi.

Xixi yang merasa tidak enak hanya mengangguk pelan, dia lalu menoleh ke jendela dan melihat jika mereka sudah sampai di tempat yang selama hampir 5 jam perjalanan mereka tempuh.

"Dia sangat menggemaskan jika baru bangun tidur."

Leon tertegun dengan apa yang hatinya katakan, segera dia menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk menghilangkan pikirannya itu, Leon berdiri dan mengambil tasnya yang ada di bagasi dalam bis.

"Semuanya, kita sudah sampai. Ayo turun dan ambil barang-barang kalian di bagasi." Ucap ketua kelompok.

Semua mahasiswa yang ada di dalam bis turun satu persatu, dan seperti biasa Xixi akan turun paling akhir. Tapi sayang selain Xixi ada dua orang lagi yang belum turun dari bis.

Kedua orang itu saling memandang dan tersenyum dengan mencurigakan. Xixi yang merasa ada aneh dengan kedua orang itu langsung keluar dari bis dengan cepat.

"Xixi, kau kenapa?" Tanya Lulu yang melihat Xixi begitu terburu-buru turun dari bis.

Xixi menggelengkan kepalanya "Tidak, tidak apa-apa. Aku tadi hanya ketiduran dan takut tertinggal."

"Ya ampun, apa semalam kamu kurang tidur?"

Xixi hanya mengangguk dan tersenyum pada Lulu.

"Kau ini. Sudahlah, ayo ambil barang-barang mu. Katanya kita masih harus naik ke atas lagi."

Xixi mengangguk mengerti.

Leon yang tidak begitu jauh mendengar percakapan Lulu dan Xixi, dia lalu melihat ke dalam bis. Dia melihat ada dua orang di dalam bis itu, tapi tidak tahu siapa mereka berdua.

"Pasti mereka ingin berbuat hal yang tidak baik pada Xixi, karena itu dia langsung turun dengan tergesa-gesa."

Setelah semua mahasiswa mengambil barang-barang mereka, mereka pun mulai menaiki jalanan yang ada di kaki gunung itu untuk sampai di tempat mereka akan mendirikan tenda.

Sekitar 25 menit mereka menaiki jalan yang belum tersentuh aspal itu, akhirnya mereka sampai di tempat yang cukup rimbun dengan rerumputan.

"Baiklah, disana sudah ada nomor yang di tancapkan diatas tanah. Kalian bisa memilih nomor untuk tempat kalian mendirikan tenda, sebelum mendirikan tenda, kalian bisa mencabuti atau memotong rumput yang agak tinggi itu." Ucap ketua kelompok.

Beberapa mahasiswa maju ke depan untuk mengambil kertas nomor yang di letakan di dalam sebuah toples yang cukup besar.

Setelah mengambil nomor mereka kemudian mencari nomor yang di tancapkan diatas tanah, sesuai dengan nomor yang mereka ambil dari dalam toples tadi.

"Xixi, kita dapat nomor 23." Ucap Lulu yang tadi mengambil nomor.

"Iya, ayo kita cari nomor 23 itu."

"Ayo." Lulu mengangguk dengan semangat.

Lulu dan Xixi mencari nomor 23 yang di tancapkan diatas tanah, tapi ketika mereka melihat nomor itu. Dua orang mahasiswa sedang mencoba memindahkan nomor itu.

"Hei, apa yang kalian lakukan dengan nomor 23 itu?"

Kedua orang itu terkejut, beberapa mahasiswa yang mendengar juga menoleh ke arah Lulu juga orang yang mencoba memindahkan nomor yang tertancap itu.

"Itu... Aku... Aku..."

Lulu mendekati kedua orang itu dan menatap mereka dengan tajam karena mereka mau mencoba memindahkan nomor miliknya ke tempat lain.

"Apa kalian mencoba untuk menukar nomor 23 ini dengan nomor yang kalian bawa itu?" Lulu menunjuk ke nomor yang di bawa oleh salah satu mahasiswa itu.

"Kami, tidak. Mana mungkin kami melakukan itu, kau... jangan memfitnah!"

Kedua mahasiswa itu mengelak, mereka mencoba membela diri agar tidak di marahi oleh dosen.

"Pergi kalian, ini tempat kami!" Seru Lulu dengan tegas.

Mereka yang tidak berhasil melakukan apa yang mereka inginkan pergi dengan perasaan kesal.

Leon yang tendanya tidak jauh dari mereka hanya bisa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalian ini, berani-beraninya berhadapan dengan tuan putri keluarga Smith. Aku saja tidak bisa berkutik di depannya."

Xixi mendekati Lulu "Lulu sudah, sekarang ayo kita dirikan tendanya saja."

"Aku kesal dengan mereka, mentang-mentang mereka laki-laki jadi mereka mengira kita tidak berani melawan."

"Iya, sudah. Ayo kita mulai, sebelum gelap."

Lulu akhirnya mengangguk, dia kemudian mengeluarkan tenda yang dia bawa.

Dengan keahlian Xixi dan Lulu, mereka berdua akhirnya bisa mendirikan tenda yang lumayan besar untuk mereka berdua. Bahkan mungkin bisa untuk tiga orang.

"Bagus, akhirnya selesai juga." Lulu terlihat puas dengan tenda yang mereka dirikan.

"Kau mandilah dulu, aku akan menjaga barang-barang kita disini." Ucap Xixi.

"Iya, kalau begitu aku akan mandi duluan."

Xixi mengangguk sambil tersenyum.

Setelah mengambil perlengkapan mandinya, Lulu kemudian pergi ke kamar mandi yang sudah di persiapkan oleh pihak kampus.

Sementara Lulu mandi, Xixi merapikan barang-barang mereka. Dia meletakan koper milik Lulu dan tas milik nya di ujung tenda agar memberi tempat yang lebih luas di dalam tenda.

"Kau tidak mandi?"

"Oh, ya Tuhan!" Xixi tersentak karena terkejut mendengar suara dari belakangnya.

Xixi menoleh dan melihat Leon berdiri di depan tendanya.

"Kenapa kau selalu membuatku terkejut?" Ucap Xixi yang masih memegangi dadanya.

"Maaf, aku tidak tahu."

Xixi menghembuskan nafasnya, dia lalu keluar dari dalam tenda.

"Untuk apa kau kesini?"

"Aku hanya ingin tahu kenapa kau belum mandi, hari mulai gelap."

"Aku menunggu Lulu selesai mandi. Aku lihat dia banyak berkeringat tadi."

Leon mengangguk "Nanti kalau kau mau mandi, bilang padaku.

"Kau, mau apa kau?" Tanya Xixi sambil menutupi dadanya dengan kedua tangannya sambil menatap Leon penuh curiga.

Leon menggelengkan kepalanya "Meskipun kau berubah dan memakai pakaian sexy, aku tidak akan menyentuhmu jika kau tidak mengijinkannya."

Xixi menatap Leon dengan tajam.

"Huft, aku sudah berjanji pada paman dan bibi William untuk menjagamu. Jadi berhentilah berfikir yang tidak-tidak."

"Ayah dan ibuku? Kapan mereka memberitahu mu?"

"Tadi malam, paman dan bibi menghubungi orang tuaku dan berkata agar aku menjagamu disini."

Xixi mengangguk "Oh."

"Jadi...."

"Lu... Lulu kau sudah selesai?" Ucap Xixi agar Leon tidak melanjutkan ucapannya.

"Iya. Leon, kenapa kau disini?" Tanya Lulu sambil manatap Leon yang ada didepan tenda mereka.

"Oh, aku... Aku sedang bertanya apa kalian butuh bantuanku atau tidak."

"Kami sudah memasang tenda kami sendiri, jadi tidak memerlukan bantuan mu."

"Oh begitu.. Kalau begitu, aku kembali dulu ke tendaku."

Leon begitu gugup saat tahu Lulu sudah kembali, sebenarnya dia bisa bersikap biasa saja. Tapi mungkin karena dia sedikit terkejut jadi gugup seperti itu.

"Ada apa dengan Leon?" Tanya Lulu.

Xixi menggelengkan kepalanya "Aku tidak tahu."

"Sudahlah, ayo kau mandi juga. Sudah mulai gelap."

"Iya."

Xixi lalu masuk kedalam tenda untuk mengambil perlengkapan mandinya, setelah itu dia pergi ke kamar mandi dimana tadi Lulu pergi sendirian.

Saat berangkat ke kamar mandi Xixi tidak mencurigai apapun, karena tidak jauh dari kamar mandi ada dua orang senior yang berjaga.

"Akhirnya segar juga." Gumam Xixi.

Setelah mandi Xixi pun keluar dan berjalan seperti biasanya karena dia tidak merasa akan terjadi hal apapun. Tapi....

"Aaaaakh!" Jerit Xixi mengejutkan orang-orang yang tidak jauh dari sana.

Leon yang ikut mendengar jeritan itu pun segera berlari.

Ketika sampai, Leon melihat sudah banyak orang yang berdiri berkerumun.

"Ada apa ini?" Tanya Leon sambil mencoba masuk kedalam kerumunn.

Setelah melihat Xixi yang terduduk diatas tanah, Leon pun langsung berjongkok di sampingnya.

"Kenapa kau tidak mendengarkan aku, untuk pergi bersama?" Ucap Leon.

"Berhentilah bicara, kaki ku sakit sekali."

Leon segera melihat kaki Xixi ketika dia berkata bahwa kakinya sakit, dan dia melihat kaki Xixi yang berdarah akibat pecahan kaca yang tertancap di telapak kakinya.

"Kenapa ada pecahan kaca disini?" Ucap Leon dengan geram.

Tanpa banyak berkata lagi Leon menggendong tubuh Xixi dan membawa Xixi ke tenda darurat untuk mendapatkan pertolongan pada kakinya yang menginjak pecahan kaca.

Para mahasiswa yang melihat itu saling berbisik dan mulai mempertanyakan hubungan antara Leon dan Xixi.

Di dalam tenda darurat, Leon menghubungi Lulu, dia juga menghubungi supir pribadinya agar datang ke tempat camping mereka.

Tak berapa lama Lulu datang dengan wajah cemas "Apa yang terjadi pada Xixi?" Tanya Lulu dengan nafas terengah-engah.

"Dia menginjak pecahan kaca sewaktu kembali dari kamar mandi."

"Pecahan kaca? Bagaimana bisa ada pecahan kaca di sekitar lokasi camping?"

Leon menggelengkan kepalanya "Aku juga tidak tahu."

"Ini pasti seseorang sengaja melakukannya. Karena sebelumnya aku yakin tidak melihat ada pecahan kaca ketika aku kembali dari kamar mandi."

"Aku akan mencari tahu. Aku sudah menghubungi supir pribadiku, dan di sedang kesini."

"Apa?"

"Jika ini di biarkan, dia akan terinfeksi. Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi."

Lulu mengangguk mengerti, dia juga tidak ingin terjadi apa-apa pada Xixi.

"Kita sudah menghentikan pendarahannya, tapi lukanya terlalu dalam." Ucap tim medis yang memberikan pertolongan pada Xixi.

"Katakan, bagaimana bisa ada pecahan kaca di area camping?" Tanya Lulu pada petugas medis.

"Kami sudah mengusuri area ini, dan dalam jarak 100 meter dari area ini semuanya tidak terdapat pecahan kaca, ataupun benda yang berbahaya."

Leon dan Lulu saling bertatapan.

"Ini jelas ada orang yang sengaja melakukannya untuk membuat Xixi terluka." Ucap Lulu.

"Kau benar. Untuk sementara kau tinggal disini dengan Xixi. Aku akan membantu kalian membereskan semuanya dan kita akan kembali setelah supir ku datang."

"Tapi tugas kuliah kita?"

"Aku akan bicara dengan dosen, jika mereka menyulitkan kita dengan nilai. Maka aku akan menyulitkan semua dosen dengan kejadian ini."

Lulu melihat Leon yang begitu menyeramkan saat marah, dia jadi semakin curiga dengan hubungan antara Leon dan Xixi.

"Tetap disini."

Leon pergi dari tenda darurat setelah berbicara dengan Lulu yang masih bertanya-tanya tentang hubungan Leon dengan teman baiknya yang tengah berbaring diatas bangkar kecil.

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

xixi smg sgr jujur sm lulu

2023-07-03

0

AbC Home

AbC Home

aduh mulai posesif leon

2023-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Paet 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Paet 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Paet 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119 [End]
120 Informasi karya baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Paet 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Paet 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Paet 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119 [End]
120
Informasi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!