Part 20

Di kamar yang cukup besar dan bagus, Lulu yang masih merasa tidak percaya dengan apa yang dia ketahui kemarin termenung diatas ranjangnya.

Dia berkali-kali membaca beberapa pesan singkat yang Xixi kirimkan pada ponselnya kemarin.

Di dalam pesan singkat itu Xixi meminta maaf, dan menjelaskan secara singkat jika dia tidak bermaksud membohongi atau menipu Lulu. Xixi melakukan itu karena dia mempunyai alasan tersendiri, karena itu dia berpura-pura menjadi orang lain dengan identitas palsunya.

Lulu bergulang-guling diatas ranjangnya, guru les privat yang seharusnya datang pun Lulu hubungi agar tidak datang ke rumahnya dulu, karena mood Lulu benar-benar tidak baik saat ini.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, Lulu yang tahu kalau itu adalah kakaknya hanya diam saja, dan tidak berniat untuk membalikan tubuhnya.

"Kenapa kau tidak makan tuan putri?" Tanya Joseph sambil duduk di sisi ranjang.

Lulu tidak menjawab pertanyaan kakaknya, dia masih malas berbicara dengan orang lain termasuk dengan Joseph.

"Kemarin Leon menghubungi ku dan menjelaskan semuanya. Dia juga menceritakan alasan kenapa Xixi harus seperti itu."

Joseph berhenti berbicara, dia ingin melihat reaksi adiknya.

Setelah sekian detik tidak ada reaksi, Joseph berdiri dan berjalan ke arah jendela.

"Xixi... Dia hanya ingin melindungimu dari seseorang yang ingin menyakiti dan membuatnya hancur."

Mendengar ucapan kakaknya itu, Lulu langsung duduk dari tidurnya lalu menatap kakaknya dengan serius.

"Melindungi ku? Apa ada seseorang yang ingin menyakitinya lagi?" Tanya Lulu dengan cepat.

Joseph berbalik dan menatap Lulu. Dia lalu menganggukan kepalanya "Iya."

"Siapa mereka, dan apa hubungannya denganku?"

Joseph berjalan dan duduk di sisi ranjang, tepat di depan Lulu.

"Ada satu keluarga yang ingin menghancurkan keluarga Xixi dan juga ingin membunuhnya. Dia memilih berpura-pura menjadi wanita culun dan miskin, karena dia ingin keluarga itu sibuk mencarinya dan tidak begitu fokus menargetkan keluarganya, sehingga dia dan keluarganya bisa membuat rencana untuk menyerang balik keluarga itu."

"Tapi tidak seharusnya dia tidak mengatakannya padaku selama bertahun-tahun."

"Lulu, jika seseorang ingin melakukan sesuatu yang berbahaya tanpa melibatkan orang luar, maka dia harus menyembunyikan dirinya dengan baik. Dia bahkan akan bersembunyi dari keluarganya sendiri jika bisa."

Lulu diam, dia sedang memahami apa yang kakaknya katakan.

"Dulu bukankah aku juga pernah melakukannya, saat perusahaan kita sedang dalam masalah. Aku berpura-pura bertengkar dengan papa lalu masuk kedalam perusahaan musuh untuk menyabotase mereka."

"Tapi itu lain kak, kau melakukannya demi bisnis."

"Anggap saja seperti itu Lulu. Dia melakukan itu demi melindungi keluarganya dan kau, orang terdekatnya. Dia tahu mereka akan menargetkanmu, setelah mereka tahu jika dia sedang berpura-pura menjadi wanita culun di kampus. Karena cuma kamu teman baiknya."

Lulu diam, dia sungguh tidak mengerti kenapa Xixi harus melakukannya. Jika Xixi mau, dia bisa membantunya dengan bantuan dari orang tua dan kakaknya tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain.

"Kelak kau akan benar-benar mengerti apa yang sudah kakak katakan. Sekarang berhentilah bersikap seperti anak-anak. Temanmu membutuhkan dukunganmu untuk menghadapi orang yang ingin menyakitinya."

Lulu menatap ponselnya. Dia tidak tahu apakah dia bisa menerima semua penjelasan dari Xixi dan kakaknya itu atau tidak.

Joseph mengusap kepala Lulu, dia berharap jika adiknya akan mengerti agar kelak dia bisa lebih dewasa lagi.

"Pikirkan baik-baik, kalian adalah teman baik sejak lama." Ucap Joseph lagi.

Joseph keluar dari kamar Lulu, membiarkan adiknya untuk berfikir dan mengambil keputusan sendirian.

***

Sementara itu, hari ini Xixi akan keluar dari rumah sakit setelah dia memaksa untuk pulang kepada dokter.

Setelah beberapa kejadian itu, Xixi khawatir jika seseorang akan datang ke rumah sakit untuk berulah padanya. Jadi sebelum itu terjadi, Xixi memilih untuk menghindar sampai kakinya benar-benar sembuh.

Di bantu oleh ibunya dan Leon, Xixi keluar dari rumah sakit itu.

Leon mengantar Xixi dan ibunya hingga mereka sampai di depan rumah yang cukup besar dan tidak kalah mewahnya dari rumah keluarga Damian dengan mobilnya.

...Rumah keluarga William ...

Dengan hati-hati Leon membantu Xixi turun dari mobil dan memapahnya masuk kedalam rumah keluarga William itu.

Sampai di ruang tamu yang juga besar, Leon mendudukan Xixi pada salah satu sofa yang ada disana.

"Leon, terima kasih sudah membantu bibi membawa pulang Xixi. Bibi jadi merepotmu." Ucap nyonya William.

"Sama sekali tidak bibi, kebetulan saya tidak ada kerjaan. Jadi tidak apa-apa jika saya membantu bibi." Ucap Leon sambil tersenyum canggung.

Salah satu pelayan di rumah keluarga William datang dan membawa tiga gelas air jeruk, lalu meletakkan diatas meja.

"Minumlah dulu, bibi akan ke dalam sebentar." Ucap nyonya William lagi.

"Baik bi, terima kasih."

"Tidak perlu sungkan."

Setelah itu nyonya William pergi meninggalkan Xixi dan Leon di ruang tamu.

...Ruang tamu rumah Xixi ...

"Kau memiliki rumah yang bagus, tapi memilih tinggal di apartemen yang kecil. Benar-benar luar biasa." Ucap Leon.

"Kau benar, tapi sekarang aku tidak bisa lagi tinggal disana."

"Hmm, kenapa?"

"Semalam, ada dua orang yang mencoba masuk ke dalam apartemen itu."

"Ada dua orang yang mencoba masuk apartemen mu, bagaimana kau bisa tahu?"

"Aku memasang cctv kecil tepat pada dinding apartemen yang ada di depan pintu apartemen ku."

Leon menatap Xixi dengan kagum.

"Wanita ini, apa saja yang kau pikirkan, sampai bisa memikirkan hal seperti itu?" Gumam Leon.

"Aku tidak mungkin tidak melakukan itu, setelah tahu kalau keluarga itu sudah mengetahui penyamaranku selama ini di kampus."

Leon tersentak, ternyata suaranya yang kecil juga bisa terdengar oleh Xixi dengan jelas.

"Jadi, apakah kau pada akhirnya memutuskan untuk kembali, adikku sayang?"

Leon dan Xixi menoleh ke arah pintu setelah mendengar sebuah suara.

Xixi tidak menjawab pertanyaan yang kakaknya lemparkan padanya, dia lebih memilih untuk meminum jus yang ada diatas meja.

Melihat sikap Xixi yang tidak peduli dengan apa yang kakaknya katakan, Leon mengerti, jika Xixi sudah sangat terbiasa dengan kakaknya yang mungkin bisa di bilang cerewet itu.

"Selamat pagi tuan muda Damian." Sapa Mimi pada Leon.

"Selamat pagi, panggil saja Leon." Ucap Leon.

Mimi memgangguk, dia lalu menatap Xixi yang tengah meminun jusnya.

"Lihatlah. Kakinya sudah seperti itu, tapi dia tidak mau mendengarkan apa yang aku katakan padanya." Ucap Mimi seolah sedang mengadu pada Leon.

"Kak, hentikan. Bukankah aku sudah pulang? Jangan membuat Leon menutup telinganya karena mendengar suara kakak itu." Ucap Xixi yang tidak tahan pada kakaknya.

"Aku ini sedang mengkhawatirkanmu Xixi. Sebagai kakak, aku tidak mau terjadi apa-apa padamu. Tidak ada satu bulan, dua kali kamu masuk rumah sakit, kau...."

"Kak!" Xixi menatap kakaknya dengan serius.

Mimi terdiam, dia lalu berjalan masuk kedalam rumah meninggalkan Xixi dan Leon dengan kesal.

Meski usia Mimi 3 tahun lebih tua dari Xixi, tapi aura yang di miliki oleh Xixi lebih dominan. Itu kenapa setiap mereka berdebat, Mimi akan kalah karena merasa di tekan oleh tatapan dan aura yang Xixi miliki.

Leon yang melihat Mimi masuk hanya diam, dia tidak mau ikut campur dalam urusan dua wanita kakak beradik itu.

"Baiklah, aku akan pulang dulu dan besok aku akan datang lagi." Ucap Leon sambil berdiri.

"Kau akan kesini lagi?"

Leon mengangguk "Iya, setelah tahu kau sudah pulang ke rumah. Orang tuaku ingin menjenguk mu."

"Hmm baiklah. Terima kasih untuk hari ini."

"Em, istirahatlah."

Xixi mengangguk. Leon kemudian berjalan keluar dari rumah Xixi dan melajukan mobilnya menuju rumahnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

leon gk jdi ceo ya??

2023-07-03

0

AbC Home

AbC Home

next

2023-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Paet 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Paet 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Paet 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119 [End]
120 Informasi karya baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Paet 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Paet 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Paet 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119 [End]
120
Informasi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!