Part 16

Setelah kembali dari tempat camping malam itu, Leon langsung mencari tahu siapa orang yang sudah dengan sengaja membuang pecahan kaca tidak jauh dari kamar mandi, tepat sebelum Xixi keluar. Karena Leon tidak akan melepaskan orang itu begitu saja.

Saat ini Xixi berada di rumah sakit, kaki yang terkena pecahan kaca sudah di tangani lebih intensif dengan segera, oleh dokter di rumah sakit setelah dia tiba disana diantar oleh Leon dan Lulu, dan untuk porses penyembuhan yang lebih baik, Xixi di haruskan dirawat di rumah sakit beberapa hari.

Awalnya Xixi menolak, tapi Lulu membujuknya agar dia mau untuk di rawat.

ceklek

Leon masuk kedalam kamar rawat, dia melihat Xixi sedang memainkan ponselnya diatas bangkar.

"Apa kau sudah menemukan siapa orangnya?" Tanya Xixi setelah dia tahu siapa yang datang.

Leon meletakan kantong plastik berisi buah diatas meja.

"Belum."

"Jika aku berkata sudah menemukannya, apa kau akan membantuku untuk menghukum orang itu?"

Leon menatap Xixi "Seharusnya kau mendengarkan aku waktu itu. Kalau kau menurut, hal ini tidak akan terjadi."

"Leonardo Damian, yang aku tanyakan bukan itu. Lagi pula hubungan kita tidak begitu dekat."

Leon mengepalkan tangannya, entah kenapa dia tidak terima saat Xixi berkata mengenai hubungan mereka.

"Katakan, siapa yang sudah melakukannya?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

Leon mengangguk "Iya, aku akan membantumu untuk menghukumnya."

"Hukum dia dengan berat?"

Leon menghembuskan nafasnya"Iya Cicilia William, katakan siapa orangnya."

"Dia...."

ceklek

Xixi dan Leon menoleh ke arah pintu yang terbuka. Lulu dan Joseph muncul dari balik pintu itu.

Melihat kedua bersaudara itu yang datang, Xixi dan Leon terkejut. Mereka tentu merasa khawatir jika Lulu dan Joseph mendengar percakapan mereka berdua tadi.

"Lu... Lulu, kak... Joseph." Ucap Xixi terbata-bata.

Lulu menatap Xixi dan Leon dengan heran, karena keduanya menampakan wajah yang terkejut.

"Kenapa dengan kalian berdua? Kalian seperti habis melihat hantu." Ucap Joseph sambil berjalan masuk kedalam ruang rawat.

"Ah, tidak ada apa-apa. Kami hanya terkejut saja kalian datang." Ucap Leon mencoba bersikap biasanya.

"Iya Leon benar, kami mengira siapa yang datang." Ucap Xixi sambil tersenyum.

Lulu mengangguk "Bagaimana kaki mu sekarang, apa masih sakit?"

Xixi menggelengkan kepalanya "Sudah tidak begitu sakit, tapi dokder berkata kalau kau harus di rawat beberapa hari disini."

"Tidak apa-apa, itu untuk kebaikanmu."

"Tapi...biaya rumah sakit ini pasti mahal, aku...." Xixi menundukkan wajahnya.

Lulu berjalan mendekati Xixi lalu duduk di sampingnya.

"Kau tidak perlu memikirkan biaya rumah sakit ini, aku yang akan membayarnya."

Xixi menggelengkan kepalanya cepat "Tidak, itu tidak boleh. Kau tidak perlu melakukan itu, lebih baik aku pulang saja."

"Lulu benar, kau tidak perlu memikirkan biaya rumah sakit." Ucap Joseph yang duduk di sofa bersama Leon.

"Tapi...."

Lulu meraih tangan Xixi "Aku hanya tidak mau terjadi sesuatu pada kaki mu, lagi pula kau tinggal sendirian di apartemen itu. Akan sulit untuk mu berjalan sendirian."

Xixi diam sejenak lalu menatap Lulu lagi "Baik, tapi nanti aku akan kembalikan uangnya saat aku sudah gajian."

"Xixi."

"Aku mohon, aku tidak mau terus merepotkan mu."

Lulu menghela nafas "Baiklah, kalau itu mau kamu."

"Terima kasih."

Joseph menatap Leon yang sejak tadi melihat ke arah Xixi dengan serius.

"Leon." Ucap Joseph sambil menepuk lutut Leon.

"Ah, iya?" Leon sedikit tersentak saat tangan Joseph menepuk lututnya.

"Aku lihat sejak tadi kau terus menatap wanita yang terluka itu, apa kau...."

"Apa? Kau jangan salah paham, aku hanya merasa kasihan padanya karena terluka."

"Benarkah?" Joseph menatap Leon penuh curiga.

"Iya, kau jangan berfikir yang tidak-tidak padaku."

"Tapi Leon..."

"Sudahlah."

Leon berdiri dan berjalan menjauh dari Joseph, untuk menghindari pertanyaan yang sulit untuk di jawab olehnya.

"Aku akan pulang dulu, Kalau kau perlu sesuatu kau bisa menghubungi ku." Ucap Leon pada Xixi.

Xixi hanya mengangguk pelan menjawab ucapan Leon.

"Aku pulang dulu, Papa sudah menunggu ku di rumah." Ucap Leon pada Joseph.

Joseph yang merasa jika Leon sedang menghindarinya hanya bisa mengangguk.

Setelah Leon keluar dari kamar rawat, Lulu menatap Xixi penuh selidik.

"Katakan padaku, kalian berdua mempunyai hubungan apa?"

Xixi membulatkan kedua matanya, kepalanya menggeleng beberapa kali dengan cepat.

"Tidak, tidak. Kami tidak mempunyai hubungan apa-apa."

"Jangan berbohong padaku."

"Sungguh, aku tidak berbohong Lulu. Aku berani bersumpah padamu." Ucap Xixi sambil mengangkat ketiga jarinya.

"Lalu, kenapa Leon berkata seperti itu tadi?"

Xixi menurunkan tangannya lalu kembali menundukkan wajahnya.

"Xixi, katakan padaku."

"Tadi malam waktu kau sudah pulang, dia berkata jika dia menyesal atas apa yang pernah dia lakukan padaku. Lalu dia juga bilang, kalau dia akan merawatku sebagai tanda permintaan maafnya."

"Dia benar-benar berkata seperti itu?" Tanya Lulu dengan terkejut.

Xixi mengangguk kepalanya lalu membetulkan kaca matanya.

Joseph yang mendengar cerita Xixi langsung mengerti kenapa Leon berusaha menghindarinya dan memilih untuk pulang.

"Wah, benar-benar perubahan yang sangat drastis. Kau dengar itu kak?" Lulu menoleh pada kakanya.

Joseph berdiri dan berjalan mendekati Lulu "Tidak ada yang bisa mengubah seseorang seperti dia, kecuali dia sudah menemukan seorang yang benar-benar dia sukai."

"Maksud kakak?"

"Sudahlah, ayo kita pulang. Teman mu harus lebih banyak istirahat agar cepat membaik." Ucap Joseph seraya menyentuh kepala Lulu.

Lulu yang tidak mendapat jawaban dari kakaknya mengerucutkan bibirnya.

"Kau tidak mau pulang dengan kakak?"

Lulu menghela nafasnya "Iya, iya."

Lulu menatap Xixi "Aku akan kesini lagi besok, kau harus banyak istirahat. Aku akan meletakan buah juga beberapa makanan di sampingmu, agar kau bisa memakannya jika sudah lapar."

"Iya, terima kasih."

Lulu mengangguk dan tersenyum.

Setelah meletakan beberapa buah dan makanan di meja dekat bangkar. Lulu dan Joseph keluar dari ruang rawat Xixi.

"Huft akhirnya mereka pulang. Kak Joseph benar-benar sangat teliti dan sensitif, membuatku tidak bisa berkutik." Gumam Xixi.

Xixi menyenderkan pada bantal yang ada di belakang tubuhnya, dia lalu memainkan ponsel yang sejak tadi dia sembunyikan di bawah selimut.

"Tapi, apa maksud perkataan kak Joseph tadi ya? Kenapa terdengar sedikit aneh?"

Xixi menggelengkan kepalanya "Sudahlah, lupakan saja."

Sementara itu di dalam mobil, Leon yang penasaran dengan orang yang belum sempat Xixi katakan, menjadi tidak begitu fokus menyetir karena dia sedang mengira-ngira siapa orang yang akan Xixi katakan tadi.

Tiiiiiiiiiiittt!!!!

Suara klakson mobil begitu kencang dari arah berlawanan saat mobil Leon akan menabrak pembatas jalan.

Segera Leon yang terkejut setelah mendengar suara klakson itu, membanting setir ke arah kiri agar tidak menabrak pembatas jalan dan mengakibatkan kecelakaan.

"Haahh! Astaga, hampir saja." Ucap Leon sambil menepuk keningnya pelan.

Leon segera menepikan mobilnya untuk menenangkan diri dari keterkejutannya.

Nafas Leon memburu, dan detak jantungnya berdetak lebih cepat akibat kejadian tadi.

"Untung saja suara klakson mobil tadi tepat waktu, jika tidak, apa yang akan terjadi padaku setelahnya benar-benar diluar dugaan." Ucap Leon.

Setelah beberapa saat menenangkan pikirannya, Leon mengambil botol yang ada di sampingnya lalu meminum air yang selalu dia sediakan didalam mobil itu.

"Aku benar-benar sudah di buat penasaran oleh Xixi. Setelah sampai di rumah, aku akan langsung menghubunginya."

Leon meletakan botol minumannya lalu kembali melajukan mobilnya menuju rumah.

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

siapa ya yg mecelakai xixi?bukan rachel kayaknya

2023-07-03

0

Renireni Reni

Renireni Reni

ahh xixi dan lulu masak gk paham perkataan joseph...aq aja paham...artinya leon sdh jatuh cinta sm xixi

2023-07-03

0

༅⃟ ༅⃟⚜️🅺🅴🅸ⁿʸᵃᵈⁱⁿᵈᵘᵘᵗ࿐

༅⃟ ༅⃟⚜️🅺🅴🅸ⁿʸᵃᵈⁱⁿᵈᵘᵘᵗ࿐

Leon jngan galak2 dong sma xixi

2023-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Paet 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Paet 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Paet 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119 [End]
120 Informasi karya baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Paet 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Paet 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Paet 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119 [End]
120
Informasi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!