Part 18

Hari ini Lulu datang lagi ke rumah sakit untuk menjenguk Xixi, walaupun dia juga ikut kembali dengan Xixi dan Leon malam itu. Tapi Lulu tetap harus belajar di rumah dengan seorang guru privat.

Karena itu, Lulu baru bisa datang ke rumah sakit jam 2 siang, setelah semua les nya selesai.

Mungkin akan terdengar aneh, karena orang yang sudah kuliah masih harus mendapatkan pelajaran tambahan dari guru privat. Tapi bagi Lulu, itu hal yang sangat bagus, melihat dia yang kadang pelupa.

Hari ini Lulu datang sendirian, karena Joseph sedang sibuk di perusahaan membantu papa mereka setelah selesai kuliah.

tok tok

Lulu masuk kedalam ruang rawat Xixi setelah mengetuk pintu, dan mendapati Xixi yang duduk diatas bangkar dengan buku di tangannya.

"Kau datang?" Ucap Xixi.

"Tentu saja, aku tahu kau pasti sangat bosan sendirian di sini. Jadi aku datang agar kau tidak terlalu bosan."

"Terima kasih, kamu teman yang baik, Lulu."

Lulu menggelengkan kepalanya.

"Apa kau sudah makan, Xixi?"

Xixi mengangguk "Iya, baru saja perawat membawa keluar piring kotornya."

"Itu bagus, kau harus banyak makan agar cepat sembuh."

"Iya."

"Lalu kakimu, apa perbannya belum boleh di lepas?"

Xixi menggelengkan kepalanya " Aku tidak tahu, dokter hanya memeriksanya dan mengganti perbannya saja pagi tadi, dan tidak berkata kalau itu sudah boleh di lepas atau belum."

Lulu mengangguk mengerti, dia lalu mengambil dua buah jeruk yang di bawanya. Dan memberikan salah satunya pada Xixi.

"Makanlah, aku baru membelinya."

"Terima kasih." Xixi menerima jeruk itu.

Kedua wanita muda itu lalu memakan jeruk bersama.

"Kau tidak bosan sendirian disini?"

Xixi menggelengkan kepalanya "Apa kau lupa, jika aku tinggal sendirian di apartemen?"

"Ah, kau benar. Selama ini kamu tinggal sendirian, aku lupa itu hehe."

Xixi hanya tersenyum melihat Lulu yang sangat lucu.

ceklek

Pintu ruang rawat terbuka, orang yang membuka pintu itu masuk kedalam.

"Lulu, kau disini?" Tanya Leon, orang yang membuka pintu itu.

"Apa kau setiap hari kesini, Leon?"

Leon hanya mengangguk, dia lalu meletakan beberapa snack dan minuman yang dia beli diatas meja.

"Apa kau berencana akan terus disini?" Tanya Lulu lagi.

"Iya, jika bukan aku. Memang siapa yang akan membantu dia jika dia mau ke kamar mandi?"

Lulu berjalan dan duduk di samping Leon.

"Kenapa, ada apa kau tiba-tiba duduk disini?" Tanya Leon heran.

"Kau... Kau tidak sedang mencoba untuk mendekati Xixi kan?"

uhuk uhuk

uhuk uhuk

Xixi yang tengah memakan jeruk tersedak mendengar pertanyaan Lulu pada Leon.

"Apa maksudmu? Aku banyak pekerjaan lain, dan tidak akan mengurusi hal seperti ini jika tidak ada sangkut pautnya dengan ku. Apa kau mengerti?"

Leon memalingkan wajahnya "Bisa-bisanya berfikir seperti itu." gumam Leon.

"Aku kan hanya bertanya, kenapa kau menjawabnya dengan begitu keras!"

"Lulu." Xixi menggelengkan kepalanya pada Lulu, agar mereka tidak berdebat.

Lulu yang kesal pada Leon berpindah tempat duduk, dia memilih duduk di samping Xixi dan menatap Leon dengan malas.

Sebenarnya Leon sedikit terkejut saat Lulu bertanya hal itu padanya, dia tidak tahu harus menjawab apa. Jadi dia mengatakannya dengan nada sedikit tinggi pada Lulu.

"Dia ini, benar-benar. Joseph, adikmu bisa membuatku terkena serangan jantung mendadak."

Untuk mengalihkan pikirannya, Leon memainkan ponselnya sambil memakan cemilan yang dia beli.

Sementara Xixi di ajak bermain game oleh Lulu, dan mereka berdua kadang berteriak saat mereka menang.

Dua jam telah berlalu, dan Lulu memutuskan untuk pulang karena tidak mau kakaknya marah padanya jika dia terlambat pulang.

"Leon, kau harus jaga Xixi dengan baik." Ucap Lulu.

"Iya, aku tahu. Kau pulanglah saja."

"Xixi, besok aku akan kesini lagi."

Xixi mengangguk "Iya, hati-hati di jalan."

"Tentu."

Setelah Lulu dan Xixi saling melambaikan tangan mereka, Lulu keluar dari ruang rawat Xixi dan sekarang tinggal Leon dan Xixi saja disana.

Leon meletakan ponselnya dan menatap Xixi yang mengeluarkan ponselnya dari bawah selimut.

"Kemarin aku belum sempat bertanya, siapa orang yang sudah membuatmu seperti ini." Ucap Leon.

"Aku berubah pikiran, aku tidak akan mengatakannya padamu."

"Cicilia, apa kau sedang bercanda dengan ku?" Leon menatap Xixi tajam.

Xixi menatap Leon "Leon, ini masalah ku dan keluarga William. Kami akan mangatasinya sendiri."

Leon berjalan mendekati Xixi yang serius menatap ponselnya.

"Cicilia, apa bagimu aku adalah orang luar?" Tanya Leon saat dia berada tepat di depan Xixi.

Xixi mendongakan kepalanya dan melihat Leon sudah berada tepat di didepan wajahnya, dan jarak mereka cukup dekat.

"Menurut tuan muda Damian? Kau bukanlah bagian dari keluarga William, kau juga bukan siapa-siapa ku. Jadi kau sudah tahu siapa dirimu."

"Jika aku berkata, aku ingin menjadi bagian dari keluarga William. Apa kau akaj memberitahukannya?"

Xixi mengerutkan keningnya, dia lalu terkekeh mendengar ucapan Leon yang menurutnya lucu.

Xixi mendorong pelan tubuh Leon agar sedikit menjauh darinya.

"Leon, tidak bisakah kau tidak bercanda. Menjadi bagian dari keluarga ku, apa kau sungguh mau menjadi kakak iparku?" Xixi menggelengkan kepalanya.

Leon menatap Xixi yang kembali menatap ponselnya sambil tertawa, dia lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

"Bisa-bisanya aku tertarik dengan wanita berhati dingin ini."

Xixi melihat Leon dari samping.

"Kau tahu alasanku kenapa aku menyembunyikan identitasku, dan menyamar sebagai wanita culun yang miskin?"

Leon menatap Xixi saat Xixi bertanya padanya.

"Bukankah kau hanya ingin mendapatkan teman dan laki-laki yang benar-benar mau mencintaimu dengan tulus?"

"Itu benar, karena aku selalu melihat orang-orang hanya mau berteman atau menjalin hubungan dengan mereka yang cantik, kaya, sexy, tampan atau yang menurut mereka selevel. Dan aku benar-benar sangat membenci itu."

"Lalu kau menjadi wanita culun dan miskin, untuk mencari orang yang benar-benar mau berteman dengan mu tanpa memandang status sosialmu, atau memandang penampilanmu?"

Xixi mengangguk "Aku lelah melihat mereka berpura-pura baik di depanku, hanya karena ingin mendapatkan sedikit keuntungan dariku. Dunia orang-orang seperti kita itu sangat mengerikan."

"Apa kau... lebih suka menjadi Xixi yang seperti ini, seperti wanita culun?" Tanya Leon dengan hati-hati.

Xixi mengangguk "Iya, aku tidak harus meladeni mereka yang suka menjilat demi mendapatkan barang-barang yang mereka mau. Aku bisa hidup lebih tenang."

"Tapi kenyataannya kau selalu di bully."

"Itu yang terlihat, tapi nyatanya aku yang membully mereka setelahnya."

"Maksud mu?"

"Kau tidak perlu tahu."

Leon menatap Xixi "Kau tidak harus menjadi orang lain lagi. Kau sudah mempunyai teman yang baik."

"Hmmm, kau benar. Tapi aku tidak tahu apa dia masih mau menjadi teman ku atau tidak, setelah dia mengerti siapa aku yang sebenarnya."

"Pikiran orang bodoh."

"Siapa yang kau sebut bodoh!"

"Lulu dan Joseph adalah orang yang baik, keluarga mereka juga keluarga yang baik. Jadi, kau hanya harus menjelaskan alasanmu kenapa kamu menyembunyikan semuanya dari Lulu. Aku yakin dia akan mengerti."

Xixi terdiam, dia tentu tahu jika Lulu adalah orang yang baik dan pengertian. Tapi tetap saja, kekhawatiran itu masih ada.

Melihat Xixi terdiam, Leon mengusap kepala Xixi beberapa kali tanpa dia sadari. Lalu dia tersenyum pada Xixi, seolah tengah menghibur wanita yang ada di depannya.

Terpopuler

Comments

Renireni Reni

Renireni Reni

jdi aq greget sendiri ya

2023-07-03

0

AbC Home

AbC Home

jujur aja xixi

2023-02-15

3

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Paet 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Paet 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Paet 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119 [End]
120 Informasi karya baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Paet 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Paet 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Paet 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119 [End]
120
Informasi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!