Part 10

Beberapa hari kemudian, Xixi yang tengah bekerja paruh waktu di kafenya kedatangan satu kelompok wanita yang cukup familiar baginya.

Dua orang diantara wanita-wanita itu berjalan mendekati Xixi.

"Selamat siang, apa yang ingin kakak pesan?" Ucap Xixi dengan ramah.

Dua wanita itu menatap Xixi dengan tidak bersahabat, dia lalu menggebrak meja yang ada didepan Xixi.

Xixi dan beberapa pengunjung kafe terkejut, karena gebrakan itu cukup keras. Bahkan Xixi mundur beberapa langkah.

Pegawai kafe lain yang melihat itu mendekati Xixi.

"Maaf nona, apa ada masalah disini?" Ucap pegawai kafe yang berdiri di samping Xixi.

"Woah, ternyata kau pandai merayu juga j*lang culun. Sampai kakak yang tampan ini membantumu." Ucap salah seorang wanita yang ada didepan mereka.

Pegawai kafe tidak menghiraukan ucapan wanita yang menurutnya sangat arogan dan tidak sopan itu.

"Jika nona-nona ini tidak ingin memesan, lebih baik keluar dan tidak membuat keributan disini." Ucap pegawai kafe itu lagi.

Wanita tadi tidak terima karena dia merasa pegawai kafe itu tidak menghormatinya.

Sementara Xixi menarik lengan baju pegawai yang membantu, lalu menggelengkan kepalanya agar tidak berurusan dengan mereka.

"Kami hanya ingin berbicara dengan si j*lang kecil itu, dan tidak punya urusan denganmu." Wanita itu menunjuk ke arah Xixi.

"Ini masih jam kerja, jika kalian ingin berbicara dengan dia tunggu sampai selesai bekerja. Jangan bersikap arogan disini, karena saya bisa melaporkan kalian."

Wanita itu mengeratkan giginya menatap tajam pada pegawai kafe yang sama sekali tidak mau bekerja sama dengannya.

"Aku akan membuatmu tidak bisa lagi bekerja disini."

"Silahkan."

Wanita itu tidak tahu jika pegawai itu adalah pemilik kafe. Dengan kesal wanita itu dan teman-temannya pergi meninggalkan kafe, tidak lupa dia menatap Xixi dengan tajam.

Setelah sekelompok wanita itu pergi, pegawai toko berbalik dan melihat Xixi meremas celemek yang dia pakai karena takut.

"Kau istirahatlah dulu."

"Ta... Tapi tuan..."

"Tidak apa-apa, biar disini aku dan yang lain yang mengurusnya."

"Baik, terima kasih tuan."

Pegawai kafe itu mengangguk. Xixi kemudian berjalan masuk ke ruangan lain untuk beristirahat.

"Siapa mereka, dari tingkah mereka tadi. Aku yakin mereka sudah mengenalku dan menargetkanku sejak awal."

Xixi lalu mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu dengan cepat pada layar ponselnya.

"Aku tidak ingin mengambil resiko yang cukup berbahaya menghadapi beberapa wanita itu." Gumam Xixi setelah mengetik layar ponselnya.

Ceklek

Pintu ruang istirahat terbuka, seorang pegawai wanita di kafe itu masuk membawa sebuah gelas di tangannya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya pegawai wanita itu sambil memberikan gelas yang dia bawa pada Xixi.

Xixi menerima gelas itu dan mengangguk kepalanya "Iya, aku baik-baik saja."

"Siapa wanita-wanita itu, aku lihat mereka seperti sekelompok preman."

"Aku juga tidak mengenal mereka, bahkan aku tidak tahu apa yang sudah aku lakukan pada mereka."

Pegawai wanita itu mengangguk "Baiklah, kau harus berhati-hati saat pulang nanti."

"Iya terima kasih."

Pegawai wanita itu mengangguk, dia lalu keluar dari ruang istirahat meninggalkan Xixi sendirian.

Xixi kembali memikirkan siapa yang menyuruh para wanita itu untuk mencelakai Xixi, karena kalau teman-teman Rachel yang menyuruh, itu tidak mungkin. Karena dengan kondisi keluarga mereka yang masih belum stabil akan sangat mustahil.

"Apakah dia yang menyuruh mereka untuk menyerangku?"

Xixi berdiri, dia lalu bergegas keluar untuk meminta ijin pada pemilik kafe.

Setelah mendapatkan ijin, Xixi langsung pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dan keluar dari pintu belakang kafe.

Xixi menghentikan sebuah taxi yang lewat, dia lalu masuk kedalam taxi itu yang membawnya menjauh dari kafe.

Jika tebakan Xixi benar, itu berarti dia harus pergi jauh dari tempat keramaian. Karena akan sulit untuk dia melawan semua wanita itu jika di tempat kearamaian.

Tak berapa lama, sebuah mobil mengikuti taxi yang dia naiki. Xixi melihat ke belakang dan benar saja, itu adalah mobil para wanita yang tadi bersikap arogan di kafe.

"Tolong lebih cepat lagi, dan berhenti di jembatan yang ada di depan." Ucap Xixi pada supir taxi.

"Baik, nona."

Xixi kembali melihat ke belakang, dia lalu mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan lokasi dimana dirinya berada pada seseorang. Setelah itu dia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam tas kecilnya.

Taxi berhenti tepat didepan jembatan yang Xixi maksud, dia kemudian memberikan uang pada supir taxi dan menyuruh supir taxi segera pergi dari tempat itu.

Supir taxi yang tidak ingin terlibat dalam masalah, langsung memutar kemudinya dan meninggalkan Xixi sendirian disana.

Xixi yang melihat taxi itu pergi merenggangkan tubuhnya, dia menanti mobil yang tadi mengikutinya.

Tak berapa lama, mobil itu terlihat dan berhenti beberapa meter dari tempat Xixi berdiri.

Melihat Xixi berdiri sendirian di tengah jalan, mereka turun dari mobil yang meraka naiki.

"Cukup berani juga dia sendirian." Ucap salah satu dari wanita-wanita itu.

"Kau benar, dia pikir dia bisa mengalahkan kita. Lihat tubuh kecilnya itu. Hahaha." Ucap yang lainnya.

Xixi melepaskan kaca mata yang dia pakai, lalu memasukannya kedalam tas.

"Sudah lama aku tidak bertemu dengan orang-orang yang bisa bermain dengan ku." Ucap Xixi.

Para wanita itu berjalan mendekati Xixi, mereka terlihat seperti sekelompok preman wanita.

"Sepertinya nona dari keluarga Gabriel tidak ingin aku hidup tenang diluar, jadi menyuruh kalian datang lagi padaku." Ucap Xixi pada sekelompok wanita itu.

"Ternyata memang benar kamu. Heh, bukan hanya karena nona muda yang menyuruh kami, tapi kami juga ingin membalas saudara kami yang masih terbaring di rumah sakit."

Xixi mencoba mengingat sesuatu "Ah, wanita berbadan agak gemuk itu! Apa tulangnya belum sembuh? Aku ingat ini sudah lebih dari satu bulan."

"Diam kau! Lihat saja, hari ini aku akan mematahkan tulang lehermu!"

Salah seorang wanita berlari untuk memukul Xixi, di susul dengan satu orang wanita yang lain.

Xixi melemparkan tas kecilnya keatas tanah lalu menyambut serangan kedua wanita itu, dan perkelahian pun tak bisa terelakan lagi.

Para wanita itu adalah anak buah dari keluarga Gabriel, dan keluarga Gabriel sudah lama mengincar keluarga William. Terutama putri mereka yang mengira jika laki-laki yang dia sukai sudah di rebut oleh Xixi darinya.

Mereka tahu identitas Xixi yang sebenarnya beberapa bulan yang lalu, sejak saat itu Xixi sudah di serang dua kali. Dan penyerangan yang terakhir membuat salah seorang anggota kelompok wanita itu mengalami patah tulang yang cukup serius.

"Kalian benar-benar membuat ku muak!" Seru Xixi.

Xixi melemparkan jaket yang dia pakai lalu berlari ke arah salah satu wanita yang menyerangnya dan...

Kraaaak

"Aaaaaaaaakh!!!!"

Teriakan dari mulut salah seorang wanita yang menyerangnya tadi begitu keras saat Xixi mematahkan kakinya dengan kedua tangannya.

Beberapa teman wanita itu membulatkan mata mereka saat melihat Xixi dengan mudah mematahkan kaki teman mereka.

"Kurangajar!" Teriak seorang wanita yang berdiri agak juah dari tempat Xixi.

Saat semua wanita akan maju bersama-sama untuk memukuli Xixi, sebuah mobil datang tepat disamping mobil yang wanita-wanita itu naiki.

Xixi dan semua wanita itu melihat ke arah mobil yang baru saja berhenti. Senyum Xixi mengembang ketika melihat mobil yang sangat dia kenali.

Dua orang laki-laki keluar dari dalam mobil, lalu berjalan ke arah mereka.

"Kau! Beraninya kau meminta bantuan." Ucap seorang wanita yang sepertinya ketua dari sekelompok wanita itu.

"Heh, kau sendiri tidak tahu malu, membawa lebih dari tiga orang untuk melawanku."

Wanita itu mengepalkan tangannya, sekarang Xixi mendapat bantuan dua orang laki-laki. Sementara para wanita itu berjumlah 5 orang, karena yang satu kakinya telah Xixi patahkan.

"Ayo, kita beri wanita s*alan ini pelajaran!" Ucap wanita tadi.

Tanpa ada aba-aba lagi, semua wanita yang mengikuti Xixi berlari dan menyerang Xixi juga kedua laki-laki yang baru saja datang.

Kembali perkelahian pun terjadi.

Setelah kurang dari setengah jam, beberapa wanita yang menyerang Xixi terkapar diatas tanah sambil memegangi perut, lengan atau kaki mereka yang terasa sakit akibat perkelahian tadi.

Xixi sendiri hanya mengalami beberapa luka di lengan dan lebam di wajah dan kakinya.

"Kita pergi saja, mereka sudah tidak bisa berkelahi lagi." Ucap Xixi.

"Baik nona." Ucap kedua laki-laki yang membantu Xixi.

Xixi mengambil tas dan jaketnya, kemudian dia berjalan mendekati ketua dari sekelompok wanita itu.

"Katakan pada nona muda kalian, jika ingin bermain dengan ku. Suruh dia datang ke tempat pelatihan." Ucap Xixi pada wanita itu sebelum dia naik kedalam mobil.

Wanita itu mengepalkan tangannya, karena sekali lagi dia harus melihat temannya terbaring di rumah sakit karena tulangnya di patahkan oleh Xixi.

Terpopuler

Comments

🦋⃟ℛ💜𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸❣️

🦋⃟ℛ💜𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸❣️

xixi emang keren👍🏻

2024-02-24

0

🦋⃟ℛ💜𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸❣️

🦋⃟ℛ💜𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸❣️

xixi emang keren👍🏻

2024-02-24

0

Renireni Reni

Renireni Reni

terjawab sudah keraguanku...bunga kopi dan vote krn aq suka bangettt.....

2023-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Paet 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Paet 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Paet 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119 [End]
120 Informasi karya baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Paet 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Paet 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Paet 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119 [End]
120
Informasi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!